Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR INDIVIDU DALAM ORGANISASI

KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN ORGANISASI

FAKTOR INDIVIDU DAN IMPLEMENTASI RENCANA ORGANSASI

Apabila dalam manajemen SDM perusahaan berusaha mendapatkan tenaga kerja yang
terbaik untuk dapat bekerja sesuai dengan jabatan-jabatan yang ada dalam organisasi, maka dengan
demikian langkah implementasi sangat sditentukan oleh sampai sejauh mana SDM perusahaan atau
tenaga kerja yang telah dipilih dan ditempatkan tersebut menunjukkan kinerja yang terbaik dengan
demikian, maka faktor SDM kembali menjadi kunci penting sdalam langkah implementasi .

Memandang sumber daya manusia berarti juga memandang bahwa selain mereka adalah
tenaga kerja perusahaan, juga merupakan individu-individu yang memiliki karakteristiknya masing-
masing. Jika demikian halnya, maka karakteristik individu akan sangat menentukan bagaimana
langkah implementasiss akan dijalankan. Bisa disimpulkan bahwa implementasi dari rencana
organisasi sangat bergantung kepada karakteristik individu yang terdapat dalam organisasi. Oleh
karena itu, perusahaan perlu memahami lebih jauh mengenai karakteristiks individu tesebut,
termasuk sikap dan perilaku dari setiap individu di perusahaan.

KONTRIBUSI DAN KOMPENSASI

Ada dua konsep yang mendasari mengapa faktor individu perlu untuk dipelajari dan
dipahami sehubungan dengan manajemen perusahaan, khususnya dalam fungsi implementasi dan
fungsi pengarahan. Dua konsep itu adalah kontribusi (contribution) dan kompensasi (inducement).

Kontribusi adalah apa yang bisa diberikan oleh individu bagi organisasi atau perusahaan.
Sebalikya, kompensasi adalah apa yang dapat diberikan oleh organisasi atau perusahaan bagi
individu. Kedua konsep ini satu sama lainnya akan saling memengaruhi dalam hal implementasi
rencana organisasi.

Tujuan organisasi tak akan tercapai jika masing-masing individu tidak memberikan
kinerjanya yang terbaik (contribution) bagi perusahaan. Sebaliknya, individu tidak akan memberikan
kineja terbaiknya jika perusahaan tidak memberikan kompensasi (inducement) yang layak dan adil
bagi para individu dari tenaga kerja tersebut.

Bentuk-bentuk kontribusi yang dapat diberikan individu diantaranya adalah:


- usaha
- kemampuan
- loyalitas
- keahlian
- waktu
-kompetensi

Adapun bentuk kompensasi yang bisa diberikan oleh organisasi di anataranya adalah:
- berupa arah
- kepastian kerja
- benefit
- peluang karir
- status
- peluang promosi

MEMAHAMI FAKTOR INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Selain kedua konsep tersebut di atas, ada tiga faktor lain yang perlu kita pahami yaitu

1. Yang terkait dengan kontrak psikologis ( psychological contract)

2. kesesuaian tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan ( the person-job fit)

3. keragaman individu dalam organisasi ( the individual differences in organization)

PERILAKU DAN KEPRIBADIAN INDIVIDU

Kepribadian atau personality pada dasarnya merupakan karakteristik psikologis dan perilaku
dari individu yang sifatnya relatif permanen (karena terbentuk oleh waktu yang cukup lama) yang
membedakan satu individu tenaga kerja dengan indivdu lainnya. Adapun perilaku merupakan
bentuk perwujudan tingkah laku dari individu yang ditentukan oleh kepribadiannya masing-masing.

Diantara pemahaman yang harus diketahui oleh para manajer adalah apa yang dinamakan
sebagai “Model Lima Dimensi Mengenai Kepribadian” (the Big Five Model of Personality)
sebagaimana yang dikemukakan oleh griffin (2000). Kelima jenis perilaku tersebut adalah tingkat
persetujuan (agreeableness), tingkat kesadaran dan keseriusan ( conscientiousness), tingkat emosi
yang negatif ( negative emotion), tingkat keleluasaan dalam berinteraksi (extraversion), dan tingkat
keterbukaan (openness). Model ini menjelaskan bahwa pada dasarnya kepribadian dapat
diidentifkasi dari kelima jenis perilaku yang terdapat dalam setiap individu.

PERILAKU INDIVIDU LAINNYA YANG MEMENGARUHI ORGANISASI


Selain kelima perilaku yang dijelaskan dalam model lima dimensi kepribadian tersebut,
terdapat beberapa perilaku lainnya yang memengaruhi perilaku di dalam organisasi.

Perilaku-perilaku tersebut adalah yang dikenal sebagai :

- Locus of Control

- Self-eficacy

- Authoritarianism

- Machiavellianism

- Self-esteem

- Risk propensity

PERILAKU INDIVIDU DAN SIKAP DALAM BERORGANISASI

Sikap atau attitude pada dasarnya merupakan prinsip yang diambil oleh individu
berdasarkan kepribadian, keyakinan, dan perasaannya yang menyangkut suatu gagasan, situasi,
atau lingkungan yang dihadapinya.

Griffin (2000) menjelaskan bahwa sikap memiliki tiga komponen utama, yaitu:

1. Komponen Afektif

2. Komponen Kognitif

3. Komponen Intensi

Dalam lingkungan organisasi dan pekerjaan, setiap individu akan memberikan sikap yang berbeda-
beda, tergantung dari apa yang mereka alami.

PERILAKU INDIVIDU DAN PERSEPSI DALAM BERORGANISASI

Terdapat dua jenis persepsi individu yang terkait dengan organisasi, yaitu:

1. PERSEPSI SELEKTIF

yaitu proses penyeleksian informasi mengenai sesuatu dimana sesuatu tersebut


mengalami berbagai kontradiksi dan ketidaksesuaian dari persepsi awal yang kita yakini.

2. STEREOTIP
yaitu proses pelabelan terhadap seseorang berdasarkan suatu kejadian tertentu
yang dialami atau dilakukan oleh seseorang tersebut.

BEBERAPA ISU SEPUTAR PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

PERILAKU INDIVIDU DAN STRES

Stress pada dasarnya merupakan respons individu terhadap tekanan yang tinggi dalam
pekerjaan. Tekanan yang tinggi ini sering kali dinamakan sebagai Stressor. Stres terjadi seiring
dengan pengalaman yang dilalui oleh individu yang dinamakan sebagai General Adaptation
Syndrome (GAS).

Tahapan-tahapan dalam GAS:

1. Tahap 1 (Alam)

yaitu tahap dimana individu mengalami sesuatu yang menyebabkan dirinya


memberikan respon yang tidak biasanya.

2. Tahap 2 (Resistance)

yaitu tahap dimana individu melakukan penyesuaian diri berupa reaksi atau
respons yang dia lakukan pada tahap alam.

3. Tahap 3 (Exhaustion)

yaitu tahap dimana individu mengalami indikasi lain sebagai akibat dari
penyesuaian yang dilakukan pada tahap sebelumnya.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya stress dalam pekerjaan adalah


- Tuntutan Pekerjaan (task demands)
- Tuntutan Fisik (physical demands)
- Tuntutan Peran atau fungsi (role demands)
- Tuntutan Interpersonal (interpersonal demands)

Stress dapat dikendalikan dengan beberapa upaya, diantaranya:


- melalui olahraga yang teratur
- perlu adanya relaksasi dalam setiap pengerjaan tugas
- perbaikan pada manajemen waktu
- merubah suasana atau lingkungan pekerjaan
- support group

KREATIVITAS INDIVIDU DALAM ORGANISASI


Kreativitas adalah kemampuan individu dalam memunculkan suatu gagasan baru mengenai
sesuatu, terutama dari apa yang sudah diketahui. Kreativitas sangat diperlukan dalam organisasi
sebaga bagian dari kemampuan organisassi suntuk terus beradaptasi dengan perubahan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan individu menjadi kreatif, yaitu pengalaman
individu dengan kreativitas, perilaku terhadap individu, dan kemampuan kognitif dari individu.

Ada 4 tahap yang terjadi ketika sebuah gagasan kreatif muncul, diantaranya:

1. Tahap Persiapan (preparation)

2. Tahap Inkubasi (incubation)

3. Tahap penemuan Ide atau gagasan (insight)

4. Tahap pengujian (verification)

Pada pelaksanaannya, gagasan kreatif sangat mungkin sekali muncul tidak secara kronologis , akan
tetapi sifatnya yang dinamis memungkinkan muncul dalam kondisi apa pun dan pada tahapan mana
pun.

MENGELOLA INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Perusahaan perlu menentukan individu-individu yang akan ditempatkan dalam setiap bagian
dari struktur organisasi yang dibuat. Jika rencana sudah dibuat, sumber daya telah dialokasikan, dan
struktur organisasi telah disusun, maka implementasi dari rencana adalah langkah selanjutnya dasri
kegiatan organisasi yang harus dilakukan. Fungsi manajemen yang membahas mengenai bagaimana
rencana dapat diimplementasikan sehingga tujuan organisasi yang telah ditetapkan sdapat dicapai
sesuai dengan rencana melalui pembagian kerja sebagaimana fungsi pengarahan leading atau
directing). Pada tahap implementasi yang akan menentukan berjalan tidaknya rencana yang telah
disusun adalah faktor sumber daya manusia yang telah diberikan tugas untuk menjalankan rencana.
Dan agar faktor sumber daya manusia ini dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan yang tela
ditetapkan, fungsi yang perlu dipelajari adalah fungsi pengarahan, yaitu fungsi yang membahas
bagaimana sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dapat diarahkan oleh manajer untuk
secara konsisten menjalankan apa yang telah ditetapkan dan direncanakan.

TUGAS MANAJEMEN
“FAKTOR INDIVIDU DALAM ORGANISASI”

D
I
S
U
S
U
N

OLEH
Tiar Septiana Manullang ( 132101087)
M Yogi Audi Mubarak ( 132101088)
Emir Hudaya ( 132101090 )
Artha Framuda ( 132101091 )
Indra Marbun ( 132101092 )
Khairuna Nasution ( 132101093 )
Jordan Dwiokto Saragih ( 132101096 )
Vinni Veodita Sirait ( 132101097 )
Dina Ulfa Sari Lubis ( 132101098 )
Diky Setiawan ( 132101099 )
Mei Romaida Nahampun ( 132101100)

Anda mungkin juga menyukai