Hal ini menyebabkan hilangnya sifat protonasionalisme dari para pemipin yang
tampak pada awal berdirinya. Strategi perjuangannya pun bersifat kooperatif. Hasil
Kongres Pertama Budi Utomo di Yogyakarta berisi:
Terpilihnya Tirto Kusumo (Mantan Bupati Karanganyar) sebagai ketua Budi Utomo
pusat.
Pada misi tersebut, wakil Budi Utomo yang bernama Dwidjosoemoyo berhasil
mengadakan pendekatan dengan pemimpin Belanda dalam hal pembentukan Volksraad
(Dewan Rakyat) yang saat itu dibahas dalam Dewan Perwakilan Rakyat Belanda.
Undang-undang mengenai kewajiban militer pun gagal disahkan dan sebaliknya
undang-undang tentang pembentukan Volksraad disahkan pada bulan November 1914.