NIM : 220609501013
Kelas : Sosiologi A
Mata Kuliah : Sistem Sosial dan Budaya Indonesia
a) Kehidupan Sosial
1. Bertani adalah mata pencahariannya. Mulai membudidayaakan tanaman dan
hewan peliharaan tertentu seperti membudidayakan tanaman padi dan
memelihara kerbau sebagai hewan ternak;
2. Mereka sudah berladang/ bersawah, dalam bekerja mereka melakukan secara
bersama-bersama/ secara gotong royong. Dengan alat pendukung kapak
perunggu yang berfungsi sebagai pacul.
3. Untuk mengisi waktu menunggu musim panen tiba mereka membuat anyaman
dari bambu/ rotan;
4. Mendiami tempat-tempat kecil dengan tujuan untuk menghindari serangan
binatang buas;
5. Mulai mendirikan rumah sebagai tempat berteduh dengan cara bergotong-
royong yang disertai dengan upacara tradisional. Mulai menetap dalam waktu
yang cukup lama. Mereka sudah mengenal pertukangan dengan alat pendukung
berupa kapak beliung yang berfungsi sebagai alat pemotong kayu. Dengan alat-
alat tersebut digunakan untuk mendirikan rumah dengan cara gotong-royong
pula;
6. Muncul ikatan sosial antara masyarakat dan keluarga;
7. Muncul struktur kepemimpinan di kampung;
8. Mulai digunakan bahasa sebagai alat komunikasi.
9. Mereka telah memiliki aturan dalam kehidupan masyarakat guna ketertiban dan
rapinya kerjasama dengan cara pembagian kerja;
10. Mereka memiliki kebiasaan untuk menyelenggarakan upacara secara teratur
yang melibatkan orang lain.
2. Apa saja pengaruh Hindu terhadap tatanan sistem sosial masyarakat Nusantara
pada masa Hindu ?
a) Bahasa dan Sistem Aksara
Pada masa awal Hindu-Buddha masuk ke Indonesia dari India, Bahasa Sanskerta
hanya digunakan oleh kaum pendeta. Bahasa lain yang digunakan oleh masyarakat
pada masa itu adalah Bahasa Pali. Pada akhirnya, Sanskerta-lah yang banyak
memengaruhi Bahasa Indonesia. Berikut beberapa kata yang telah diserap atau sering
digunakan dalam Bahasa Indonesia:
b) Sistem Pendidikan
Jika saat ini kamu banyak menemukan sekolah yang memiliki asrama, itu adalah
salah satu warisan masa klasik. Salah satu kerajaan yang terkenal dengan pendidikan
agama Buddha-nya dan memiliki asrama adalah Sriwijaya. Saat itu kerajaan memiliki
asrama (mandala) sebagai tempat untuk belajar ilmu keagamaan dan ilmu-ilmu
lainnya. Asrama biasanya terletak di sekitar kompleks candi dan digunakan oleh para
murid.
c) Upacara/Tradisi
Upacara/tradisi di masa Hindu dan Buddha banyak yang bertahan hingga saat ini.
Beberapa upacara atau tradisi yang bertahan hingga saat ini seperti upacara ngaben,
tradisi potong gigi, hari raya Waisak, ataupun wayang.
d) Navigasi Pelayaran
Pelayaran bangsa Indonesia pada masa kuno bergantung pada sistem angin musim.
Pengetahuan tentang angin darat dan angin laut penting bagi pelaut. Untuk
mengetahui arah, pada siang hari para pelaut memanfaatkan matahari, lalu di malam
hari mereka menggunakan letak kelompok bintang tertentu di langit, seperti bintang
mayang, bintang biduk, dan sebagainya.
4. Pada masa awal Orde Lama, kondisi politik Indonesia berada dalam situasi
pertarungan ideologi (nasionalis, religius Islam dan komunis). Jelaskan dampak
yang ditimbulkan, kondisi tersebut pada masa Orde Lama !
a) Situasi politik yang tidak stabil, Pada masa pemerintahan Orde Lama, situasi politik
Indonesia terkesan tidak stabil. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya pergantian kabinet
yang mencapai 7 kali pergantian kabinet pada masa pemerintahan demokrasi liberal saat
Orde Lama. Kabinet-kabinet yang berkuasa pada masa Orde Lama ialah Kabinet Natsir
(1950 – 1951), Kabinet Sukiman-Suwirjo (1951 – 1952), Kabinet Wilopo (1952 – 1953),
Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953 – 1955), Kabinet Burhanuddin Harahap (1955 –
1956), Kabinet Ali Sastroamidjojo II (1956 – 1957), dan Kabinet Djuanda (1957 – 1959).
Indonesia menerapkan sistem ini sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959
oleh Presiden Soekarno. Kabinet Djuanda kemudian dibubarkan dan digantikan
dengan kabinet kerja yang dipimpin oleh Soekarno sendiri selaku perdana menteri
dan Ir. Djuanda selaku menteri pertama. Fokus kebijakan berada di sektor
sandang, pangan, dan pembebasan Irian Barat. Pada masa ini juga, Indonesia
membentuk badan-badan eksekutif maupun legislatif, seperti MPRS, DPRS, DPA,
Depernas, dan Front Nasional.
c) Ideologi yang saling bertentangan, Pada masa pemerintahan Orde Lama, terdapat
pertentangan ideologis antara nasionalis, agama, dan komunis (NASAKOM).
Pada saat demokrasi liberal diterapkan saat pemerintahan Orde Lama, terdapat
tiga partai yang memiliki partisipasi yang sangat besar di dalam pemerintahan.
Ketiga partai tersebut adalah PNI (Partai Nasionalis Indonesia), PKI (Partai
Komunitas Indonesia, dan Partai Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia).
Ketiga partai ini masing-masing memiliki ideologi yang berbeda. PNI memiliki
ideologi nasionalis, PKI mempunyai ideologi komunis, dan Masyumi memiliki
ideologi Pans Islamisme.
d) Terjadinya penyimpangan dari Pancasila dan UUD 1945, Pada masa Orde Lama,
terjadi beberapa penyimpangan dari Pancasila dan UUD 1945 yakni sebagai
berikut:
Presiden seumur hidup
Pembentukan MPRS dan DPR-GR yang dipilih dan diangkat oleh Presiden
e) Perubahan fungsi komite nasional, Pusat (KNIP) dan perubahan sistem kabinet
presidensial menjadi kabinet parlementer yang melanggar UUD 1945.
f) Terjadi peristiwa pemberontakan