Anda di halaman 1dari 5

Risna Dwi Astuti

11151040000089

PSIK B 2015/ Semester7

KGDK
Suhu Kulit Suhu Inti Tubuh

Termoreseptor Termoreseptor Sentral


Perifer Kulit (SSP, abdomen & thoraks,
otot rangka)

Regio Posterior
Hipothalamus (Dingim)

Regio Anterior (Panas)

Adaptasi SSP
Saraf Motorik SSP
Perilaku

Otot Keragka Pembuluh Vasolidatasi


Melompat-
Darah Kulit Kulit
lompat,
Bertepuk
tangan,
mendekapkan Tonus Otot Vasokontriksi Kelenjar
tangan ke dada Menggigil Keringat

Pengaturan Kontraksi Pengaturan


Pelepasan Ritmik 10 – 20 Pelepsan Panas
produksi panas x/menit
Perubahan
Produksi Panas Beerkeringat
panas
mengerutkan
bahu
Pengaturan
Pelepasan
Berkeringat

Dingin
Aktivitas berlebih
di cuaca panas
Klasifikasi
Hipotermia Kegagalan
sistem sirkulasi
darah
Ringan Ringan Ringan
Suhu Tubuh Diaforesis
(< 35C) berlebih
32 - 35C 28 - 32C < 28C

Kehilangan air
Manifestasi Manifestasi Manifestasi & elektrolit
Klasifikasi Klinis Klinis Klinis
v
HEAT
Takikardia, Nadi ( - ) , Hipotensi,
EXHAUSTIO
Takipnea, nafas dangkal, Aritmia
Hiperventilasi berhenti ventrikel,
menggigil Henti jantung
ANALISIS DATA :

Reseptor perifer  Takikardi


Hiperthermi Analisa Data
aktif  ↓ TD DIAGNOSA :
 Nadi lemah
 Dehidrasi Hipovolemia b.d
Demam
Resptor Aferen Ds : Pasien mengeluh  Lemah kehilangan cairan aktif
badannya panas  Kulit pucat, dingin & Evaporasi
Do : suhu > 38,5ºC lembab, banyak
Infeksi / Peningkatan keringat
Peradangan darah panas ke Badan lemas, takikardi, Manifestasi
permukaan kulit hangat

NOC
Masuknya sel Diagnosa : o Kulit pucat, dingin, basah, dan
Peningkatan Setelah di lakukan tindakan berkeringat banyak. Merasa
mikroba caediac Output
(Makrofag) Hipertermia b.d keperwatan selama 1 X 24 jam lemah . Sakit kepala, pusing,
terpapar lingkungan diharapkan hipovolemia dapat vertigo . Badan terasa panas .
panas teratasi dengan KH : Sesak napas, kadang bernapas
dengan kepala dan pundak
Pelepasan Bila gagal oMenunjukan hidrasi baik (Suhu diangkat (Orthopneu) .
pirogen endogen tubuh 36,5-37,5°C, Pernafasan Palpitasi . Gejala
normal 18-24x/mnt, Nadi 60- gastrointestinal: anorexia,
Heat Stroke 80x/mnt, TD 120/90 mmHg) muntah, mual h. Otot-otot terasa
oMenunjukan keseimbangan cairan nyeri dan sedikit kejang .
titik patokan (turgor kulit baik,tidak lemah, Gangguan kesadaran dari ringan
hipotalamus Definisi : Suhu produksi dan pengeluaran panas hingga berat
40ºC atau lebih
NIC

Meningkatkan  Manajemen Cairan


respon untuk EHS (Exertional NEHS (Non Pemeriksaan
Monitor status hidrasi Lab
mendinginkan HS) Exertional HS)
Monitor ttv
tubuh
Berikan terapi iv/cairan yg tepat
Manifestasi Manifestasi Monitor status hemodinaik
Klinis Klinis  Manajemen elektrolit Hematokrit meninggi ,
 Pencegahan syok Volue plasma menurun,
Peningkatan Uremis , Hiperkalsemia e,
 Pengaturan hemodinamik
produksi panas NaCl urin dan keringat
menurun
Pemerikaan
Hiperthermi, penunjang
Hiperthermi,
diaphoresis, kram anhidrosis,
perut dan otot, perubahan sensori,
dispnea, gejala ssp : delusi,
kelemahan halusinasi, koma  denyut nadi cepat 120—
200/ menit
 Tekanan darah sistolik
mula-mula naik
(180mmHg) kemudian
menurun
 Suhu oral sub normal atau
sedikit tinggi
1. Full blood count and  Suhu rektal 30—400 C
tergantung pada macam
blood film dan lamanya aktivitas
2. Serum elektrolit, yang dilakukan

urea, kreatinin dan


glukosa darah
Tatalaksana
3. Serum kalsium dan
fosfat
4. Serum osmolaritas 1. Penderita dibaringkan telentang di
5. Tes fungsi hati, tempat sejuk dengan kepala lebih
rendah, pakaian di
termasuk enzim longgarkan/dilepaskan
6. Enzim otot, terutama 2. Beri minum air dingin
3. Bila keadaan darurat, dapat
creatine kinase
diberikan : infuse NaCl 0,9%
7. Gas darah arteri plasma expandersutk mengatasi
8. Clotting screen, urin kolaps surkulatorik, epinefrin
1/1000 0,3-1 ml subkutan,
untuk protein, gips, oksigen, jangan berikan Na dan
mioglobin dan bikarbonat. Bila cepat diatasi,
biasanya keadaan umum penderita
osmolaritas
segera membaik, tetapi bila tidak
dapat meberat menjadi
hyperpyrexia/heat stroke.

Anda mungkin juga menyukai