Anda di halaman 1dari 5

Tujuan dan Instrumen dalam Ekonomi Makro

Keadaan politik, sosial, dan militer suatu bangsa atau negara sangat tergantung pada
keberhasilan perekonomian negara itu sendiri terutama diukur dari kinerja makroekonominya.
Negara seperti Jepang tumbuh pesat berkat keberhasilan merebut pasar-pasar internasional bagi
produk ekspornya, kesuksesan ekspornya merupakan keberhasilan makroekonominya.
Sebaliknya negara yang mengalami stagnasi (kemandegan ekonomi) akan dililit berbagai
kesulitan ekonomi seperti tingginya inflasi, defisit perdagangan yang sangat besar, serta tekanan
utang luar negeri yang tinggi. Seperti Uni Soviet, ia merupakan negara yang besar serta kaya
akan sumber daya alam dan manusia-manusia berbakat, namun stagnasi yang dialaminya
mengancam kedudukannya sebagai negara adidaya kedua karena rakyatnya sudah tidak
mendapat pangan yang cukup.

Standar hidup suatu bangsa sangat bergantung pada kebijakan-kebijakan makroekonomi


yang dijalankan pemerintahnya. Karena kebijakan-kebijakan tersebut akan secara langsung
mempengaruhi tingkat uang beredar, perpajakan dan belanja negara yang dapat memacu atau
memperlambat pertumbuhan ekonominya.

Tujuan Instrumen
Output: Kebijakan Fiskal:
 Tinggi  Belanja Negara
 Laju pertumbuhan cepat  Perpajakan
Kesempatan Kerja: Kebijakan Moneter:
 Kesempatan kerja yang tinggi  Pengendalian jumlah uang beredar
 Pengangguran terpaksa yang rendah mempengaruhi suku bunga
Stabilitas Harga dalam Pasar Bebas Perekonomian Luar Negeri:
 Kebijakan perdagangan
 Campur tangan atas nilai tukar
Perdagangan Luar Negeri: Kebijakan Pendapatan:
 Ekspor dan impor dalam ekuilibrium  Dari pedoman tingkat upah secara
 Stabilitas nilai tukar sukarela, hingga pengendalian upah
secara paksa
Tujuan

Untuk mengevaluasi keberhasilan suatu perekonomian secara menyeruluh, para ekonom


memandangnya dari 4 bidang yaitu: output, kesempatan kerja, stabilitas harga dalam pasar
bebas, perdagangan luar negeri.

1. Output
Output merupakan tujuan akhir dari kegiatan ekonomi yaitu menghasilkan
berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Ukuran keseluruhan output
dari suatu perekonomian yang paling komprehensif adalah Produk Nasional
Bruto/Gross National Product (nilai pasar atas semua produk akhir barang dan jasa
selama satu tahun)
Ada 2 cara untuk menghitung GNP:
 GNP Nominal
Menghitung berdasarkan harga pasar aktual, yaitu mengalikan jumlah
output dengan harga pasar output
 GNP Riil
Menghitung GNP Riil dengan mengalikan jumlah output dengan harga
yang konstan, harga konstan ditentukan dengan menggunakan satu tahun
dasar yang mana harganya dijadikan acuan

Penelitian atas pertumbuhan output yang memperlihatkan adanya periode-periode


ekspansi dan kontraksi GNP Riil, merupakan fluktuasi dalam kegiatan ekonomi
secara keseluruhan yang disebut sebagai siklus usaha. Selama siklus usaha menurun ,
banyak orang akan kehilangan pekerjaan dan negara merugi dalam jumlah yang besar
karena tertekannya produksi berbagai barang dan jasa.

2. Kesempatan Kerja Tinggi, Pengangguran Rendah


Tingkat pengangguran cenderung bergerak berlawanan dengan siklus usaha, bila
output merosot maka permintaan terhadap tenaga kerja juga berkurang hingga
pengangguran meningkat.
3. Kestabilan Harga
Tujuan ini adalah mencegah kemerosotan dan kenaikan tingkat harga dengan
cepat.
Mengapa kestabilan harga begitu penting? Dalam perekonomian pasar, harga-
harga merupakan patokan untuk menghitung nilai-nilai ekonomis, sekaligus pedoman
dalam menjalankan usaha. Bila patokan atau pedoman itu berubah secara drastis,
ketika harga-harga melambung.
4. Perdagangan Internasional
Sebagian besar negara berpartisipasi dalam perdagangan internasional yang
menjanjikan keuntungan dalam rangka meningkatkan standar kehidupan
masyarakatnya. Banyak kegiatan yang dilakukan seperti ekspor impor barang,
memberi atau menerima pinjaman luar negeri, mengadaptasi teknologi luar negeri
dan menjual produk-produk baru ke manca negara, para penduduk menjelajah
segenap penjuru dunia untuk berbisnis atau sekedar berwisata.
Tujuan pengembangan perdagangan internasional semakin penting karena negara-
negara seluruh dunia telah menyaksikan manfaatnya berupa peningkatan efisiensi dan
pertumbuhan ekonomi.

Instrumen-Instrumen Kebijakan

Pemerintah memiliki sejumlah instrument untuk mempengaruhi kegiatan makroekonomi,


instrumen kebijakan tersebut dapat mempengaruhi satu atau lebih sasaran makroekonomi.
Dengan memberlakukan atau mengubah kebijakan moneter, fiskal atau kebijakan lainnya
pemerintah dapat mengendalikan perekonomian menuju ke suatu tingkat output, stabilitas harga,
kesempatan kerja dan perdagangan internasional lebih baik.

1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan ini berisi 2 instrumen pokok: belanja negara (government expenditure)
dan sistem perpajakan.
Belanja negara adalah seluruh pembelian atau pembayaran barang dan jasa untuk
kepentingan nasional, misalnya pembelian senjata, pembangunan jalan dan
bendungan, gaji pegawai negeri, dll. Instrumen ini merupakan pengukur seberapa
besar peran sektor pemerintah dan sektor swasta, artinya berapa besar GNP
dikonsumsi secara kolektif ketimbang perorangan (swasta). Belanja negara juga
merupakan penentu pokok jumlah pengeluaran agregat, sehingga juga merupakan
penentu tingkat GNP.
Dalam teori ekonomimakro pajak memainkan dua peran penting. Yang pertama
pajak akan cenderung mengurangi pengeluaran untuk konsumsi, menurunkan
permintaan agregat dan pada akhirnya menurunkan GNP actual. Yang kedua pajak
berpengaruh pada harga pasar, sehingga akan mempegaruhi perilaku dan insentif
masyarakat.
2. Kebijakan Moneter
Melalui kebijakan ini pemerintah melakukan pengetatan terhadap uang beredar
nasional, kredit serta sistem perbankan.
Dengan mengurangi jumlah uang beredar akan meningkatkan suku bunga serta
mengurangi investasi yang berarti menurunkan GNP dan inflasi. Bila dunia usaha
sedang lesu, bank sentral akan menaikkan jumlah uang beredar serta merumuskan
tingkat suku bunga untung merangsang aktivitas perekonomian.
3. Kebijakan Ekonomi Internasional
Perangkat kebijakan ekonomi internasional terbagi menjadi 2 kategori. Yang
pertama kebijakan perdagangan yang terdiri dari tarif, kuota, dan kebijakan lainnya
yang membatasi atau mendorong ekspor impor. Yang kedua pengelolaan pasar valuta
asing, setiap negara menerapkan sistem yang berbeda untuk mengatur pasar kurs
valuta asingnya. Ada sistem yang yang nilai tukarnya murni oleh mekanisme
penawaran dan permintaan, system lain menetapkan kurs nilai tukar tetap terhadap
mata uang asing.
Sejak tahun 1975, para pemimpin negara-negara industri utama bertemu setiap
tahun dalam petemuan puncak ekonomi untuk mendiskusikan masalah ekonomi
bersama serta mengambil suatu langkah yang pantas untuk mencapai sasaran yang
disetujui bersama, seperti peningkatan harga minyak dan juga penelitian masalah
lingkungan global.
4. Kebijakan Pendapatan
Kebijakan-kebijakan yang ditunjukan untuk mengontrol upah dan harga disebut
dengan kebijakan pendapatan.
Kebijakan pendapatan ini merupakan kebijakan makroekonomi yang paling
kontroversial. Banyak ekonom yang menilai kebijakan pengendalian upah dan harga
adalah cara yang murah untuk mengurangi inflasi, hasil yang didapat dari kebijakan
semacam itu lebih banyak menuai dampak yang negative seperti mengganggu
mekanisme pasar bebas, mengacaukan harga yang relative otonom, namun tetap bisa
berperan menurunkan tingkat inflasi.

Anda mungkin juga menyukai