6
Sumber:Www.indokliping.wordpress.com
7
Sumber: buku LKS sejarah indonesia Intan Pariwara hal 59 Acmad Soebardjo
8
Sumber: Www.infobiografi.com
Achmad Soebardjo turut terlibat dalam penyusunan konsep naskah
proklamasi bersama Bung Karno dan Bung Hatta di rumah Laksamana Muda
Maeda. Kalimat “kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
kemerdekaannya: dalam naskah proklamasi kemerdekaan merupakan buah
pemikiran Achmad Soebardjo9. Setelah selesai dan beragumentasi dengan para
pemuda, dinihari 17 Agustus 1945, Bung Karno pun segera memerintahkan Sayuti
Melik untuk mengetik naskah proklamasi. Pada saat pembacaan proklamasi
kemerdekaan indonesia yakni pada pukul 11.30, Achmad Soebardjo tidak hadir.
Tulisnya tentang 17 Agustus 1945: (Saya masih tidur sewaktu kurang lebih pukul
10.00 pagi pada tanggal I7 Agustus datang dua utusan dari Soekarno dan Hatta
untuk membangunkan saya. Mereka mengatakan saya harus segera berpakaian
untuk menyaksikan upacara pengibaran bendera nasional sang Merah Putih dan
Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan. Saya merasa begitu lelah dari kejadian
yang menegangkan syaraf yang baru saya alami sepanjang hari dan malam
sebelumnya, sehingga saya memutuskan untuk meneruskan istirahat saja. Apalagi
yang Saya ingini Mimpi Indonesia Merdeka telah menjadi kenyataan. Apa
bedanya saya hadir dan tidak? Hal yang paling penting adalah bahwa kita sendiri
dan generasi berikutnya dari rakyat saya telah menjadi warganegara yang bebas
dari sebuah Negara Merdeka: REPUBLIK INDONESIA. Saya mengirim sebuah
pesan kepada Bung Karno dan Bung Hatta meminta mereka untuk memaafkan
ketidak hadiran saya dan supaya mereka segera saja memulai upacara Proklamasi
Kemerdekaan). Subardjo tidak sempat menyaksikan Proklamasi Kemerdekaan
yang bersejarah itu. Tapi namanya akan tetap tercatat dalam sejarah Indonesia,
mungkin sebagai tokoh kontroversil.10
9
Sumber: Buku LKS Sejarah Indonesia Intan pariwara hal 59 Achmad Soebardjo
10
Sumber: www.indokliping.wordpress.com
11
Sumber: www.wikipedia.com
Pada 19 Agustus 1945 dibentuk Kabinet Presidensial, yang merupakan
kabinet pertama setelah Proklamasi Kemerdekaan RI. Pemerintahan RI yang
pertama ini terdiri atas 18 Menteri, 13 menteri pemimpin departemen dan lima
menteri negara. Achmad Soebardjo, selanjutnya ditulis Soebardjo, ditunjuk
sebagai Menteri Luar Negeri12
Pada 15 Desember 1978, Achmad Soebarjo wafat. Hari Jum’at pekan lalu, Prof.
Mr. Ahmad Subardjo Djoyoadisuryo, meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina,
Kebayoran Baru, dalam usia 82 tahun karena flu yang menimbulkan komplikasi.
Mereka yang biasa berjalan pagi di sekitar jalan Cikini Raya, Jakarta, tidak akan
melihat pemandangan ini lagi: Seorang tua pendek berjenggot putih memakai
mantel, tiap pagi (bila tidak hujan) berjalan-jalan dari rumahnya di Cikini Raya
sesudah sembahyang subuh. Mereka mungkin tidak tahu siapa kakek yang
usianya sudah melewati 80 tahun itu. Mungkin mereka tidak tahu juga berjalan
kaki tiap pagi adalah caranya untuk bisa awet muda dan lancar berpikir berdasar
resep: “Jangan cemas dan jalan kaki banyak-banyak.” 15
15
Sumber: www.indokliping.wordpress.com
dalam memerdekakan Indonesia.
Tokoh seperti Achmad Soebardjo inilah yang patut kita teladani. Beberapa
sifat Achmad Soebarjo seperti bertanggung jawab, adil dan Bijaksana, memiliki
semangat Patriotisme/Nasionalisme yang tinggi, rela menolong tanpa pamrih, rela
berkorban, sederhana dan tidak sombong, cinta terhadap Tanah Air Indonesia dan
aktif dalam berbagai bidang sangat baik jika kita teladani dalam kehidupan sehari.
Generasi Indonesia harus memilki sifat-sifat seperti Achmad Soebardjo agar
indonesia senantiasa damai dan sejahtera17
16
Sumber: www.indokliping.wordpress.com
17
Sumber: www.lonesmansaboy.blogspot.com ditambah dengan pemikiran pribadi