Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERDAGANGAN DAN KEUANGAN INTERNASIONAL

Oleh :

Ghina Syakila E1111211055

Angelika Gushana Putri E1111211072

Devi Maharani E1111211094

Inka Nazia Silfia Nafisa E1111211096

PRODI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah

melimpahkan rahmat-Nya kepada kami berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami

bisa menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Perdagangan dan Keuangan Internasional

dengan judul “Ruang Lingkup Perdagangan dan Keuangan Internasional” dengan tepat

waktu.

Makalah ini diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perdagangan dan

Keuangan Internasional yang diampu oleh Bapak Syarif Redha Fachmi Al Qadrie, S.IP, M.A.

Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini karena

telah memberikan kami arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini serta orang tua

yang selalu mendoakan dan mendukung kami untuk kelancaran tugas ini.

Akhirnya, kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan

kami harapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacaya. Kami sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun guna meningkatkan pembuatan makalah ini untuk

kedepannya.

Pontianak, 11 Februari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6

2.1 Perpindahan barang dan jasa dari suatu negara ke negara lain .........................
2.2 Perpindahan modal melalui investasi asing dari luar ke dalam negeri .............
2.3 Perpindahan tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain ..............................
2.4 Perpindahan teknologi dengan mendirikan pabrik di negara lain ....................
2.5 Perpindahan informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangan pasar

BAB III PENUTUP...........................................................................................................14

3.1 Kesimpulan........................................................................................................14

3.2 Saran..................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hubungan ekonomi internasional dapat dilakukan dengan melakukan perdagangan

antara satu negara dengan negara lain. Perdagangan adalah kegiatan menjual dan

membeli. Sedangkan perdagangan internasional adalah kegiatan transaksi yang

melibatkan satu negara dengan negara lain baik transaksi barang maupun jasa ataupun

yang biasa kita kenal dengan ekspor dan impor. Hal ini bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan suatu negara dan untuk mendapatakan keuntungan yang lebih.

Kegiatan ekspor dan impor ini terjadi karena adanya perbedaan permintaan dan

penawaran produk dari masing-masing negara. Perbedaan ini muncul karena adanya

perbedaan pada harga, selera, dan pendapatan suatu negara. Masyarakat tentu akan

membeli barang yang sesuai dengan keuangan mereka atau mencari yang harganya lebih

rendah.

Tidak hanya soal ekspor dan impor saja, tetapi ada juga yang namanya ruang lingkup.

Ruang lingkup perdagangan ini jarang sekali diketahui oleh masyarakat umum. Maka dari

itu, makalah ini disusun agar kita dapat belajar bersama-sama tentang ruang lingkup

perdagangan antar negara.

4
1.2 Rumusan Masalah

Apa saja ruang lingkup perdagangan antar negara?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk memperluas wawasan pembaca

tentang ruang lingkup perdagangan internasional yang tidak hanya soal menjual atau

membeli suatu produk. Selain itu juga makalah ini disusun untuk memberi sumbangan

pemikiran mengenai masalah ini. Dan yang pasti untuk melatih penulis agar dapat

menyusun tulisan ilmiah dengan baik dan benar.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Perdagangan antar negara atau yang sering kita sebut perdagangan internasional

adalah sebuah aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh satu negara dengan negara lain.

Aktivitas yang terjadi ini dilakukan oleh individu, kelompok, lembaga, dan pemerintahan

suatu negara dengan negara lain. Terciptanya pasar secara internasional sebenarnya telah

dilakukan oleh banyak pihak. hal ini bertujuan untuk menjalin kerja sama antar negara serta

untuk mempermudah kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan ini dapat terjadi dengan mudah

juga karena diakibatkan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat, sehingga

perdagangan ini dapat mencakup lebih luas dan sesuai dengan keinginan.

Bisnis mungkin melibatkan ekspor, yaitu penjualan produk dari satu negara ke negara

lain. Dan impor untuk membeli produk dari negara lain untuk penggunaan pribadi.

Perdagangan antar negara dapat berlangsung dengan berbagai cara, seperti melalui perjanjian

perdagangan bebas, kerjasama ekonomi regional dan organisasi perdagangan internasional.

Faktor-faktor yang mendorong perdagangan antar negara diantaranya : permintaan barang

dan jasa yang tidak dapat diproduksi atau diperoleh di dalam negeri, keunggulan komperatif

yaitu kemampuan suatu negara untuk memproduksi barang dan jasa lebih murah

dibandingkan dengan negara lain, pertumbuhan ekonomi yang tinggi di suatu negara yang

meningkatkan permintaan barang dan jasa dari negara lain, perjanjian perdagangan bebas

antar negara yang menghilangkan hambatan perdagangan, dan yang terakhir adalah

perkembangan teknologi yang memudahkan komunikasi dan transportasi serta mengurangi

biaya perdagangan antar negara.

Untuk mempermudah perdagangan ini tentu kita membutuhkan ruang lingkup. Ruang

lingkup ini dibentuk agar sistem perdagangan ini menjadi semakin terarah, sehingga

pertumbuhan ekonomi pun bisa terus mengalami pertumbuhan. Ada 5 (lima) ruang lingkup

6
perdagangan internasional, yaitu perpindahan barang dan jasa dari suatu negara ke negara

lain, perpindahan modal melalui investasi asing dari luar ke dalam negeri, perpindahan tenaga

kerja dari suatu negara ke negara lain, perpindahan teknologi dengan mendirikan pabrik-

pabrik di negara lain, penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dengan

pangan pasar.

2.1 Perpindahan Barang dan Jasa Dari Suatu Negara Ke Negara Lain

Perpindahan barang dan jasa dari suatu negara ke negara lain ini biasa kita kenal

sebagai ekspor dan impor. Ekspor adalah perpindahan barang atau jasa dari luar ke dalam

negeri. Sedangkan impor adalah kebalikannya, yaitu perpindahan barang atau jasa dari dalam

ke luar negeri. Ekspor impor merupakan salah satu prestasi yang dilakukan penjual karena

telah menyerahkan barangnya ke seberang lautan. Ada dua unsur yang harus dilakukan yang

sesuai dengan perjanjian ketika melakukan kegiatan ekspor impor, yaitu penyerahan barang

dan pembayaran yang mana pembayaran ini dilakukan dengan mepergunakan devisa.

Perjanjan ekspor impor ini sebenarnya tidak berbeda dengan perjanjian jual beli pada

umumnya. Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan ekspor impor berbeda, antara lain

pembeli dan penjual yang dipisahkan oleh batas-batas negara, barang yang diperjualbelikan

dari satu negara ke negara lain terkena peraturan seperti kepabean, serta terdapat berbagai

perbedaan seperti bahasa, mata uang yang akan digunakan, kebiasaan dalam perdagangan,

dan hukum yang berlaku.

Hukum ekspor impor di Indonesia sendiri telah diatur dalam Undang-Undang Nomor

2 Tahun 2009 yaitu tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia yang menjelaskan

bahwa ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia.

Sedangkan impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean Indonesia.

Daerah pabean adalah wilayah Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan, ruang udara

di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Ekslusif dan landas kontinen.

7
Dalam kegiatan ekspor impor ini tentu memiliki peluang dan kendala. Contohnya

seperti ekspor udang Indonesia ke pasar Jepang. Bentuk Kerjasama hubungan bilateral yang

terbina baik antara Indonesia danbJepang, Indonesia memiliki keuntungan untuk

mengundang lebih banyak investor dari Jepang untuk mengembangkan komoditi udang di

Indonesia. Dengan adanya investor bagi penambak udang, maka masalah permodalan untuk

mengembangkan usaha, memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan teknologi dan

meningkatkan hasil produksi udang dapat dilakukan. Selain itu, peluang ekspor udang

Indonesiake pasar Jepang menjadi lebih menguntungkan karena tarif bea masuk produk

udang indonesia sebagian sudah bebas biaya. Hal ini terjadi karena perjanjian kerjasama

ekonomi dengan Jepang dalam kerangka IJEPA, beberapa komoditi udang dari Indonesia

telah menjadi bebas tarif bea masuk. Sebagai contoh, untuk komoditi HS 0306.17.100.3

(Other frozen shrimpsand prawns: smoked), produk impor dari Indonesia saat ini sudah bebas

tarif bea masuk. Untuk komoditi HS0306.17.100.3 ini, India sebagai negara pesaing,

dikenakan tarif bea masuk sebesar 2%. Sedangkan China, dikenakan tarif bea masuk 3,2%.

Lebih rendahnya nilai tarif bea masuk memberi peluang yang lebih baik bagi Indonesia.

Sedangkan kendala yang dihadapi adalah banyak produk Indonesia kalah bersaing

dengan produk luar karena produkIndonesia yang kurang memperhatikan kemasan. Pihak

luar negeri bisa membuat kemasan yang menarik, sehingga dapat meningkatkan minat

konsumen untukmembeli produk tersebut. Produk Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan

produkluar, hanya soal pengemasan harus mendapat perhatian lebih dan selaluditingkatkan.

Untuk itu kemasan produk Indonesia harus diperhatikan bukan hanyauntuk tujuan ekspor,

namun juga untuk kepentingan penjualan di dalamnegeri agar kesehatan masyarakat

konsumen juga terjamin. Karena ada sejumlah kasusproduk ekspor Indonesia dilarang masuk

alasanya yaitu, kemasannya tidak memenuhi standar yang ditetapkan sehingga kontainer

8
dikirim kembali atauproduknya dibakar. Tentunya hal ini menimbulkan kerugian yang cukup

besar bagi Indonesia.

2.2 Perpindahan Modal Melalui Investasi Asing dari Luar ke Dalam Negeri.

Investasi asing tentu mempunya arti yang penting bagi pertumbuhan ekonomi bagi

negara berkembang seperti Indonesia. Dengan adanya investasi asing ini diharapkan dapat

mendorong pertumbuhan ekonomi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi investor dalam

menanamkan modalnya, yaitu : Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, faktor stabilitas

politik dan perekonomian, faktor kebijakan pemerintah, dan faktor dalam perizinan. Salah

satu contoh investasi adalah adanya perusahaan-perusahaan asing di Indonesia yang

bertujuan untuk melengkapi sektor-sektor usaha dan industri yang belum dapat dilaksanakan

sepenuhnya oleh pihak swasta nasional, baik karena alasan teknologi, manajemen, maupun

alasan permodalan. Menurut literatur ekonomi, investasi asing dapat juga dilakukan dalam

bentuk investasi portofolio dan investasi langsung. Bentuk investasi portofolio adalah saham

dan obligasi yang dilakukan melalui pasar modal. Sedangkan investasi langsung atau yang

biasa kita kenal sebagai Penanaman Modal Asing (PMA) adalah bentuk investasi dengan

jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi sebuah perusahaan.

Peningkatan investasi membawa dampak positif bagi perekonomian. Investasi

baru akan membuka lapangan pekerjaan, yang akan membantu menurunkan

pengangguran. Peningkatan pertumbuhan investasi akan meningkatkan pertumbuhan

pendapatan nasional (Jamli,1998). Peningkatan investasi memiliki dampak ekonomi di

antaranya peningkatan Skill tenaga kerja dengan adanya training yang oleh perusahaan

asing untuk memenuhi

skilled labour. Selain itu investasi akan berdampak pada peningkatan produktivitas

sumber-sumber daya, misalnya, adanya trained labour yang dipekerjakan pada perusahaan

domestik. Keberadaan perusahaan asing yang memiliki pengetahuan teknologi

9
unggul akan memberikan dorongan bagi perusahaan lokal untuk lebih rajin dalam

melakukan penelitian dan pengembangan yang akan mempercepat kemajuan teknologi

(Theresia, 1998).

Namun selain itu, investasi ini juga menimbulkan suatu permasalahan. Seperti

masalah perjanjian. Menurut Kuncoro (Kuncoro,2005) lingkungan perijinan Indonesia

memang terus disorot. Survei UNCTAD (2004) dengan judul World Investment Report

2004, mencatat peringkat Indonesia berada dalam papan terbawah nomor 2 dari 140 negara

dilihat dari indeks kinerja investasi. Hal ini dikarenakan waktu untuk mengurus ijin

investasi masih dikeluhkan terlalu lama, prosedur ekspor yang lambat dan kompleks

sehingga membuat biaya logistik dan transpor menjadi tidak kompetitif, ditambah

korupsi yang masih berlanjut di bea cukai dan pelabuhan.

2.3 Perpindahan Tenaga Kerja Dari Satu Negara Ke Negara Lain.

Perpindahan tenaga kerja atau migrasi tenaga kerja internasional dilakukan dengan

tujuan pekerjaan. Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber pekerja migran di

dunia, yang mana sebagian besar berkerja di sektor upah rendah. Sistem migrasi ini

memberikan dampak yang cukup besar bagi pembangunan ekonomi. Hal ini karena adanya

penanaman modal yang terjadi dan dapat mempercepat pembangunan. Tidak hanya itu,

adanya migrasi ini juga membantu untuk memenuhi tenaga ahli yang kurang. Untuk

melakukan kegiatan migrasi ini tentu beberapa negara memiliki syarat. Hal ini bertujuan

untuk menghindari permasalahan migrasi seperti tindak kekerasan akibat kurang mahir atau

kurang pengalaman seorang migran. Adapun syarat untuk migrasi internasional adalah yang

pasti adalah harus mengikuti pelatihan kemampuan keterampilan serta harus memiliki

dokumen seperti paspor dan visa untuk ke negara tujuan.

Peluang dan kendala dalam ruang lingkup ini tentunya ada. Harus diakui bahwa

kemajuan industri lebih banyak didominasi sektor nonpertanian, sedangkan pertanian masih

10
banyak dikelola secara tradisional dengan jumlah lahan yang semakin menyempit. Hal ini

menjadi salah satu alasan angkatan kerja muda memilih bermigrasi. Faktor lainnya adalah

gaji yang lebih menjanjikan dan jelas karena menggunakan sistem standar pengupahan serta

arus globalisasi yang telah mengubah peisepsi masyarakat akan kehidupan modern di

perkotaan sehingga angkatan kerja muda di pedesaan memilih bermigrasi. Kebijakan

pembangunan yang diprioritaskan di perkotaan ikut menambah jumlah migrasi ke kota-kota

besar. Perkotaan semakin maju dengan tumbuhnya industri-industri dan dibangunnya fasilitas

umum, sebaliknya kehidupan pedesaan semakin diwarnai kemiskinan. Kondisi ini akan

menimbulkan perbedaan pendapatan antardaerah dalam satu negara maupun perbedaan

pendapatan yang sangat tajam antara negara miskin, negara berkembang dan negara rnaju

dalam mekanisme ekonomiglobal. Pada gilirannya, peningkatan jumlah angkatan kerja yang

tidak diikuti dengan perluasan lapangan pekerjaan akan menimbulkan persaingan pasar kerja

yang ketat. Tenaga kerja dengan keahlian dan ketrampilan akan mudah memasuki pasar

kerja. Sebaliknya angkatan kerja tanpa keahlian dan ketrampilan tertentu tidak akan mampu

bersaing dalam pasar kerja. Dampaknya adalah 311 pengangguran menjadi fenomena yang

banyak dijumpai di kota-kota besar.

2.4 Perpindahan Teknologi Dengan Mendirikan Pabrik-Pabrik Di Negara Lain.

Perpindahan teknologi ini sendiri adalah suatu proses pengalihan atau penyebaran

pengetahuan, metode, teknik, dan peralatan yang digunakan dalam suatu proses produksi atau

manufaktur dari suatu negara ke negara lain. Mendirikan pabrik-pabrik di negara lain ini

merupakan salah satu bentuk adanya perpindahan teknologi yang juga berdampak dari

adanya investasi yang dilakukan oleh investor asing. Mendirikan pabrik di negara lain

memiliki beberapa keuntngan, seperti : Akses pasar yang lebih luas, dengan membangun

pabrik di negara lain, perusahaan dapat menjangkau pasar baru dan memperluas basis

pelanggan mereka. Keuntungan kedua adalah biaya produksi yang lebih rendah, negara-

11
negara tertentu memiliki biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan negara

asalnya, sehingga membuat pabrik didirikan di negara tersebut yang lebih ekonomis.

Keuntungan ketiga adalah adanya pasokan bahan baku, dengan memiliki pabrik di negara

lain, perusahaan dapat memastikan pasokan bahan baku dan meminimalkan risiko

ketidaktergantungan terhadap satu sumber saja.

Namun perpindahan teknologi dan mendirikan pabrik di negara lain ini tentu juga

memiliki beberapa tantangan, seperti : perbedaan regulasi dan undang-undang, setiap negara

memiliki regulasi dan undang-undang yang berbeda dan harus dipatuhi. Hal ini membuat

proses pendirian pabrik menjadi lebih rumit. Tantangan kedua adalah adanya perbedaan

budaya dan lingkungan kerja, setiap negara pasti memiliki budaya dan lingkungan kerja yang

berbeda, yang dapat mempengaruhi kinerja dan moral karyawan pabrik. Tantangan ketiga

adalah perlindungan hak cipta dan paten. Perlindungan hak cipta dan paten di negara-negara

tertentu mungkin lebih lemah dibandingkan dengan negara asalnya, yang dapat membuat

teknologi yang diterima akan disalahgunakan. Secara keseluruhan, perpindahan teknologi dan

mendirikan pabrik di negara lain merupakan strategis yang dapat membantu perusahan

memperluas bisnis mereka dan tentunya akan meningkatkan daya saing, namun juga

memerlukan perencanaan dan evaluasi yang cermat dan menyeluruh terkait tantangan yang

mungkin akan timbul dikemudian hari.

2.5 Perpindahan Informasi Tentang Kepastian Adanya Bahan Baku dan Pangan Pasar

Perpindahan informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangan pasar yang

tentu sangat penting bagi industri dan konsumen Hal ini dapat membantu industri untuk

menentukan strategi produksi dan pembelian bahan baku yang tepat, serta membantu

konsumen membuat keputusan belanja yang tepat. Berikut adalah beberapa cara untuk

menyampaikan informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangan pasar : pertama

adalah melalui situs web dan sosial media. Perusahaan industri dapat menggunakan situs web

12
dan sosial media untuk memberikan informasi tentang persediaan bahan baku dan produk

pangan yang tersedia. Kedua, melalui email dan newsletter. Perusahaan dapat mengirimkan

email dan newsletter reguler ke pelanggan dan mitra bisnis untuk memberikan informasi

tentang ketersediaan bahan baku dan produk pangan. Ketiga, konferensi dan acara bisnis.

Industri dapat mengikuti konferensi dan acara bisnis untuk berinteraksi dengan para pemasok,

pembeli, dan pelanggan, dan memberikan informasi tentang persediaan dan prospek bahan

baku dan produk pangan. Keempat, siaran pers. Industri dapat mengeluarkan siaran pers

untuk memberikan informasi tentang ketersediaan bahan baku dan produk pangan dan

memperbarui publik tentang perkembangan terkini. Kelima, survei pasar. Perusahaan dapat

mengadakan survei pasar untuk mengumpulkan informasi tentang kebutuhan dan preferensi

konsumen dan memastikan ketersediaan bahan baku dan produk pangan yang sesuai.

Informasi yang tepat dan dapat dipercaya tentang kepastian adanya bahan baku dan pangan

pasar sangat penting untuk memastikan kelangsungan bisnis dan kebutuhan pelanggan. Oleh

karena itu, industri harus memastikan bahwa informasi yang disampaikan akurat, tepat waktu,

dan dapat diakses dengan mudah.

Selain itu, penyampaian informasi juga bisa disampaikan langsung oleh para petinggi

negara melalui pertemuan khusus antar negara. Seperti yang dilakukan oleh beberapa negara

dalam pertemuan G20 di Indonesia. Negara-negara tersebut membahas isu pangan pasca

Covid-19. Hal ini diharapkan akan negara-negara saling membantu untuk mendukung

ketahanan pangan di tingkat global.

13
BAB III
PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa perdagangan antar negara tidak

hanya tentang kegiatan ekspor impor. Ada berbagai macam ruang lingkup yang jarang kita

ketahui, seperti investasi asing, migrasi internasional, serta pembangunan pabrik di suatu

negara yang ternyata dapat membantu pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dari adanya

ruang lingkup tersebut, tentu perdagangan internasional memiliki manfaat dan masalah

didalamnya. Masalah perdagangan antar negara dapat disebabkan oleh beberapa faktor

seperti ketidakseimbangan perdagangan, perlindungan perdagangan yang berlebihan dan hak

kekayaan intelektual. Beberapa negara mungkin menerapkan tarif dan kuota untuk

melindungi industri dalam negerinya, yang dapat menimbulkan masalah bagi negara lain

yang bergantung pada perdagangan dengan negara tersebut. Adapun manfaat dari adanya

perdagangan internasional ini adalah sebagai berikut :

Yang pertama memperoleh keuntungan finansial, mendapatkan keuntungan adalah

tujuan dari kegiatan jual beli. Apabila suatu negara menjual produknya ke luar negeri, dengan

demikian mereka akan mendapatkan keuntungan materiil. Pasar internasional dengan

jangkauan yang sangat luas dapat memungkinkan produsen memperoleh banyak pelanggan

dalam skala global. Sementara pihak konsumen juga diuntungkan dengan adanya pilihan

produk yang bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan serta keinginan mereka. Kedua,

memperoleh produk yang tidak tersedia di dalam negerinya. Setiap negara pastinya memiliki

beragam kebutuhan baik untuk kepentingan pemerintah maupun masyarakat. Hal ini

dipengaruhi oleh banyak hal, seperti kondisi alam dan geografis yang berbeda, ketersediaan

sumber daya alam maupun manusia, kemajuan teknologi, dan lalin sebagainya. Inilah yang

menyebabkan adanya kegiatan impor. Ketiga, terciptanya hubungan bilateral dan multilateral.

14
Dengan adanya aktivitas niaga antara dua negara atau lebih, maka terjalinlah hubungan antara

pihak-pihak yang terlibat. Dalam dunia internasional, huubungan tersebut dikenal dengan

istilah bilateral dan multilateral. Keempat, transfer teknologi. Salah satu manfaat adanya

perdagangan internasional ini adalah adanya pertukaran atau penambahan teknologi yang

lebih maju untuk mendukung aktivitas perdagangan.

Kelima, memperluas pasar, dengan adanya perdagangan internasional ini maka

membuat jangkuan pasar semakin luas karena adanya pemasaran produk mereka. Keenam,

meningkatkan devisa negara. Hubungan niaga antar negara ini melibatkan kegiatan ekspor

dan impor yang mana hasil ekspor ini sendiri memiliki manfaat menyumbangkan devisia

negara. Dan manfaat terakhir adalah meningkatnya kesempatan kerja. Hal ini karena adanya

peningkatan kegiatan produksi, dimana sebuah perusahaan pasti memerlukan lebih banyak

perkerja. Sehingga terciptalah lapangan perkerjaan yang lebih luas.

2.2 Saran

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari

tulisan maupun materi yang kami sampaikan. Oleh karena itu, kami mohon untuk

diberikan saran yang membangun untuk makalah ini agar lebih baik, dan semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi wawasan kita dalam

memahami paragraf.

15
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. 2021. Modul Belajar Mandiri Bidang Studi Ekonomi. Jakarta: Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI

Madura, Jeff. 2019. Keuangan Internasional. Universitas Kristen Indonesia: Jakarta.

Grosse, Robert (1996). “International Technology Transfer in Services”(PDF). Journal of

International Business Studies. 27: 782.

Niaga Borneo.2019. Tentang Ekspor. Dinas Perdagangan: Kalimantan Selatan

Sugiyah. Nurhidayati. 2019. “Prosedur Pengadaan Barang Impor Produk Sepatu di PT Sinar

Pratama Agung Jakarta”(PDF). Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol. 16 No. 02.

Purwanto, Niken Paramita. Mangeswuri, Dewi Restu. 2011. “Pengaruh Investasi Asing dan

Hutang Luar Negeri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”(PDF). Jurnal Ekonomi &

Kebijakan Publik, Vol. 2, No. 2.

Dickinson, E. (2016). Globalization and migration: A world in motion. Rowman &

Littlefield.

16

Anda mungkin juga menyukai