Anda di halaman 1dari 3

CONTOH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

1. Kesal Dimintai Uang Belanja, Suami Aniaya Istri dengan Kunci Inggris
Seorang pria asal Desa Jambuwok, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto,
Jawa Timur, Sugiarto (36) harus mendekam di tahanan karena menganiaya istrinya
Dewi Nursanti (27) dengan kunci Inggris.
Kekerasan dalam rumah tangga itu berawal saat Sugiarto pulang kerja.
Setibanya di rumah, Dewi lantas meminta uang belanja bulanan karena uang yang
sebelumnya diberikan pelaku sudah habis. Pelaku kesal karena uang bulanan yang
dikasih sudah habis dan langsung mengambil kunci Inggris, kemudian memukul
tangan dan kaki korban hingga patah. Setelah itu melarikan diri ke Bali.
Sugiarto lalu ditangkap polisi dengan cara dipancing oleh Dewi agar segera
pulang dan tidak dilaporkan ke polisi. Pelaku dijerat Pasal 44 UU Nomor 23 Tahun
2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ancaman hukumannya
10 tahun penjara.
2. Suami Tega Injak Perut Istri yang Sedang Hamil
Awal tahun 2018 dihebohkan dengan berita suami menginjak-injak perut
istrinya yang sedang hamil tua. Suami yang menendang perut istrinya bernama Kasdi
(21). Ia menginjak perut istrinya, Lina Rahmawati (21) yang sedang mengandung
karena curiga dengan anak dalam kandungannya merupakan hubungan gelap dengan
orang lain.
Bayi dalam kandungan yang tidak diakui sebagai darah dagingnya itu terpaksa
lahir sebelum waktunya atau sesar dan meninggal dunia.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis 4 Januari kemarin. Saat itu, pasangan suami
istri (Pasutri) yang menikah pada 14 Juli 2017 itu sedang duduk di lantai seraya
bersenderan ke tembok di kediamannya, Jalan Tanah Tinggi Gang XII, Tanah Tinggi,
Johar Baru Jakarta Pusat.
Tanpa basa-basi Kasdi langsung menendang perut istrinya dan menanyakan
bapak dari bayi yang sedang dikandungnya tersebut, karena usia kandungan dengan
pernikahannya tidak wajar. Sambil teriak kesakitan sang istri menjawab dan
meyakinkan Kasdi bahwa anak itu darah dagingnya.
Namun, sang suami tetap tidak percaya, kemudian menginjak pada bagian
pinggang sebelah kiri korban hingga berkali-kali. Kemudian memukul bagian lengan
sebelah kiri sebanyak 1 kali, Lina pun pasrah menerima pukulan dari suami, hingga
pada akhirnya mengalami pendarahan.
Akibat perbuatannya itu Kasdi dijerat pasal berlapis yakni Pasal 338 KUHP,
Pasal 44 UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang KDRT dan pasal 80 UU RI Nomor 35
Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak.
3. Suami Bacok Istri 12 Kali hingga Tewas
Lantaran cemburu dan tidak mau ditinggalkan oleh istrinya, seorang suami di
RT 01, Kelurahan Pasar Muara Beliti, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi
Rawas nekat menghabisi nyawa istrinya dengan sadis, Senin 4 Desember 2017.
Peristiwa tersebut bermula dari kecemburuan suami terhadap korban yang
ingin kabur dari rumah. R (33), suami korban mencegahnya pergi dari rumah dengan
mengunci pintu. Namun, korban berhasil merebut kunci dari tangan pelaku.
Emosi pelaku pun meledak karena istrinya tetap ingin membuka pintu rumah.
Lalu pelaku berlari ke dapur mengambil pisau dan langsung menusuk punggung
istrinya berinisial Z (29) sebanyak 6 kali. Pelaku juga dua kali menyayat leher bagian
belakang dan enam kali menusuk dada korban.
4. Kepala Bayi 4 Bulan di Tapanuli Selatan Penyok Akibat Dianiaya Ibu
Kandung

Nasib malang dialami bayi berusia 4 bulan di Desa Huta Pardomuan, Kecamatan
Sayut Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut). Akibat
dianiaya ibu kandungnya, kepala bayi bernama Rosita Sipahutar ini penyok.

Peristiwa ini berawal pada 12 Maret 2020. Saat itu Bhabinkamtibmas Polsek
Batang Angkola, Aipda D Tampubolon, mendapat laporan dari masyarakat adanya
kekerasan yang dialami korban dari ibu kandungnya.
Dijelaskannya, penganiayaan itu dialami Rosita karena Priska Silitonga (27), ibu
kandungnya, kesal terhadap perilaku Menderita Sipahutar (63), suaminya, ayah bayi
malang tersebut.

Dalil Tentang Larangan Kekerasan Dalam Rumah Tangga


Dalam hadits qudsi Allah ta’ala berfirman,

ْ‫ فَالَ تَظَا لَ ُمو‬G‫ت الظُ ْل َم َعلَى نَ ْف ِس ْي َو َج َع ْلتَهُ بَ ْينَ ُك ْم ُم َح َّر ًما‬


ُ ‫اعبَا ِديْ إِنِّ ْي َح َر ْم‬
ِ َ‫ي‬
“Wahai hamba-hambaku! Sesungguhnya aku telah mengharamkan kezaliman atas
diriku. Dan aku menetapkannya sebagai perkara yang diharamkan diantara kalian.
Maka janganlah kalian saling menzalimi”. (Shalih Muslim (IV/1583), (2577).
Allah ta’ala berfirman:

‫ُوف فَإِ ْن َك ِر ْهتُ ُموه َُّن فَ َع َسى أَ ْن تَ ْك َرهُوا َش ْيئًا َويَجْ َع َل هَّللا ُ فِي ِه خَ ْيرًا َكثِيرًا‬
Gِ ‫َاشرُوه َُّن بِ ْال َم ْعر‬
ِ ‫َوع‬
“Dan pergaulilah dengan mereka (istri) secara patut. kemudian bila kamu tidak
menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,
Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (QS. An-Nisa : 19).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
َ‫إِ ْن َذهَبْت‬Gَ‫ ف‬، ُ‫لَ ِع أَ ْعالَه‬G‫الض‬
ِّ ‫ ْى ٍء فِى‬G‫ َو َج َش‬G‫ َوإِ َّن أَ ْع‬، ‫ضلَ ٍع‬
ِ ‫ت ِم ْن‬ ْ َ‫ فَإِ َّن ْال َمرْ أَةَ ُخلِق‬، ‫ بِالنِّ َسا ِء‬G‫ا ْستَوْ صُوا‬
‫ فَا ْستَوْ صُوا بِالنِّ َسا ِء‬، ‫ َوإِ ْن ت ََر ْكتَهُ لَ ْم يَ َزلْ أَ ْع َو َج‬، ُ‫تُقِي ُمهُ َك َسرْ تَه‬
“Berbuat baiklah pada para wanita. Karena wanita diciptakan dari tulang rusuk. Yang
namanya tulang rusuk, bagian atasnya itu bengkok. Jika engkau mencoba untuk
meluruskannya (dengan kasar), engkau akan mematahkannya. Jika engkau
membiarkannya, tetap saja tulang tersebut bengkok. Berbuat baiklah pada para
wanita.” (HR. Bukhari no. 3331 dan Muslim no. 1468).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ِ ‫ب ْال َوجْ هَ َوالَ تُقَبِّحْ َوالَ تَ ْهجُرْ إِالَّ فِى ْالبَ ْي‬
‫ت‬ ِ ‫َوالَ تَضْ ِر‬
“Dan janganlah engkau memukul istrimu di wajahnya, dan jangan pula menjelek-
jelekkannya serta jangan melakukan hajr (mendiamkan istri) selain di rumah” (HR.
Abu Daud no. 2142. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

Anda mungkin juga menyukai