Nilai Politik
Dalam cerita ini terkandung nilai politik sebagai berikut dapat menjadikan/memposisikan
sebagai orang yang memiliki jabatan (diplomat) dengan baik dan pintar, Dapat berhubungan
dan berkomunikasi baik petinggi antar daerah.
Nilai Moral
Penyampaian yang halus dengan gaya humanis. Bukan hanya soal kedekatan manusia
dengan sang Pencipta namun juga membumi menyentuh hubungan manusia sebagai
makhluk sosial yang didalamnya ada ranah politik, sejarah Nusantara terutama suku-suku di
Maluku. Bukan sekedar kisah masa lampau yang beliau sajikan kepada kita, namun kita
seakan-akan dihadirkan, dilemparkan ke masa dimana perlawanan terhadap penjajahan,
perbudakan ada nilai-nilai luhur hikayat nenek moyang yang penuh keluguan, kearifan dan
kejujuran. Proses berfikir secara dialektika humanisme, menyuarakan kebaikan,
memanusiakan manusia, saling menghargai sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa adalah
bagian apa yang disampaikan di dalam novel ini.
Nilai Ekonomi
Dalam cerita ini, ekonomi masyarakat pada zaman ini dimayoritasi oleh pedagang-pedagang.
Didaerah tersebut juga terdapat banyak kantor dagang yang didirikan oleh orang diplomat.
Masyarakatnya menggunakan sistem barter yaitu rempah-rempah ditukar dengan barang
dagangan.
Nilai Kehidupan
Yang Sesuai Dengan Zaman Sekarang Di kehidupan tersebut memperlihatkan bahwa yang kecil dimakan
yang lebih besar dan yang lebih besar dimakan yang amat besar. Pertikaian di antara orang yang
memiliki posisi tertentu dalam suatu kelompok sosial mengakibatkan masyarakat kelompok bawah
mengalami penderitaan. Selain itu perang dagang yang kurang sehat yang dilakukan pada
masa itu juga terjadi di kehidupan saat ini.
1. Bangsa Belanda mempunyai kecerdasan dan kemampuan komunikasi yang baik, hal ini
dibuktikan dengan adanya kantor-kantor dagang yang banyak didirikan di wilayah
Nusantara dengan cara menjalin hubungan yang baik dengan pemimpin-pemimpin di
wilayah tersebut.
2. Bangsa portugis tidak ingin bangsa Belanda berhasil menjalankan misi membangun
kantor-kantor dagang. Maka portugis menghasut para orang kaya dan syahbandar di
wilayah tersebut. Karena Portugis, Inggris, dan Belanda sedang perang dagang
3. Begitu juga dengan bangsa Inggris, mereka berpura-pura mendukung Belanda, namun
mereka diam-diam ingin menggagalkan misi Belanda. Karena Portugis, Inggris, dan
Belanda sedang perang dagang