FILOSOFIS PADA
PATUNG SATRIA
GATOT KACA
FILSAFAT NUSANTARA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
2023
Anggota 01.
202146500443
Yoga Yordan
Kelompok 02.
202146500450
Muhammad Abdul Azis
202146500455
03. Muhammad Salechorrahman Indrawan
02. Investigasi
Penarikan Hindu, warna terikat kuat pada ritual kehinduan. Misalnya, untuk tujuan
melaksanakan persembahyangan digunakan warna putih atau kuning
Kesimpulan
keemasan. Masyarakat Bali menyukai hal-hal yang ekspresif, meledak-
ledak dan penuh semangat, sehingga warna emas pada Patung Satria
Gatotkaca ini merepesentasikan masyarakat Bali dalam menghias suatu
karya atau patung yaitu berlebihan dan memiliki karakteristik yang khas
sehingga mengarah pada seni Bali kontemporer yang khas. Warna putih
melambangkan kemurnian, kesucian, dan kejujuran (Sastroamidjojo, 1966).
Warna putih juga dapat merepresentasikan figur Gatot Kaca dari pihak
pandawa yang selalu membela dan menegakan kebenaran.
Penarikan utama kedua yang mewakili pihak Korawa sebagai simbol kesetiaan (satia
wecana) setia akan janji walaupun dalam hatinya yang paling dalam
Kesimpulan
sebenarnya ada di pihak pandawa. Prabu Salya, tokoh yang sangat
disegani dipihak Korawa untuk mengendalikan jalannya taktik peperangan
dipercaya sebagai pengendali kereta. Kereta perang yang dipergunakan
Adipati Karna bernama kereta Jaladra. Enam ekor kuda yang diwujudkan
adalah sebagai simbol sad ripu. Sad ripu berasal dari kata Sad yang
berarti enam dan Ripu berarti musuh. Adapun bagian-bagian dari Sad Ripu
yaitu kama atau hawa nafsu, lobha atau rakus, kroda atau marah, mada
atau mabuk, matsarya atau iri hati, dan moha atau bingung.
Kesimpulan sekali saja. Nilai budaya yang ingin disampaikan patung Satria Gatot Kaca
yaitu penghormatan terhadap warisan budaya, patung ini dibuat
berdasarkan karya sastra yang bernafaskan Hindu dari Epos Mahabharata
untuk memperkenalkan keterampilan dan seni rupa tradisional Bali. Selain
itu, juga dapat menjadi sarana pembelajaran bagi anak muda Bali yang
akan melanjutkan budaya pembuatan seni patung monumental sebagai
penghias taman sekaligus mengangkat nilai filosofis budaya Bali mengenai
cerita Epos Mahabharata tentang perang antara Korawa dan Pandawa.