Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Srijaya Negara Palembang


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (2x pertemuan)

Kompetensi Dasar
3.14 Memprediksi terbentuknya endapan 4.14 Mengolah dan menganalisis data
dari suatu reaksi berdasarkan hasil percobaan untuk memprediksi
prinsip kelarutan dan hasil kali terbentuknya endapan
kelarutan (Ksp)

Pertemuan Pertama :
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian larutan dan hasil kali kelarutan (Ksp).
2. Menentukan larutan jenuh , tak jenuh dan lewat jenuh.
3. Menghitung nilai kelarutan garam dari hasil percobaan.

B. Kegiatan Pembelajaran
N Kegiatan Karakter
o
1. Pendahuluan 10’
a. Melakukan pembukaan dengan salam dan dilanjutkan dengan Religiusitas
membaca doa. (orientasi)
b. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman
peserta didik. (apersepsi)
c. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran
tentang materi yang akan diajarkan.
2. Kegiatan Inti 150’
a. Sebagai penggalian konsepsi awal, guru memberikan contoh Berfikir
larutan dala kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat kritis,
mempelajari dan mengetahui perbedaan larutan dan kolaborasi,
kelarutan. (stimulasi/pemberian rangsangan) integritas
b. Siswa menyimak dan memahami penjelasan tersebut untuk
mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan
kelarutan dan hasil kali kelarutan. (pernyataan/ identifikasi
masalah)
c. Siswa melakukan diskusi dan studi literatur masalah sehari-
hari yang berkaitan tentang kelarutan. (pengumpulan data)
d. Guru membimbing siswa untuk menganalisis larutan jenuh,
tak jenuh, dan lewat jenuh. (pengolahan data)
e. Siswa menentukan hasil larutan jenuh, tak jenuh, dan lewat
jenuh dalam kelarutan dan hasil kali kelarutan. (pembuktian)
f. Siswa membuat kesimpulan menentukan kelarutan dan hasil
kali kelarutan. (menarik kesimpulan)
3. Penutup 20’
a. Guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil pembelajaran. Religiusitas,
b. Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan pada Kemandirian,
pertemuan selanjutnya.
c. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam kepada siswa.
C. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan : tes tertulis berbentuk esai
2. Penilaian Sikap : observasi dengan jurnal sikap
3. Penilaian Keterampilan : portopolio

Pertemuan Kedua :
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning, diharapkan siswa dapat :
1. Mengidentifikasi reaksi kesetimbangan garam sukar larut.
2. Menganalisis percobaan mengenai pengaruh ion senama terhadap kelarutan.
3. Mengolah data hasil percobaan reaksi pengendapan.

B. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Karakter
1. Pendahuluan 10’
a. Melakukan pembukaan dengan salam dan dilanjutkan Religiusitas
dengan membaca doa. (orientasi)
b. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman
peserta didik. (apersepsi)
c. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran
tentang materi yang akan diajarkan.

2. Kegiatan Inti 150’


a. Sebagai penggalian konsepsi awal, guru memberikan contoh Berfikir
percobaan larutan pada air garam, sehingga siswa bisa kritis,
mengidentifikasi reaksi yang terjadi pada air garam. kolaborasi,
(stimulasi/pemberian rangsangan) integritas
b. Siswa memahami penjelasan tersebut untuk
mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan
reaksi pengendapan dan pengaruh ion senama.
(pernyataan/ identifikasi masalah)
c. Siswa melakukan diskusi dan studi literatur tentang reaksi
kesetimbangan pada larutan dan pengaruhnya ion.
(pengumpulan data)
d. Guru membimbing siswa untuk memformulasikan larutan
yang dibutuhkan dan data melalui percobaan reaksi sukar
tidaknya dan ada tidaknya endapan. (pengolahan data)
e. Siswa menganalisis larutan dalam reasi kesetimbangan dan
pengendapan. (pembuktian)
f. Siswa membuat kesimpulan mengenai reaksi
kesetimbangan hasil percobaan reaksi pengendapan dan
pengaruh ion senama terhadap kelarutan. (menarik
kesimpulan)

3. Penutup 20’
a. Guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil Religiusitas,
pembelajaran. Kemandirian,
b. Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan pada
pertemuan selanjutnya.
c. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam kepada siswa.
C. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan : tes tertulis berbentuk esai
2. Penilaian Sikap : observasi dengan sikap jurnal
3. Penilaian Keterampilan : praktikum

Palembang, Agustus 2022


Wakasek Bidang Kurikulum Guru Mata Pelajaran,

Drs. Khoiron Nazip, M.Si. Nadhilah Shabrina, S.Pd


LAMPIRAN

A. PENILAIAN PENGETAHUAN
PERTEMUAN PERTAMA
a) Kisi - Kisi Soal
No.
Bentuk Ranah
Soa Materi Indikator Soal
Soal Kognitif
l
Disajikan deskripsi tentang kelarutan
Kelarutan garam pada suhu tertentu, siswa dapat
1. Esai L2
dan Ksp membedakan pengertian dari
kelarutan dan hasil kelarutan
Disajikan gambar ilustrasi larutan
jenuh, tak jenuh, dan lewat jenuh,
2. Kelarutan siswa dapat menjelaskan macam- Esai L3
macam larutannya berdasarkan
kelarutan
Disajikan data suatu senyawa hasil
kelarutan, sehingga siswa dapat
3. Ksp Esai L3
menghitung kelarutan pada senyawa
tersebut

b) Soal
1. Larutan garam atau biasa yang dikenal air garam merupakan campuran dari air
dan garam. Ketika melarutkan sedikit garam menggunakan air dengan volume
tertentu pada suhu ruang, pada awalnya semua garam akan larut dalam air.
Dapatkah anda jelaskan perbedaan kelarutan dan hasil kali kelarutan yang
dimaksud?
2. Perhatikan gambar di bawah ini !

Analisis dan jelaskanlah perbedaan macam-macam larutan di atas berdasarkan


kelarutannya!
3. Jika diketahui Ksp Ag2CrO4 = 1,1 x 10-12, maka hitunglah kelarutan Ag2CrO4 !

c) Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran


No Kunci Jawaban Skor
1. - Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut
menjadi larutan tepat jumlah dalam satu liter pelarut.

- Hasil kali kelarutan (solubility product constant) adalah hasil 20


kali konsentrasi ion-ion dari larutan jenuh garam yang
sukar larut dalam air, setelah masing-masing konsentrasi
dipangkatkan dengan koefisien menurut persamaan
ionisasinya.
2. a. Larutan kurang jenuh : larutan yang masih dapat 30
melarutkan zat terlarut
b. Larutan tepat jenuh : larutan yang tidak dapat lagi
melarutkan zat terlarut
c. Larutan lewat jenuh : larutan yang tidak dapat lagi
melarutkan zat terlarut, sehingga terjadi endapan.
3. Ag2CrO4 → 2Ag+ + CrO42-

s 2s s
−3
10
[X2+] = ¿ ¿ = = 5 x 10-4 M
2 50
Ksp X(OH)2 = [X2+] x [OH-]2

Ksp X(OH)2 = [5 x 10-4] x [10-3]2

Ksp X(OH)2 = 5 x 10-10

Skor Maksimum 100


Jumlah Skor Perolehan
Nilai Akhir= ×100
Jumlah Skor Maksimum

PERTEMUAN KEDUA
a) Kisi - Kisi Soal
No.
Bentuk Ranah
Soa Materi Indikator Soal
Soal Kognitif
l
Disajikan suatu larutan AgCl yang
pada keadaan tepat jenuh , siswa
1. Kelarutan Esai L3
dapat menganalisis hubungan
Kelarutan dan Ksp
Disajikan deskripsi mengenai larutan
yang sukar larut, siswa dapat
Pengaruh
2. menjelaskan pegertian tersebut Esai L2
ion senama
dengan hubungannya pengaruh ion
senama
Disajikan suatu larutan yang
mengandung campuran
3. Qc dan Ksp Esai L2
menghasilkan endapan, siswa dapat
menentukan endapan yang terjadi
Skor Maksimum 100
Jumlah Skor Perolehan
Nilai Akhir= ×100
Jumlah Skor Maksimum

b) Soal
1. Terdapat larutan AgCl tepat jenuh dan apabila di uraikan reaksinya terdapat
ionisasi AgCl. Analisislah hubungan antara kelarutan dan tetapan hasil
kelarutannya!
2. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. tetpi tidak
semua larutan elektrolit dapat larut dalam air, ada juga yang sukar larut karena
ditambahkannya pengaruh ion senama pada larutan. Bagaimana pengaruh
penambahan ion senama terhadap kelarutan itu? Jelaskan!
3. Jika dalam suatu larutan terkandung Pb(NO 3)2 0,05 M dan HCl 0,05 M, apakah
akan terjadi endapan PbCl2?

c) Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran


No Kunci Jawaban Skor
1. Pada keadaan tepat jenuh, ionisasi AgCl berlangsung sebagai
berikut.

Oleh karena konsentrasi jenuh AgCl sama dengan kelarutannya,


maka diperoleh persamaan berikut.

50

Dengan demikian, diperoleh:

Jadi, hubungan antara Ksp dan s untuk garam yang terdiri dari


dua ion dirumuskan sebagai Ksp = s2.

2. jika dalam larutan elektrolit yang sukar larut ditambahkan


larutan yang mempunyai ion senama, kesetimbangan akan
25
bergeser ke arah zat yang mengendap, sehingga kelarutan zat
berkurang.

3. Diketahui:

25

Oleh karena nilai Qc > Ksp PbCl2, maka PbCl2 akan mengendap.


Jadi, jika dalam suatu larutan terkandung Pb(NO3)2 0,05 M dan HCl
0,05 M, maka akan terjadi endapan PbCl2.

Skor Maksimum 100


Jumlah Skor Perolehan
Nilai Akhir= ×100
Jumlah Skor Maksimum
B. PENILAIAN SIKAP
a) Instrumen Pengamatan Sikap

Aspek Sikap yang dinilai


Nama Jumla Nilai
No. Tanggung
Siswa Aktif Disiplin Santun Jujur h Skor Akhir
Jawab

RUBRIK PENILAIAN SIKAP


Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
a. Kurang baik, jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran.
b. Cukup, jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum konsisten.
c. Baik, jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum konsisten.
d. Sangat baik, jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan konsisten.

Indikator sikap disiplin dalam pembelajaran:


a. Kurang baik, jika menunjukkan belum mampu menjalankan aturan dalam
pembelajaran.
b. Cukup, jika menunjukkan kurang mampu menjalankan aturan dalam pembelajaran.
c. Baik, jika menunjukkan mampu menjalankan aturan dalam pembelajaran dengan
pengarahan guru.
d. Sangat baik, jika menunjukkan mampu menjalankan aturan dalam pembelajaran
dengan kesadaran sendiri.

Indikator sikap tanggung jawab dalam pembelajaran:


a. Kurang baik, jika menunjukkan tidak tertib dan tidak menyelesaikan tugas.
b. Cukup, jika menunjukkan kurang tertib mengikuti instruksi dan selesai tidak tepat
waktu.
c. Baik, jika menunjukkan tertib mengikuti instruksi dan selesai tidak tepat waktu.
d. Sangat baik, jika menunjukkan tertib mengikuti instruksi dan selesai tepat waktu.

Indikator sikap santun dalam pembelajaran:


a. Kurang baik, jika berbahasa negatif dan tidak sopan.
b. Cukup, jika berbahasa negatif dan bersikap kurang sopan.
c. Baik, jika berbahasa positif tapi bersikap kurang sopan.
d. Sangat baik, jika berbahasa positif dan bersikap sopan.

Indikator sikap jujur dalam pembelajaran:


a. Kurang baik, jika menyontek/menyalin jawaban dari teman dan tindakan tidak sesuai
dengan ucapan.
b. Cukup, jika tindakan masih kurang sesuai dengan ucapan.
c. Baik, jika menunjukkan sudah ada usaha untuk tidak menyontek.
d. Sangat baik, jika menunjukkan tidak menyontek/menyalin jawaban dari teman dan
tindakan selalu sesuai dengan ucapan.

Kolom aspek sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut :

100 = sangat baik 75 = baik 50 = cukup 25 = kurang

total skor perolehan


Nilai= × 100
500
Kategori Nilai Akhir :
86 – 100 = Sangat Baik 71 – 85 = Baik 55 – 70 = Cukup < 55 =Kurang

b) Instrumen Penilaian Diri


Nama :
Tahun Pelajaran :
Kelas/Semester :

Petunjuk:
Berilah tanda centang () pada kolom sesuai dengan keadaan kalian yang
sebenarnya.
Kolom 1 : Tidak Pernah Kolom 3 : Sering
Kolom 2 : Kadang-kadang Kolom 4 : Selalu

Kolom
No Pernyataan
1 2 3 4
1 Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Saya beribadah tepat waktu.
3 Saya tidak menggangu teman yang beragama lain
berdoa sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahan sendiri.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
6 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang
dilakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya dipinjam.
8 Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.
9 Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan.
10 Saya datang ke sekolah tepat waktu.
Pedoman Penskoran:

4 = selalu 3 = sering 2 = kadang-kadang 1 = tidak pernah

total skor perolehan


Nilai= × 100
40

Kategori Nilai Akhir :


86 – 100 = Sangat Baik
71 – 85 = Baik
55 – 70 = Cukup
< 55 = Kurang

c) Instrumen Penilaian Antar Teman


Nama Teman yang dinilai :
Nama Penilai :
Kelas :
Semester :

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan
keadaan kalian yang sebenarnya.

No Pernyataan Ya Tidak
Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan
1.
aktivitas.
2. Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.
Teman saya tidak mengganggu teman saya yang
3.
beragama lain berdoa sesuai agamanya.
Teman saya tidak menyontek dalam
4.
mengerjakan ujian/ulangan.
Teman saya tidak melakukan plagiat (mengambil/
5. menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumber) dalam mengerjakan setiap tugas.
Teman saya mengemukakan perasaan terhadap
6.
sesuatu apa adanya.
Teman saya melaporkan data atau informasi
7.
apa adanya.
Jumlah

Pedoman Penskoran:
0 = tidak sesuai 1 = ya sesuai

total skor perolehan


Nilai= × 100
7

Kategori Nilai Akhir :


86 – 100 = Sangat Baik
71 – 85 = Baik
55 – 70 = Cukup
< 55 = Kurang
C. PENILAIAN KETERAMPILAN
Instrumen Penilaian Praktik / Portofolio / Produk / Proyek

Aspek Keterampilan
No (Portofolio Catatan) yang dinilai Jumlah Nilai
Nama Siswa
. Kesesuaian Kerapian Kreatifitas Skor Akhir
Isi Tulisan

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN


Indikator kesesuaian isi dalam catatan:
a. Kurang baik, jika semua isi catatan belum sesuai dengan penjelasan video materi.
b. Cukup, jika kurang dari setengah isi catatan yang sesuai dengan penjelasan video
materi.
c. Baik, jika setengah atau lebih isi teks sesuai dengan penjelasan video materi.
d. Sangat baik, jika seluruh isi catatan yang ditulis sesuai dengan penjelasan video
materi.

Indikator kerapian tulisan dalam catatan:


a. Kurang baik, jika tulisan catatan tidak rapi.
b. Cukup, jika tulisan catatan cukup rapi.
c. Baik, jika tulisan catatan rapi.
d. Sangat baik, jika tulisan catatan sangat rapi.

Indikator kreatifitas dalam catatan:


a. Kurang baik, jika tidak menggunakan kotak untuk rumus-rumus dan kalimat penting.
b. Cukup, jika gambar dibuat dengan menarik.
c. Baik, jika menggunakan kotak untuk rumus-rumus dan kalimat penting, serta gambar
dibuat dengan menarik.
d. Sangat baik, jika menggunakan kotak dan tulisan warna untuk rumus-rumus dan
kalimat penting, serta gambar dibuat dengan menarik.

Kolom aspek sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut :

100 = sangat baik 75 = baik 50 = cukup 25 = kurang

total skor perolehan


Nilai= × 100
300
Kategori Nilai Akhir :
86 – 100 = Sangat Baik 71 – 85 = Baik 55 – 70 = Cukup < 55 =Kurang
D. MATERI AJAR
-
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Kelarutan Garam
Pada saat melarutkan garam dalam air, akan terbentuk larutan elektrolit. Apa itu
elektrolit? Elektrolit adalah zat yang mampu terurai menjadi ion positif dan negatif. Nilai
kelarutan garam di dalam air bervariasi, mulai dari kelarutan terbatas sampai tak terhingga.
Contoh garam yang memiliki kelarutan tak terhingga di dalam air adalah garam dapur atau
NaCl. 
Artinya, sebanyak apapun NaCl yang dimasukkan di dalam air, seluruhnya akan larut
tanpa terjadi endapan. Itulah mengapa NaCl sering digunakan untuk memasak. Bayangkan
saja jika NaCl tidak bisa larut sempurna.
Ternyata, ada juga garam yang kadar kelarutannya di dalam air terbatas. Artinya,
garam akan membentuk endapan jika mencapai konsentrasi tertentu. Untuk lebih jelasnya,
simak tabel berikut.

Pengertian Kelarutan (s)


Kelarutan adalah jumlah maksimum suatu senyawa atau zat yang bisa larut dalam
sejumlah pelarut. Satuan kelarutan adalah mol/L. Oleh karena satuan kelarutan sama dengan
molaritas, maka kelarutan juga bisa didefinisikan sebagai konsentrasi zat yang masih bisa
larut dalam suatu pelarut. Berdasarkan sifat kelarutannya kondisi garam dibedakan menjadi
tiga kondisi, yaitu sebagai berikut:
1. Kondisi tidak jenuh, artinya kondisi saat konsentrasi nyata suatu garam belum
melampaui kelarutannya, sehingga masih bisa larut.
2. Kondisi tepat jenuh, artinya kondisi saat konsentrasi nyata suatu garam sama dengan
kelarutannya, sehingga zat tepat mengendap.
3. Kondisi lewat jenuh, artinya kondisi saat konsentrasi nyata garam melampaui
kelarutannya, sehingga zat yang mengendap lebih banyak daripada yang larut.
Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Suatu garam mengalami kondisi tepat jenuh, garam tersebut akan membentuk
kesetimbangan. Terjadinya kesetimbangan dipengaruhi oleh zat padat yang tidak larut dan
ion-ion zat terlarut. Bagaimana tetapan kesetimbangannya? Perhatikan reaksi berikut.
Berdasarkan aturan penulisan rumus kesetimbangan, hanya zat dalam bentuk larutan (aq)
dan gas (s) yang dituliskan di dalam rumus, sehingga diperoleh:

Tetapan kesetimbangan untuk garam yang sukar larut disebut tetapan hasil kesetimbangan
(Ksp).
Hubungan antara Kelarutan dan Tetapan Hasil Kelarutan
Kelarutan ditinjau dari konsentrasi jenuh suatu garam (elektrolit), sedangkan tetapan
hasil kelarutan mengacu pada garam-garam yang tepat mengendap.

Contoh :

Terdapat larutan AgCl, Ag2S, dan Ag3PO4. Tentukan hubungan antara kelarutan dan tetapan
hasil kelarutannya!
Pembahasan:
1. AgCl
Pada keadaan tepat jenuh, ionisasi AgCl berlangsung sebagai berikut. 

Oleh karena konsentrasi jenuh AgCl sama dengan kelarutannya, maka diperoleh persamaan
berikut.

Dengan demikian, diperoleh:

Jadi, hubungan antara Ksp dan s untuk garam yang terdiri dari dua ion dirumuskan
sebagai Ksp = s2.
2. Ag2S
Pada Ag2S, hubungan antara Ksp dan s dirumuskan sebagai berikut.

 
Dengan demikian, diperoleh:

Jadi, hubungan antara Ksp dan s untuk garam yang terdiri dari tiga ion adalah Ksp = 4s3.
3. Ag3PO4
Pada Ag3PO4, hubungan antara Ksp dan s dirumuskan sebagai berikut. 
Dengan demikian, diperoleh:

Jadi, hubungan antara Ksp dan s untuk garam yang terdiri dari empat ion adalah Ksp = 27s4.
Dari ketiga contoh di atas, hubungan antara Ksp dan s dinyatakan sebagai berikut:

 
Pengaruh Ion Senama pada Kelarutan
Konsentrasi ion senama sangat berpengaruh pada sifat kelarutan suatu zat.
Penambahan ion senama bisa mengurangi kelarutan suatu zat. Artinya, semakin banyak ion
senama di dalam larutan, zat-zat terlarut semakin sulit untuk larut. Jika demikian, pasti akan
muncul banyak endapan. Mengapa demikian? Berdasarkan asas Le Chatelier, kesetimbangan
akan bergeser ke arah zat yang ditambahkan. Dengan demikian, penambahan ion senama
akan memicu banyaknya endapan. Bahwa penambahan ion senama tidak akan mengubah
tetapan hasil kelarutan (Ksp) selama tidak ada perubahan suhu.
Hubungan antara Ksp dan pH Larutan
Nilai pH larutan basa dapat digunakan untuk menentukan nilai tetapan kelarutannya
(Ksp). Hal itu berlaku untuk senyawa basa yang sulit larut di dalam air. Perhatikan reaksi
berikut.

Semakin besarnya nilai pH menunjukkan semakin banyak konsentrasi ion OH– di dalam
larutan tersebut. Asas Le Chatelier menyatakan bahwa kesetimbangan akan bergeser ke arah
zat yang ditambahkan. Semakin besar nilai pH, semakin sulit larutan basa untuk larut karena
endapan yang terbentuk semakin banyak. Dengan demikian, semakin besar pH, semakin kecil
kelarutannya.
Konsep Ksp dalam Pemisahan Zat

Konsep dasar kelarutan dan hasil kali kelarutan elektrolit ini ternyata bisa
dimanfaatkan untuk memisahkan larutan yang sudah tercampur. Pemisahan dilakukan
dengan cara menambahkan larutan elektrolit lain yang mampu berikatan dengan ion-ion
dalam larutan yang sudah tercampur tadi. Perlu diingat bahwa kelarutan setiap zat berbeda-
beda. Artinya, ada zat yang cepat mengendap dan ada pula yang tidak. Nah, endapan itulah
yang nantinya dipisahkan dari pelarut.

Kondisi zat saat dilarutkan ke dalam pelarut, yaitu kondisi tepat jenuh, tidak jenuh, dan
lewat jenuh. Kondisi ketiganya bisa ditentukan dari hubungan antara Qc dan Ksp.

 Jika Qc < Ksp, larutan berada pada kondisi tidak jenuh (tidak ada endapan).
 Jika Qc = Ksp, larutan berada pada kondisi tepat jenuh (tidak ada endapan).
 Jika Qc > Ksp, larutan berada pada kondisi lewat jenuh (ada endapan).

Anda mungkin juga menyukai