Anda di halaman 1dari 8

CORAK KEHIDUPAN

MASA PRA-AKSARA
KELOMPOK 5
Pola Hunian
Pola hunian manusia pada zaman praaksara adalah
nomaden, semi nomaden, dan menetap. Pola
kehidupan manusia purba memiliki 2 karakter khas
yaitu kedekatan dengan sumber air dan kehidupan di
alam terbuka. Berdasarkan data arkeologi, api kira-kira
ditemukan pada 400.000 tahun yang lalu pada
periode manusia homo erectus.

Kedatangan Rumpun Austronesia dari Yunnan ke


Indonesia, mengenalkan pada rakyat indonesia cara
berlayar, bertani, berdagang, dengan cara barter.
Fungsi gua hunian pada masa pra-aksara berdasarkan
situs Daeo dan Tanjung Pinang ada 3 yakni, sebagai
tempat tinggal, kuburan, dan tempat produksi alat
batu
Masa Berburu-Meramu
Manusia zaman pra-aksara mula mula hidup dengan
cara berburu dan meramu. Hidup mereka umumnya
masih tergantung pada alam. Masa manusia purba
berburu dan meramu itu sering disebut dengan masa
food gathering.
Mereka hanya mengumpulkan dan mnyeleksi
makanan karena belum dapat mengusahakan jenis
tanaman untuk dijadikan bahan makanan.
Alat alat yang digunakan terbuat dari batu yang
masih sederhana. Tempat tempat yang dituju
umumnya lingkungan dekat sungai, danau, atau
sumber air lain nya termasuk di daerah pantai.
Masa Bercocok Tanam
Kegiatan manusia bercocok tanam terus
mengalami perkembangan. Peralatan pokoknya
adalah jenis kapan persegi dan kapak lonjong.
Dengan dibukanya lahan dan tersedianya air
yang cukup maka terjadilah persawahan untuk
Bertani.
Pada zaman ini, kehidupan manusia praaksara
sudah beralih kebudayaan menjadi food
producing. Yaitu kemampuan menghasilkan
makanan. Hal ini menunjukkan bahwa manusia
purba sudah menetap secara permanen.
Pada masa bercocok tanam masyarakat purba
juga sudah pandai membuat perahu sederhana
yang digunakan untuk menangkap ikan.
Sistem Kepercayaan
Masyarakat zaman praaksara sudah memahami adanya kehidupan setelah mati.
Mereka meyakini bahwa roh seseorang yang telah meninggal akan hidup di alam lain.
Kegiatan ritual yang paling menonjol adalah upacara penguburan orang meninggal.
Selain upacara-upacara penguburan, juga ada upacara pesta untuk mendirikan
bangunan suci. Mereka percaya manusia yang meninggal akan mendapatkan
kebahagiaan jika mayatnya ditempatkan pada susunan batu-batu besar, misalnya
pada peti batu atau sarkofagus.
Sistem kepercayaan dan tradisi batu besar telah mendorong berkembangnya
kepercayaan animisme. Yaitu kepercayaan yang memuja roh nenek moyang
Di samping animisme, muncul juga kepercayaan dinamisme, menurut kepercayaan
dinamisme ada benda tertentu yang diyakini memiliki kekuatan gaib, sehingga benda
itu sangat dihormati dan dikeramatkan.
Zaman Batu Tua
Zaman batu tua adalah zaman yang memiliki ciri khas berupa perkembangan alat-alat
batu. Pada zaman ini, manusia hidup secara nomaden atau berpindah-randah dalam
kumpulan kecil untuk mencari makanan. Pekerjaan kaum perempuan adalah
mengumpulkan dedaunan, ubi, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Sedangkan, tugas
kaum laki-laki adalah memburu binatang.
Peninggalan yang ditemukan yaitu, berupa peralatan batu seperti flakes (alat
penyerpih berfungsi misalnya untuk mengupas, menguliti), chopper (kapak
genggam/alat penetak), selain itu terdapat pula peralatan dari tulang.
Spesies manusia purba yang telah ada:
1. Meganthropus Paleojavanicus
2. 2. Pithecanthropus Erectus (Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Robustus)
Zaman Batu Tengah
Pada zaman mesolitikum di Indonesia, manusia hidup tidak jauh berbeda dengan
zaman paleolitikum, yaitu dengan berburu dan menangkap ikan, tetapi manusia pada
masa itu juga mulai mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam
secara sederhana.
Corak zaman mesolitikum :
1. Kebudayaan pebble atau pebble culture di sumatera timur
2. Kebudayaan tulang atau bone culture di samping ponorogo
3. Kebudayaan flakes atau flekes culture di koala timur dan rote
Alat zaman batu tengah :
1. Kjjoken moddinger
2. Abris sous roche
3. Sampung bone culture
Pada zaman mesolitikum mereka sudah memiliki tempat tiggal yang semipermanen.
Zaman Batu Muda
Zaman ini merupakan revolusi pada masa prasejarah. Telah terjadi perubahan yang
mendasar pada corak kehidupan dan cara bertempat tinggal maupun peralatan
hidupnya.
Zaman ini telah mengenal hasil-hasil kebudayaan sebagai berikut:
-Peralatan sudah dihaluskan bahkan diberi tangkai.
-Jenis alat yang digunakan adalah kapak persegi dan lonjong
-Pakaiannya terbuat dari kulit kayu.
-Perhiasannya terbuat dari batu dan manik-manik.
-Telah bertempat tinggal menetap/sedenter
-Telah memiliki kemampuan bercocok tanam
-Telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.

Anda mungkin juga menyukai