Anda di halaman 1dari 12

Tugas Agama Hindu

Itihasa

Nama Kelompok
Komang Artawan Ardy (03)
I Made Dwipa Dinata (10)
I Dewa Ketut Kertyasa Wikrama (16)
Made Wisnu Saputra (25)

SMA HARAPAN NUSANTARA DENPASAR


TAHUN AJARAN 2019/2020
Kata pengantar

Om Swastyastu,
Atas asungkertha waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, makalah yang
berjudul “Itihasa” dalam rangka memenuhi tugas agama hindu dapat diselesaikan dengan
baik.
Mengingat demikian luasnya materi yang dibahas dalam materi Itihasa ini, makalah ini dibuat
dengan tujuan untuk membantu para pembaca karena di dalam makalah ini isi mengenai
ruang lingkupItihasa telah dipersingkat dalam bentuk ringkasan materi. Makalah
ini membahas materi purana dengan ringkas.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya sehingga melalui
kesempatan ini kami mohon kepada para pembaca untuk dapat memberi kritik dan saran yang
konduktif demi untuk penyempurnaan penyusunan makalah dimasa yang akan datang.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu para dosen dan mahasiswa dalam
kegiatan belajar mengajar.
Seperti yang telah diuraikan di atas, maka melalui kata pengantar ini pula kami tim penyusun
memohon maaf atas segala kekurangan dan penyempurnaan terus diupayakan. Dan kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini
serta diiringi doa semoga Sang Hyang Widhi senantiasa memberikan waranugrahanya kepada
umatnya.
Om Santi, Santi, Santi Om

Denpasar, 15 September 2019. Made Wisnu Saputra


Daftar Isi

Cover..................................................................................................................................
Kata Pengantar...................................................................................................................
Daftar isi.............................................................................................................................

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Penulisan...................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................

Bab II Ruang Lingkup Pembahasan


2.1 Pengertian dan Bagian Itihasa..............................................................................
2.2 Sapta Kanda Ramayana........................................................................................
2.3 Astadasaparwa Mahabharata..............................................................................
2.4 Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Cerita Ramayana dan Mahabharata.............

Bab III Penutup


3.1 Kesimpulan........................................................................................................
3.2 Saran……………………………………………………………………………
Daftar Pustaka
BAB I Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Kitab upaveda smrti, itihasa ini merupakan kelompok kitab jenis epos, wiracarita atau cerita
tentang kepahlawanan. Pada umumnya pengertian Itihasa adalah nama sejenis karya sastra
sejarah agama hindu. Itihasa adalah sebuah epos yang menceritakan sejarah perkembangan
raja-raja dan kerajaan hindu dimasa silam. Ceritanya penuh fantasi, roman, kewiraaan dan
disana-sini dibumbui dengan mitologi sehingga memberi sifat kekhasan sbeagai sastra
spiritual. Didalamnya terdapat beberapa dialog tentang social politik, tentang filsafat atau
idiologi, dan teori kepemimipinan yang diikuitu sebagai pila oleh raja-raja hindu. Kata itihasa
terdiri dari tiga kata, yaitu iti-ha-asa, sesungguhnya kejadian itu begitulah nyatanya.

Walaupun itihasa merupakan kitab sejarah agama, namun secara materiil sangat sulit untuk
dijadikan pembuktian sejarah. Sebagai kitab sejarah banyak pula memuat hal-hal yang
menurut fakta sejarah masih dapat dibuktikan, termasuk sosial politik, pertentangan berbagai
suku bangsa yang ada antara berbagai kerajaan yang kontenporer pada masa itu. Secara
traidisional jenis yang tergolong Itihasa ada dua amcam, yaitu Ramayana dan Mahabarata.

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Apa pengertian Itihasa

1.2.2 Cerita apakah yang ada dalam itihasa

1.2.3 Apa saja yang terkadung dalam cerita Ramayana dan Mahabarata ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian itihasa

1.3.2 Untuk mengetahui cerita dalam kita itihasa

1.3.3 Untuk mengetahui nilai-nilai dalam cerita Ramayana


BAB II Pembahasan

2.1 Itihāsa
Itihasa adalah suatu bagian dari kesusastraan Hindu yang menceritakan kisah-kisah
epik/kepahlawanan para Raja dan ksatria Hindu pada masa lampau dan dibumbui oleh filsafat
agama, mitologi, dan makhluk supernatural. Itihāsa berarti “kejadian yang nyata”. Itihāsa
yang terkenal ada dua, yaitu Ramayana dan Mahābhārata. Kitab Itihāsa disusun oleh para Rsi
dan pujangga India masa lampau, seperti misalnya Rsi Walmiki dan Rsi Vyāsa. Cerita dalam
kitab Itihāsa tersebar di seluruh daratan India sampai ke wilayah Asia Tenggara. Pada zaman
kerajaan di Indonesia, kedua kitab Itihāsa diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa kuno dan
diadaptasi sesuai dengan kebudayaan lokal. Cerita dalam kitab Itihāsa diangkat menjadi
pertunjukkan wayang dan digubah menjadi kakawin.
 Ramayana
Kitab Ramayana merupakan salah satu Itihāsa yang terkenal. Kitab Ramayana terdiri dari
24.000 sloka dan memiliki tujuh bagian yang disebut Sapta Kanda. Setiap Kanda merupakan
buku tersendiri namun saling berhubungan dan melengkapi dengan Kanda yang lain.
Kitab Ramayana disusun oleh RsiWalmiki :
 Balakanda
 Ayodhyakanda
 Aranyakanda
 Kiskindhakanda
 Sundarakanda
 Yuddhakanda
 Uttarakanda

 Mahabharata

Kitab Mahābhārata merupakan salah satu Itihāsa yang terkenal. Kitab Mahābhārata berisi
lebih dari 100.000 sloka. Mahābhārata berarti cerita keluarga besar Bharata. Kitab
Mahābhārata memiliki delapan belas bagian yang disebut Astadasaparwa. Selayaknya
Ramayana, setiap Parwa merupakan buku tersendiri namun saling berhubungan dan
melengkapi dengan Parwa yang lain. Kitab Mahābhārata disusun oleh RsiVyāsa
1. Adiparwa 10. Sauptikaparwa
2. Sabhaparwa 11. Striparwa
3. Wanaparwa 12. Santiparwa
4. Wirataparwa 13. Anusasanaparwa
5. Udyogaparwa 14. Aswamedikaparwa
6. Bhismaparwa 15. Asramawasikaparwa
7. Dronaparwa 16. Mosalaparwa
8. Karnaparwa 17. Prasthanikaparwa
9. Salyaparwa 18. Swargarohanaparwa
2.2Sapta Kanda Ramayana
1. Balakanda
Kitab Balakanda merupakan awal dari kisah Ramayana. Kitab Balakanda
menceritakan Prabu Dasarata yang memiliki tiga permaisuri, yaitu: Kosalya, Kekayi,
dan Sumitra. Prabu Dasarata berputra empat orang, yaitu: Rama, Bharata, Lakshmana
dan Satrughna. Kitab Balakanda juga menceritakan kisah Sang Rama yang berhasil
memenangkan sayembara dan memperistri Sita, puteri Prabu Janaka.
2. Ayodhyakanda
Kitab Ayodhyakanda berisi kisah dibuangnya Rama ke hutan bersama Dewi Sita dan
Lakshmana karena permohonan Dewi Kekayi. Setelah itu, Prabu Dasarata yang sudah
tua wafat. Bharata tidak ingin dinobatkan menjadi Raja, kemudian ia menyusul Rama.
Rama menolak untuk kembali ke kerajaan. Akhirnya Bharata memerintah kerajaan
atas nama Sang Rama.
3. Aranyakanda
Kitab Aranyakakanda menceritakan kisah Rama, Sita, dan Lakshmana di tengah hutan
selama masa pengasingan. Di tengah hutan, Rama sering membantu para pertapa yang
diganggu oleh para rakshasa. Kitab Aranyakakanda juga menceritakan kisah Sita
diculik Rawana dan pertarungan antara Jatayu dengan Rawana.
4. Kiskindhakanda
Kitab Kiskindhakanda menceritakan kisah pertemuan Sang Rama dengan Raja kera
Sugriwa. Sang Rama membantu Sugriwa merebut kerajaannya dari Subali, kakaknya.
Dalam pertempuran, Subali terbunuh. Sugriwa menjadi Raja di Kiskindha. Kemudian
Sang Rama dan Sugriwa bersekutu untuk menggempur Kerajaan Alengka.
5. Sundarakanda
Kitab Sundarakanda menceritakan kisah tentara Kiskindha yang membangun
jembatan Situbanda yang menghubungkan India dengan Alengka. Hanuman yang
menjadi duta Sang Rama pergi ke Alengka dan menghadap Dewi Sita. Di sana ia
ditangkap namun dapat meloloskan diri dan membakar ibukota Alengka.
6. Yuddhakanda
Kitab Yuddhakanda menceritakan kisah pertempuran antara laskar kera Sang Rama
dengan pasukan rakshasa Sang Rawana. Cerita diawali dengan usaha pasukan Sang
Rama yang berhasil menyeberangi lautan dan mencapai Alengka. Sementara itu
Wibisana diusir oleh Rawana karena terlalu banyak memberi nasihat. Dalam
pertempuran, Rawana gugur di tangan Rama oleh senjata panah sakti. Sang Rama
pulang dengan selamat ke Ayodhya bersama Dewi Sita.
7. Uttarakanda
Kitab Uttarakanda menceritakan kisah pembuangan Dewi Sita karena Sang Rama
mendengar desas-desus dari rakyat yang sangsi dengan kesucian Dewi Sita.
Kemudian Dewi Sita tinggal di pertapaan Rsi Walmiki dan melahirkan Kusa dan
Lawa. Kusa dan Lawa datang ke istana Sang Rama pada saat upacara Aswamedha.
Pada saat itulah mereka menyanyikan Ramayana yang digubah oleh Rsi Walmiki.
2.3AstadasaParwa
1. Adi Parwa
Dalam Kitab Suci Adiparwa isinya banyak bercerita hal-hal yang berkaitan Hindu, seperti misalnya
cerita perputaran gunung Mandaragiri, cerita Bagawan Dhomya yang menguji ketiga muridnya, kisah
para leluhur Pandawa dan Korawa, kisah kelahiran Rsi Byasa, masa kecil Pandawa dan Korawa,
cerita tewasnya raksasa Hidimba di tangan Bhimasena, serta cerita Arjuna mendapatkan Dropadi.
2. Sabha Parwa
Dalam Kitab Suci Sabhaparwa bercerita tentang pertemuan Pandawa dan Korawa di sebuah balairung
untuk main judi, atas rencana Duryodana. Karena usaha licik Sangkuni, permainan dimenangkan
selama dua kali oleh Korawa sehingga sesuai perjanjian, Pandawa harus mengasingkan diri ke hutan
selama 12 tahun dan setelah itu melalui masa penyamaran selama 1 tahun.
3. Wana Parwa
Dalam Kitab Suci Wanaparwa bercerita tentang Pandawa selama masa 12 tahun pengasingan diri di
hutan. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah Arjuna yang bertapa di gunung Himalaya untuk
memperoleh senjata sakti. Kisah Arjuna tersebut menjadi bahan cerita Arjunawiwaha.
4. Wirata Parwa
Dalam Kitab Suci Wirataparwa bercerita tentang masa satu tahun penyamaran Pandawa di Kerajaan
Wirata setelah mengalami pengasingan selama 12 tahun. Yudistira menyamar sebagai ahli agama,
Bhima sebagai juru masak, Arjuna sebagai guru tari, Nakula sebagai penjinak kuda, Sahadewa
sebagai pengembala, dan Dropadi sebagai penata rias.
5. Udyoga Parwa
Dalam Kitab Suci Udyogaparwa bercerita tentang persiapan perang keluarga Bharata
(Bharatayuddha). Kresna yang bertindak sebagai juru damai gagal merundingkan perdamaian dengan
Korawa. Pandawa dan Korawa mencari sekutu sebanyak-banyaknya di penjuru Bharatawarsha, dan
hampir seluruh Kerajaan India Kuno terbagi menjadi dua kelompok.
6. Bhisma Parwa
Dalam Kitab Suci Bhismaparwa bercerita tentang pertempuran di Kurukshetra. Dalam beberapa
bagiannya terselip suatu percakapan suci antara Kresna dan Arjuna menjelang perang berlangsung.
Percakapan tersebut dikenal sebagai kitab Bhagavad Gītā. Dalam kitab Bhismaparwa juga diceritakan
gugurnya Resi Bhisma pada hari kesepuluh karena usaha Arjuna yang dibantu oleh Srikandi
7. Drona Parwa
Dalam Kitab Suci Dronaparwa bercerita tentang pengangkatan Bagawan Drona sebagai panglima
perang Korawa. Drona berusaha menangkap Yudistira, namun gagal. Drona gugur di medan perang
karena dipenggal oleh Drestadyumna ketika ia sedang tertunduk lemas mendengar kabar yang
menceritakan kematian anaknya, Aswatama. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah gugurnya
Abimanyu dan Gatotkaca.
8. Karna Parwa
Dalam Kitab Suci Karnaparwa bercerita tentang pengangkatan Karna sebagai panglima perang oleh
Duryodana setelah gugurnya Bhisma, Drona, dan sekutunya yang lain. Dalam kitab tersebut
diceritakan gugurnya Dursasana oleh Bhima. Salya menjadi kusir kereta Karna, kemudian terjadi
pertengkaran antara mereka. Akhirnya, Karna gugur di tangan Arjuna dengan senjata Pasupati pada
hari ke-17.
9. Salya Parwa
Dalam Kitab Suci Salyaparwa bercerita tentang pengangkatan Sang Salya sebagai panglima perang
Korawa pada hari ke-18. Pada hari itu juga, Salya gugur di medan perang. Setelah ditinggal sekutu
dan saudaranya, Duryodana menyesali perbuatannya dan hendak menghentikan pertikaian dengan
para Pandawa. Hal itu menjadi ejekan para Pandawa sehingga Duryodana terpancing untuk berkelahi
dengan Bhima. Dalam perkelahian tersebut, Duryodana gugur, tapi ia sempat mengangkat Aswatama
sebagai panglima.
10. Sauptika Parwa
Dalam Kitab Suci Sauptikaparwa bercerita tentang pembalasan dendam Aswatama kepada tentara
Pandawa. Pada malam hari, ia bersama Kripa dan Kertawarma menyusup ke dalam kemah pasukan
Pandawa dan membunuh banyak orang, kecuali para Pandawa. Setelah itu ia melarikan diri ke
pertapaan Byasa. Keesokan harinya ia disusul oleh Pandawa dan terjadi perkelahian antara Aswatama
dengan Arjuna. Byasa dan Kresna dapat menyelesaikan permasalahan itu. Akhirnya Aswatama
menyesali perbuatannya dan menjadi pertapa.
11. Stri Parwa
Dalam Kitab Suci Striparwa bercerita tentang ratap tangis kaum wanita yang ditinggal oleh suami
mereka di medan pertempuran. Yudistira menyelenggarakan upacara pembakaran jenazah bagi
mereka yang gugur dan mempersembahkan air suci kepada leluhur. Pada hari itu pula Dewi Kunti
menceritakan kelahiran Karna yang menjadi rahasia pribadinya.
12. Santi Parwa
Dalam Kitab Suci Santiparwa bercerita tentang pertikaian batin Yudistira karena telah membunuh
saudara-saudaranya di medan pertempuran. Akhirnya ia diberi wejangan suci oleh Rsi Byasa dan Sri
Kresna. Mereka menjelaskan rahasia dan tujuan ajaran Hindu agar Yudistira dapat melaksanakan
kewajibannya sebagai Raja.
13. Anusasana Parwa
Dalam Kitab Suci Anusasanaparwa bercerita tentang penyerahan diri Yudistira kepada Resi Bhisma
untuk menerima ajarannya. Bhisma mengajarkan tentang ajaran Dharma, Artha, aturan tentang
berbagai upacara, kewajiban seorang Raja, dan sebagainya. Akhirnya, Bhisma meninggalkan dunia
dengan tenang.
14. Aswamedika Parwa
Dalam Kitab Suci Aswamedhikaparwa bercerita tentang pelaksanaan upacara Aswamedha oleh Raja
Yudistira. Kitab tersebut juga menceritakan kisah pertempuran Arjuna dengan para Raja di dunia,
kisah kelahiran Parikesit yang semula tewas dalam kandungan karena senjata sakti Aswatama, namun
dihidupkan kembali oleh Sri Kresna.
15. Asramawasika Parwa
Dalam Kitab Suci Asramawasikaparwa bercerita tentang kepergian Drestarastra, Gandari, Kunti,
Widura, dan Sanjaya ke tengah hutan, untuk meninggalkan dunia ramai. Mereka menyerahkan tahta
sepenuhnya kepada Yudistira. Akhirnya Resi Narada datang membawa kabar bahwa mereka telah
pergi ke surga karena dibakar oleh api sucinya sendiri.
16. Mosala Parwa
Dalam Kitab Suci Mosalaparwa bercerita tentang kemusnahan bangsa Wresni. Sri Kresna
meninggalkan kerajaannya lalu pergi ke tengah hutan. Arjuna mengunjungi Dwarawati dan mendapati
bahwa kota tersebut telah kosong. Atas nasihat Rsi Byasa, Pandawa dan Dropadi menempuh hidup
“sanyasin” atau mengasingkan diri dan meninggalkan dunia fana.
17. Prasthanika Parwa
Dalam Kitab Suci Mahaprastanikaparwa bercerita tentang perjalanan Pandawa dan Dropadi ke puncak
gunung Himalaya, sementara tahta kerajaan diserahkan kepada Parikesit, cucu Arjuna. Dalam
pengembaraannya, Dropadi dan para Pandawa (kecuali Yudistira), meninggal dalam perjalanan.
18. Swargarohana Parwa
Dalam Kitab Suci Swargarohanaparwa bercerita tentang Yudistira yang mencapai puncak gunung
Himalaya dan dijemput untuk mencapai surga oleh Dewa Indra. Dalam perjalanannya, ia ditemani
oleh seekor anjing yang sangat setia. Ia menolak masuk surga jika disuruh meninggalkan anjingnya
sendirian. Si anjing menampakkan wujudnya yang sebenanrnya, yaitu Dewa Dharma.

2.4Nilai yang terkandung dalam cerita Ramayana dan Mahabrata

1. Ramayana
a) Satya Mitra dan Satya Wacana : Terlihat dari kesetiaan Sugriva terhadap
janjinga kepada rama
b) Guru bhakti dan putra yajna : Diperlihatkan dari rasa bhaktinya rama
terhadap orangtuanya sehingga bersedia
untuk mengasingkan diri ke hutan.
c) Satya semaya : Diperlihatkan pada kesetian Dasaratha
dalam menepati janjinya pada keykayi
sampai harus meninggal dunia.
d) Dharma Negara : Diperlihatkan oleh kumbakarma yang
dengan sepenuh hatinya mengorbankan
nyawa untuk membela negaranya
e) Dharma agama : Diperlihatkan oleh wibisana yang
menentang kakanya demi membela
kebenaran
2. Mahabrarata
a) Nilai dharma / kebenaran hakiki
Mahabarata adalah konflik (perang) antara saudara sepupu (Pandawa melawan
100 korawa) keturunan barata. Oleh karena itu Mahbabarata disebut juga
Mahabaratayuddha. Konflik antara dharma (kebenaran/Kebajikan) yang
diperankan oleh panca pandawa dengan adhrma (Kejahatan / Kebatilan) yang
diperankan oleh 100 korawa.
b) Nilai kesetian / satya
Cerita mahabarata mengandung lima nilai kesetian yang diwakili oleh
yudistira sulung pandawa. Kelima nilai kesetian itu adalah
1. Satya wacana artinya setia atau jujur dalam berkata-kata
2. Satya hredaya artinya setia akan kata hati dalam mengakkan kebenaran
3. Satya laksana artinya setia dan jujur mengakui dan bertanggung jawab
terhadap yang telah diperbuat
4. Saya mitra artinya setia kepada teman atau sahabat
5. Satya semaya artinya setia kepada janji.

Nilai setia atau satya sesungguhnya merupakan media penyucian pikiran.

c) Nilai pendidikan
System pendidikan yang diterapkan dalam cerita lebih menekankan pada
penguasaan satu bidang keilmuan yang disesuaikan dengan minat dan bakat
siswa, artinya seorang guru dituntut memiliki kepekaan untuk mengetahui
bakat dan kemampuan masing-masing siswanya.
d) Nilai yajana / korban suci dan keiklasan
Bermacam-macam yajna dijelaskan dalam cerita mahabrata, ada yajna
berbentuk benda, yajna dengan tapa, yoga, yajna dengan mempelajari kitab
suci, yajna ilmu pengetahuan yajna untuk kebahagian
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Itihasa adalah suatu bagian dari kesusastraan hindu yang menceritakan kisah-kisah epic /
kepahlawanan pada masa lampau dan dibumbui oleh filsafat agama mitologi mahluk
supernatural itihasa berarti “Kejadian yang nyata”

Itihasa yang terkenal ada dua :

1. Ramayana
2. Maharata

3.2 Saran

Semoga para pembaca bisa mengetahui arti penting upaveda itihasa dan bisa memahami isi
dan makalah ini.
Daftar Pustaka

1) The bali buzz . www.roh-toem.blogspot.com


2) Titib, I made paramitha, 2003. Itihasa yamayana dan mahabarata (Viracarita) kajian
kritis sumber agama hindu. Surabaya. Paramitha
3) https://id.m.wikipedia.org/wiki/Itihasa
4) https://hindualukta.blogspot.com/2019/02/pengertian-asta-dasa-parwa-dan-
bagian.html?m=1
5) http://wiracaritabali.blogspot.com/2014/08/sapta-kanda-cerita-ramayana.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai