Kelas/Semester : X/II
A.Kompetensi Inti:
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta
hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
3.6 Menganalisis kepolaran senyawa.
a. Menjelaskan kepolaran senyawa
b. Mengkaitkan keelektronegatifan dengan kepolaran senyawa
c. Mengelompokkan senyawa polar dan nonpolar
d. Menjelaskan kepolaran senyawa kovalen berdasarkan bentuk molekul
4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran
senyawa.
a. Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa (mewakili senyawa kovalen, kovalen
polar dan senyawa ionik) serta mempresentasikan hasilnya untuk menyamakan persepsi.
b. Melakukan percobaan terkait kepolaran beberapa senyawa (mewakili senyawa kovalen,
kovalen polar dan senyawa ionik).
c. Mengamati dan mencatat hasil percobaan kepolaran senyawa.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kepolaran Senyawa
2. Menghubungkan keelektronegatifan dengan kepolaran senyawa
3. Mengklasifikasikan senyawa polar dan senyawa non polar
3. Sumber belajar:
Hermawan, Paris,S., dan pratomo, H. 2009. Aktif Belajar Kimia untuk SMA dan MA
Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Ari, H, dan Ruminten. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan (3 x 45 menit)
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan a. Mengingat kembali tentang ikatan kovalen, bagaimana 15 menit
dikatakan ikatan kovalen ?
b. Siswa diberikanmotivasi secara komunikatif dan kreatif
dengan menampilkan sebuah tayangan berupa video
tentang kepolaran senyawa.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
Inti Mengamati 100 menit
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan
hasil ulangan sebelumnya
b. Siswa mengamati video kepolaran senyawa yang
ditayangkan oleh guru
c. Setiap kelompok dibagikan LKS untuk dibahas didalam
kelompok
d. Siswa melakukan praktikum sesuai yang telah
ditentukan dalam LKS
e. Siswa membaca buku tentang kepolaran senyawa
Menanya
a. Mengajukan pertanyaan yang akan merangsang siswa
untuk dapat menafsirkan gambar yang sedang
ditayangkan.
b. Siswa melakukan Tanya jawab sehubungan dengan
video yang ditayangkan agar dapat membahas tugas
yang ada di dalam LKS
Pengumpulan Data
a. Setiap kelompok mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber belajar tentang kepolaran senyawa
b. Berdiskusi membahas tugas di LKS yang berhubungan
dengan kepolaran senyawa
Mengasosiasikan
a. Setiap kelompok berdiskusi tentang kepolaran senyawa
b. Setiap kelompok menganalisis kepolaran senyawa
dengan menghubungkan keelektronegatifan
Mengkomunikasikan
a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
b. Memberikan kesempatan bagi kelompok lain untuk
memberikan tanggapan atau saran terhadap penyajian
hasil diskusi kelompok
c. Siswa diberikan penguatan terhadap hasil diskusi
kelompok
H. Penilaian
1. Bagaimanakah dikatakan suatu senyawa polar dan non polar ? Buatlah laporan secara
berkelompok berdasarkan hasil percobaan.
Soal Evaluasi
1. HBr temasuk kedalam ikatan Kovalen polar. meskipun atom H dan Br sama-sama
menarik pasangan elektron ikatan, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar dari atom H
sehingga distribusi elektron ikatan lebih terkonsentrasi pada Cl.
2. PCl3 bersifat polar karena pada molekul PCl3 atom P sebagai atom pusat masih memiliki
pasangan elektron bebas. Hal ini menyebabkan molekul PCl3 tidak berbentuk linear
seperti molekul CO2 dan BCl2, sehingga struktur molekunya menjadi tidak simetris.
Sikap
Tanggung jawab
Tenggang Rasa
NO
Sopan santun
keterbukaan
ketekunan
kerjasama
Nama
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan:
1 = sangat kurang
2 = kurang konsisten
3 = mulai konsisten
4 = konsisten
5 = sangat konsisten
Penilaian Psikomotorik
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik
Penilaian Produk
Alternatif
NO Pernyataan
ya tidak
1. Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
YME agar mendapat rhidonya dalam belajar
2. Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
3 Saya optimis bisa meraih prestasi
4 Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita
5 Saya berperan aktif dalam kegiatan social di sekolah dan masyarakat
6. Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku
7. Saya berusaha membela kebenaran dan keadilan
8. Saya rela berkorban demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara
9. Saya berusaha menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab
JUMLAH SKOR
Keterangan :
Tidak = 1
Ya =2
Kriteria penilaiannya adalah jika rentang nilai antara 0-5 dikategorikan tidak positif; 6-10 =
kurang positif; 11-15 = positif dan 16-20 sangat positif
Uraian materi
Kepolaran mengaju gaya dipol antar atom atau molekul antara daerah bermuatan positif
pada suau atom atau molekul dan daerah yang bermuatan negatif pada ataom atau molekul
lainnya. Kepolaran suatu molekul dinyatakan menggunakan suatu besaran yang disebut momen
dipol. Momen dipol merupakan ukuran kepolaran suatu molekul yaitu besar muatan elektron
rata-rata yang mengarah ke salah satu atom.. semakin besar momen dipol,semakin polar molekul
karena menunjukkan bahwa sebaran elekton tidak merata. Molekul yang tidak memiliki momen
dipol termasuk nonpolar. Tabel momen dipol beberapa molekul :
HI 0,44 BF3 0
Suatu ikatan kovalen terbentuk dari dua buah atom nonlogam yang memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang cukup besar,pasangan elektron akan lebih tertarik ke arah atom yang
memiliki keelektronegatifan lebih besar, akibatnya atom yang lebih elektronegatif cenderung
memiliki kelebihan muatan negatif((),sedangkan atom yang kurang elektronegatif cenderung
memiliki kelebihan muatan positif(+). Adanya dua kutub dengan muatan berlawanan dengan
molekul tersebut menyebabkan terbentuknya suatu dipol. kutub negatif pada atom yang lebih
elektronegatif, sedangkan pada atom yang kurang elektronegatif akan terbentuk semacam kutub
positif.
Kutub positif atau negatif yang terbentuk disebut muatan parsial, yang digambarkan
menggunakan simbol delta (). Muatan parsial negatif () diberikan pada unsur yang
lebih elektronegatif dan muatan parsial positif (+) diberikan pada unsur yang kurang
elektronegatif (lebih elektropositif).
Ikatan yang terbentuk dengan kemampuan menarik pasangan elektron yang sama kuat. Untuk
molekul unsur, Misalnya H2, Cl2 dan N2. ikatan kovalen yang terbentuk seratus persen bersifat
kovalen. Hal ini disebabkan kedua inti atom memiliki kemampuan yang sama untuk menarik
elektron ke arah dirinya, sehingga elektron ikatan akan terdistribusi secara merata di antara
kedua inti.
Apabila kedua atom yang berikatan berbeda misalnya pada HF, HCl dan HI, maka ikatan yang
terbentuk tidak sepenuhnya bersifat kovalen. Hal ini yang dinamakan ikatan kovalen polar.
Dikatakan ikatan kovalen polar karena kedua atom yang berikatan terdapat gaya elektrostatik
(gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif ). Berdasarkan perbedaan
kelektronegatifan, suatu ikatan kovalen dikatakan ikatan kovalen polar apabila suatu atom
mampu menarik elektron ikatan ke arah dirinya tanpa melakukan perpindahan secara sempurna.
Semakin besar perbedaan keelektronegatifan unsur-unsur yang berikatan, semakin polar.
Contoh ikatan kovalen polar ; H (X = Cl, Br, I, F), H2O, CO2, CCl4, BeCl2, BeCl3 dan NH3
merupakan beberapa contoh senyawa dengan ikatan kovalen polar. Misalnya HCl, meskipun
atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron ikatan, tetapi keelektronegatifan Cl lebih
besar dari atom H sehingga distribusi elektron ikatan lebih terkonsentrasi pada Cl.
Suatu senyawa yang memiliki ikatan kovalen polar, belum tentu molekul yang dimiliki bersifat
polar. Demikian juga untuk ikatan kovalen nonpolar, molekul yang dimiliki belum tentu bersifat
nonpolar.
1. Molekul simetris
Senyawa-senyawa yang tersusun lebih dari dua atom, kepolaran molekul tidak dapat ditentukan
jika hanya didasarkan pada perbedaan keelektronegatifan. Hal ini disebabkan senyawa-senyawa
tertentu walaupun memiliki ikatan kovalen polar tetapi molekulnya bersifat nonpolar. Bentuknya
yang simetris. Seperti linear, segitiga datar,tetrhedaral,segitiga bipiramidal danoktahedral.
senyawa simetris yang bersifat non polar .Misalnya CCl4, CO2 dan BeCl2 merupakan beberapa
senyawa dengan ikatan kovalen polar tetapi memiliki molekul yang nonpolar.
Contoh : Pada molekul CCl4, yang mempunyai bentuk molekul tetrahedaral dengan C sebagai
atom pusat dan dikelilingi oleh 4 atom Cl seperti pada Gambar.
Perbedaan keelektronegatifan C dan Cl adalah sebesar 3-2,5 = 0,5 Jadi ikatan CCl termasuk
ikatan kovalen (tepatnya ikatan kovalen polar) karena perbedaan keeltronegatifan lebih kecil 1,7.
Walaupun ikatan CCl berupa ikatan kovalen polar tetapi molekulnya bersifat nonpolar. Hal ini
disebabkan, bentuk tetrahedral dari molekul CCl4 dapat dikatakan simetris karena memiliki pusat
simetri pada atom C ditengah, sehingga elektron terdiistribusi secara merata ke empat atom Cl.
Atau dapat dikatakan tarikan elektron akibat adanya perbedaan keelektronegatifan saling
meniadakan atau saling menguatkan . Hal ini dapat diandaikan, suatu benda yang berada di
tengah-tengah ditarik dari empat sudut dengan kekuatan sama, maka benda tersebut tidak akan
bergerak. Karena hal inilah molekul CCl4 bersifat nonpolar.
Kepolaran ikatan menyebabkan elektron lebih ditarik oleh atom-atom yang memiliki
keelekronegatifan lebih besar. Jika molekul yang memiliki ikatan antaratom polar berbentuk
tidak simetris, elektron lebih ditarik ke salah satu sisi atom. Akibatnya terjadi penggunaan
elektron secara tidak seimbang diantara atom-atom dalam molekul. Molekul tersebut akan
memiliki muatan dan termasuk molekul polar.
Molekul H2O walaupun rumus molekulnya mirip dengan CO2 dan BCl2 yang bersifat non polat
tetapi H2O bersifat polar. Hal ini disebabkan, pada molekul H2O, atom O sebagai atom pusat
masih memiliki pasangan elektron bebas, Hal ini menyebabkan molekul H2O tidak berbentuk
linear seperti molekul CO2 dan BCl2, sehingga struktur molekunya menjadi tidak simetris.
Contoh molekul polar : HCl. HBr, NH3, H2O, PCl3, CH3COOH, C2H5OH
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
KEPOLARAN SENYAWA
1. Tujuan : Untuk Menyelidiki sifat kepolaran pada senyawa dan hubungannya dengan
keelektronegatifan.
2. Dasar Teori :
Senyawa kovalen adalah senyawa yang terjadi antara unsur-unsur nonlogam dengan
unsur-unsur nonlogam melalui penggunaan elektron bersama. Senyawa-senyawa
kovalen umumnya memiliki ikatan yang kurang kuat dibandingkan senyawa-senyawa
ion. Senyawa-senyawa kovalen juga memiliki titik didih dan titik cair rendah.
Perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekul yang tidak simetri pada senyawa
kovalen mengakibatkan senyawa tersebut memiliki sifat polar. Pada senyawa
kovaken polar tejadi pengkutuban, artinya ada bagian yang bersifat lebih negatif dan
ada bagian yang bersifat lebih positif. Senyawa kovalen polar memiliki kekuatan
ikatan antarmolekul yang kebih besar dibandingkan senyawa kovalen nonpolar. Hal
ini juga mengakibatkan senyawa kovalen memiliki titik didih dan tinggi cair yang
lebih tinggi.
Alat alat yang digunakan adalah : Buret,statif dan klem , gelas kimia , penggaris
plastik , kain wol/rambut yang tidak berminyak/ buku.
- Bahan :
Bahan yang digunakan adalah : Air(H2O) , CCl4 , HCl , dan Alkohol.
4. Cara Kerja :
a. Pasang buret pada standarnya dan tuang zat cair yang akan di teliti kepolarannya
kedalam buret tersebut
b. Gosokkan penggaris pada kain wol , rambut kering atau pada buku sampai
bermuatan listrik (tandanya penggaris agak pans) atau untuk lebih pastinya
gunting beberapa potong kertas hingga berbentuk potongan potongan kecil , lalu
dekatkan penggaris pada potongan kertas itu , bila potongan kertas tertasik maka
penggaris sudah bermuatan listrik.
c. Alirkan zat cair yang akan diteliti kepolarannya kedalam buret, dengan cara
memutar keran buret dan dekatkan penggaris pada aliran tersebut.
d. Amati aliran zat tersebutdan catat hasilnya
e. Ulangi semua langkah tersebut untuk larutan lainnya. Ingat , selalu cuci buret
sebelum diidi larutan yang lain, caranya masukkan air ke dalam buret namun
biarkan keran terbuka , ulangi hingga beberapa kali.
5. Data Pengamatan
Pertanyaan :
1. Mengapa penggaris yang digosokkan pada kain wol dapat membelokkan larutan polar?
Jelaskan!
2. Larutan apa yang tidak dapat dibelokkan oleh penggaris? Jelaskan!
3. Larutan apa saja yang dapat dibelokkan oleh penggaris? Jelaskan !
4. Bagaimana hubungan sifat kepolaran senyawa tersebut terhadap keelektronegatifan
masing-masing senyawa ?
Jawaban Pertanyaan :
1. Karena penggaris yang telah digosokkan pada kain wol akan menjadi bermuatan
listrik , sehingga dapat digunakan untuk membuktikan adanya sifat kepolaran
pada suatu senyawa. Yang apabila suatu larutan yang memiliki molekul yang
bersifat polar maka ketika didekatkan pada penggaris itu akan tertarik , sedangkan
sebaliknya , bila tidak tertarik maka larutan tersebut bersifat non polar.
2. CCl4 . Suatu larutan yang tidak dapat dibelokkan oleh penggaris (yang telah bermuatan
listrik) , maka dapat disimpulkan bahwa larutan tersebut bersifat non polar. Selain itu bila
di gambarkan susunan ruang atomnya yang simetris menandakan bahwa larutan ini
bersifat non polar.
3. Air (H2O) , HCL , Alkohol . Suatu larutan yang dapat dibelokkan oleh penggaris
(yang telah bermuatan listrik) , maka dapat disimpulkan bahwa larutan tersebut bersifat
polar. Selain itu bila di gambarkan susunan ruang atomnya yang tidak simetris dan jika
digambarkan ikatan polar sebagai vektor maka molekul molekul tersebut resultan
vektornya tidak sama dengan nol menandakan bahwa larutan ini bersifat non polar.
4. Perbedaan keelektronegatifan Senyawa yang ion-ionnya membentuk 2 kutub dengan
muatan yang berlawanan (+ dan-) menyebabkan terbentuknya suatu dipol. Semakin
besar perbedaan keelektronegatifan atom-atom dalam suatu molekul, menyebabkan
molekul tersebut bersifat semakin polar
PENGAMATAN PERILAKU BERKARAKTER
Petunjuk :
Untuk setiap perilaku dibawah ini, diberi penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan skala
berikut ini :
A = Sangat Baik
B = Memuaskan
C = Menunjukkan Kemajuan
D = Memerlukan Perbaikan