Anda di halaman 1dari 9

Nama : Fayzha Putri Hamdhany Aswar

NIM : 220609501013
Kelas : Sosiologi A
Mata Kuliah : Sistem Sosial dan Budaya Indonesia

SOAL UTS MK SSBI

1. Jelaskan bagaimana sistem sosial pada masa Prasejarah Indonesia !


A. Masa Berburu dan Meramu (Food Gathering)/Mengumpulkan Makanan
a)    Kehidupan Sosial
1. Pada masyarakat food gathering, mereka sangat menggantungkan diri pada
alam. Dimana daerah yang mereka tempati harus dapat memberikan persediaan
yang cukup untuk kelangsungan hidup. Oleh karena itu mereka selalu berpindah-
pindah.
Sebab mereka hidup berpindah-pindah adalah sebagai berikut:

 Binatang buruan dan umbi-umbian semakin berkurang di tempat yang


mereka diami.
 Musim kemarau menyebabkan binatang buruan berpindah tempat untuk
mencari sumber air yang lebih baik.
 Mereka berusaha menemukan tempat dimana kebutuhan mereka tersedia
lebih banyak dan mudah diperoleh.

2. Mereka masih hidup mengembara. Tempat tinggal sementara di gua-gua. Ada


pula kelompok yang tinggal di daerah pantai
3. Mencari makanan berupa binatang buruan dan tumbuh-tumbuhan liar di tepi
sungai atau danau. Mereka mencari kerang sebagai makanannya.
4. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil untuk memudahkan
pergerakan dalam mengikuti binatang buruan atau mengumpulkan makanan.
5. Dalam kelompok-kelompok tersebut terdapat pembagian tugas kerja, laki-laki
pada umumnya melakukan perburuan. Sementara itu, para wanita
mengumpulkan bahan makanan seperti buah-buahan dan merawat anak.
Mereka yang memilih dan meramu makanan yang akan di makan.
6. Hubungan antar anggota sangat erat, mereka bekerjasama untuk memenuhi
kebutuhan hidup serta mempertahankan kelompok dari serangan kelompok
lain ataupun dari binatang buas.
7. Populasi pertumbuhan penduduk sangat kecil karena situasi yang berat,
dengan peralatan yang masih sangat primitif membuat mereka tidak dapat
selamat dari berbagai bahaya.

B. Masa Bercocok Tanam (Food Producing) dan Beternak


a) Kehidupan Sosial
1. Kehidupan bercocok tanamnya dikenal dengan berhuma, yaitu teknik bercocok
tanam dengan cara membersihkan hutan dan menanaminya. Setelah tanah tidak
subur maka mereka akan berpindah ke tempat lain yang masih subur dan
melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Hal ini dilakukan secara
berulang-ulang. Pada perkembangannya mulai menetapkan kehidupan bercocok
tanam pada tanah-tanah persawahan
2. Telah tinggal menetap di suatu tempat, mereka tinggal di sekitar huma tersebut,
dengan cara bercocok tanam dan memelihara hewan-hewan jenis tertentu. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka telah hidup menetap Hal ini juga menunjukkan
bahwa manusia telah dapat menguasai alam lingkungan.
3. Dengan hidup menetap, merupakan titik awal dan perkembangan kehidupan
manusia untuk mencapai kemajuan. Dengan hidup menetap, akal pikiran
manusia mulai berkembang dan mengerti akan perubahan-perubahan hidup
yang terjadi.
4. Jumlah anggota kelompoknya semakin besar sehingga membuat kelompok-
kelompok perkampungan, meskipun mereka masih sering berpindah-pindah
tempat tinggal.
5. Populasi penduduk meningkat, usia rata-rata manusia masa ini 35 tahun.
6. Muncul kegiatan kehidupan perkampungan, oleh karena itu di buat peraturan,
untuk menjaga ketertiban kehidupan masyarakat.
7. Diangkat seorang pemimpin yang berwibawa, kuat, dan disegani untuk
mengatur para anggotanya.
8. Mereka hidup bergotong royong, sehingga mereka saling melengkapi, saling
membantu, dan saling berinteraksi dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.
C. MASA PERTANIAN
Ketika ditemukan tanaman padi maka sistem pertanian menjadi semakin meningkat
dan berkembang menjadi sistem persawahan. Mereka juga mulai memelihara binatang
ternak untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

a) Kehidupan Sosial
1. Bertani adalah mata pencahariannya. Mulai membudidayaakan tanaman dan
hewan peliharaan tertentu seperti membudidayakan tanaman padi dan
memelihara kerbau sebagai hewan ternak;
2. Mereka sudah berladang/ bersawah, dalam bekerja mereka melakukan secara
bersama-bersama/ secara gotong royong. Dengan alat pendukung kapak
perunggu yang berfungsi sebagai pacul.
3. Untuk mengisi waktu menunggu musim panen tiba mereka membuat anyaman
dari bambu/ rotan;
4. Mendiami tempat-tempat kecil dengan tujuan untuk menghindari serangan
binatang buas;
5. Mulai mendirikan rumah sebagai tempat berteduh dengan cara bergotong-
royong yang disertai dengan upacara tradisional. Mulai menetap dalam waktu
yang cukup lama. Mereka sudah mengenal pertukangan dengan alat pendukung
berupa kapak beliung yang berfungsi sebagai alat pemotong kayu. Dengan alat-
alat tersebut digunakan untuk mendirikan rumah dengan cara gotong-royong
pula;
6. Muncul ikatan sosial antara masyarakat dan keluarga;
7. Muncul struktur kepemimpinan di kampung;
8. Mulai digunakan bahasa sebagai alat komunikasi.
9. Mereka telah memiliki aturan dalam kehidupan masyarakat guna ketertiban dan
rapinya kerjasama dengan cara pembagian kerja;
10. Mereka memiliki kebiasaan untuk menyelenggarakan upacara secara teratur
yang melibatkan orang lain.

2. Apa saja pengaruh Hindu terhadap tatanan sistem sosial masyarakat Nusantara
pada masa Hindu ?
a) Bahasa dan Sistem Aksara
Pada masa awal Hindu-Buddha masuk ke Indonesia dari India, Bahasa Sanskerta
hanya digunakan oleh kaum pendeta. Bahasa lain yang digunakan oleh masyarakat
pada masa itu adalah Bahasa Pali. Pada akhirnya, Sanskerta-lah yang banyak
memengaruhi Bahasa Indonesia. Berikut beberapa kata yang telah diserap atau sering
digunakan dalam Bahasa Indonesia:

a) durhaka dari kata drohaka.


b) Bahagia dari kata bhagya.
c) Manusia dari kata manusya.
d) Tirta berarti air.
e) Eka, dwi, tri berarti satu, dua, tiga.

b) Sistem Pendidikan

Jika saat ini kamu banyak menemukan sekolah yang memiliki asrama, itu adalah
salah satu warisan masa klasik. Salah satu kerajaan yang terkenal dengan pendidikan
agama Buddha-nya dan memiliki asrama adalah Sriwijaya. Saat itu kerajaan memiliki
asrama (mandala) sebagai tempat untuk belajar ilmu keagamaan dan ilmu-ilmu
lainnya. Asrama biasanya terletak di sekitar kompleks candi dan digunakan oleh para
murid.

c) Upacara/Tradisi

Upacara/tradisi di masa Hindu dan Buddha banyak yang bertahan hingga saat ini.
Beberapa upacara atau tradisi yang bertahan hingga saat ini seperti upacara ngaben,
tradisi potong gigi, hari raya Waisak, ataupun wayang.

d) Navigasi Pelayaran

Pelayaran bangsa Indonesia pada masa kuno bergantung pada sistem angin musim.
Pengetahuan tentang angin darat dan angin laut penting bagi pelaut. Untuk
mengetahui arah, pada siang hari para pelaut memanfaatkan matahari, lalu di malam
hari mereka menggunakan letak kelompok bintang tertentu di langit, seperti bintang
mayang, bintang biduk, dan sebagainya.

3. Jelaskan apa motivasi Belanda melakukan penjajahan di Indonesia dan


bagimana dampak kehidupan sosial masyarakat pada masa tersebut !
Motivasi Belanda melakukan penjajahan karena hasil bumi Indonesia yang sangat
menguntungkan dan belum bisa dikelola baik oleh masyarakat pribumi
Dampak penjajahan belanda diantaranya :
a) Runtuhnya Feoda;isme
b) Munculnya penganut nasrani
c) Munculnya kelompok timur asing, eropa, dan pribumi
d) Terjadi mobilitas sosial berupa transmigrasi untuk pemenuhan kebutuhan tenaga
kerja
e) Muncul golongan buruh dan majikan
f) Muncul kaum elit terdidik yang ditujukan untuk pemenuhan pegawai
pemerintahan

4. Pada masa awal Orde Lama, kondisi politik Indonesia berada dalam situasi
pertarungan ideologi (nasionalis, religius Islam dan komunis). Jelaskan dampak
yang ditimbulkan, kondisi tersebut pada masa Orde Lama !
a) Situasi politik yang tidak stabil, Pada masa pemerintahan Orde Lama, situasi politik
Indonesia terkesan tidak stabil. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya pergantian kabinet
yang mencapai 7 kali pergantian kabinet pada masa pemerintahan demokrasi liberal saat
Orde Lama. Kabinet-kabinet yang berkuasa pada masa Orde Lama ialah Kabinet Natsir
(1950 – 1951), Kabinet Sukiman-Suwirjo (1951 – 1952), Kabinet Wilopo (1952 – 1953),
Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953 – 1955), Kabinet Burhanuddin Harahap (1955 –
1956), Kabinet Ali Sastroamidjojo II (1956 – 1957), dan Kabinet Djuanda (1957 – 1959).

b) Munculnya system demokrasi terpimpin, Pergantian kabinet yang terus terjadi


karena penerapan sistem demokrasi liberal, memaksa Indonesia untuk membentuk
suatu sistem pemerintahan baru yang lebih stabil. Pada tahun 1959, Presiden
Soekarno memperkenalkan suatu sistem pemerintahan baru yang dinamai
Demokrasi Terpimpin. Perbedaan sistem demokrasi terpimpin dan demokrasi
liberal terletak pada kekuasaan presiden. Pada demokrasi liberal, parlemen
mempunyai kekuasaan yang luas untuk menjalankan pemerintahan dan
pengambilan keputusan negara.
Sementara itu, pada sistem demokrasi terpimpin maka presidenlah yang
mempunyai kekuasaan tersebut. Presiden bahkan memiliki kekuasaan hampir di
seluruh bidang pemerintahan. Kekuasaan Presiden Soekarno selaku Presiden
Indonesia sangat dominan, sehingga kehidupan politik tidak tumbuh secara
demokratis.

Indonesia menerapkan sistem ini sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959
oleh Presiden Soekarno. Kabinet Djuanda kemudian dibubarkan dan digantikan
dengan kabinet kerja yang dipimpin oleh Soekarno sendiri selaku perdana menteri
dan Ir. Djuanda selaku menteri pertama. Fokus kebijakan berada di sektor
sandang, pangan, dan pembebasan Irian Barat. Pada masa ini juga, Indonesia
membentuk badan-badan eksekutif maupun legislatif, seperti MPRS, DPRS, DPA,
Depernas, dan Front Nasional.

c) Ideologi yang saling bertentangan, Pada masa pemerintahan Orde Lama, terdapat
pertentangan ideologis antara nasionalis, agama, dan komunis (NASAKOM).
Pada saat demokrasi liberal diterapkan saat pemerintahan Orde Lama, terdapat
tiga partai yang memiliki partisipasi yang sangat besar di dalam pemerintahan.
Ketiga partai tersebut adalah PNI (Partai Nasionalis Indonesia), PKI (Partai
Komunitas Indonesia, dan Partai Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia).
Ketiga partai ini masing-masing memiliki ideologi yang berbeda. PNI memiliki
ideologi nasionalis, PKI mempunyai ideologi komunis, dan Masyumi memiliki
ideologi Pans Islamisme.
d) Terjadinya penyimpangan dari Pancasila dan UUD 1945, Pada masa Orde Lama,
terjadi beberapa penyimpangan dari Pancasila dan UUD 1945 yakni sebagai
berikut:
 Presiden seumur hidup

 Dibubarkannya DPR hasil pemilu 1955

 Pembentukan MPRS dan DPR-GR yang dipilih dan diangkat oleh Presiden

e) Perubahan fungsi komite nasional, Pusat (KNIP) dan perubahan sistem kabinet
presidensial menjadi kabinet parlementer yang melanggar UUD 1945.
f) Terjadi peristiwa pemberontakan

5. Uraikan sumbangan peradaban Hinduisme-Budhisme, Islam, dan Kristenisme


dalam bangunan SSB ke Indonesia-an;
a) Hindu dan Buddha menjadi agama resmi beberapa kerajaan terbesar
Nusantara. Peninggalan-peninggalan dari kerajaan tersebut telah dilestarikan
dan dijadikan tempat wisata bagi masyarakat. Peninggalan yang bercorak
Hindu-Buddha umumnya berupa prasastri, candi, kiktab, dan arca.
b) Peninggalan sejarah Islam tersebut terdiri dari banyak bentuk mulai dari
tempat ibadah (masjid), makam raja, istana dan keraton.
c) Kristen menjadi agama yang memiliki sumbangan terbesar terhadap seni rupa
berupa patung, lukisan atau figura.

6. Menurut Anda, dalam “bangunan ke Indonesiaan”, bagaimana kiat memelihara


dan menata “warisan SSB”, agar bangunan ke Indonesiaan tetap kokoh,
ditengah pergaulan antara negara ? Jelaskan !
Menjaga dan melestarikan budaya Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Ada dua cara yang dapat dilakukan masyarakat khususnya sebagai generasi muda
dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal (Sendjaja, 1994:
286). yaitu :
1. Culture Experience Culture Experience Merupakan pelestarian budaya yang
dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural.
contohnya, jika kebudayaan tersebutberbentuk tarian, maka masyarakat
dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut, dan dapat
dipentaskan setiap tahun dalam acara-acara tertentu atau diadakannya festival-
festival. Dengan demikian kebudayaan lokal selalu dapat dijaga kelestariannya.
2. Culture Knowledge Culture Knowledge Merupakan pelestarian budaya yang
dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan
yang dapat difungsionalisasi ke dalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk
edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan
potensi kepariwisataan daerah.Dengan demikian para Generasi Muda dapat
memperkaya pengetahuannya tentang kebudayaanya sendiri. Selain dilestarikan
dalam dua bentuk diatas, kebudayaan lokal juga dapat dilestarikan dengan cara
mengenal budaya itu sendiri. Dengan demikian, setidaknya dapat diantisipasi
pembajakan kebudayaan yang dilakukan oleh negaranegara lain. Persoalan yang
sering terjadi dalam masyarakaat adalah terkadang tidak merasa bangga terhadap
produk atau kebudayaannya sendiri. Kita lebih bangga terhadap budaya-budaya
impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa sebagai orang
Timur. Budaya lokal mulai hilang dikikis zaman, Oleh sebab masyarakat
khususnya generasi muda yang kurang memiliki kesadaran untuk
melestarikannya. Akibatnya kita baru bersuara ketika negara lain sukses dan
terkenal, dengan budaya yang mereka ambil secara diam-diam. Oleh karaena itu
peran pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa juga sangatlah penting.
Bagaimanapun juga pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam upaya
pelestarian kebudayaan lokal di tanah air.
Masyarakat wajib memahami dan mengetahui berbagai macam kebudayaan yang
dimiliki.Pemerintah juga dapat lebih memusatkan perhatian pada pendidikan muatan
lokal kebudayaan daerah.Selain hal-hal tersebut diatas, masih ada cara lain dalam
melestarikan budaya lokal ( Yunus: 2014: 123) yaitu:
a) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya
lokal.
b) Mendorong masyarakat untuk memaksimalkan potensi budaya lokal
beserta pemberdayaan danpelestariannya.
c) Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan,
keramahtamahan dan solidaritas yang tinggi.
d) Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah.
Mengusahakan agar masyarakat mampu mengelola keanekaragaman
budaya lokal.
7. Dalam “konstruksi SSB”, Indonensia adalah “bangunan yang kompleks dan
penuh dengan dinamika”. P + K = Pk1, P1 + K1 = Pk2.. dst (dimana P =
Peristiwa dan K = Kausal) . Tidak ada “peristiwa yang berdiri sendiri”.
Indonesia adalah bangunan yang tidak lepas dari Past, Present, and Future.
Berikan minimal 3 argumen Anda, sebagai generasi pewaris, memahami
dinamika ke Indonesiaan, agar tetap “tangguh, bermartabat dan
berkelanjutan” !
Peran Generasi muda dalam menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI dengan
pengimplementasian rasa nasionalisme dalam diri mereka masing-masing. Implenetasi
Peran Generasi dalam menjaga kesatuan dan keutuhan dapat diaplikasikan dalam
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. Perilaku-perilaku yang
dapat dilakukan dengan cara :

a) Menjaga kerukunan antar anggota keluarga


b) Bersikap nasionalisme dengan cara mengibarkan bendera merah putih di
depan rumah pada hari-hari besar nasional dengan baik dan benar
c) Mengamalkan sikap kepedulian terhadap sesama di lingkungan sekitar
d) Memelihara kerukunan dengan sesama warga masyarakat
e) Selalu  memupuk rasa persatuan dan kesatuan dan menjaganya agar bangsa
Indonesia menjadi negara yang kuat dan tangguh
f) Melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
g) Mendukung dan melaksanakan kebijakan pemerintahan
h) Berusaha mematuhi hukum dan norma-norma lainnya yang berlaku di
masyarakat
i) Tidak main hakim sendiri
j) Saling menyadarkan apabila ada yang melakukan perbuatan yang melanggar
k) Berani melaporkan kepada pihak yang berwajib apabila ada yang bersalah
l) Menjaga kelestarian budaya daerah
m) Membantu dan menolong orang yang terkena musibah
n) Menjaga kebersihan dan keindahan sarana-sarana umum

a. Catatan : Jawaban dikerjakan, secara manual, minimal 5 hal. Kuarto.


Dan Harus diselsaikan paling lambat 11 April 2023.

Anda mungkin juga menyukai