Anda di halaman 1dari 8

Makalah Sejarah Peminatan

“Peradaban Nusantara atau Indonesia”


Disusun
O
L
E
H
Dhita Safitri
&
Oji Fahroji
X IPS 1
SMAN 1 Kota Solok

Peradaban Nusantara / Indonesia


Akan membahas tentang:

1. a. Peta 3. Kehidupan Ekonomi


b. Kehidupan Lingkungan 4. Kehidupan Sosial
2. Bentuk Pemerintahan /
Kehidupan politik
Peradaban
Nusantara
5. Kehidupan kepercayaan 7. Bagaimana pengaruh
6. kehidupan Kesenian / peradaban itu terhadap
Kebudayaan peradaban lain

1. a. Peta pada masa Perabadan Nusantara


Peta-peta diatas merupakan peta pada masa peradaban nusantara dahulu. Pada peta-
peta tersebut terlihatlah bahwa pada masa peradaban Pulau-pulau di Nusantara masih
bersatu. Seperti pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Flores kecuali
Sulawesi, Maluku, dan Papua. Tidak hanya pulau-pulau Indonesia yang bersatu tetapi
negara–negara yang kini terpisah oleh perairan pun dahulunya bersatu. Bahkan Negara
Australia masih sangat berdekatan dengan negara Indonesia.

b. Kehidupan Lingkungan

Letak Indonesia yang strategis mendorong berbagai bangsa datang untuk berinteraksi
dengan bangsa Indonesia. Tuhan yang maha esa tidak hanya menganugrahkan letak
strategis kepada bangsa Indonesia tetapi juga sumber daya alam yang melimpah.
Kekayaan sumber daya alam Indonesia menjadi data tarik tersendiri sehingga berbagai
bangsa singgah dan tinggal di Indonesia. Wilayah Indonesia ini beriklim tropis dengan
kondisi tanah yang subur. Oleh karena itu, wilayah Indonesia sangat cocok untuk
kegiatan pertanian. Kondisi ini mendorongpara pemukim awal di Sumatra, Jawa, dan
Bali membangun peradaban berbasis pertanian. Perkembangan peradaban berbasis
pertanian ini semakin berkembang saat bangsa Indonesia memasuki zaman Praaksara
akhir. Pada masa ini kehidupan masyarakat Indonesia sudah kompleks. Mereka telah
memiliki kebudayaan yang tinggi dan mempengaruhi perkembangan kebudayaan Hindu-
Budha di Indonesia pada masa selanjutnya.

2. Bentuk Pemerintahan atau Kehidupan Politik

Semula kehidupan masyarakat Indonesia hanya terdiri atas kumpulan-kumpulan


individu bebas yang membentuk sebuah keluarga atau kelompok kecil. Selanjutnya
kelompok itu berkembang menjadi masyarakat yang lebih besar karena bergabung
dengan kelompok lain. Dalam kelompok tersebut dipilih seorang pemimpin berdasarkan
prinsip Primus Interpares (orang pertama atau utama diantara yang lain). Maksud dari
prinsip ini adalah pengangkatan seseorang diantara mereka yang terpercaya dan
mempunyai kekuatan ghaib menjadi kepala suku yang memimpin kelompok-kelompok
masyarakat.

Pada masa peradaban nusantara / indonesia masyarakat masih menggunakan sistem


primusinterpares dalam bidang pemerintahan. Dalam sistem ini pemimpin masyarakat
dipegang oleh kepala suku yang bergelar datu/datuk atau ratu/raka.

Kepala suku dipilih dengan cara musyawarah mufakat. Masyarakat akan memilih orang
yang paling berpengaruh diantara yang lainnya sebagai kepala suku.

Biasanya adalah orang yang memiliki kesaktian, kewibawaan, jiwa keperwiraan. Status
kepala suku tidak dapat diwariskan secara turun temurun. Hubungan antara penguasa
dan rakyat didasarkan pada kewibawaan dan kehormatan. Oleh karena itu, masyarakat
pada masa peradaban selalu patuh kepada kepala sukunya.

3. Kehidupan Ekonomi

Kesuburan tanah di Indonesia dipengaruhi oleh letak indonesia yang sangat strategis.
Berkat tanah yang subur, masyarakat Indonesia mampu menegmbangkan kegiatan
pertanian. Menurut penelitian Sukmono, tradisi bersawah berasal dari Indonesia yang
kemudian menyebar ke daratan Asia lainnya melalui Asia Tenggara.Dipadukan dengan
kepandaian berladang dan berhuma yang sudah dikembangkan sebelumnya, terbentuklah
tradisi mata pencarian pertanian berupa tanaman padi di sawah dengan menggunakan
sistem pengairan.

Sistem pertanian di Indonesia sudah ada sejak 4.500 tahun yang lalu yaitu pada masa
peradaban nusantara kuno. Masyarakat Indonesia awalnya membudidayakan tanaman
tropis seperti jewawut, ubi jalar, dan keladi.
Sistem pertanian awal yang dikembangkan adalah berhuma (ladang berpindah).
Selanjutnya, pada 2.000 tahun lalu petani Indonesia mulai mengembangkan pertanian
lahan basah atau persawahan. Kemampuan ini membutuhkan pengetahuan yang baik
tentang sistem teknik pengairan. Oleh karena itu masyarakat Indonesia
mengembangkan sistem irigasi yang dikelola secara bergotong royong. Hingga saat ini
pertanian sawah dan pengelolaan saluran irigas masih tetap dilakukan secara
bergotong-royong. Salah satu contohnya adalah sistem subak di Bali.

Subak adalah sistem pengelolaan irigasi pertanian khas masyarakat Bali. Sistem ini
sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu dan terbukti mampu meningkatkan produktivitas
pertanian masyrakat Bali. Melalui sistem subak para petani mendapat jatah air sesuai
ketentuan yang diputuskan dalam musyawarah warga. Pembagian air dengan cara
bermusyawarah tersebut mencerminkan tindakan cinta damai dalam mengatasi masalah
sosial. Sejak tahun 2012 lah sistem subak ditetapkan sebagai salah satu warisan
budaya dunia oleh UNESCO.

4. Kehidupan Sosial

Pada masa peradaban nusantara ini masyarakat hidup dengan bergotong-royong. Hidup
gotong royong berkembang pada masyarakat pra-aksara, terutama ketika menghadapi
tantangan alam. Ketika mereka membuka hutan belukar untuk ladang-ladang dan sawah
kerja sama antar anggota kelompok komunal sangat diperlukan. Pada masyarakat pra-
aksara, konsep hak milik belum dikenal yang ada adalah konsep milik bersama.Jadi,
ladang yang dikerjakan bersama-sama oleh komunal adalah milik semua orang yang
mengerjakannya. Selain hidup bergotong royong mereka juga menerapkan sistem
musyawarah mufakat. Jadi setiap kesimpulan yang sudah diambil dan ditetapkan, itu
semua sudah melalui proses musyawarah mufakat.

Mereka menerapkan sistem hidup bergotong-royong dan musyarawah mufakat ini


contohnya ketika mereka menerapkan sistem irigasi yang dikelola secara bergotong-
royong. Mereka melakukan musyawarah mufakat contohnya pada sistem subak di Bali
mereka akan mendapatkan jatah air irigasi mereka sesuai dengan keputusan dari
musyawarah mufakat yang mereka lakukan bersama-sama.

Ketua kelompok juga bekerja bersama secara komunal (bersama-sama) dengan anggota
kelompok lainnya.Kegiatan bersama ini disebut tradisi gotong royong.Anak laki-laki
berperan membantu orang dewasa di ladang, dan berburu binatang untuk
dipelihara.Adapun perempuan dewasa memasak makanan dan memelihara anak selain
bekerja di ladang. Untuk melindungi anak-anaknya perempuan mulai membangun tempat
berlindung yang kemudian berkembang menjadi tempat tinggal menetap.

5. Kehidupan Kepercayaan

Masyarakat awal Indonesia memiliki kepercayaan asli berupa animisme dan dinamisme.
Pada kepercayaan animisme mereka akan memuja roh nenek moyang. Sedangkan pada
kepercayaan dinamisme mereka memiliki keyakinan bahwa benda-benda memiliki roh
seperti pohon, batu, gunung, hutan, serta benda-benda pusakan. Roh tersebut dikenal
sebagai Hyang.

Sebelum kedatangan agama hindu-budha, Hyang dianggap sebagai suatu keberadaan


spiritual yang tidak kasatmata yang memiliki kekuatan supranatural. Masyarakat
Indonesia percaya bahwa roh lelulhur yang sudah meninggal tidak menghilang dan pergi
jauh dari kehidupan mereka, tetapi ia terus mengawasi kehiudpan keturunannya yang
masih hidup. Oleh karena itu, pemujaan terhadap leluhur menjadi unsur penting dalam
kepercayaan asli masyarakat Indonesia.Bangunan-bangunan seperti:
 Menhir yang digunakan sebagai medium untuk menghadirkan roh nenek moyang,
 Dolmen adalah meja batu yang digunakan untuk meletakkan sesaji
 Arca batu sebagai penolak bala
 Sarkofagus atau kubur peti batu
 Punden berundak-undak
Semuanya adalah bentuk fisik kepercayaan animisme dan dinamisme masa awal
peradaban Nusantara.

6. Kehidupan Kesenian atau Kebudayaan

Kebudayaan yang dihasilkan pada masa peradaban nusantara ini dibuat dengan teknik
pengelolaan logam, masyarakat Indonesia pada waktu itu sudah mampu membuat
barang-barang dari perunggu sejak tahun 500 sebelum masehi. Beberapa barang-
barang yang pernah dibuat masyarakat dari perunggu antara lain:

 Kapak cororng
 Nekara
 Bejana Perunggu
 Arca Perunggu

Selain itu masyarakat Indonesia pada masa itu mampu menguasai teknologi pembuatan
bangunan dari batu besar seperti pada masa kebudayaan megalitikum. Contohnya:

o Punden berundak-undak
o Menhir
o Sarkofagus
o Patung batu
o Peti Kubur

Mereka juga sudah mengetahui Ilmu pengetahuan dan tekhnologi sebelum kedatangan
pengaruh budaya hindu-budha. Masyarakat Indonesia sudah memiliki pengetahuan yang
tinggi tentang astronomi, teknik pengelolaan logam, dan pembuatan bangunan dari batu
besar. Pada bidang astronomi contohnya mereka telah mengenal rasi bintang yang
digunakan oleh para nelayan sebagai penunjuk arah mata angin saat berlayar.

Contoh gambar kesenian benda-benda peninggalan dari peradaban Indoensia:


7. Kehidupan Tekhnologi dan Ilmu Pengetahuan.

Ilmu pengetahuan dan tekhnologi sudah dikenal masyarakat Indonesia sebelum


kedatangan Hindu-Budha. Masyarakat Indonesia sudah memiliki pengetahuan yang
tinggi tentang astronomi, teknik pengelolaan logam, dan pembuatan bangunan dari batu
besar. Dalam bidang astronomi, masyarakat Indonesia telah mampu menggunakan rasi
bintang sebagai penunjuk arah mata angin saat berlayar. Rasi bintang juga digunakan
dalam menentukan waktu yang tepat untuk bertani. Berdasarkan rasi bintang,
masyarakat Indonesia dapat mengetahui perubahan musim seperti musim kemarau,
musim labuh, musim hujan dan musim mareng.

Dalam bidang arsitektur, masyarakat Indonesia sudah mengenal tekhnologi yang cukup
maju juga. Contohnya yaitu situs megalitikum di Gunung Padang yang dibangun manusia
praaksara secara bertingkat. Tekhnologi lain di Gunung Padang yang cukup maju adalah
penerapan sistem kanal untuk mengalirkan air, sistem terasering, dan kontruksi tiang
batu kekar (columnar joins). Tekhnologi inilah yang membuat situs di Gunung padang
berdiri kukuh hingga saat ini.

8. Pengaruh Peradaban Nusantara terhadap Peradaban lain.

Peradaban-peradaban di dunia lahir karena manusia-manusia melakukan hijrah. Jika di


suatu tempat mengalami kesulitan hidup, maka untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik dilakukan perpindahan. Di dunia ini banyak sekali peradaban-peradaban yang
mengalami perpindahan seperti peradaban Mesir, Mesopotamia, Cina dan lain-lain.
Peradaban-peradaban yang masuk dalam suatu wilayah secara otomatis mempengaruhi
wilayah yang didatangi. Termasuk Indonesia juga berpengaruh terhadap peradaban-
peradaban yang ada di dunia.

Anda mungkin juga menyukai