ajar
KELAS XI MIPA
A. IDENTITAS SEKOLAH
Penyusun : Dely Sara Setya
Instansi : SMA Tunas Kelapa Samarinda
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Fase/Kelas : F/XI
Bab/Tema : Hidrokarbon
Materi Pembelajaran : Penggolongan Senyawa Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan operasi
matematika dalam perhitungan kimia; mempelajari sifat, struktur
dan interaksi partikel dalam membentuk berbagai senyawa;
memahami dan menjelaskan aspek energi, laju dan
kesetimbangan reaksi kimia; menggunakan konsep asam-basa
dalam keseharian; menggunakan transformasi energi kimia
dalam keseharian; memahami kimia organik; memahami konsep
kimia pada makhluk hidup. Peserta didik mampu menjelaskan
penerapan berbagai konsep kimia dalam keseharian dan
menunjukkan bahwa perkembangan ilmu kima menghasilkan
berbagai inovasi. Peserta didik memliki pengetahuan Kimia yang
lebih mendalam sehingga menumbuhkan minat sekaligus
membantu peserta didik untuk dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan berikutnya agar dapat mencapai masa depan yang
baik. Peserta didik diharapkan semakin memiliki pikiran kritis
dan pikiran terbuka melalui kerja ilmiah dan sekaligus
memantapkan profil pelajar Pancasila khususnya jujur, objektif,
bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong royong, dan
berkebhinekaan global.
1
Elemen Pemahaman Kimia Elemen Keterampilan Proses
1. Mengamati, mampu
memilih alat bantu yang
Peserta didik mampu
tepat untuk melakukan
mengamati, menyelidiki
pengukuran dan
dan menjelaskan fenomena
pengamatan.
sehari-hari sesuai kaidah
Memperhatikan detail
kerja ilmiah dalam
yang relevan dari obyek
menjelaskan konsep kimia
yang diamati.
dalam keseharian;
2. Mempertanyakan dan
menerapkan operasi
memprediksi,
matematika dalam
merumuskan pertanyaan
perhitungan kimia;
ilmiah dan hipotesis yang
mempelajari sifat, struktur
dapat diselidiki secara
dan interaksi partikel
ilmiah.
dalam membentuk
3. Peserta didik
berbagai senyawa
merencanakan dan
termasuk pengolahan dan
memilih metode yang
penerapannya dalam
sesuai berdasarkan
keseharian; memahami
referensi untuk
dan menjelaskan aspek
mengumpulkan data yang
energi, laju dan
dapat dipercaya,
kesetimbangan reaksi
mempertimbangkan
kimia; menggunakan
resiko serta isu-isu etik
konsep asam-basa dalam
dalam penggunaan
keseharian; menggunakan
metode tersebut. Peserta
transformasi energi kimia
didik memilih dan
dalam keseharian
menggunakan alat dan
termasuk termokimia dan
bahan, termasuk
elektrokimia; memahami
penggunaan teknologi
kimia organik termasuk
digital yang sesuai untuk
penerapannya dalam
mengumpulkan serta
keseharian.
mencatat data secara
sistematis dan akurat.
2
Elemen Pemahaman Kimia Elemen Keterampilan Proses
4. Memproses, menganalisis
data dan informasi,
menafsirkan informasi yang
didapatkan dengan jujur dan
bertanggung jawab.
Menggunakan berbagai
metode untuk menganalisa
pola dan kecenderungan pada
data. Mendeskripsikan
hubungan antar variabel
serta mengidentifkasi
inkonsistensi yang terjadi.
Menggunakan pengetahuan
ilmiah untuk menarik
kesimpulan yang konsisten
dengan hasil penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan refleksi,
mengevaluasi kesimpulan
melalui perbandingan dengan
teori yang ada. Menunjukkan
kelebihan dan kekurangan
proses penyelidikan dan
efeknya pada data.
Menunjukkan permasalahan
pada metodologi dan
mengusulkan saran
perbaikan untuk proses
penyelidikan selanjutnya.
3
Elemen Pemahaman Kimia Elemen Keterampilan Proses
6. Mengomunikasikan hasil,
mengomunikasikan hasil
penyelidikan secara utuh
termasuk di dalamnya
pertimbangan keamanan,
lingkungan, dan etika yang
ditunjang dengan argumen,
bahasa serta konvensi sains
yang sesuai konteks
penyelidikan. Menunjukkan
pola berpikir sistematis
sesuai format yang
ditentukan.
4
E. TARGET PESERTA DIDIK
1. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan
dalam mencerna dan memahami materi ajar.
2. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan
memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan
berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan
memimpin.
G. MODEL PEMBELAJARAN
Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
H. SINTAK
1. Present goals and set (Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa)
2. Present information (Menyajikan informasi)
3. Organize students into learning teams (Mengorganisir siswa
ke dalam tim-tim belajar)
4. Assist team work and study (Membantu kerja tim dan
belajar)
5. Test on the materials (Mengevaluasi)
6. Provide recognition (Memberikan pengakuan atau
penghargaan)
5
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
DAN KRITERIA
KETUNTASAN TUJUAN
PEMBELAJARAN (KKTP)
Asesmen Awal:
Membantu siswa
Peserta didik mengingat materi
mampu sebelumnya
Memahami
Memahami konsep Asesmen Formatif:
konsep penggolongan Partisipasi dalam
penggolongan hidrokarbon diskusi, penyajian
hidrokarbon (alifatik: jenuh & presentasi dalam
tak jenuh dan kelas, refleksi uji
siklik: alisiklik & pemahaman
aromatik)
Asesment Sumatif:
Presentasi tugas
dan tes tertulis
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
6
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Hidrokarbon terdiri dari unsur apa saja?
2. Mengapa kita harus menerapkan ilmu kimia dalam
kehidupan sehari-hari?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
7
E. REFLEKSI
Refleksi guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru
itu sendiri berdasarkan pembelajaran yang telah
dilaksanakan mulai dari selama mempersiapkan,
melaksanakan, hingga mengevaluasi kegiatan belajar yang
dilakukan selama satu kali pertemuan. Refleksi guru ini
bertujuan untuk menilai kekurangan dan kelebihan dari
kegiatan pembelajaran yang kemudian dijadikan sebagai
bahan evaluasi untuk pembelajaran berikutnya.
8
No. Pertanyaan Jawaban
9
F. ASESMEN/PENILAIAN
G. KEGIATAN PENGAYAAN
DAN REMEDIAL
Pengayaan:
Guru dapat menyampaikan materi pengayaan untuk
dipelajari oleh siswa secara mandiri atau berkelompok. Guru
dapat mengangkat topik atau materi tentang penggolongan
senyawa hidrokarbon.
10
LAMPIRAN
LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KELAS XI MIPA
KELOMPOK :
ANGGOTA : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan:
Memahami penamaan dan isomer alkena
Langkah Kerja:
1. Cermatilah terlebih dahulu tugas 1.
2. Kemudian kerjakan.
Selamat mengerjakan 🤓
TUGAS 2
Waktu: 5 menit
Tujuan:
Memahami penamaan dan isomer alkuna
Langkah Kerja:
1. Cermatilah terlebih dahulu tugas 2.
2. Kemudian kerjakan.
4,4-dimetil-2-pentuna
3-etil-4-metil-1-
pentuna
3-metil-1-butana
Selamat mengerjakan 🤓
TUGAS 2
Waktu: 10 menit
Tujuan:
Memahami penamaan dan isomer alkuna
Langkah Kerja:
1. Cermatilah terlebih dahulu tugas 2.
2. Kemudian isilah kerjakan.
Selamat mengerjakan 🤓
BAHAN
BACAAN
KELAS XI MIPA
Contoh 1 :
Penjelasan:
1. Rantai induknya terdiri dari empat atom C
namanya butana
2. Penomoran dimulai dari ujung yang paling dekat
dengan cabang, yaitu dari kiri
3. Cabang terletak pada nomor 2
4. Nama cabangnya metil (alkil terdiri dari satu
atom C) sehingga namanya : 2-metil butana
Contoh 2:
Penjelasan:
1. Rantai induknya terdiri dari empat atom C,
namanya butana
2. Penomoran dapat dimulai dari ujung kanan atau
kiri
3. Cabang terletak pada nomor 2, dan 3
4. Nama cabangnya metil, jumlah cabang ada dua
(di beri awalan : di), sehingga namanya : 2,3-
dimetilbutana
Contoh 3:
Penjelasan:
1. Rantai induknya terdiri dari lima atom C,
namanya pentana
2. Penomoran dimulai dari ujung kanan (paling
dekat dengan cabang)
3. Cabang terletak pada nomor 2 (metil) dan 3 (etil)
4. Nama cabangnya metil dan etil (penulisan
berdasarkan urutan abjad), sehingga namanya :
3-etil-2-metilpentana
1. Alkena
a. Rumus Molekul Alkena
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang
mempunyai ikatan rangkap dua pada rantai karbonnya(‒
C=C‒). Rumus umum alkena adalah
Bila jumlah atom C = 2, maka jumlah atom H = 2 x 2 = 4,
rumus molekulnya C2H4. Mengapa tidak ada alkena
dengan rumus molekul C =1? Karena pada alkena harus
terdapat satu ikatan rangkap dua antar atom C sehingga
alkena yang paling sederhana adalah etena (C2H4).
Penjelasan:
1. Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C,
namanya = pentena
2. Penomoran dari ujung kanan karena lebih dekat
dengan posisi ikatan rangkap, yaitu nomor 2
3. Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 2
dan atom C nomor 3, sehingga nomor rangkapnya
dituliskan nomor 2, sehingga namanya: 2-pentena
2) Alkena rantai bercabang:
Penamaan alkena rantai bercabang hampir sama
dengan penamaan alkana. Hal yang membedakan
hanya pada penomoran posisi untuk ikatan rangkap
pada alkena. Aturan yang digunakan tetap sama,
yakni:
Menentukan rantai utama, yaitu rantai terpanjang
dan memiliki ikatan rangkap
Penomoran rantai utama diawali dari yang paling
dekat dengan ikatan rangkap, bukan dari cabang
terdekat
Urutan penulisan nama senyawa alkena:
Contoh 1:
Penjelasan:
Rantai induk/terpanjang terdiri dari 4 atom C,
namanya = butena
Penomoran dari ujung kiri karena lebih dekat
dengan posisi ikatan rangkap, yaitu nomor 1
Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 1
dan atom C nomor 2, sehingga nomor rangkapnya
dituliskan nomor 1
Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 2, nama
cabangnya metil sehingga namanya : 2-metil-1-
butena
Contoh 2:
Penjelasan:
Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C
namanya pentena
Penomoran dari ujung kiri karena lebih dekat
dengan posisi ikatan rangkap, yaitu nomor 2
Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 2
dan atom C nomor 3, sehingga nomor rangkapnya
dituliskan nomor 2
Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 2 dan 3,
nama cabangnya metil, jumlahnya ada dua (diberi
awalan di) sehingga namanya : 2,3-dimetil-2-
pentena
1. Alkuna
a. Rumus Molekul Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon dengan ikatan
≡
rangkap tiga (‒C C-). Rumus umum alkuna adalah
Penjelasan:
Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C,
namanya = pentuna
Penomoran dari ujung kanan karena lebih dekat
dengan posisi ikatan rangkap tiga, yaitu nomor 2
Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 2
dan atom C nomor 3 sehingga nomor rangkapnya
dituliskan nomor 2, sehingga namanya: 2- pentuna
2) Alkuna rantai bercabang:
Penamaan alkuna rantai bercabang hampir sama
dengan penamaan alkana. Hal yang membedakan
adalah penomoran posisi untuk ikatan rangkap pada
alkuna. Aturan yang digunakan tetap sama, yakni:
Menentukan rantai utama, yaitu rantai terpanjang
dan memiliki ikatan rangkap tiga
Penomoran rantai utama diawali dari yang paling
dekat dengan ikatan rangkap, bukan dari cabang
terdekat
Urutan penulisan nama senyawa alkuna:
Contoh 1:
Penjelasan:
Rantai induk/terpanjang terdiri dari 4 atom C,
namanya = butuna
Penomoran dari ujung kiri karena lebih dekat
dengan posisi ikatan rangkap tiga, yaitu nomor 1
Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 1
dan atom C nomor 2, sehingga nomor rangkapnya
dituliskan nomor 1
Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 3, nama
cabangnya metil, sehingga namanya : 3-metil-1-
butuna
Contoh 2:
Penjelasan:
Rantai induk/terpanjang terdiri dari 5 atom C
namanya pentuna
Penomoran dari ujung kanan karena lebih dekat
dengan posisi ikatan rangkap tiga, yaitu nomor 1
Posisi ikatan rangkap berada pada atom C nonor 1
dan atom C nomor 2, sehingga nomor rangkapnya
dituliskan nomor 1
Cabang/alkil terletak pada atom C nomor 3 dan 4,
nama cabangnya metil, jumlahnya ada dua (diberi
awalan di), sehingga namanya : 3,4-dimetil-1-
pentuna