1945
Indonesia telah sah menjadi sebuah negara yang berdaulat terhitung pada
tanggal 17 Agustus 1945. Hal tersebut harusnya disikapi secara bijak oleh
semua kalangan. Lebih utama lagi, untuk mereka yang bertahun-tahun
menjajah Indonesia. Namun faktanya hal itu tak terjadi. Belanda masih saja
ingin merebut kedaulatan Indonesia. Pada tanggal 31 Agustus 1945,
pemerintah Indonesia memberikan maklumat agar sang saka merah putih
terus selalu dikibarkan di seluruh nusantara. Hal itu diamini oleh segenap
rakyat Indonesia. Namun, di sebuah hotel di kota Surabaya, sebuah
penghinaan telah terjadi. Adalah Ploegman seorang Belanda yang secara
diam-diam mengibarkan bendera Merah Putih Biru (bendera Belanda) di
sebuah tiang di atap Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit). Hal itu
dilakukannya di malam hari pada tanggal 18 September 1945. Tentu, ketika
pagi tiba dan rakyat Surabaya melihatnya, mereka merasa terhina atas apa
yang dilakuan Ploegman. Maka pemuda-pemuda Surabaya pun berkumpul
menggeruduk Hotel Yamato dan meminta Ploegman untuk menurunkan
bendera Belanda.
2.Jenderal Mallaby
3.Bung Tomo
5. Sungkono
7. Moestopo
Moestopo merupakan tokoh lain di balik peristiwa 10 November 1945. Saat
peristiwa pergolakan di Surabaya meletus, pria yang
mengeyam pendidikan doktergigi itu memimpin pasukan Indonesia pada
pertempuran.
8. Laskar Hizbullah
Laskar ini adalah milik Majelis Sjuro Muslimin Indonesia (Masjumi) yang
saat itu dipimpin Kiai Haji Wahid Hasyim. Salah satu pemimpin Hizbullah
yang terkenal di masa itu adalah Zainul Arifin (1909-1963) yang merupakan
tokoh Gerakan Pemuda Ansor.