Anda di halaman 1dari 9

BAB 6

PENETAPAN
TUJUAN ORGANISASI

A. MISI DAN TUJUAN ORGANISASI


Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi
dalam perwujudan filsafat para pembuat kebutuhan strategis
perusahaan,mencerminkan konsep diri perusahaan, serta menunjukkan bidang-
bidang produk atau jasa pokok dan kebutuhan-kebutuhan langganan utama yang
akan dipusatkan perusahaan secara singkat yang hendak dijalankannya dalam
system sosial atau ekonomi tertentu.
Misi organisasi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh
suatu organisasi untuk mewujudkan Visi. Misi organisasi adalah tujuan dan alasan
mengapa organisasi itu ada. Misi organisasi merupakan penjabaran secara
konseptual dari legitimasi organisasi yang mencerminkan komitmen, pola
implementasi untuk memnuhi tanggung jawabnya kepada semua pihak yang
berkepentingan dan terkait dengannya. Rumusan misi organisasi yang baik
menyangkut: penjabarannya yang jelas, memiliki cakupan yang komprehensif dan
spesifik, menghasilkan tindakan nyata, menjadi acuan untuk pengendalian diri
sendiri dan memberikan gambaran tentang ideology organisasi.
Tujuan organisasi merupakan keadaan dan tujuan yang ingin dicapai oleh
organisasi di waktu yang akan dating melalui kegiatan atau aktivitas organisasi.
Dua unsur penting dalam penetapan tujuan organisasi, yaitu :
1. Hasil- hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang;
2. Dimana asil-hasil yang diinginkan melalui usaha-usaha kegiatan
sekarang.
Tujuan ini dapat berupa tujuan umum, atau khusus, tujuan akhir ataupun
tujuan sementara. Tujuan umum, atau sering disebut tujuan strategic secara
operasional tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu ke dalam
tujuan khusus sehingga membentuk hierarki tujuan.
Tujuan khusus meskipun secara fungsional berdiri sendiri, akan tetapi
terangkai didalam pencapaian tujuan organisasi.

Asas Manajemen -1
Tujuan strategik sering ditetapkan oleh para manajer puncak atau tingkatan
atas, biasanya setelah mempertimbangkan sejumlah alternatif tujuan. Tipe tujuan
strategik yang dipilih akan tergantung pada sejumlah faktor-faktor misi dasar
organisasi, nilai-nilai yang dipegang manajer, kekuatan dan kelemahan organisasi,
kesempatan dan ancaman organisasi.

B. FUNGSI TUJUAN ORGANISASI


Menurut Bedeian dalam T. Hani Handoko (2003) berbagai fungsi tujuan
organisasi meliputi :

Pedoman bagi kegiatan Sebagai pedoman dan penyaluran usaha-usaha


kegiatan para anggota organisasi mengenai apa yang
seharusnya dikerjakan.
Sumber Legitimasi Sebagai pembenaran kegiatan-kegiatan di kalangan
kelompok politikus, karyawan, pemegang saham dan
masyarakat pada umumnya.
Standar Pelaksanaan Sebagai standar pelaksanaan kegiatan apabila
dinyatakan dengan jelas, akan memberikan standar
langsung bagi penilaian pelaksanaan organisasi.
Sumber Motivasi Sebagai sumber motivasi dan identifikasi karyawan ,
tujuan organisasi memberikan insentif bagi para
anggotanya atau bonus bagi pencapaian tingkat
penjualan tertentu.
Dasar rasional pengorganisasian Sebagai suatu dasar perancangan dan struktur
organisasi berinteraksi dalam kegiatan untuk
pencapaian tertentu.

C. PROSES DAN TUJUAN ORGANISASI

Proses dan penetapan tujuan organisasi merupakan usaha untuk menciptakan


nilai-nilai tertentu melalui berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi.
Unsur dasar yang melatarbelakangi penetapan proses dan tujuan suatu organisasi
adalah barang dan jasa, kebutuhan konsumen & langganan, tekhnologi

Asas Manajemen -2
kelangsungan hidup yaitu pertumbuhan dan profit, pelayanan manajemen yaitu
public image, dan konsep diri.

1. Bidang-bidang Tujuan

Secara umum bidang-bidang tujuan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi yaitu
kelangsungan hidup, pertumbuhan & profitabilitas. Menurut Peter Drucker dalam
T.Hani Handoko (2003) ada 8 bidang pokok yang harus ditetapkan perusahaan
sebagai tujuannya, yaitu:

a. Posisi pasar: mendapatkan pangsa pasar

b. Produktivitas: rasio antara output dan input

c. Sumber daya fisik dan keuangan

d. Profitabilitas: laba atau keuntungan

e. Inovasi: sesuatu yang baru yang menarik

f. Prestasi dan pengembangan manajer

g. Prestasi dan sikap karyawan

h. Tanggung jawab sosial dan publik

2. Kebutuhan Penyeimbangan Tujuan

T.Hani Handoko (2003) menyatakan tujuan orgnanisasi tidak terbatas pada


penentuan kepentingan manajemen saja, tetapi juga kepentingan pemegang saham
yang menginginkan kenaikan dividen atau harga saham di pasar modal, para
langganan atau konsumen ingin memperoleh produk atau jasa dengan kualitas
lebih baik. Pada harga wajar, para karyawan ingin mendapatkan balas jasa yang
sesuai, dll. Ini memerlukan penyeimbangan keinginan, kebutuhan dan persyaratan
berbagai kelompok yang berbeda.

Asas Manajemen -3
3. Perumusan Tujuan

Perumusan tujuan merupakan hasil usaha perpaduan untuk memuaskan semua


pihak dan dari semua pihak juga. Proses ini dilakukan dengan tawar menawar
terus menerus antara bebagai pihak. Hasil perumusan tujuan akan mencerminkan
kualitas organisasi tersebut.

Berikut cara agar tujuan berlaku efektif:

1). Perumusan tujuan melibatkan individu-individu yang bertanggung jawab


terhadap pencapaian tujuan

2). Manajer puncak harus bertanggung jawab agar tujuan dijalankan oleh semua
pihak yang terlibat

3). Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang para anggota organisasi

4). Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami
dan diingat oleh para pelaksana

5). Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum

6). Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan, dan
bila perlu mengubah dan memperbaikinya sesuai perkembangan lingkungan.

D. MBO (MANAGEMENT BY OBJECTIVE)

Management by objective diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya


yaitu “The Practice of Management” tahun 1954. Sejak saat itulah MBO mulai
berkembang. Banyak jenis MBO yang dikembangkan termasuk manajemen
berdasarkan hasil, manajemen sasaran, perencanaan dan peninjauan kembali
pekerjaan, sasaran pengendalian, dll.

1. Pengertian MBO

Management by objective adalah metode penilaian kerja oleh manajer


kepada karyawan yang berorientasi pada pencapaian sasaran kerja. Gagasan dasar

Asas Manajemen -4
MBO adalah proses partisipatif, secara aktif melibatkan manajer dan para anggota
pada setiap tingkatan organisasi. Dengan mengembangkan hubungan antara fungsi
perencanaan dan pengawasan, MBO membantu menghilangkan atau mengatasi
berbagai hambatan perencanaan. Dalam MBO perencanaan efektif tergantung
pada penentuan tujuan setiap manajer yang diterapkan terutama sebagai fungsinya
dalam organisasi. Hubungan antara setiap tujuan individual dengan tujuan umum
sangat penting, karena maksud utama penerapan MBO adalah untuk mencapai
efesiensi operasi seluruh organisasi melalui operasi yang efesiens dan integrasi
bagian-bagiannya.

Sukses penerapan MBO terutama didasarkan pada 2 hipotesis:

• Apabila seseorang melekat secara kuat pada suatu tujuan maka dia akan
bersedia mengeluarkan usaha lebih untuk meraihnya dibanding bila seseorang
yang tidak merasa terikat

• Kapan saja seseorang memperkirakan sesuatu akan terjadi, maka dia akan
melakukan apa saja untuk membuatnya terjadi

2. Konsep Dasar Management by Objective

MBO biasanya digunakan oleh organisasi bisnis, tapi sekarang sudah berkembang
ke organisasi non-bisnis seperti pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan
pemerintahan. Partisipasi aktif sebagai dasar MBO harus dilakukan semua pihak
organisasi, agar dapat mencapai keberhasilan.

MBO adalah sebuah kesepakatan formal antara pimpinan dan bawahan dalam hal:

 Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bagian

 Perencanaan yang akan dilakukan

 Standar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan

 Prosedur untuk mengevaluasi keberhasilan pencapaian tujuan

Asas Manajemen -5
3. Sistem MBO Formal

a. Komitmen pada program: agar program yang dilaksanakan dapat mencapai


kata berhasil

b. Penetapan tujuan manajemen puncak: tujuan ditetapkan harus berkonsultasi


dengan para anggota organisasi lainnya

c. Tujuan-tujuan perseorangan: untuk membantu para karyawan memahami


secara jelas apa yang diharapkan agar tercapai

d. Partisipasi: antara pemimpin dan bawahan harus sama-sama bersikap


partisipatif

e. Otonomi dalam mengimplementasi rencana: manajer harus bebas untuk


mengembangkan dan mengimplementasikan program-program pencapaian tujuan
tanpa campur tangan langsung atasan

f. Peninjauan kembali prestasi: untuk menilai apakah program yang dilakukan


ada masalah, sampai jika perlu tujuan juga dapat diubah

4. Tahap Pelaksanaan MBO

1) Tahap Persiapan yaitu tahap menyiapkan dokumen-dokumen serta data-data


yang diperlukan

2) Tahap Penyusunan yaitu tahap menjabarkan tugas pokok dan fungsi-fungsi


setiap bagian dalam organisasi, agar tercapai visi misi dan mengantisipasi masalah
atau hambatan yang akan terjadi

3) Tahap Pelaksanaan yaitu tahap melaksanakan kegiatan dan fungsi


manajemen secara menyeluruh seperti pengorganisasian, pengarahan, pemberian
semangat dan motivasi, koordinasi, integrasi, dan sinkornisasi

4) Tahap Pengendalian, Monitor, Evaluasi, dan Penyesuaian yaitu tahap agar


tercapainya tujuan dan sasaran melalui kegiatan yang dilakukan dalam
perusahaan.

Asas Manajemen -6
5. Kebaikan daan Kelemaahaan MBO

a. Kebaikan MBO

Kebaikan MBO adalaah meningkakan rasa keterlibatan dan pemahaman


terhadap tujuan-tujuan organisasi. Agar mengetahui bahwa akan dievaluasi
bagaimana mencapai tujuan yang telah membantu untuk menetapkan sebagai hasil
proses MBO akan lebih cenderung melakukan tangung jawab bersemangat dan
sukses.

Ada beberapa program kebaikan-kebaikan sebagai berikut :

1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari


mereka.
2. Membantu dalam perencanaan dengan membuat manajer para
menetapakan tujuan dan sasaran.
3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan.
4. Membuat para individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan
organisasi.
5. Membuat proses evaluasi agar bawahan mengetahui kualitas pekerjaan
mereka dalam hubungannya dengan tujuan orrganisasi.

b. Kelemahan MBO

Ada 2 kategori program kelemahan MBO yaitu :

1. Kelemahan-kelemahan yang melekat (inherent) paada proses MBO yang


mencakup komsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses
belajar untuk menggunakan teknik-teknik MBO.
2. Kelemahan-kelemahan seharusnya tidak ada, tetapi sering dijumpai dalam
pengembagan dan implementasi program-program MBO.

Masalah pokok yang harus dikendalikan agar program MBO sukses.

a. Gaya dan dukungan manajemen


b. Penyesuaian dan perubahan
c. Keterampilan-keterampilan antar pribadi
d. Deskripsi jabatan
e. Penetapan dan pengkooridinasian tujuan
f. Pengawaasan metode pencapaian tujuaan
g. Konflik antara kreativitas dan MBO

6. Membuat MBO Efektif

Asas Manajemen -7
Unsur-unsur yang diperlukan manajer tingkat atas yang terlibat dalam program
bagi efektivitas MBO yaitu :

a. Melatih dan melatih manajer, agar MBO sukses manajer harus


memahaminya dan mempunyai keterampilan yang sesuai.
b. Merumuskan masalah secara jelas,yaitu manajer dan bahawan harus
dipuaskan bahwa tujuan adalah relistik dan mudah dipahami serta
digunakan untuk mengevaluasi prestasi.
c. Menunjukan komitmen manajemen puncak secara kontinu yaitu manajer
puncak harus berhati-hati terhadap kecenderungan ini dan harus
memberikan dukungan secara kontinu untuk menjaga program sebagai
bagian vital prosedur pengoperasian organisasi.
d. Membuat umpan balik secara efektif yaitu sistem MBO tergantung pada
para partisipan yang mengetahui posisi dalam hubungannya dengan tujuan
peninjauan kembali secara umum dan umpan balik ataas hasil—hasil
yaang diperlukan.
e. Mendorong partisipasi yaitu manajer harus menyadari bahwa partisipasi
bawahan dalam menetapkan tujuan bersama dapat mengandung implikasi
pengalokasian kembali kekuasaan.

7. Metode SMART MBO

Management by Objectives juga memperkeenalkan metodde ‘’SMART’’


untuk memeriksa keabsahan tujuan,berikut penjeasannya.

S = specific yaitu target yang dibuat harus spesifik atau terperinci.Misaalnya


untuk melakukaan kepuasaan kosumen haruss melaakukan survei kepuasan
konsumen dengan membuar score.

M = meansurable yaitu dapat diukur sebagaimana kepuasan melalui survei


pelangan yang daapat dilakukan oleh lembaga survei atau poleh perusahaan
sendiri.

A = achievable yaitu faktor paling penting untuk membuat suatu target yaitu
bisa dicapai.

R = realistic yaitu faktor A membawa kita ke faaktor berikutnya, yaitu


realistik target yang bisa dicapaai berhubungan erat dengan realita.

T = time-based yyaitu faktor akhir untuk target yang bagus adalah time-
based memiliki teggang waktu yang pasti mengenai kapan target tersebut akan
dicapai.

Asas Manajemen -8
MBO ini membutuhkan kerja sama antarpersonal organisasi atau
perusahaan.Manajer juga harus berperan aktif dalam membantu, mengarahkan
individu dalam mencapai targetnya.

Asas Manajemen -9

Anda mungkin juga menyukai