Anda di halaman 1dari 2

Resensi Buku Seri Ide Besar Crick, Watson dan DNA

Judul :Seri Ide Besar Crick, Watson & DNA


Penulis :Paul Strathern
Penerjemah :Fransisca Petrajani,S.Psi.
Penerbit :Erlangga
Tanggal Terbit :25 April 2002
Ukuran :13 x 19 cm
Tebal Halaman :108 halaman

Paul Strathern lahir di London. Ia mengajar filsafat dan matematika di Universitas


Kingston. Pada Awal mulanya, ia bekerja sebgai wartawan lepas untuk The Observer,
Daily Telegraph, dan Irish Times. Selain itu, ia menulis buku, noel ,dan menjadi
penulis perjalanan. Buku serial sukses yang telah ia tulis adalah The Philosoper in 90
Minutes (Edisi Bahasa Indonesia berjudul 90 Menit Bersama Filsuf, direbitkan oleh
Penerbit Erlangga,Jakarta). Satu dari lima novel hasil karyanya yang berjudul A
Season in Abyssinia, telah memenangkan Somerset Maugham Award. Kini Paul
Strathern tinggal di London dan memiliki seorang anak perempuan.
Buku ini menceritakan dan memberikan penjelasan tentang sejarah
ditemukannya struktur DNA.Penemuan struktur DNA di pertengahan abad ke-20
memunculkan satu bidang sains baru,yaitu biologi molekuler.
Struktur DNA diemukan oleh dua orang pemuda yang bernama Francis Crick dan
James Dewey Watson.Francis Crick lahir di Northampton pada tahun1916. Ia adalah
putra dari pemilik pabrik sepatu setempat yang berhasil memenangkan beasiswa ke
Mill Hill,sebuah sekolah di pinggir kota London. Crick mulai melaukan penelitian yang
sesungguhnya ketika dia dibawa oleh Unit Dewan Penelitian Medis Cambridge
(Chambrige Medical Research Council Unit) ke laboratorium fisika Cavendish yang
terkenal di dunia dan meraih hadiah Nobel pada usia 25 tahun. Sedangkan Watson
memiliki nama lengkap James Dewey Watson,lahir di Chicago tahun 1928. Dia adalah
seorang anak ajaib yang ditemukan oleh seorang produser tv lokal dalam acara
Chicago Quiz Kid Show. Pada usia 15 tahun dia mendaftar di Universitas Chicago
untuk mempelajari zoologi tetapi kurang tertarik kemudian dia melanjutkan ke
Universitas Indiana di Bloomingdale.Crick dan Watson beretmu di Laboratorium
Cavendish di Cambridge. Mereka memiliki tujuan yang sama yaitu mereka ingin
menemukan struktur DNA.
Pada awal pembuatan model struktur DNA, Crick dan Watson berpedoman pada
penelitian yang dilakukan Franklin dan Watson tentang kristalografi sinar X serta
buku karya Pauling “The Nature of the Chemical Bond”. Namun model struktur yang
disusun tersebut mengalami kesulitan yaitu mereka tidak dapat menjelaskan dimana
letak basa, diluar ataukah didalam masih belum terjawab. Selain kesulitan tersebut,
penelitian mereka juga sempat terhenti hingga menyebabkan Watson untuk menjadi
peneliti yang berkaitan tentang struktur virus mosaik tembakau (TMV).Sementara
Crick tetap melanjutkan penelitiannya tentang DNA.
Berkat saran saran dan penjelasan dari John Griffiths Crick mulai menumukan
kunci menuju replikasi DNA. Saat itu Griffiths menjelaskan tentang perhitungannya
mengenai basa- Adenin (A),guanin (G), thymine (T) dan cytosine ( C ) bahwa G
berpasangan dengan C, dan A berpasangan dengan T. Crick kemudian juga
menyatakan bahwa apabila untaian heliks dipisahkan, heliks tersebut dapat menjadi
cetakan bagi pembentukan untaian komplementer (pelengkap),yang persis sama
dengan untaian awal sebelum dipisahkan. Watson yang kini bekerja penuh pada
TMV, mulai menemukan bukti bahwa struktur DNA adalah heliks. Akibat belajar dari
kesalahan yang dilakukan oleh Pauling,seorang ahli kimia mengenai ikatan kimiawi
DNA serta hasil kerja dari Franklin dengn sinar-X yang terakhir, menyebabkan Watson
dengan mudah menemukan berapa banyak rantai heliks yang ada. Watson
menyimpulkan bahwa DNA terdiri dari dua untaian heliks yang saling terjalin.
Semakin banyak bukti yang dapat Crick dan Watson temukan, meyebabkan
penelitian mereka kembali diizinkn lagi untuk membuat model baru DNA di
Cavendish. Setelah dilakukan pemikiran dan penelitian yang panjang, mereka
menemukan dua fakta baru mengani struktur DNA. Yang pertama yaitu basa-basa
pada DNA terletak di dalam. Yang kedua yaitu basa bentuk-keto menyatu dengan
kombinasi A-T dan G-C seperti yang disarankan Griffiths, bentuk tersebut ternyata
cocok didalam mata rantai. Setelah melakukan serangkaian penyesuaian dan
beberapa perubahan, model tersebut barulah lengkap.
Pada tanggal 7 Maret 1953, lima minggu setelah mereka membangun model
tersebut, Crick dan Witson menyebarkan model DNA kepada rekan-rekannya di
Cavendish. Mereka juga menerbitkan karya tulis di Nature yang berjudul Struktur
Molekul Asam Nukleat pada tanggal 25 April 1953. Pada tahun 1962, hadiah Nobel
dalam bidang pengobatan dihadiahkan secara kolektif kepada Crick,Watson dan
Wilkins.
Kelebihan dari buku ini adalah buku ini menceritakan dan menjelaskan sejarah
terbentuknya struktur DNA secara detail dan sangat lengkap, sehingga pembaca
dapat dengan pasti mengetahui setiap proses ditemukannya struktur DNA tersebut.
Buku ini juga sudah dicetak dengan menggunakan kertas HVS sehingga saat dibaca
enak untuk dilihat dan dibuka lembar tiap lembar halaman. Selain itu juga buku ini
memiliki ukuran yang cukup kecil yaitu 13 x 19 cm, sehingga praktik dan mudah
untuk dibawa kemana-mana.
Kekurangan dari buku ini terletak pada covernya,hal ini dapat dilihat pada
gambar pada cover yang tidak menarik serta perpaduan warna pada cover buku yang
tidak sesuai. Selain itu gambar yang dapat digunakan sebagai penjelas sangat sedikit
sekali.
Meskipun begitu buku karya Paul Strathern tersebut sangat cocok sebagai bahan
bacaan yang ditujukan bagi para ilmuwan maupun non ilmuwan, sebab penjelasan
pada buku ini tidak terlalu banyak menggunakan bahasa ilmia. Jikalau ada bahasa
atau istilah yang sulit dipahami maka disediakan pejelasan yang dapat dilihat pada
catatan kaki yang terletak di halaman terakhir.

Anda mungkin juga menyukai