Anda di halaman 1dari 3

5.

Ciri -Ciri Manajer Profesional

Manajer yang professional adalah manajer yang mampu untuk menciptakan atau membuat
kedua belah pihak menjadi senang, bahagia, serta bangga. Kesenangan, kebahagiaan, dan
kebanggaan haruslah diciptakan terhadap kedua belah pihak, baik pihak yang dilayani maupun
pihak yang melayani, yaitu manajer itu sendiri. Pihak yang dilayani adalah para konsumen atau
masyarakat yang menggunakan produk yang ditawarkan kepada mereka. Sedangkan pihak yang
melayani adalah para pengusaha atau manajer yang bertugas untuk melayani kebutuhan
masyarakat terhadap suatu produk yang ditawarkannya itu. Apabila kedua belah pihak tersebut
dapat merasa senang, Bahagia, serta bangga maka disitulah letak profesionalisme dari seorang
manajer dalam menjalankan tugasnya. Ketiga unsur tersebut merupakan ciri atau sifat utama dari
seorang manajer yang professional yaitu apabila dapat menciptakan suasana SBB, yaitu :

1. Senang (Puas)
2. Bahagia
3. Bangga

Sebaliknya, manajer yang tidak professional akan menciptakan suasana yang justru
bertentangan dengan ketiga suasana tersebut di atas di dalam menjalankan tugas managerialnya.
Banyak kita jumpai dalam praktik sehari-hari bahwa manajer justru menciptakan suasana yang
bukannya membuat kita semua senang akan tetapi justru membuat kita semua kecewa. Sebagai
contoh misalnya kita membeli sebuah alat listrik yang baru dipakai beberapa saat sudah rusak,
maka kita akan segera dikecewakan karenanya. Suasana yang lain yang juga sering kita alami
bersama yang menunjukkan ketidakprofesionalan dari manajernya adalah kebalikan dari suasana
Bahagia akan tetapi justru suasana menderita yang ditimbulkan karena kita menggunakan produk
yang kita beli atau kita pakai. Sebagai contoh kalau kita naik sebuah bis kota misalnya, disana
kita harus berdesak-desakkan sehingga dalam perjalanan kita akan menderita dan bahkan tidak
jarang tempat duduknya pun tidak nyaman untuk diduduki. Oleh karena itu, dapat kita tunjukkan
ciri-ciri manajer yang tidak professional adalah yang akan menciptakan suasana di kedua belah
pihak baik pihak yang melayani maupun yang dilayani merasakan suasana yang mengecewakan,
menyedihkan, atau menderita dan memalukan. Kedua ciri tersebut dapat ditunjukkan dalam tabel
sebagai berikut.
Profesional Tidak Profesional
1. Memuaskan 1. Mengecewakan
2. Membahagiakan 2. Menyedihkan
3. Membanggakan 3. Memalukan

Profesionalisme yang dirasakan oleh konsumen

Konsumen harus merasa senang karena mereka memperoleh barang atau jasa yang
berkualitas baik, dengan harga yang terjangkau. Dengan menyajikan produk yang berkualitas
bagus serta harga yang terjangkau maka konsumen akan merasa senang. Sebaliknya, apabila
produk yang kita tawarkan tersebut berkualitas jelek, dimana produk kita yang itu baru
dipergunakan sebentar saja sudah rusak, maka konsumen akan segera merasa sedih dan benci
terhadap produk atau perusahaan kita.

Konsumen dapat merasa bahagia karena mereka merasa dapat menikmati kehidupan yang
lebih nyaman karena memiliki atau menikmati produk yang memang dibutuhkannya dan
diharapkannya. Konsumen juga harus dibuat tidak hanya senang dan Bahagia, akan tetapi harus
pula dibuat menjadi bangga dengan produk yang dimilikinya itu. Kebanggaan konsumen pada
umumnya akan dapat terjadi apabila perusahaan kita menyajikan produk yang memiliki 2
keunggulan, yaitu :

1. Hi Tech. (High Technology)


2. Hi Touch (High Touch)

Hi tech berarti menggunakan teknologi canggih, sedangkan hi touch berarti memberikan


sentuhan tinggi. Sentuhan tinggi dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk misalnya dengan
memberikan nilai seni atau estetika yang tinggi atau memberikan pelayanan yang mampu
menyentuh hati nurani manusia yang paling dalam, sehingga mereka akan merasa bangga akan
apa yang diperbuatnya karena mereka merasa dapat melakukan perbuatan yang sangat
manusiawi.

Profesionalisme yang dirasakan Manajer dan Karyawan

Manajer atau pengusaha dan karyawan harus menjadi senang karena mereka memperoleh
keuntungan terutama keuntungan yang bersifat finansial dari transaksi bisnis yang terjadi. Jangan
sampai terjadi bahwa konsumen menjadi senang akan tetapi ternyata transaksi tersebut
mendatangkan kerugian finansial bagi perusahaan yang dipimpinnya itu. Hal ini tentu saja akan
membuat pengusaha atau pemilik perusahaan atau pemegang saham akan merasa sedih
karenanya.

Kebahagiaan para manajer dan karyawan akan muncul karena merasa bahwa mereka
semua di dalam menjalankan tugasnya itu telah dapat membantu orang lain yaitu konsumen atau
masyarakat luas menjadi senang dan Bahagia. Apabila kita dapat melakukan perbuatan yang
membahagiakan orang lain tentu saja kita juga akan merasa bahagia dan bangga. Sebaliknya,
apabila orang lain yang kita layani itu ternyata merasa kecewa atau bahkan merasa menderita,
maka kita juga akan merasa kecewa.

Kondisi tempat kerja yang bagus, bersih, indah, dan nyaman akan membuat para karyawan dan
manajer atau pemilik perusahaan akan merasa bangga terhadap pekerjaannya serta perusahaan
dimana mereka bekerja. Sebaliknya, tempat kerja yang jelek, kumuh, dan semrawut akan
membuat manusia yang berada di tempat itu bahkan manusia yang memandangnya pun akan
merasa jijik atau memalukan.

Anda mungkin juga menyukai