Anda di halaman 1dari 15

ANNETA

RAMAPUTRI
XII IPA 2
01
APA ITU NOVEL?
 Pengertian novel adalah suatu karya sastra berbentuk
prosa naratif yang panjang, dimana di dalamnya terdapat
rangkaian cerita tentang kehidupan seorang tokoh dan orang-
orang di sekitarnya dengan menonjolkan sifat dan watak dari
setiap tokoh dalam novel tersebut.

 Sumber:
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-
novel.html
CIRI CIRI NOVEL
1. Pada umumnya novel terdiri dari sekurang-kurangnya 100
halaman, atau jumlah katanya lebih dari 35.000 kata.
2. Novel ditulis dengan suatu narasi dan deskripsi untuk
menggambarkan suasana kejadian di dalamnya.
3. Alur cerita di dalam novel cukup kompleks dan terdapat
lebih dari satu impresi, efek, dan emosi.
4. Umumnya setiap orang membutuhkan waktu setidaknya
120 menit untuk membaca habis sebuah novel.
5. Cerita pada sebuah novel bisa sangat panjang, namun
terdapat banyak kalimat yang diulang-ulang.
STRUKTUR NOVEL
1) Abstrak, yaitu ringkasan inti dari sebuah novel sebagai
gambaran awal. Unsur ini bersifat opsional, bisa digunakan dan
bisa juga tidak.
2) Orientasi, yaitu segala hal yang berkaitan dengan suasana,
waktu, dan tempat yang terdapat di dalam cerita novel.
3) Komplikasi, yaitu urutan beberapa kejadi yang dihubungakan
berdasarkan sebab-akibat.
4) Evaluasi, yaitu struktur konflik yang terdapat pada novel
dimana konflik yang terjadi mengarah ke suatu titik tertentu.
5) Resolusi, yaitu bagian dimana terdapat solusi terhadap masalah
yang dihadapi oleh tokoh utama dalam novel.
6) Koda, yaitu bagian akhir suatu novel dimana di dalamnya
biasanya terdapat pesan atau nilai moril yang ingin disampaikan
kepada pembaca.
NOVEL YANG DIANALISIS;
Novel Negeri
Para Bedabah;
karya penulis
Tere Liye.
UNSUR EKSTRINSIK
I. UNSUR BIOGRAFI
Darwis atau lebih sering dikenal sebagai Tere Liye adalah
seorang ayah dari satu anak ini adalah seorang penulis yang sangat
terkenal. Ia lahir sebagai anak ke-6 pada tanggal 21 mei 1979 di
Sumatera. Nama dari Tere-Liye ini adalah nama pena yang diambil
dari bahasa India dengan arti untukmu, penulis ini telah
mengeluarkan banyak sekali buku yaitu sebanyak 22 buku.
Darwis melakukan Pendidikan Dasarnya di SDN 2 Kikim Timur
Sulawesi Selatan lalu ia melanjutkan sekolahnya di SMPN 2 Kikim
Timur Sulawesi Selatan dan pada sekolah menegah keatas ia
melanjutkannya di SMUN 9 Bandar Lampung dan ia melakukan
kuliahnya di fakultas ekonomi Universitas Indonesia
UNSUR INTRINSIK
 TEMA
Tema utama dari novel “Negeri Para Bedebah” adalah ekonomi. Namun
perekonomi yang “kotor”, sehingga Tere-Liye menggunakan kata “bedebah” utuk para
petinggi-petinggi negara, pemegang kendali ekonomi yang berlaku licik demi
keuntungan sendiri. Dibuktikan oleh sepenggal tulisan novel ini “kunci solusinya haya
tiga kata: rekayasa, rekayasa dan ekayasa”.(hal 16)
 TOKOH
1) Tokoh utama : Thomas (Kosultan Keuangan Profesioal)
2) Tokoh pembatu : Julia (wartawan / rekan Thomas)
Om Liem ( pamanThomas / pemilik saham Bank Semesta)
Maggie (seketaris Thomas)
Opa (kakek Thomas)
Rudy (polisi / rekanThomas dalam klub petarrung)
Ram (pegawai Om Liem)
TanteThomas
Kadek (pejaga kapal milik keluarga Thomas)
3) Tokoh figuran:
- Edward (Ayah Thomas) - Peseta seminar
- Ibu Thomas - Anak buah Rudy
- Wusdi - Erik
- Tunga - Theo
- Tuan Shinpei - Randy

 PENOKOHAN
1. Thomas : berani, cerdas, licin, kuat, cekatan.
“Kau diam! Biarkan aku berpikir sejenak!”(hal 46). “kau adalah pemikir sekaligus eksekutor
yang hebat Tommi. Pintar, berani, pandai memengaruhi orang. Kau justru terlahir sebagai
seorang yang lici bagai belut”(hal 70)
2. Julia : cerdas, pemarah
“.....mereka sudah berusaha mengirimkan wartawan terbaik...”(hal 10). “tutup mulutmu
Tommi!”(hal 96).
3. Theo : pencemas
“theo menggeleng prihatin menghadapku cemas”(hal 27)
4. Randy : sombong, tepat janji
“ku pikir kau tidak akan datang. Terlalu takut menghadapi penantang besarmu, mungkin”(hal
27). “baik, sobat. Beri aku waktu satu menit” (hal 58)
5) Erik : tidak sabar, 12) Wusdi dan Tunga : munafik, serakah, sadis
“...ya Erik, sudah sejak sebulan lalu dia “...biarkan kami mengurus mereka.”
menuntut jadwal bertarung.” “......jangakan membayar uang arisan, keluarga ini
bahkan tidak bisa membayar upahmu.”
6) Tante : penyayang “alat setrum itu kembali menghujam perutku”
7) Ibu thomas : perhatian 13) Rudy : kuat, baik
“sayang kamu lupa mengacingkan pakaiamu”(hal “satu-satunya petarung klub yang tidak perna ku
78) kalahkan adalah Rudy”(hal 33)
“ikuti semua parmainanya Thom, kita lihat apa aku
8) Opa : pembosan bisa membebaskanmu”
“ini bukan alat musik yang tepat untuku.”(hal 79) “terima kasih sobat” aku menoleh pada Rudi(hal
9) Om Liem: keras kepala, cerdas 130)
14) Kadek : ramah, panikan
“Om Liem tetap memulai cara baru, meski
“kadek berseru suaranya setengah panik”(hal 177)
empat suara menantangnya. Tapi soal ide
bisnis canggih, OmLiem nomor satu.”(hal “maaf pak Thom.....” (hal 179)
80) 15) Tuan Shinpei: licik, serakah
“...tentu saja dialah yang sudah mengatur semua
10) Maggie : kreatif kejadian itu. Saat gudang dibakar.....”(hal 411)
“kau memang staf yang hebat Maggie”(hal 94) 16) Ram : licik, penghianat, munafik
11) Edward : gigih “Ram adalah kaki tangan tuan Shinpei. Dialah yang
paling menginginkan bank semesta”(hal 411)
“papa berusaha meningkahi seruan marah”(hal
110)
 LATAR
Karena ini adalah novel petualangan dari Thomas maka
banyak sekali latar tempat yang di catumkan dalam novel ini. Hanya ada
beberapa yang di tuliskan:

a. LatarTempat 7) Apatemen Erik


1) London “...menuju apartemen elite Jakata”(hal 153)
“....termaksut menyusulku ke London”(hal “wajah Erik muncul dari balik pintu.”(hal
10) 155)
2) Dalam Pesawat 8) Penjara
“Pesawat berbada besar melaju....”(hal 17) “Sel pejara ini tidak dingin dan...”(hal 160)
3) Kamar 9) Kapal
“....memenuhi langit-langit kamar”(hal 36) “...terdengar dari antara lenguh
4) Rumah Om Liem kapal..”(hal190)
“... ruang tamu, menuju ruangan Om Liem 10) Sekolah bisnis
biasa beistirahat.”(hal 43) “usiaku dua puluh empat, kembali dari
5) Rumah peristrahatan(waduk Jatiluhur) sekolah bisnis.”(224)
“.. waduk terrlihat indah 11) Jakarta
bukankepalang.”(hal 72) “tidak bisakah dia ke Jakarta? Jadwalku keta
6) Kantor sekali...”(hal 266)
“...tidak pernah bilang siapa-siapa kalau aku 12) Denpasar
masuk kanto hari ini.”(hal 94) “..sore pukul empat di Denpasar”(hal 265
b. Latar Waktu c. Latar suasana
1) Tengah Malam 1) Hening
“hampir pukul satu....”(hal 36) “aku berganti pakaian tidur, saatnya
istirahat”(hal 36)
2) Sabtu, pukul 09.05
2) Menegangkan
“sabtu, pukul 09.05. Sisa waktuku
tinggal....” “segera lakukan dok! Suruh dua
perawatmu begegas.”(hal 47)
3) Minggu 02.00
3) Ribut
“minggu pukul dua dini hari”(hal
193) “sirenenya meraung. Aku
menambahnya dengan menekan
4) Pagi hari klakson.”(hal 53)
“selamat pagi”(hal 274 4) Mengerikan
“tubuhnya kejang-kejang, lantas maut
segera datang.” (hal 296)
5) Ramai
“sudah hampir dua atus massa
memenuhi halaman.”(hal 401)
ALUR DAN SUDUT PANDANG
 Alur
Alur maju-mundur atau campuran karena pengarang
menceritakan ceritanya dengan keadaan masa sekarang
dimana Thomas merangkai rencana nekatnya, lalu reka ke
masa lalu—menceritakan masa lalu Thomas–, tiba-tiba
kembali ke masa sekarang, dan terus berulang hingga
beberapa kali
 Sudut pandang
Orang pertama pelaku utama
“Aku (yang) menghela napas pendek. Sebagai pemain yang baik dalam
setiap permainan, aku tahu sistuasiku terdesak.”
GAYA BAHASA
 Ironi
“Mungkin mereka lebih sering berteriak “Merdeka!” dibanding pahlawan nasional
yang dulu berperang langsung siang-malam melawan penjajah Belanda.”
 Interupsi
Belajar menyetir mobil—aku membuat mobilnya menggelinding masuk ke dalam
waduk—belajar mengemudi speedboat,….”
 Personifikasi
“Wajah marahnya segera terlipat, dia mematung sejenak.”
 Hiperbola
“Mereka membabi buta menembaki kapal.”
 Metonimia
“…Ketakutan terbesar bagi seorang pelaut paling tangguh sekalipun. Pasifik tidak
menuju ke Hongkong, bukan?” (Pasifik adalah yacht milik opa)
AMANAT
Ada bebeapa pesan yag disampaikan pengarang melalui karyanya
“Negeri Para Bedebah”, di antaranya:
 mengajarkan pembaca agar menjadi orang yang mandiri dan
menjadi orang yang selalu berusaha.
 Kita juga tidak boleh mudah menyerah pada keadaan. Seperi
yang dilakukanThomas ketika ia harus hidup sendirian di sebuah
asrama tua, hingga ia tumbuh dewasa dan menjadi konsultan
keuangan professional.
 Kita juga harus bisa menjadi orang yang bertanggung jawab
dan berani mengambil resiko atas semua keputusan yang telah
diambil.
 Jangan rakus menginginkan/memeras harta orang lain. Setiap
kelicikan akan memperoleh ganjaranya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai