Anda di halaman 1dari 7

RISNA DWI ASTUTI

11151040000089 / PSIK B 2015


DL 2 KGDK (SISTEM ENDOKRIN)
Sistem Endokrin

Menghasilkan Mengontrol Merangsang Merangsang Mengatur metabolisme Mempengaruhi


hormone yg dialirkan aktivitas kelenjar aktivitas kelenjar pertumbuhan oksidasi,meningkatkan metabolism
kedalam darah yg tubuh tubuh jaringan glukosa pd usus halus lemak,protein,vit,mineral
diperlakukan o/
jar.tubuh tertentu

Reproduksi/ laktasi Proses sistem Keseimbangan Tekanan darah dan


kekebalan Asam dan Basa tahanan darah

Kelenjar Hipofisis
(Pituitari)

Adenohiposa
(Anterior)

Pars distalis

Sel asidofil Sel Basofil

GH Prolaktin Gonadotropin TSH

Sintesis protein dari pertumbuhan


FSH LH FSH ICSH
IGF-I Sekresi GH

Merangsang Merangsang Menghasilkan Merangsang sel


Lengkung balik partumbuhan folikel pematangan folikel progesteron Merangsang interstitial testis
negatif dlm ovarium ovarium terjadinya
spermatogenesis

Kadar GH melonjak 5x stlh


U/ memproduksi
satu jam tertidur lelap Pars tuberalis Pars Intermedia
tostesron
androgen
Sbgai respon Sel Basofilik Sel basofil

Mengontrol Merangsang
Olahraga Stress Kadar Sintesis pro sekresi
hormon pertumbuhan
gula darah Neurohiposa tiroksin
aktv. kulit
(posterior)
Proopiomelano
Ketika kebutuhan cortin
energy melebihi Median Infundibulum Pars
cad.Glukosa Eminance Nervosa
Sintesis melanin
Neuro pada hewan
Sel pituisit
hipofisis dgn
Glukosa Asam lemak
otak
dihemat disajikan sbg
u/otak sumber
ADH Oksitosin
energi

Reabsorbsi air Kontraksi Kontraksi


diginjal Uterus mioepitel
mamae

Sel sekresi
Kelenjar tiroid parafolikular kalsitonin Tetraioditironin
(T4)
Ter Tirosin
diri Bahan yg berfungsi
Sel folikel sbgai tempat
Trdpt koloid
penyimpanan ekstra Trioglobulin
sel Triodotironin
Iodium
(T3)
Kelenjar adrenal
Kelenjar paratiroid

Korteks adrenal Medulla

Sel Chief Sel Oksifilik


Glomerular fasikulata Retikularis Sel ganglion Sel kromatin
Sekresi PTH Sel intermediet simpapetik
Mineral Glikokortikoid Androgen
kortikoi Katekolamin
d
Dehidro Andosteron
Kartisol Kortiko piandost
Aldosteron steroid Epinefrin Norepinefrin
eron

Dibuat dengan 2 Menambah


u/ Keseimbangan air Sintesis gugus hidroksil sebuah gugus
& garam glukosa metil

Protein
Darah

Bahan bakar
u/ laju
metabolism basal

ACTH
Laju perombakan pembebasan asam
Glikogen dlm lemak dari sel2
hati&otot rangka asam lemak
gli

Kelenjar Pankreas

Endokrin
Eksokrin

Pulau Langerhans
Asinus sel Sentro duktus
Sel alfa Sel beta Sel Gama Sel pp/sel F Sel G
asinus interkalaris

Glukagon Insulin Somatostatin Polipeptida Gastrin


pankreas

Glukosa darah
Berlebihan

Tiroiditis Penyakit graves (TSH


Nodul tiroid
merangsang
aktivasi tiroid)
toksik
Reaksi Autoimun Obesitas, Life
Style, Genetik

Destruksi sel β
pankreas Jumlah sel pankreas
menurun Hypertirodisme

Hypermetabolisme↑
Defisiensi Insulin

Penurunan BB Ketidakseimbangan
↓Penyerapan ↓Penyerapan Asam energi dgn
Glukosa oleh sel Amino oleh sel kebutuhan tubuh
Defisit Nutrisi
↑ pengeluaran ↓ Asam Amino Kelelahan
glukosa oleh hati dlm darah
Dx : Defisit Nutrisi b.d
↑keb.
Hiperglikemia > 600 mg/dl Gula menarik Glukoneogenesis metabolisme
cairan

Glukosa yang tersaring Noc : 3x 24 jam


melebihi kemampuan Dx : Ketidakstabilan Kelebihan air semakin
nutritional status
tubulus kadar gula darah banyak dikeluarkan
Nic : Nutrition management
b.d
hyperglikemia
Glukosuria Noc : 3x 24 jam Hiperosmolaritas
indikator blood
glucose Aktivasi Simpatik
Menarik cairan Gerakan kelopak
Nic : Hyperglikemia berlebihan
Diuresis Osmosis dari intrasel mata relatif
management lambat thd
bola mata
Poliuria Perubahan Konduksi
Noc : 3x 24
Dx : Hipovolemia listrik jantung
jam
b.d fluid
Dehidrasi Polidipsia kehilangan Infiltrasi
balance limfosit,
cairan aktif Nic : Fluid Beban Kerja Jantung ↑ sel
manage mast ke
↓Volume Darah
Penciutan sel Malfungsi Sistem ment jaringan
saraf orbital
Aritmia, takikardia
Kegagalan & otot
Sirkulasi perifer Penurunan aliran mata
darah otak Resiko penurunan
curah jantung
(-) tekanan filtrasi

Gagal ginjal Koma

Tatalaksana : Komplikasi Thyroid Storm


Kematian
 Terapi cairan : Loading akut DM
NaCl (0,9%)500-1000
ml/jam slm 2jam Manifes : takiaritmia,
Pemeriksaan
pertama. Jk Gd mencapai HHNK (Hyperglikemik hiperpireksia, gg.
penunjang:
200-250 mg/dl (+) caitan Hyperosmolar Non Neurologis, dan
1. GD : > 600
dgn glukosa 5-10% Ketotik) gastrointestinal
mg/dl
 Terapi insulin : reguler 2. Ph : >7,3
insulin intravena 3. Bikarbonat
diberikan dengan dosis serum : > 15
Pemeriksaan penunjang :
0,15 U/kgBB, diikuti mEq/L
1. TSH serum
dengan infus reguler 4. Keton urin :
2. T3, T4
insulin dengan dosis 0,1 +ringan/-
3. Test darah
U/kgBB/jam (5-10 5. Keton serum :
hormon tiroid
U/jam). Dapat +ringan/
4. X-ray scan, CT
menurunkan kadar 6. Omsolaritas :
scan, MRI scan
glukosa darah dengan >320
kecepatan 65-125 msOm/kg
mg/jam.
Tatalaksana :
 Terapi kalium : Tatalaksana : terapi
Pemberian kalium acetaminophen,
intravena (2/3 dalam KCl tiroidektomi
dan 1/3 dalam KPO4) bisa
diberikan jika kadar
kalium darah kurang dari
5 mEq/L.
 Terapi bikarbonat :
Pemberian bikarbonat
dapat diberikan secara
bolus atau intravena
dalam cairan isotonik
dengan dosis 1-2
mEq/kgBB.

Anda mungkin juga menyukai