Oleh :
NIM :1214021015
SINGARAJA
2016
TRADISI NGEREBONG DI DESA PAKRAMAN KESIMAN, DENPASAR TIMUR, BALI (LATAR
BELAKANG SEJARAH, PELAKSANAAN SISTEM RITUAL DAN ASPEK – ASPEK RITUAL SEBAGAI
SUMBER BELAJAR SEJARAH
Ni Putu Ida Yuni Astuti, Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A, Dr. Tuty Maryati, M.pd
Jurusan Pendidikan Sejarah
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: idacoz@yahoo.com
………………………………………………………........
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan (1) Menngetahui Latar Belakang Sejarah Tradisi Ngerebong di Desa
Pakraman Kesiman masih dipertahankan oleh masyarakat setempat, (2) Mengetahui tata cara ritual dari
Tradisi Ngerebong,(3) Mengetahui Aspek-aspek dari Tradisi Ngerebong di Desa Pakraman Kesiman
yang dapat di gunakan sebagai sumber belajar Sejarah di SMA. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan tahap-tahap; (1) Memilih Lokasi Penelitan berada di Desa Pakraman Kesiman tepatnya
di Pura Petilan, (2) Teknik Penentuan Informan dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive
Sampling dan juga Snow Ball, (3)Teknik Pengumpulan Data dilakukan dengan Observasi, Wawancara,
Studi Dokumen dan Teknik Analisis Data. Dalam Teknik Analisis Data menggunakan penelitian deskriptif
kualitif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Latar Belakang Sejarah Tradisi Ngerebong di Desa
Pakraman Kesiman merupakan upacara yang dilakukan untuk menetralisir kekuatan jahat menjadi
kekuatan baik dan mengindari masyarakat dari bencana alam. (2) Tata cara ritual tradisi Ngerebong
adalah dilakukannya tabuh rah, pelawatan berupa barong dn rangda diusung ke area wantilan yang
selanutnya akan mengitari wantilan sebanyak tiga kali. (3) Aspek –aspek dari tradisi Ngerebong yang
dapat digunakan sebagai sumber belajar Sejarah di SMA adalah sebagai berikut; Aspek Sejarah dan
Aspek Pendidikan.
The research if for (1) to know historical background Ngerebong Tradition in Pakraman Kesiman
village still retained by local community, (2) to know about ritual procedures of Ngerebong Tradition, (3) to
know about aspects of Ngerebong tradition in Pakraman Kesiman village that can be used as a saurce of
learning in high school. The research in a qualitative with stages : (1) Selecting research located in
Pakraman Kesiman village exactly at Petilan Temple. (2) Definition of informants technique is done by
using Purposive Sampling and also Snow Ball. (3) Collection of data technique is using Observation,
Interview, Study Documents and analysis of data. Analysis of data technique used Descrptive qualitive.
The result showed: (1) Historical background of Ngerebong tradition in Pakraman Kesiman village is
ceremony for neutralize the force’s of evil into good strength and keep people from nature disasters. (2)
Procedures of Ngerebong tradition performance is with Tauh Rah, following with Barong and Rangda
takes to Wantilan area and than go around Wantilan area 3 times. (3) Aspects of Ngerebong tradition that
can be used as a source of Learning history in high school is aspects of history and social aspects.
Galungan. Pura lainnya yang juga terdapat Pura Petilan. Dalam melaksanakan upacara
di Desa Pakraman Kesiman yaitu Pura ini masyarakat bersama – sama berkumpul
Taman Musen di Jalan WR. Supratman. di Pura Petilan untuk melakukan upacara
Aspek – aspek Ritual Sebagai Sumber dalam aspek sosial dalam melestarikan
Pembelajaran Sejarah di SMA
kebudayaan local serta nilai – nilai
Aspek Sejarah (Sejarah Desa dan Tradisi kebudayaan lokal dan juga mengetahui
Ngerebong)
tentang makna dan arti hidup
Sumber belajar sejarah itu bisa
berbentuk peninggalan – peninggalan bermasyarakat. Dalam tradisi ini juga
sejarah yang ada disekitar lingkungan terdapat nilai estetis (seni) dan juga social.
sekolah atau tempat belajar. Salah satu
Hal ini dapat kita lihat dari penjor yang
yang dapat dijadikan sebagai sumber
belajar adalah tradisi Ngerebong yang ada digunakan dalam tradisi Ngerebong.
di desa Pakraman Kesiman. Sebagai
PENUTUP
sumber pembelajaran kita dapat
Berdasarkan hasil penelitian dan
menggunakan sejarah dari desa itu sendiri
pembahasan, maka dapat dikemukakan
maupun sejarah dari tradisi Ngerebong.
simpulan sebagai berikut: 1) Latar
Aspek Pendidikan
belakang pemertahanan tradisi Ngerebong
Tradisi Ngerebong dapat digunakan
oleh masyarakat Desa Pakraman Petilan
sebagai sumber pembelajaran bagi siswa
Kesiman yaitu adanya sistem keyakinan
dalam mata pelajaran sejarah khususnya
yang berkaitan dengan kepercayaan
Sejarah Kebudayaan. Tradisi juga bisa
masyarakat bahwa dengan melakukan
digunakan sebagai sumber pembelajaran
tradisi Ngerebong akan menetralisir
sejarah untuk peserta didik. Materi tentang
kekuatan bhuta menjadi dewa dan juga
tradisi ini terdapat pada kurikulum 2013
pngertian dari Ngerebong sendiri yaitu
pada mata pelajaran Sejarah di SMA.
berkumpulnya para dewa. 2) Prosesi
Selain menggunakan aspek sejarah
upacara Pengerebongan dilakukan pada
sebagai sumber belajar, bisa juga digunakan hari Redite Pon Medangsia sejak pagi
kurang lebih pukul 09.00 waktu setempat
dalam aspek pendidikan yang dapat diambil
dilakukan upacara tabuh rah dengan tiga
nilai – nilainya seperti nilai sosial dan seni. pasang adu ayam. Setelah semua
pelawatan diusung ke Pura Petilan pada
Selain mengetahui bagaimana sejarah dan
sore harinya upacara Ngerebong dimulai. diperlukan penggalian terhadap aspek –
Satu persatu petapakan seperti Barong aspek yang terdapat dalam tradisi
dan Rangda semua di usung ke wantilan Ngerebong yang nantinya dapat berguna
pura. Selain petapakan beberapa orang bagi guru dan juga siswa dalam kegiatan
yang kerasukan baik yang teriak – teriak, pembelajaran yang lebih menarik. Aspek –
menari maupun yang menancapkan kris ke aspek tersebut yaitu aspek sejarah,
dada, leher serta ubun – ubun kepalanya pengharagaan terhadap tradisi, aspek
juga dibawa ke wantilan. Setelah semua social dan juga seni.
berada diwantilan maka akan diarak
memutari wantilan sebanyak 3 kali dengan DAFTAR PUSTAKA
iringan gong. Setelah memutari wantilan Koentjaraningrat.1990. Kebudayaan,
sebanyak kali petapakan berupa Barong Mentalitet dan pembangunan. Jakarta
dan Rangda beserta orang – orang yang : PT.Gramedia
kerasukan dibawa kembali ke dalam Pura Koentjaraningrat. 2002. Manusia dan
Petilan. 3) Proses belajar mengajar pada Kebudayaan di Indonesia. Jakarta.
pendidikan sangat diperlukan dalam Penerbit Djambatan.
kehidupan manusia karena melalui proses Setiadi, Elly M. dkk 2008. Ilmu Sosial
belajar dapat memberikan pnagruh Dan Budaya Dasar. Jakarta:
perkembangan dalam kemampuan Prenada Media.
akademis dan psikologis manusia dalam Wiana, I Ketut. 2002. Cara Belajar
hidupnya. Belajar merupakan proses Agama Hindu Yang Baik.
interaksi antara peserta didik dengan Denpasar : Yayasan Dharma
pendidik dan sumber belajar pada suatu Neradha.
lingkungan belajar. Tradisi Ngerebong di Widja, I Gede. 1989. Pengantar Ilmu
Desa Pekraman Kesiman memiliki sesuatu Sejarah”Sejarah dalam Perspektif
yang relevan untuk dijadikan sebagai Pendidikan”. Semarang: Satya
sumber belajar sejarah. Untuk iru Wacana.