Anda di halaman 1dari 5

Kelas : X TKJ 1

Nama Kelompok :

1. Heri Prasetyo (11)


2. Agung Rizki (2)
3. Hanan Latief (10)
4. Satria Zaenal (29)
5. Wahid Maulana (19)

PATUNG SURA DAN BAYA


Nama perupa : Sigit Margono

Dibangun Sejak : Tahun 1988

Judul karya : Patung Sura dan Baya

Medium : Semen

Bahan : Semen, batu, pasir, air

Alat : Pahat, palu, butsir

Teknik : Pahat dan bentuk

Objek : Makhluk hidup

Unsur fisik : Tekstur, gelap terang, dan bidang

Unsur non fisik : Kesatuan dan keserasian

Fungsi : Sebagai asal muasal atau inspirasi dari nama kota


Surabaya

Deskripsi : Patung Sura dan Baya adalah sebuah patung yang


merupakan lambang Kota Surabaya. Patung ini berada di
depan Kebun Binatang Surabaya. Patung yang terdiri atas
dua hewan ini menjadi inspirasi nama kota Surabaya yaitu
ikan sura dan buaya

1.) Sejarah Patung Sura dan Buaya :


Letak Patung Sura dan Buaya berada di depan Kebun Binatang Surabaya atau
tepatnya berada di Jalan Diponegoro , Darmo, Wonokromo,
Surabaya. Kisah Patung Sura dan Buaya, Ikon Surabaya tak
terlepas dari Cerita Rakyat yang seru untuk didengarkan.
Konon, di lautan yang sangat luas, terjadilah perkelahian
antara Hiu dan Buaya yang membuat Hiu kelelahan dan
membuat kesepakatan pembagian wilayah dengan Buaya
yaitu lautan untuk Hiu dan Daratan untuk Buaya.

Namun karena ikan di luatan sudah habis, Sang Hiu pun mencari mangsa di
sungai yang merupakan daerah kekuasaan buaya. Buaya
yang mengetahui hal itu murka kepada Hiu dan akhirnya
pertarungan pun dimulai kembali. Hiu mengigit ekor buaya
dan buaya menggigit ekor Hiu hampir putus. Pertarungan
pun berakhir ketika Hiu kembali ke lautan dan Buaya tetap
di daratan mempertahankan kekuasaannya.

2.) Makna Simbol Patung Sura dan Buaya :


Terlepas dari cerita rakyat tentang perkelahian Hiu dan Buaya. Patung Sura dan
Baya dari Kota Jawa Timur ini merupakan lambang dari Kota
Surabaya. Ikan Sura (hiu) dan Baya

(buaya) merupakan simbol dari sifat keberanian pemuda Surabaya yang tidak
gentar menghadapi bahaya.

3.) Makna Simbolis Patung Sura dan Buaya :


Patung Sura dan Buaya terletak di depan KBS (Kebun Binatang Surabaya) ini
memiliki makna yang berbeda disamping legenda cerita
rakyat tersebut. Kata “Surabaya” diyakini memiliki arti
filosofis yaitu “berjuang”. Kata “Surabaya” berasal dari kata
sura yang berarti “selamat” dan baya berbarti ‘bahaya’ ,
sehingga arti Surabaya adalah Selamat dari Bahaya. Bahaya
yang dimaksud adalah selamat dari serangan tentara Tar-Tar
yang berhasil dikalahkan oleh Raden Wijaya dimana hari
kemenangan itu ditetapkan sebagai hari jadi Kota Surabaya.

4.) Teknik Pembuatan patung Sura dan Buaya :


Patung Sura dan Buaya kota Sby Jawa Timur 60241 (di depan kebun Binatang
Surabaya), merupakan tempat berdirinya ikon Surabaya.
Patung ini dibangun dengan menggunakan bahan dasar
semen, pasir, dan batu bata. Apabila kamu lihat lebih teliti,
sebenarnya ikon dari kota terbesar kedua di Indonesia ini
mungkin kelihatannya cukup sederhana. Hal itu disebabkan
tidak adanya ornamen apapun yang menghiasi sekeliling
patung. Dan bahkan, mungkin patung ini bukan merupakan
hasil pahatan dari seniman yang mempunyai cita rasa seni
yang cukup tinggi. Namun, sebenarnya pembuat Patung
Sura dan Buaya ini adalah Sigit Margono yang merupakan
seorang seniman patung dan dosen Sekolah Tinggi Kesenian
Wilwatika (STKW) Surabaya.
Teknik Apa Saja Yang Digunakan Dalam Membuat Patung?
Yaitu :

1.) Teknik Cor.

2.) Teknik Cetak.

3.)Teknik Modeling.

4.) Teknik Membentuk.

5.) Teknik Pahat.

6.) Teknik Butsir.

Anda mungkin juga menyukai