Anda di halaman 1dari 10

MONUMEN PERJUANGAN DAERAH JAWA

BARAT
Patung Perjuangan Sindangkasih

Disusun Oleh :

Dinar Zahira Rizkya A.H ( 11 )


Desy Yuliana Pratiwi ( 09 )
Ammabel Alya Al’Arsy ( 05 )
Rifki Fadilah ( 29 )
Riza Maulana Akbar ( 31 )
Muhammad Qalby ( 19 )
X.IPS.2

KATA PENGANTAR :
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan,karunia dan hidayah-Nya,sehingga mampu menyelesaikan makalah
penelitian sejarah yang ada di Majalengka ini dengan tepat waktu.

Makalah ini di susun untuk memenuhi nilai ulangan mata pelajaran Sejarah
Peminatan yang diberikan kepada kami.

Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Inggit Mentari & Kak
Fahmi Nur Ramadhan selaku guru bidang study sejarah peminatan. Yang telah
memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.

Makalah hasil penelitian sejarah ini dapat terselesaikan dengan baik,meski Jauh
dari kata sempurna.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode penelitian sejarah adalah metode atau cara yang di lakukan untuk
melakukan sebuah penelitian sebuah peristiwa sejarah. Metode sejarah digunakan
sebagai metode untuk menjawab pertanyaan ( 5W + 1H ) .
1.2 Tujuan
Dalam makalah ini, kami harapkan kita dapat mengetahui tentang peristiwa sejarah
yang terjadi pada Monumen Patung Perjuangan Sindangkasih.
2.1 Monumen Perjuangan Daerah Jawa Barat
Republik Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Namun pada saat itu juga Belanda masih
belum menyerah, Belanda masih berusaha untuk mengambil alih kekuasaan Indonesia. Hingga
pada saat itu terjadi pertempuran di daerah daerah yang ada Indonesia, termasuk Majalengka.
Salah satu pahlawan yang di kenal hanyalah K.H Abdul Halim sebagai Pahlawan Nasional
sekaligus pendiri dari ormas PUI ( Persatuan Umat Islam). Padahal saat itu banyak pahlawan
yang rela berkorban dalam peristiwa yang terjadi.
Pasukan Sindangkasih merupakan julukan bagi pasukan KL IV Bat. I BRIG XIII Divisi
Siliwangi yang melakukan perjuangan pada Agresi Militer Belanda 1 tahun 1947 hingga Agresi
Milter Belanda 2 tahun 1949. Pasukan Sindangkasih ini pula diabadikan sebagai nama jalan
penghubung Cigasong hingga Kota Kecamatan Maja. 
2.2 Lokasi & Bentuk Monumen
Lokasi Monumen Patung Perjuangan Singdangkasih berada di, ruas jalan Cikijing-Bandung atau
tepatnya di tanjakan Kawungluwuk Desa Kawunghilir Kecamatan/Kabupaten Majalengka.
Dalam tugu itu terdapat dua orang yang sedang mengepalkan tangan nya, itu merupakan bentuk
semangat jiwa nasionalisme dengan salah satu tangan mereka yang memegang bendera dan
senjata. Tugu ini merupakan saksi sejarah pertempuran antara pejuang dalam bertempur dengan
Belanda. Monumen Perjuangan Pasukan Sindangkasih itu untuk mengenang, bahwa di sana telah
terjadi perang di Majalengka sekitar tahun 1947.

Gambar 1 Penanda Jalan Monumen Patung Perjuangan Sindangkasih.


( sumber : Properti / Foto yang dipakai milik pribadi )
Mungkin bagi kebanyakan orang, masih bertanya tanya. Monumen apa yang ada di atas bukit
disana.
Gambar 2 Jalan menuju Monumen Patung Perjuangan Sindangkasih.

( sumber : Properti / Foto yang dipakai milik pribadi )

Menurut Guru Besar Ilmu Sejarah Unpad Nina Lubis dalam buku "Sejarah Majalengka" yang
diterbitkan Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia (YMSI) terbitan tahun 2012. Ia
mengatakan, pertempuran di daerah Kawungluwuk Desa Kawunghilir di sekitar monumen
Sindangkasih sekarang, itu merupakan perlawanan rakyat Majalengka terhadap pasukan Belanda
yang akan memperluas kekuasaannya di seluruh pelosok Majalengka.

Gambar 3 Karakteristik gambar Monumen Perjuangan Patung Sindangkasih.

( sumber : Properti / Foto yang dipakai milik pribadi )


Monumen Patung Perjuangan Sindangkasih ini, terbuat dari tembok beton yang bertingkat 4.
Kira kira tinggi bangunan sekitar 17 meter. Memiliki dasar bangunan yang berbentuk segi lima
dengan panjang 5,47 meter, dan panjang bangunan berbentuk segi lima panjang nya 4,17 meter
dan tinggi 1,60 meter.

Gambar 4 Karakteristik gambar Monumen Perjuangan Patung Sindangkasih.


( sumber : Properti / Foto yang dipakai milik pribadi )
Relief pertama menggambarkan peristiwa pertempuran yang terjadi di Alun - Alun Majalengka
tanggal 16 Oktober 1945.

Gambar 5 Karakteristik gambar Monumen Perjuangan Patung Sindangkasih.


( sumber : Properti / Foto yang dipakai milik pribadi )
Relief kedua menggambarkan pengungsian para penduduk daerah, yang terjadi tanggal 5
Febluari 1958 akibat pertempuran yang terjadi.

Gambar 5 Karakteristik gambar Monumen Perjuangan Patung Sindangkasih.

( sumber : Properti / Foto yang dipakai milik pribadi )

Relief ketiga menggambarkan serangan dari Belanda, yang menggunakan pesawat - pesawat
tempur yang terjadi tanggal 8 Desember 1948.

Gambar 6 Karakteristik gambar Monumen Perjuangan Patung Sindangkasih.


( sumber : Properti / Foto yang dipakai milik pribadi )
Relief keempat menggambarkan pencegatan oleh pasukan gerilya terhadap pasukan sekutu di
jembatan Kedungwuni, desa Leuwiseeng, Kecamatan Kadipaten.
Gambar 7 Karakteristik gambar Monumen Perjuangan Patung Sindangkasih.

( sumber : Properti / Foto yang dipakai milik pribadi )

Relief kelima menggambarkan peristiwa pencegatan konvoi Belanda yang menggunakan


kendaraan berlapis baja, pada tanggal 9 September 1947.

Gambar 8 lima buah bambu runcing yang berdiri tepat sebelah patung.
( sumber : Properti / Foto yang dipakai milik pribadi )
Di belakang bangunan inti berdiri sederetan bambu runcing sebanyak 5 buah. Kelima bambu
runcing itu terbuat dari tembok beton. Bambu runcing merupakan senjata yang digunakan oleh
para pejuang kita dalam melawan musuh.
Sementara itu, di tempat-tempat lainpun sering terjadi pertempuran, seperti yang di gambarkan
dalam relief yang tertera pada monumen petjuangan itu. Menurut catatan tokoh pejuang setempat
(Kolonel D. Affandi), di daerah Majalengka
Pernah tetjadi peristiwa pertempuran tidak kurang dari 200 kali pertempuran, diantaranya 36 kali
pertempuran yang cukup menonjol. Dalam relief hanya dilukiskan 5 kali pertempuran, yang
seperti sudah di jelaskan di atas.

2.3 Kondisi Momumen Perjuangan Sindangkasih yang kurang terawat.

Gambar 9 gambaran Patung Perjuangan Sindangkasih, yang kurang nya perawatan.


( sumber : Properti / Foto yang dipakai milik pribadi )

Gambar 10 gambaran Patung Perjuangan Sindangkasih, yang kurang nya perawatan.


( sumber : Properti / Foto yang dipakai milik pribadi )

Gambar 11 gambaran Patung Perjuangan Sindangkasih, yang kurang nya perawatan.

( sumber : Properti / Foto yang dipakai milik pribadi )

Karena kurang jelas nya kepemilikan bangunan patung tersebut, maka kurang nya pemeliharaan
pada bangunan ini. Sehingga membuat monumen sejarah ini kurang terawat. Kami harap,
generasi muda terkhusus nya para anak muda Majalengka, membuat gerakan untuk melestarikan
monumen - monumen / peninggalan sejarah yang kurang terawat. Agar para generasi berikutnya
dapat melihat bukti perjuangan pahlawan- pahlawan untuk membela tanah air kita ini.

Anda mungkin juga menyukai