Topik :
a. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah sebuah proses yang ditunjukkan oleh garis yang mengarah kepada
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian yang berfungsi
secara masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Menurut Mamesah (Halim, 2002:19) menyatakan bahwa “Keuangan daerah dapat diartikan
sebagai semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula segala
Halaman 1
sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah sepanjang
belum dimiliki oleh negara atau daerah yang lebih tinggi serta pihak-pihak lain sesuai
peraturan perundangan yang berlaku’’.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai kerangka Manajemen Keuangan
Daerah berdasarkan Pasal 3 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, mempunyai fungsi :
1) Fungsi Otorisasi, APBD merupakan dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja
pada tahun yang bersangkutan;
2) Fungsi Perencanaan, APBD merupakan pedoman bagi manajemen dalam
merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan;
3) Fungsi Pengawasan, APBD menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
4) Fungsi Alokasi, APBD diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan
sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian;
5) Fungsi Distribusi, APBD harus mengandung arti / memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan;
6) Fungsi Stabilisasi, APBD harus mengandung arti atau harus menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian. (sumber :
Modul Sistem Administrasi Keuangan Daerah II pada Diklat Pembentukan Auditor Ahli,
BPKP, 2007 : 20-21)
Halaman 2
2. Fungsi Manajemen Keuangan Daerah
Fungsi manajemen minimal terbagi atas tiga tahapan utama yaitu : adanya proses
perencanaan, adanya tahapan pelaksanaan, dan adanya tahapan pengendalian/
pengawasan. Oleh karena itu fungsi manajemen keuangan daerah terdiri dari unsur-
unsur pelaksanaan tugas yang terdiri dari tugas :
SAB adalah suatu pendekatan dasar pengukuran kinerja keuangan yang merupakan
analisa dari setiap masukan dari segala aspek barang, uang, sistim operasional dan
prosedur (SOP) dengan memperhatikan keluaran, yaitu masyarakat yang akan
digarap dalam bentuk (Segmentasi Market maupun Segmentasi Aktifitas) atas
pelayanan standar yang ingin dicapai oleh satuan unit kerja, program, maupun proyek
dalam bentuk kegiatan tertentu.
Halaman 3
Tolok ukur kinerja adalah suatu pendekatan dasar pengukuran kinerja yang
bertumpu pada kinerja non keuangan. Analisa ini digunakan untuk melihat sejauh
mana keluaran yang akan dicapai melalui proses pengukuran segmentasi market
maupun segmentasi aktifitas.
Standar Biaya adalah suatu metode untuk mengukur kinerja keuangan agar selalu up
to date dan relevan dan mengikuti pertimbangan harga pasar yang berlaku pada
masing-masing wilayah. Pemantauan standar biaya ini dilaksanakan secara terus
menerus, atas dasar satuan harga belanja yang dapat berubah fleksibel dengan
memperhatikan batas pagu anggaran yang telah direncanakan. Di bawah pagu
anggaran dari Standar Biaya yang ditetapkan merupakan alokasi dana cadangan. Di
atas pagu anggaran merupakn beban anggaran yang dapat mengurangi kualitas atau
mengurangi dana cadangan.
Oleh karena itu, apabila dalam prosed penyusunan APBD yang melibatkan aspirasi
masyarakat, panitia anggaran legislatif, yang pada akhirnya pihak DPRD mengesahkan
Perda APBD. Kemudian dilengkapi dengan mekanisme anggaran yang menggunakan
prinsip-prinsip akuntansi. Maka, seharusnya dapet mengurangi terjadinya perbedaan
persepsi yang timbul diantara kelompok kepentingan LPJ tersebut. Jikapun
perbedaan itu timbul, seharusnya dikarenakan adanya perbedaan yang terjadi antara
Kriteria, atau anggaran yang telah disusun dan disahkan dengan pelaksanaan yang
telah dilaksanakan atau Kondisi berbeda. Perbedaan tersebut dapat berbentuk pada
kesalahan administratif dan kesalahan material yang berdampak terhadap kerugian
daerah atau kerugian negara.
Halaman 4
f. Pengendalian dan Pengawasan Keuangan Daerah.
Perencanaan yang baik pada suatu organisasi selalu menyiapkan proses rentang
pengendalian dan pengawasan yang dikenal dengan istilah sistem pengendalian
manajemen (SPM). Ada 3 (tiga) jenis pengendalian organisasi atau ”organizational
control”. Lihat Berry, Broadbent dan Otley (1995:17).
Usaha-usaha membangun perangkat PSP harus dimulai antara lain pada prosed
Penyusunan Awal APBD yang melibatkan banyak stockholders; Penyusunan
Renstrada dan Repeltida. Demikian juga terhadap suatu Program atau Proyek
yang akan dilaksanakan secara multiyears atau berkesinambungan. PSP dibuat
melekat dalam proses setiap rinci kegiatan.
Secara umum tujuan manajemen keuangan adalah untuk bisa mengambil keputusan-
keputusan keuangan yang benar. Manajemen Keuangan perlu menentukan tujuan
yang harus dicapai. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan membantu
mencapai tujuan tersebut. Secara normative tujuan keputusan keuangan adalah untuk
memaksimumkan nilai entitas sebagai berikut :
Halaman 5
a. Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan
keuntungan, karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan
pengaruh waktu terhadap nilai uang.
b. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap
arus pendapatan entitas.
c. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang
mungkin beragam.
a. Akuntabilitas (Accountability)
Pemda harus mempertanggungjawabkan tugas keuangan kepada lembaga atau
orang yang berkepentingan dan sah. Lembaga atau orang yang dimaksud
antara lain, adalah Pemerintah Pusat, DPRD, Kepala Daerah, masyarakat dan
kelompok kepentingan lainnya (LSM);
c. Kejujuran
Urusan keuangan harus diserahkan pada pegawai profesional dan jujur,
sehingga mengurangi kesempatan untuk berbuat curang.
e. Pengendalian
Manajer keuangan daerah, DPRD dan aparat fungsional pemeriksaan harus
melakukan pengendalian agar semua tujuan dapat tercapai. Harus selalu
memantau melalui akses informasi mengenai pertanggungjawaban keuangan.
Halaman 6
4. Lingkup Manajemen Keuangan Daerah
Keuangan daerah dikelola melalui manajemen keuangan daerah. Adapun ruang lingkup
dari keuangan daerah menurut Halim (2001:20) ada dua yaitu :
Menurut Abdul Halim (2008:35) memberikan definisi akuntansi pemerintah daerah yang
disebutnya sebagai Akuntansi Keuangan Daerah, Akuntansi Keuangan Daerah adalah:
Akuntansi Pemerintahan diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 yang
kemudian diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. Tujuan dari Standar Akuntansi Pemerintahan adalah :
a. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah
b. SAP disusun dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara
c. SAP berlaku untuk Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Halaman 7
organisasi secara tepat, efisien, dan ekonomis, serta memberikan informasi untuk
melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan tersebut serta melaporkan
hasil operasi dan penggunaan dana publik. Selain itu, akuntansi pemerintahan mengacu
pada penerapan teori, prinsip atau standar akuntansi pada organisasi yang tidak mencari
laba, khususnya unit organisasi pemerintahan.
6. Latihan Soal
Halaman 8