Anda di halaman 1dari 1

National Monument

The National Monument or are largely known as Monas is one of the famous landmarks in Central
Jakarta, Indonesia. The construction was started in 1961 and was officially opened for public in
1975. This obelisk monument was built to commemorate Indonesian people struggle in obtaining
their independence from Dutch colonialism.

The full height of Monas is 132 meters, soaring from the ground to the sky. It consists of three
different parts of level. The upmost part is a flame shaped crown which is covered by 45 kg of
gold. It weighs about 14.6 tons and has a height of 17 meters. The second part is the top platform.
It has rectangular shape with the size of 11 by 11 meters. Visitors can reach it by using the elevator;
it takes about three minutes long. From this platform, they can see a vast and clear view of the
whole city. The last part is the lower platform. This rectangular platform has a width of 45 meters
for each side. Inside this lower section, there is a chamber of freedom. It keeps many authentic
symbol and documents of Indonesian freedom.

Monumen Nasional

Monumen Nasional yang dikenal luas dengan Monas adalah salah satu bangunan warisan budaya
yang terkenal di Jakarta Pusat, Indonesia. Pembangunannya dimulai pada tahun 1961 dan secara
resmi dibuka untuk kalangan umum pada tahun 1975. Monumen tugu ini dibangun untuk
mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan dari penjajahan
Belanda.

Tinggi keseluruhan dari Monas 132 meter, menjulang dari dasar hingga ke angkasa. Bangunan ini
terdiri dari tiga tingkat bagian yang berbeda. Bagian paling atas merupakan sebuah mahkota
berbentuk api yang dilapisi dengan emas 45 kg. Beratnya sekitar 14,6 ton dan memiliki tinggi 17
meter. Bagian kedua merupakan pelataran puncak. Bagian ini memiliki bentuk persegi dengan
ukuran 11 kali 11 meter. Pengunjung dapat mencapainya dengan menggunakan lift yang memakan
waktu sekitar tiga menit lamanya. Dari pelataran ini, mereka dapat melihat pemandangan luas dan
jelas dari keseluruhan kota. Bagian terakhir merupakan pelataran bawah. Pelataran persegi ini
memiliki lebar 45 meter di setiap sisinya. Di dalam bagian bawah ini, ada ruang kemerdekaan.
Ruangan ini menyimpan banyak simbol dan berkas kemerdekaan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai