Anda di halaman 1dari 8

PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI

Disusun oleh :

Nama :

NIM :

Kelas : D Pengantar Manajemen

Departemen Akuntansi

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Diponegoro

Semarang
Penetapan Tujuan Organisasi

Kesalahan para manajer yang paling sering terjadi yaitu membuat suatu keputusan tanpa
menetapkan suatu kerangka tujuan terlebih dahulu. Tujuan adalah suatu hasil akhir, titik
akhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai. (T. Hani Handoko, Manajemen edisi 2).

A. Misi dan Berbagai Tujuan Organisasi

Sebelum menetapkan tujuan, organisasi harus menetapkan misi atau maksud


dari organisasi terlebih dahulu. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang
maksud organisasi. (T. Hani Handoko, Manajemen edisi 2), misi darisuatu organisasi
adalah maksud khas dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-
organisasi lainnya. Misi menggambarkan bidang-bidang produk, pasar, dan teknologi
yang ditekankan perusahaan, di mana hal tersebut menunjukkan nilai-nilai dan
berbagai prioritas perusahaan.

Tujuan organisasi didefinisikan sebagai “suatu pernyataan tentang keadaan


yang diinginkan di mana organisasi bermaksud merealisasikan” dan sebagai
“pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai
kolektifitas mencoba menimbulkannya” (oleh Etizoni dalam buku T. Hani Handoko,
Manajemen edisi 2).
Dua unsur penting tujuan yaitu :
1. Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang
2. Usaha yang dijalankan diarahkan.

 Tujuan umum (Tujuan strategik), merupakan tahap paling kritis dalam proses
perencanaan. Tujuan ini akan menentukam kegiatan-kegiatan dan mengikat sumber
daya-sumber daya organisasi dalam jangka waktu yang panjang. Tujuan strategik
biasanya ditetapkan oleh manajer puncak setelah pertimbangan alternatif tujuan.

 Tujuan khusus, secara fungsional berdiri sendiri, secara operasional tergabung di


dalam suatu jaringan kegiatan yang memiliki arah yang sama yaitu memberikan
pedoman pencapaian tujuan organisasi.
B. Tipe-tipe Tujuan dan Proses Penetapan Tujuan

Lima tipe tujuan menurut T. Hani Handoko dalam buku Manajemen edisi 2, yaitu:

1. Tujuan Kemasyarakatan (societal goals). Keterangan : masyarakat pada


umumnya. Contoh : memproduksi barang dan jasa, mempertahankan pesanan,
mengembangkan dan memelihara nilai budaya, dll. Berkenaan dengan memenuhi
kebutuhan masyarakat
2. Tujuan Keluaran (output goals). Keterangan : publik dalam hubungannya dengan
organisasi. Berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi
konsumen. Contoh : barang-barang konsumen, jasa bisnis, pemelihraan kesehatan,
pendidikan, dll.
3. Tujuan sistem (system goals). Keterangan : pernyataan atau cara pelaksanaan
fungsi organisasi, tidak bergantung pada barang atau jasa yang diproduksi atau
tujuan yang diambil. Contoh : penekanan pertumbuhan, stabilitas, laba atau cara-
cara pelaksanaan fungsi.
4. Tujuan produk (product goals). Keterangan : berbagai karakteristik barang atau
jasa. Contoh : penekanan pada kuantitas, gaya, ketersediaan, keunikan,
keanekaragaman, atau pembaharuan produk.
5. Tujuan turunan (derived goals). Keterangan : tujuan yang digunakan organisasi
untuk meletakkan kekuasaannya dalam pencapaian tujuan. Contoh : maksud
politik, pelayanan masyarakat, pengembangan karyawan, kebijaksanaan investasi,
dll.

Proses Penetapan Tujuan


Proses penetapan tujuan merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu
melalui berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi. (T. Hani Handoko,
Manajemen edisi 2). Beberapa unsur dasar yang melatarbelakangi penetapan
tujuan organisasi yaitu :
1. Barang dan jasa yang diproduksi organisasi menghasilkan manfaat.
2. Barang dan jasa yang diproduksi dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.
3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi menghasilkan biaya dan
kualitas bersaing.
4. Kerja keras dan dukungan seluruh sumber daya organisasi dapat beroperasi
dengan lebih baik.
5. Pelayanan manajemen yang baik akan memberikan image yang baik bagi
perusahaan sehingga menguntungkan.
6. Perusahaan mempunyai konsep diri yang dapat dikomunikasikan dan
ditularkan kepada karyawan dan pemegang saham.

C. Bidang-bidang Tujuan dan Pengembangan Tujuan

Di dalam buku Manajemen edisi 2 oleh T. Hani Handoko, Peter Drucker


selama bekerja untuk konsultan GE, merumuskan ada 8 bidang pokok di mana
perusahaan perlu menetapkan tujuan, diantaranya yaitu :
1. Posisi pasar, bagian pasar yang perlu dianalisa yaitu langganan, produk
dan jasa yang dihasilkan, segmen pasar, dan saluran distribusi
2. Produktifitas, adalah rasio antara masukan dan pengeluaran organisasi (T.
Hani Handoko, Manajemen edisi 2). Tujuannya adalah untuk mencakup
metode kerja, kemajuan mesin dan peralatan, dan peningkatam efisiensi
karyawan.
3. Sumber daya fisik dan keuangan, ditetapkan dengan memperhatikan mesin
dan peralatan serta penyediaan bahan baku agar organisasi lebih
berkembang.
4. Profitabilitas, menyangkut penelitian dan pengembangan yang dibutuhkan
untuk inovasi, kekuatan keuangan untuk peralatan, pengupahan untuk
menarik personalia.
5. Inovasi, harus berinovasi walau berisiko tetapi mempunyai kemungkinan
hasil yang tinggi.
6. Prestasi dan pengembangan manajer, tujuannya untuk menjamin
pengembangan para manajer di semua tingkatan
7. Prestasi dan sikap karyawan, organisasi perlu menetapkan tujuan yang
menyangkut faktor-faktor karyawan seperti keluaran per karyawan,
kualitas produk, tingkat semangat kerja karyawan yang akan membantu
pencapaian efektifitas.
8. Tanggung jawab sosial dan publik, ditetapkan untuk menangani boikot
publik, kegiatan hukum, kegiatan pemerintah, kelompok berkepentingan,
dsb.

D. Perumusan Tujuan dan Management By Objectivies (MBO)

Tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan seluruh kekuatan yang terlibat dalam


operasi organisasi. Merupakan hasil usaha perpaduan untuk memuaskan semua pihak
atau himpunan organisasi. Tujuan organisasi adalah mendapatkan laba atau pelayanan
melalui proses manajemen itu (Dasar-Dasar Manajemen oleh George R. Terry).
Agar perumusan efektif manajer perlu memperhatikan ketentuan sebagai berikut :
1. Melibatkan individu-individu yang bertanggung jawab
2. Manajer puncak bertanggung jawab menurunkan tujuan pada tingkatan lebih
rencah
3. Tujuan harus realistic
4. Tujuan harus jelas
5. Tujuan dinyatakan secara sederhana
6. Tujuan harus konsisten
7. Melakukan evaluasi tujuan.

Management By Objectivies
MBO adalah adanya penetapan tujuan-tujuan secara umum oleh pihak manajer
atau atasan dengan bawahan yang bekerja secara bersama serta adanya penetapan
bidang tanggung jawab utama dari setiap individu yang dijabarkan secara jelas.
(Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah edisi revisi oelh Drs. H. Malayu S.P.
Hasibuan).

Sistem MBO Formal

Unsur- unsur MBO dalam buku Manajemen Umum Sebuah Pengantar edisi pertama o
oleh Drs. Djati Julitriarsa dan Drs. John Suprihanto, MIM. Yaitu :
1. Keterikatan pada program, dalam setiap tingkatan program terdapat oeterikatan
para pimpinan terhadap pencapain tujuan-tujuan pribadi dan organisasi serta
proses MBO.
2. Penetapan Tujuan Manajemen Puncak, agar lebih efektif biasanya manajemen
puncak akan merumuskan tujuan terlebih dahulu dengan konsultasi dengan
organisasi lainnya.
3. Tujuan-tujuan Individu, setiap manajer dan bawahan menetapkan tanggung jawab
serta tujuan jabatan mereka secara tegas dan jelas.
4. Peran serta atau Partisipasi, semakin besar peran serta antara manajer dan
bawahan, tujuan yang akan dicapai semakin besar peluangnya.
5. Otonomi dan Pelaksanaan Rencana, setiap individu mempunyai kesempatan untuk
menentukan berbagai sarana guna mendukung dalam pencapaian tujuan.
6. Peninjauan Kembali Hasil Pelaksanaan, dalam pertemuan untuk melakukan
evaluasi ulang yang dibahas yaitu masalah yang dihadapi dan dipecahkan agar
tujuan tercapai.

E. Kekuatan dan Kelemahan MBO dan Membuat MBO yang Efektif

Kebaikan-kebaikan MBO dapat diperinci sebagai berikut :


1. Memungkinkan individu mengetahui apa yang diharapkan.
2. Membantu dalam perencanaan, penetapan tujuan dan sasaran.
3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan.
4. Membuat individu memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi.
5. Membuat proses evaluasi lebih cepat untuk perncapaian tertentu.

Kelemahan MBO, menyangkut beberapa masalah pokok yang harus dikendalikan,


yaitu :
1. Gaya dan dukungan manajemen,
2. Penyesuaian dan perubahan
3. Keterampilan antar pribadi
4. Deskripsi jabatan
5. Penetapan dan pengkoordinasian tujuan
6. Pengawasan metoda pencapaian tujuan
7. Konflik antara kreativitas dan MBO.
Membuat MBO Efektif

1. Mendidik dan melatih manajer, agar manajer mempunyai keterampilan yang


sesuai dengan tujuan perusahaan.
2. Merumuskan tujuan secara jelas, tujuan harus realistic, jelas, dan mudah dipahami
serta digunakan untuk menevaluasi prestasi.
3. Menunjukkan komitmen pada manajemen puncak secara kontinyu.
4. Membuat umpan balik efektif, perlunya peninjauan kembali secara umum dan
umpan balik atas hasil-hasil.
5. Mendorong patisipasi, manajer harus bisa mendorong bawahan agar mengambil
peranan lebih aktif dalam pencapaian tujuan mereka sendiri.
Daftar Pustaka

1. James A.F. Stoner. Manajemen jilid 1. Penerbit Erlangga


2. T. Hani Handoko. Manajemen edisi 2. 1986. Yogyakarta. BPFE-YOGYAKARTA
3. George R. Terry. Dasar-Dasar Manajemen. PT Bumi Aksara.
4. Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan. Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah. PT
Bumi Aksara.
5. Drs. Djati Julitriarsa dan Drs. John Suprihanto, MIM. Manajemen Umum Sebuah
Pengantar. Yogyakarta. BPFE-YOGYAKARTA.

Anda mungkin juga menyukai