Anda di halaman 1dari 21

SEJARAH PENEMUAN DNA, STRUKTUR NUKLEOTIDA, SERTIFIKASI

DNA

A. Sejarah DNA
Pada tahun 1865, Gregor Mendel menduga bahwa suatu bagian dari sel
bertanggung jawab atas sifat yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. DNA pertama kali berhasil dimurnikan/ diisolasi pada tahun 1868
oleh ilmuwann Swiss Friedrich Miescher di Tubingen, Jerman, yang menamainya
nuclein berdasarkan lokasinya di dalam inti sel.
Pada tahun 1879, Albrecht Kossel menemukan asam nukleat. Dengan
penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa asam nukleat tersusun atas nukleotidanukleotida sehingga merupakan polinukleotida. Dua eksperimen pada dekade 40an membuktikan fungsi DNA sebagai materi genetik. Dalam penelitian oleh Avery
dan rekan-rekannya, ekstrak dari sel bakteri yang satu gagal men-transform sel
bakteri lainnya kecuali jika DNA dalam ekstrak dibiarkan utuh. Eksperimen yang
dilakukan Hershey dan Chase membuktikan hal yang sama dengan menggunakan
pencari jejak radioaktif. Misteri yang belum terpecahkan ketika itu adalah:
"bagaimanakah struktur DNA sehingga ia mampu bertugas sebagai materi
genetik". Persoalan ini dijawab oleh Francis Crick dan koleganya James Watson
bhn berdasarkan hasil difraksi sinar X pada DNA oleh Maurice Wilkins dan
Rosalind Franklin.
Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick mendefinisikan DNA
sebagai polimer yang terdiri dari 4 basa dari asam nukleat, dua dari kelompok
purina: adenina dan guanina; dan dua lainnya dari kelompok pirimidina:sitosina
dan timina. Keempat nukleobasa tersebut terhubung dengan glukosa fosfat.
Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin menemukan bahwa molekul DNA
berbentuk heliks yang berputar setiap 3,4 nm, sedangkan jarak antar molekul
KINASTY ARUM MELATI (06101410020)
P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

nukleobasa adalah 0,34 nm, hingga dapat ditentukan bahwa terdapat 10 molekul
nukleobasa pada setiap putaran DNA. Setelah diketahui bahwa diameter heliks
DNA sekitar 2 nm, baru diketahui bahwa DNA terdiri bukan dari 1 rantai,
melainkan 2 rantai heliks.
Crick, Watson, dan Wilkins mendapatkan hadiah Nobel Kedokteran pada
1962 atas penemuan ini. Franklin, karena sudah wafat pada waktu itu, tidak dapat
dianugerahi hadiah ini. Konfirmasi akhir mekanisme replikasi DNA dilakukan
lewat percobaan Meselson-Stahl yang dilakukan tahun 1958. DNA terdiri atas dua
utas benang polinukleotida yang saling berpilin membentuk heliks ganda (double
helix). Model struktur DNA itu pertama kali dikemukakan oleh James
Watson dan Francis Crick pada tahun 1953 di Inggris. Struktur tersebut mereka
buat berdasarkan hasil analisis foto difraksi sinar X pada DNA yang dibuat
oleh Rosalind Franklin. Karena yang difoto itu tingkat molekul, maka yang
tampak hanyalah bayangan gelap dan terang saja. Bayangan foto itu dianalisis
sehingga mereka berkesimpulan bahwa molekul DNA merupakan dua benang
polinukleotida yang berpilin. Seutas polinukleotida pada molekul DNA tersusun
atas rangkaian nukleotida. Setiap nukleotida tersusun atas :
1. Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan satu atom
oksigen)
2. Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula)
3. Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula
Ketiga gugus tersebut saling terkait dan membentuk tulang punggung
yang sangat panjang bagi heliks ganda. Strukturnya dapat diibaratkan sebagai
tangga, dimana ibu tangganya adalah gula deoksiribosa dan anak tangganya
adalah susunan basa nitrogen. Sedangkan fosfat menghubungkan gula pada satu
nukleotida ke gula pada nukleotida berikutnya untuk membentuk polinukleotida.
Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin, yaitu adenin (A)
dan guanin (G), serta basa pirimidin yaitu sitosin atau cytosine (C) dan timin
KINASTY ARUM MELATI (06101410020)
P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

(T). Ikatan antara gula pentosa dan basa nitrogen disebut nukleosida. Ada 4
macam basa nukleosida yaitu:
1. Ikatan A-gula disebut adenosin deoksiribonukleosida (deoksiadenosin)
2. Ikatan G-gula disebut guanosin deoksiribonukleosida (deoksiguanosin)
3. Ikatan C-gula disebut sitidin deoksiribonukleosida (deoksisitidin)
4. Ikatan T-gula disebut timidin deoksiribonukleosida (deoksiribotimidin)
Ikatan asam-gula-fosfat disebut sebagai deoksiribonukleotida atau sering
disebut nukleotida.

Ada

macam

deoksiribonukleotida,

yaitu

adenosin

deoksiribonukleotida, timidin deoksiribonukleotida, sitidin deoksiribonukleotida,


timidin deoksiribonukleotida. Nukleotida-nukleotida itu membentuk rangkaian
yang disebut polinukleotida. DNA terbentuk dari dua utas poinukleotida yang
saling berpilin. Basa-basa nitrogen pada utas yang satu memiliki pasangan yang
tetap dengan basa-basa nitrogen pada utas yang lain. Adenin berpasangan dengan
timin dan guanin berpasangan dengan sitosin. Pasangan basa nitrogen A dan T
dihubungkan oleh dua atom hidrogen (A=T). Adapun pasangan basa nitrogen C
dan G dihubungkan oleh tiga atom hidrogen (CG). Dengan demikian, kedua
polinukleotida pada satu DNA saling komplemen. Coba perhatikan gambar dan
video struktur DNA berikut :
Pada tahun 1947, sebelum ditemukannya struktur molekul DNA, seorang
ahli biokimia bernama Erwin Chargaff menganalisis komposisi basa DNA
sejumlah organisme yang berbeda. Hasil analisisnya adalah tiap spesies
organisme memiliki komposisi DNA yang berbeda-beda. Banyaknya keempat
basa nitrogen pada tiap spesies tidak sama, tetapi memiliki perbandingan yang
khas. Artinya, tiap spesies memiliki jumlah basa yang khas.
Dalam DNA setiap spesies yang ditelitinya, Chargaff mengemukakan
bahwa jumlah adenin hampir sama dengan jumlah timin dan jumlah sitosin
hampir sama dengan jumlah guanin. Selain itu, urutan basa dan panjang DNA
pada tiap spesies berbeda. Dengan 4 macam basa dan DNA yang panjang, akan
terbentuk berbagai kemungkinan urutan basa. Karena gen tersusun dari urutan
KINASTY ARUM MELATI (06101410020)
P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

basa tertentu, maka jumlah gen pada DNA juga sangat banyak kemungkinannya.
Jadi, hanya dengan 4 macam basa akan terbentuk banyak gen yang menentukan
sifat individu.
Molekul Deoxyribonucleic Acid atau DNA pertama ditemukan oleh
seorang ahli ilmu kimia berkebangsaan Jerman bernama Friedrich Miescher
pada tahun 1869. Miescher menyelidiki susunan kimia dari nukleus sel. Ia
mengetahui bahwa nukleus sel tidak terdiri dari karbohidrat, protein maupun
lemak, melainkan terdiri dari zat yang mempunyai pengandungan fosfor sangat
tinggi. Oleh karena zat itu terdapat di dalam nukleus sel, maka zat itu disebutnya
nuklein. Nama ini kemudian diubah menjadi asam nukleat, karena asam ikut
menyusunnya.
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Fisher pada tahun 1880. Dari hasil
risetnya ditemukan adanya zat-zat pirimidin dan purin di dalam asam nukleat.
Temuan ini dikembangkan lagi oleh Albreent Kossel yang menghasilkan temuan
dua pirimidin yaitu sitosin dan timin dan dua purin yaitu adenin dan guanin di
dalam asam nukleat, sehingga atas penemuannya ia mendapatkan hadiah nobel
pada tahun 1910.
Pada tahun 1920-an, dengan pewarna ungu DNA yang khas, yang
dikembangkan oleh ahli kimia Jerman, Robert Feulgen, DNA ditemukan terletak
secara ekslusif pada kromosom. Karena itu, DNA merupakan lokasi yang
diharapkan bagi suatu bahan genetik. Pada tahun yang sama Phoebus Levine dari
Institut Rockefeller (seorang ahli biokimia kelahiran Rusia) mengungkapkan
bahwa

gula

DNA

adalah

deoksiribosa

(karena

itu

namanya

asam

deoksiribonukleat).
Avery Machlead dan Mc Arthy (1944) memberi penegasan terhadap
penemuan terdahulu bahwa DNA mempunyai hubungan langsung dengan
keturunan. Selanjutnya penelitian Chargaff di tahun 1955, melalui hidrolisis DNA
membuktikan bahwa pada berbagai macam makhluk ternyata banyaknya adenin
selalu kira-kira sama dengan banyaknya timin (A=T), demikian pula dengan

KINASTY ARUM MELATI (06101410020)


P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

sitosin dan guanin (S=G). Dengan perkataan lain, aturan Ghargaff menyatakan
bahwa perbandingan A/T dan S/G selalu mendekati satu.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh ahli biologi molekuler, James
Dewey Watson dan Francis H.C. Crick pada tahun 1953. Hasil penelitian tersebut
memperlihatkan bahwa DNA tidak berdiri sendiri sebagai suatu rantai tunggal
melainkan sebagai dua rantai yang saling berpilin, dengan basa pada rantai yang
satu melekat pada basa rantai yang lain. Dengan lain perkataan, DNA adalah suatu
heliks ganda. Teori model ini dikukuhkan dan disempurnakan oleh M. A. F.
Wilkins pada tahun 1961. Oleh karena penemuan ini mereka bertiga mendapat
hadiah nobel pada tahun 1962 dalam kedokteran dan fisiologi.
Dr. Crick yang punya latar belakang pendidikan fisika dan berpengalaman
kerja di British Admiralty semasa perang akhirnya memilih karir sebagai periset
ketimbang menggantikan posisi Dr. R.V. Jones, kepala Inteligen Sains Inggris saat
itu. Pada umur 35 tahun, dia kembali ke bangku kuliah untuk meraih S3 di
Universitas Cambridge dengan mempelajari struktur sinar X protein-protein.
Dr. Watson, yang punya ilmu tentang genetik bakteria dari AS, datang ke
Cambridge juga untuk mengambil PhD. Keduanya bertemu dan mulai berbincangbincang mengenai struktur DNA, walaupun pada saat itu, Kings College di
London yang lebih dikenal sebagai institusi yang mendalami masalah-masalah
DNA. Ada dua orang X-ray crystallographers yang bekerja meriset DNA di
Kings College-Dr. Maurice Walkins dan Dr. Rosalind Franklin. Untuk
menghilangkan keraguan atas data-data sinar X yang diperoleh oleh X-ray
crystallographers, Crick dan Watson merasakan pentingya membuat model atas
molekul yang sedang mereka pelajari. Ketika Watson mendengar perincian dari
hasil riset Dr. Franklin di sebuah seminar yang di bulan November 1951, dia dan
Crick percaya kalau mereka sudah punya data yang cukup untuk memulai
membuat model.

KINASTY ARUM MELATI (06101410020)


P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

Model pertama mereka memiliki tiga rantai spiral, dengan grupgrup phosphate berada di dalam spiral dan basa-basa (bases) menjulur keluar.
Mereka lantas mengundang Dr. Walkins dan Dr. Franklin ke Cambridge untuk
melihat model tersebut. Tapi kedua periset tersebut malah mencemoohkan model
yang mereka buat. Rupanya Watson salah paham mengenai salah satu hasil ukuran
Dr.Franklin. Setelah kejadian ini, terjadi percakapan antara kedua direktur lab di
Kings College (Dr. John Randall) dan di Cambridge (Dr. Lawrence Bragg).
Mereka memutuskan supaya kedua ilmuwan muda itu menghentikan kegiatan
mereka membuat model-model DNA dan kembali ke riset resmi mereka yang
tidak berkenaan dengan DNA. Peralatan yang telah mereka pakai diberikan
kembali ke Kings College dengan desakan supaya digunakan secepatnya sebelum
Dr. Pauling memecahkan masalah struktur DNA ini.
Sayangnya, Dr. Wilkins dan Dr. Franklin mengabaikan nasihat ini. Dan
benar saja, pada bulan Januari 1952, Dr. Pauling mengumumkan bahwa dia telah
menemukan struktur DNA. Tetapi struktur yang dia ajukan memiliki tiga rantai
dan Crick dan Watson tau ini bukan struktur yang benar. Akhirnya Watson
berhasil membujuk Dr. Bragg untuk mengizinkan mereka kembali membuat
model sebelum Dr. Pauling sadar dan membetulkan kesalahannya.
Crick telah mendeduksi dari data sinar X Dr. Franklin bahwa DNA pasti
hanya memiliki dua rantai spiral, paralel satu sama yang lainnya tetapi
mempunyai arah yang berlawanan. Dia dan Watson akhirnya sadar bahwa basabasa DNA mestinya berada di dalam spiral, walaupun masih bingung bagaimana
komposisi acak basa-basa itu dapat membuat struktur yang rapi. Mereka pun
memesan guntingan-guntingan lempegan logam basa-basa tersebut untuk
membuat model baru.

KINASTY ARUM MELATI (06101410020)


P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

Watson yang tidak sabaran menunggu guntingan-guntingan logam itu,


akhirnya memutuskan membuat empat basa DNA (adenine, thymine, guanine dan
cytosine, A, T, G, C) dari karton. Dia mengutak-ngutik guntingan karton itu di atas
meja belajarnya, mencoba memasang basa yang mirip satu sama lainnya. Tapi
tidak membuahkan hasil. Akhirnya dia melihat kalau pasangan A-T dan pasangan
G-C sama persis. Kedua pasangan ini yang dapat membuat anak tangga bentuk
tangga spiral struktur DNA. Masing-masing dari empat huruf itu dalam satu rantai
pas berpasangan dengan rantai satunya yang berlawanan arah. Dan jika rantai ini
berpisah, masing-masing jadi template untuk rantai urutan baru.
Maka terungkaplah struktur lengkap DNA setelah sekian lama terselebung
misteri. Untuk pertama kalinya manusia dapat melihat dan mengerti struktur pita
molekul yang ditemukan di dalam kromosom di dalam setiap sel di tubuh manusia
ini.

KINASTY ARUM MELATI (06101410020)


P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

Empat nukleotida DNA:


P = Phosphate
D = Deoxyribose (Sugar)
A = Adenine (Purine)
G = Guanine (Purine)
C = Cytosine (Pyrimidine)
T = Thymine (Pyrimidine)
Penemuan struktur DNA 50 tahun lalu ini telah memberikan banyak inspirasi
untuk para kimiawan dan tehnik kimiawan menyumbangkan ilmu mereka untuk
membantu kemajuan di bidang Biologi dan Kedokteran. Himpunan kimiawan
amerika (American Chemical Society) bulan Maret lalu menerbitkan artikel
khusus di situs mereka membahas kontribusi dan riset para kimiawan dari
berbagai sub-bidang ilmu kimia dalam riset DNA ini. Ahli-ahli kimia di bidang
kimia organik, kimia inorganik, biokimia molekuler menceritakan riset-riset
mereka yang berhubugan dengan DNA. Ada satu ahli yang percaya bahwa riset
DNA akan menemukan prinsip-prinsip kimia baru yang dapat digunakan untuk
menciptakan bahan-bahan jenis baru. Ada ahli lainnya yang menggunakan DNA
KINASTY ARUM MELATI (06101410020)
P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

sebagai bahan inti untuk membuat struktur-struktur baru berskala nanometer, dan
sebagainya. Masih banyak lagi topik-topik riset lainnya yang berhubungan dengan
DNA yang dapat dikerjakan oleh para kimiawan dan tehnik kimiawan. Dan
penemuan struktur molekul DNA inipun akhirnya menelurkan penemuanpenemuan baru.
B. PENGERTIAN DNA
DNA, asam deoksiribonukleat, atau deoxyribonucleic acid dalam bahasa
Inggris, adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun
berat kering setiap organisme terdapat dalam sel semua makhluk hidup. Setiap
makhluk hidup mulai dari bakteri sampai manusia memiliki DNA. Secara garis
besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik, artinya DNA
menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel, menyimpan semua informasi
tentang genetika. DNA inilah yang menentukan jenis rambut, warna kulit dan
sifat-sifat khusus dari manusia, mengandung instruksi genetik yang digunakan
dalam pengembangan dan fungsi dari semua organisme hidup dan beberapa virus.
Molekul-molekul DNA di tubuh kita tersusun dalam paket-paket yang
disebut kromosom. Setiap manusia memiliki 23 pasang kromosom. Satu dari 23
pasang kromosom itu, yang disebut kromosom seks, berbeda pada pria dan
wanita. Wanita memiliki dua kromosom X, laki-laki memiliki kromosom X dan Y.
Setiap organisme memiliki jumlah kromosom yang berbeda. Misalnya, simpanze
memiliki 24 pasang, pisang 11 pasang, dan lalat hanya 4 pasang.
Selanjutnya, kromosom tersusun dalam segmen-segmen pendek DNA
yang disebut gen. Manusia memiliki sekitar 25.000 gen. Gen inilah yang
menentukan warna rambut, jenis rambut, warna kulit, warna mata, dll. Misalnya,
seseorang memiliki rambut hitam keriting karena gen-gen yang diwarisi dari
orangtuanya menginstruksikan sel-sel folikel rambut untuk membentuk rambut
hitam dan keriting.
KINASTY ARUM MELATI (06101410020)
P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

C. Struktur DNA
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
Gugus fosfat
Gula deoksiribosa
Basa nitrogen, yang terdiri dari:

Adenin (A)

Guanin (G)

Sitosin (C)

Timin (T)

Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut
dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida. Rantai
DNA memiliki lebar 22-24 A, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 A.
Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan
nukleotida yang terangkai seperti rantai. Rangka utama untai DNA terdiri dari
gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa
(berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat
melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan
atom karbon kelima pada gula lainnya.
DNA terdiri atas dua untai benang polinukleotida yang saling berpilin
membentuk struktur heliks ganda. Seutas polinukleotida pada molekul DNA
tersusun atas rangkaian nukleotida. Setiap nukleotida tersusun atas:
1. Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan satu
atom oksigen)
2. Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula)
3. Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula
KINASTY ARUM MELATI (06101410020)
P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

Ketiga gugus tersebut saling terkait dan membentuk tulang punggung


yang sangat panjang bagi heliks ganda. Strukturnya dapat diibaratkan sebagai
tangga, dimana ibu tangganya adalah gula deoksiribosa dan anak tangganya
adalah susunan basa nitrogen. Sedangkan fosfat menghubungkan gula pada satu
nukleotida ke gula pada nukleotida berikutnya untuk membentuk polinukleotida.
Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin, yaitu adenin (A) dan
guanin (G), serta basa pirimidin yaitu sitosin atau cytosine (C) dan timin (T).
Ikatan antara gula pentosa dan basa nitrogen disebut nukleosida. Nukleotidanukleotida itu membentuk rangkaian yang disebut polinukleotida. DNA terbentuk
dari dua utas poinukleotida yang saling berpilin. Ada 4 macam basa nukleosida
yaitu :
1. Ikatan A-gula disebut adenina atau adenosin deoksiribonukleosida
(deoksiadenosin)
2. Ikatan G-gula disebut guanina atau guanosin deoksiribonukleosida
(deoksiguanosin)
3. Ikatan C-gula disebut sitosina atau sitidin deoksiribonukleosida
(deoksisitidin)
4. Ikatan T-gula disebut timina atau timidin deoksiribonukleosida
(deoksiribotimidin)
Basa-basa nitrogen pada utas yang satu memiliki pasangan yang tetap
dengan basa-basa nitrogen pada utas yang lain. Adenin berpasangan dengan timin
dan guanin berpasangan dengan sitosin. Pasangan basa nitrogen A dan T
dihubungkan oleh dua atom hidrogen (A=T). Adapun pasangan basa nitrogen C
dan G dihubungkan oleh tiga atom hidrogen (CG). Dengan demikian, kedua
polinukleotida pada satu DNA saling komplemen.

KINASTY ARUM MELATI (06101410020)


P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

STRUKTUR DNA (Asam deoksiribonukleat)


Bagian terbesar dari DNA terdapat di dalam kromosom. Sedikit DNA
terdapat juga di dalam organel seperti mitokondria dari tumbuhan dan hewan, dan
dalam kloroplast dari ganggang dan tumbuhan tingkat tinggi. Ada perbedaan
nyata antara DNA yangterdapat di dalam kromosom dan di dalam mitokondria
maupun kloroplast. DNA di dalam mitokondria dan kloroplast tidak ada
hubungannya dengan protein histon dan bentuk molekulnya bulat seperti yang
terdapat pada bakteri dan ganggang biru. Sel tumbuhan dan hewan mengandung
kira-kira 1000 kali lebih banyak DNA daripada yang dimiliki sel bakteri.
Asam nukleat tersusun atas nukleotida (mononukleotida), yang bila
terurai terdiri dari gula, fosfat dan basa yang mengandung nitrogen. Basa nitrogen
dan gula pentosa deoksiribosa melalui ikatan glikosida membentuk molekul
nukleosida. Ikatan glikosida tersebut terjadi antara atom C-1 gula pentosa dengan
atom N-1 pirimidin atau atom N-9 purin. Karena banyaknya nukleotida yang
menyusun molekul DNA, maka molekul DNA merupakan suatu polinukleotida.
Tiga komponen dasar molekul DNA yaitu:
1. Gula; Molekul gula yang menyusun DNA adalah sebuah pentosa, yaitu
deoksiribosa
2. Fosfat; Molekul fosfatnya berupa PO4.
3. Basa nitrogen yang menyusun molekul DNA dibedakan atas:
a) Kelompok pirimidin. Kelompok ini dibedakan atas
- sitosin (S)- timin (T)
b) Kelompok purin. Kelompok

ini

dibedakan

atas

basa:
basa:

- adenin (A) - guanin (G)

KINASTY ARUM MELATI (06101410020)


P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

Struktur fisik dan kimia DNA dikemukakan James D. Watson dan Francis
Crick. DNA mempunyai dua rantai polinukleotida anti-paralel dalam heliks
ganda. Ciri-ciri utama model DNA heliks ganda yang diusulkan Watson dan Crick
adalah sebagai berikut:
1. Molekul DNA mengandung dua rantai polinukleotida yang terikat satu
dengan yang lain dalam heliks ganda putar kanan
2. Diameter heliks ganda tersebut adalah 2 nm
3. Kedua rantai antiparalel (polaritas berlawanan), yaitu kedua rantai
berorientasi dalam arah berlawanan satu rantai arah 5 ke 3 dan rantai lain
dari 3 ke 5
4. Kerangka gula fosfat berada pada di sisi luar heliks ganda sementara basa
terorientasi pada pusat sumbu
5. Basa-basa rantai yang berlawanan diikat bersama melalui ikatan hydrogen.
Basa A elalu berpasangan dengan T (dua ikatan hydrogen) dan G dengan C
(tiga ikatan hydrogen)
6. Pasangan basa terpisah 0,34 nm (34 ) dalam heliks ganda. Putaran penuh
(3600) heliks mengambil 3,4 nm (0,34 ), sehingga ada 10 pasang basa
setiap putaran
7. Dua rantai yang mengikat pasangan basa pada cincin gulanya tidak
berlawanan secara langsung. Karena tulang punggung dua gula fosfat dari
KINASTY ARUM MELATI (06101410020)
P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

heliks ganda tidak sama panjang dalam sumbu heliks sehingga menghasilkan
lekukan antara tulang punggung. Lekukan memiliki ukuran yang sama,
sehingga disebut lekukan besar (mayor groove) dan lekukan kecil (minor
groove)
Kedua ujung rantai DNA linear dapat terikat secara kovalen satu sama lain
membentuk struktur lingkaran. Struktur tersebut dapat berbentuk acak (berlilitan)
dan sirkular terbuka. Pelilitan merupakan struktur DNA yang tertutup secara
kovalen karena rantai polinukleotidanya tetap utuh. Struktur ini tidak mempunyai
ujung 5 atau 3 bebas. Jika salah satu rantai polinukleotida putus, maka heliks
ganda akan kembali ke bentuk normalnya sebagai sirkular terbuka. Beberapa
contoh struktur DNA berlillitan adalah DNA virus ST-40, DNA plasmid bakteri.
Penelitian lanjutan oleh Wilkins dan kawan-kawan menemukan 3 macam
struktur DNA dan dinamakan struktur A, B, dan Z. Model struktur DNA paling
stabil adalah struktur B, seperti yang dikemukakan oleh Watson & Crick. Heliks
ganda di alam (dalam larutan) umumnya memiliki putar ke kanan (DNA-B). bila
DNA memiliki basa purin dan pirimidin berselang seling, terdapat kecenderungan
bentuk B berubah menjadi bentuk Z yang membentuk heliks zigzag. Bentuk A
putar kiri, di antaranya terjadi bila rantai DNA berubah menjadi tunggal untuk
kemudian berpasangan dengan RNA.
Penelitian Chargaff (1955) melalui hidrolisis DNA membuktikan

bahwa

pada berbagai macam makhluk ternyata banyaknya adenin selalu kira-kira sama
dengan banyaknya timin (A = T), demikian pula dengan sitosin dan guanin (S =
G). Dengan perkataan lain,aturan Chargaff menyatakan bahwa perbandingan A/T
dan S/G selalu mendekati satu.
Penggunaan DNA Dalam Teknologi
DNA Dalam Forensik
Ilmuwan forensik dapat menggunakan DNA yang terletak dalam darah,
sperma, kulit, liur atau rambut (intinya seluruh bagian tubuh) yang tersisa di
KINASTY ARUM MELATI (06101410020)
P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

tempat kejadian kejahatan untuk mengidentifikasi kemungkinan tersangka, sebuah


proses yang disebut fingerprinting genetika atau pemrofilan DNA (DNA
profiling). Dalam pemrofilan DNA panjang relatif dari bagian DNA yang
berulang seperti short tandem repeats dan minisatelit.
Banyak yurisdiksi membutuhkan terdakwa dari kejahatan tertentu untuk
menyediakan sebuah contoh DNA untuk dimasukkan ke dalam database
komputer. Hal ini telah membantu investigator menyelesaikan kasus lama di mana
pelanggar tidak diketahui dan hanya contoh DNA yang diperoleh dari tempat
kejadian (terutama dalam kasus perkosaan antar orang tak dikenal).
Jadi, walaupun tubuh korban sudah hancur dan tidak bisa diidentifikasi
lagi seperti korban peledakan bom Bali dan kecelakaan pesawat. Kita masih bisa
mengenalinya dengan mengambil sampel DNA dari salah satu bagian tubuh
korban. Kita juga bisa mengetahui siapa keluarga korban, siapa yang membunuh
atau siapa yang pertama kali menganiaya korban bila tersangka lebih dari 1 orang.
Metode

ini

adalah

salah

satu

teknik

paling

tepercaya

untuk

mengidentifikasi seorang pelaku kejahatan, tetapi tidak selalu sempurna, misalnya


bila tidak ada DNA yang dapat diperoleh, atau bila tempat kejadian
terkontaminasi oleh DNA dari banyak orang. Maka dari itu, TKP harus steril dan
dipasangi garis polisi.

DNA dalam komputasi


DNA memainkan peran penting dalam ilmu komputer, baik sebagai
masalah riset dan sebagai sebuah cara komputasi. Riset dalam algoritma pencarian
string, yang menemukan kejadian dari urutan huruf di dalam urutan huruf yang
lebih besar, dimotivasi sebagian oleh riset DNA, dimana algoritma ini digunakan
KINASTY ARUM MELATI (06101410020)
P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

untuk mencari urutan tertentu dari nukleotida dalam sebuah urutan yang besar.
Dalam aplikasi lainnya seperti editor text, bahkan algoritma sederhana untuk
masalah ini biasanya mencukupi, tetapi urutan DNA menyebabkan algoritmaalgoritma ini untuk menunjukkan sifat kasus-mendekati-terburuk dikarenakan
jumlah kecil dari karakter yang berbeda.
Teori database juga telah dipengaruhi oleh riset DNA, yang memiliki
masalah khusus untuk menaruh dan memanipulasi urutan DNA. Database yang
dikhususkan untuk riset DNA disebut database genomik, dam harus menangani
sejumlah tantangan teknis yang unik yang dihubungkan dengan operasi
pembandingan kira-kira, pembandingan urutan, mencari pola yang berulang, dan
pencarian homologi.
Tes DNA
Tes DNA adalah analisis terhadap pola DNA (profil genetik) seseorang.
Untuk keperluan tes DNA, sampel sel diambil dari jaringan tubuh (biasanya
kulit). DNA kemudian dimurnikan dari sel-sel tersebut dan pola variasinya dibaca
dengan mesin sekuensing DNA seperti pembacaan barcode. Hasil pembacaan
barcode DNA ini kemudian dianalisis.
DNA dari tubuh seseorang akan 100% sama, dari mana pun Anda
mengambil sampelnya. Setiap orang memiliki pola DNA yang unik, seperti halnya
sidik jari. Karena setengah dari pola DNA diwariskan dari ibu dan setengah
diwariskan dari ayah, setengah dari garis-garis dalam barcode DNA anak akan
berderet seperti pada DNA ayah, setengah lainnya seperti pada DNA ibu. Bila
tidak ada hubungan orangtua-anak, tidak akan terdapat 50% kesamaan tersebut.
DNA di antara saudara sekandung juga memiliki beberapa kesamaan, namun tidak
seperti pada orangtua-anak.

KINASTY ARUM MELATI (06101410020)


P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

Dalam tes DNA post-mortem seperti pada korban kecelakaan pesawat


terbang, hasil tes digunakan untuk mengidentifikasi pemilik tubuh korban dan
menyatukan bagian-bagian tubuhnya yang terpisah.
Penemuan transformasi sel: Penelitian Griffith (1928)

Perubahan bentuk dinding sel Streptococcus pneumonia


Penelitian Fred Griffith
Dua galur:
Smooth (S) Virulent (gel coat)
Rough (R) Kurang Virulen
Tikus disuntik dengan galur R and galur S yang dimatikan melalui pemanasan
Tikus mati dan ditemukan hanya mengandung bakteri galur S
1935, Andrei Nikolaevitch Belozersky berhasil mengisolasi DNA murni
1940, Erwin Chargaff menemukan bahwa organisme berbeda memiliki nisbah 4
basa penyusun DNA yang berbeda.

Organisme

Escherichia coli

24,7

26,0

25,7

23,6

KINASTY ARUM MELATI (06101410020)


P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

Khamir

31,3

18,7

17,1

32,9

Gandum

27,3

22,7

22,8

27,1

Salmon

29,7

20,8

20,4

29,1

Ayam

28,8

20,5

21,5

29,3

Hasil Penelitian Chargaff:


1. DNA yang diisolasi dari berbagai jaringan organisme yang sama memiliki
komposisi basa yang sama
2. Komposisi basa DNA beragam pada organisme yang berbeda
3. Komposisi basa DNA suatu spesies tidak berubah oleh umur, nutrisi, dan
lingkungan
4. Jumlah residu adenin selalu setara dengan jumlah residu timin, sedangkan
jumlah residu guaninn selalu setara dengan jumlah residu sitosin
1941, George Beadle dan Edward Tatum menemukan hubungan mutasi dengan
kerusakan proses biokimia sel
1944, Oswald Theodore Avery, Colin MacLeod dan Maclyn McCarty yang
melanjutkan pekerjaan Griffith menemukan bahwa DNA adalah bahan yang
menyebabkan perubahan bentuk dinding sel Streptococcus pneumoniae

Penelitian Avery, MacLeod, dan McCarty

KINASTY ARUM MELATI (06101410020)


P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

1952, Alfred Hershey dan Martha Chase melalui penelitian menggunakan P dan S
radioisotop membuktikan DNA sebagai bahan pembawa informasi genetika
1953, James Watson and Francis Crick menyatakan bahwa DNA adalah benang
ganda anti paralel, berbentuk heliks yang saling berkomplemen.
Penelitian Alfred Hershey dan Martha Chase :

Penelitian Watson dan Crick


KINASTY ARUM MELATI (06101410020)
P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

Dengan dukungan data difraksi sinar-X dari Rosalind Franklin dan Maurice
Wilkins
Dengan dukungan data analisis kimia basa nitrogen dari Erwin Chargaff
Memformulasikan struktur DNA
Mengelompokkan basa DNA menjadi purin dan pirimidin
Memformulasikan model replikasi DNA
Struktur kimia gen (DNA) menurut Watson-Crick yang berupa tangga berpilin
tersusun atas:
1. Gula dan fosfat sebagai induk/ibu tangga
2. Basa nitrogen, dengan pasangan tetapnya sebagai anak tangga:

G dengan C dihubungkan oleh ikatan lemah 3 atom H


(hydrogen)

T dengan A dihubungkan oleh ikatan lemah 2 atom H


(hydrogen)

DAFTAR PUSTAKA:

KINASTY ARUM MELATI (06101410020)


P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

Ano
nym. 2011. Nukleosida. (online) ( http://id.wikipedia.org/wiki/Nukleosida ,
diakses tanggal 12 februari 2012 pukul 20.00)
Daniel, den. 2011. Peta Genom Sang

Penemu

DNA.

(online)

(http://ramdansk.multiply.com/journal/item/39?&show_interstitial=1&u=
%2Fjournal%2Fitem, diakses tanggal 12 februari pukul 20.20)
Malik ,idham. 2009. Lika-Liku Penemuan DNA. (online) (http://bontocinakaizen.blogspot.com/2009/06/lika-liku-penemuan-dna.html,

diakses

tanggal

11februari 2012 pukul 22.00)


Pratiwi, D.A dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

KINASTY ARUM MELATI (06101410020)


P. MIPA FKIP P. KIMIA Palembang 2010
Page

Anda mungkin juga menyukai