Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK : 3

NAMA :

NI LUH PUTU JULIANTARI (09)

NI PUTU LOKA MARTIKA (08)

I GST NGURAH KUSUMA ADI CAHYA (16)

I GEDE ANGGA SUARGAWA (15)

I PUTU JULIANTARA (25)


A. Bentuk bentuk yajna
Dapat digolongkan ke dalam empat besar yaitu:
1. Widhi yadnya
2. Druwya yadnya
3. Jnana yadnya

Berikut adalah penjelasannya.

1 . Widhi yadnya

Adalah bentuk yadnya yang dibedakan dengan berlatar belakang pada kehidupan
manusia yang mempunyai hutang hutang atau Rnam.

2. Purwya yadnya

Adalah pengorbanan dalam bentuk meteri yang diberikan kepada seseorang yang
membutuhkan.

3 .Jnana yadnya

Adalah pengorbanan dalam bentuk kegiatan belajar dan pembelajaran.

4.Tapa yadnya

Adalah pengorbanan atau yadnya yang tertinggi nilainya karena berwujud sebagai
pengendalian diri masing masing individu.

B.Contoh pelaksanaan yadnya


Nitya karma (Trisandya, Ngejot / banten saiban)

Naimitika karma (Galungan , Kajeng kliwon , Tilem)

Yadnya dibagi berdasarkan Kualitas dan Kuantitasnya

Berdasarkan Kuantitasnya
Nista

Nistaning Nista

Nistaning Madya

Nistaning Utama

Madya

Madyaning Nista
Madyaning Madya

Madyaning Utama

Utama

Utamaning Nista

Utamaning Madya

Utamaning Utama

Nista artinya yadnya tingkatan kecil.

Madya artinya yadnya tingkatan sedang.

Utama artinya yadnya tingkatan besar.

Berdasarkan kualitasnya
A.Sattwika yadnya

Yang pelaksanaannya lebih banyak dipengaruhi oleh guna sattwa. Sehingga pelaksaan
yadnya. Yang sattwika dilakukan sesuai dengan arahan dari sastra dan pelaksaannya
mengandung unsur karya, sreya, budi dan bhakti.

B.Rajasika yadnya

Pelaksaan upacara yadnya dipengaruhi oleh guna rajas. Wujud dari pelaksanaan rajasika
yadnya adalah pelaksanaan yadnya lebih pada pengharapan akan hasilnya. Pelaksanaan
yadnya yang Rajasika bersifat pamer sehingga tujuannya membuat orang yang melihat
menjadi terkagum-kagum dan takjub. Dalam pelaksanaan yadnya yang rajasika, unsur tanpa
pamrihnya tidak kelihatan.

C.Tamasika yadnya

Adalah yadnya yang dilakukan tanpa mengindahkan petunjuk-petunjuk sastra, mantra,


kidung suci, daksina dan sraddha. Keyakinan seseorang yang melaksanakan yadnya tidaklah
nampak. Demikian juga keseimbangan dari upacara yadnya tidak terlihat. Penerapan yadnya
lebih pada paksaan. Sehingga banyak umat yang memiliki watak guna tamas akan selalu
mengeluh dalam melaksanakan yadnya

Anda mungkin juga menyukai