Anda di halaman 1dari 4

Tugas Sejarah Indonesia

BUKTI BAHWA MANUSIA PURBA SECARA

NONMADER & SEDENTER

Di Susun Oleh :

Nama : Fiky Pramudita


Nomor Absen : 13
Kelas : X.IPS.2
A.Pembahasan
Manusia merupakan mahluk hidup yang mengalami evolusi sebagaimana binatang.
Namun tingkat evolusi otak manusia apaling jauh apabila disbanding dengan mahluk
lainnya. Otak manusia yang semakin berkembang menjadikan mereka untuk lebih
mampu berpikir dan memilih tindakan yang lebih menguntungkan untuk
keberlangsungan hidupnya. Sehingga melalui kemampuan berpikirnya mereka
membentuk kebudayaan dan masyarakat dengan cara hidup berkelompok dan
menetap di suatu tempat.

Karena pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tangpa bantuan orang lain.
Maka seiring dengan cara berpikir manusia cara hidup yang sebelumnya nomaden 
mulai membangun tempat tinggal secara menetap meskipun hanya semnetara dan
akhirnya berinisiatif untuk menetap dalam waktu yang lama bahkan selamanya, hal
itulah yang mendasari hidup sedenter.

Pengertian Sedenter

Sedenter atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan sedentary berasal dari kata  latin
‘sedere’ yang berarti ‘duduk’. Kata ini telah digunakan sejak abad ke-16 dan berkembang
dari kata Perancis Tengah ‘sédentaire’ yang berarti gagasan mengenai tinggal di satu
tempat. Dalam antropologi budaya, sedenter adalah praktik hidup di satu tempat untuk
waktu yang lama.

Pada masa kini, sebagian besar orang menjadi bagian dari budaya menetap. Dalam
antropologi evolusi dan arkeologi, sedentisme mengambil sub-makna yang sedikit berbeda,
sering diartikan untuk transisi dari masyarakat nomaden ke gaya hidup yang lebih
menetap di satu tempat secara permanen. Sehingga pada dasarnya, sedenter berarti
hidup berkelompok secara permanen di satu tempat.

Dalam konteks pola hidup manusia pada arti sejarah, sedenter merupakan pola kehidupan
manusai yang sudah lebh terorganisir disbanding dengan kelompok nomaden dengan cara
hidup berkelompok dan meneta di suatu tempat. Pada masa

ini manusai sudah engenal bercocok tanam untuk dikonsumsi serta sudah mulai mengenal
adat yang bersumber dari kebiasaan-kebiasaan.
Ciri Sedenter

Karakteristik sedenter, diantaranya yaitu:

 Manusia sudah mulai mengenal bercocok tanam dan sistem astronomi untuk
kepentingan cocok tanam
 Membangun temapt tinggal yang lebih tahan lama dan kokoh
 Masih bergantung pada alam
 Mulai mengenal sistem kepercayaan
 Orang yang hidup sedenter di tempat tertentu tidak perlu berkeliaran
untuk makanan, mereka dapat megnelola sendiri

B. Nonmaden

Pola kehidupan nomaden maupun semi nomaden muncul dari latar belakang terbatasnya


kemampuan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Hal ini kemudian
menuntut setiap manusia untuk merubah pola kehidupannya.

Oleh karena itu, masyarakat pra-aksara mulai mengubah pola hidup secara nomaden
menjadi semi nomaden. Perubahan ini juga berkaitan dengan kenyataan bahwa mereka
sudah mulai mengenal cara-cara mengolah bahan makanan.

Pola kehidupan semi nomaden biasanya masih berpindah-pindah dari satu tempat ke
tempat lain dengan peralatan hidup sudah lebih baik. Selain itu pola hidup semi nomaden
cenderung terlebih dahulu menanam tanaman dan akan kembali ke tempat itu, ketika
musim panen tiba.

Kehidupan sosial masyarakat semi nomaden setingkat lebih baik dari pada masyarakat
nomaden. Jumlah anggota kelompok semakin bertambah besar dan tidak hanya terbatas
pada keluarga tertentu. Kenyataan ini menunjukkan bahwa rasa kebersamaan di antara
mereka mulai dikembangkan.

Rasa kebersamaan ini sangat penting dalam mengembangkan kehidupan yang harmonis,
tenang, aman, tenteram, dan damai. Nilai-nilai kehidupan, seperti gotong royong, saling
membantu, saling mencintai sesama manusia, saling menghargai dan menghormati telah
berkembang pada masyarakat pra-aksara.
Pada zaman tersebut, masyarakat diperkirakan telah memelihara anjing. Anjing merupakan
binatang yang dapat membantu manusia dalam berburu binatang. Di Sulawesi Selatan, di
dalam sebuah goa ditemukan sisa-sisa gigi anjing oleh Sarasin bersaudara.

Anda mungkin juga menyukai