Kegiatan ke 2
Keanekaan Sel, Struktur dan Fungsi
A. Tujuan
1) Mahasiswa dapat mengetahui keanekaragaman sel, struktur dan fungsi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana keanekaragaman bentuk
sel, namun pada dasarnya semua sel mempunyai pola struktur yang
sama.
B. Kajian Pustaka
1. Sejarah sel
Istilah sel pertama kali digunakan oleh Robert Hooke (1635-
1703), seorang ilmuwan inggris, untuk menjelaskan struktur potongan
tipis gabus di bawah mikroskop. Setelah beberapa abad kemudian
istilah sel tersebut digunakan untuk menyatakan satuan dasar
minimum suatu jasad hidup yang mampu melakukan perbanyakan
sendiri (self-duplication). Satuan dasar tersebut menentukan struktur
maupun fungsi semua jasad hidup, baik jasad tingkat rendah maupun
jasad tingkat tinggi (Yuwono, 2008: 7).
2. pengertian sel
Sel merupakan satuan dasar kehidupan; semua organisme hidup
terdiri dari sel yang memiliki nukleus (inti) yang terbungkus membran
atau struktur serupa tapi tanpa membran. Tak ada kehidupan dalam
satuan yang lebih kecil daripada sel. Sel hanya terjadi dari
pembelahan sel yang ada sebelumnya (Salisbury dan Ross, 1995: 2).
Sel adalah satuan unit terkecil dari kehidupan. Seluruh makhluk
hidup tersusun atas sel. Kata “sel” dikemukakan oleh Robert Hooke
yang berarti “kotak-kotak kosong”, setelah ia mengamati sayatan
gabus dengan mikroskop (Maritalia dan Riyadi, 2012: 11).
2
7. Deskripsi bahan
a. Methylene Blue (MB)
Methylene blue (MB) merupakan zat warna dasar yang
sangat penting dan relatif murah dibandingkan dengan pewarna
lainnya. Zat warna ini paling sering dipakai dalam industri tekstil,
sutra, wool dan kosmetik. Dosis tinggi dari MB dapat
menyebabkan mual, muntah, nyeri pada perut dan dada, sakit
kepala, keringat berlebihan dan hipertensi [4] (Fitriani, dkk, 2015:
1091-1092).
b. Bawang Merah (Allium cepa)
Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu
tanaman hortikultura yang populer dalam dunia kuliner, sebagai
bumbu masakan (flavor), sayuran (acar dan salad) dan produk
olahan (bawang goreng), saat ini ekstrak umbi bawang merah
sedang dipelajari sebagai obat tradisional (antimicrobial,
anticancer dan anti-inflammatory) (Shinkafi dan Dauda, 2013;
Motlagh, 2011. Budidaya bawang merah yang telah berlangsung
lama dengan kondisi agroekosistem Indonesia yang beragam
11
D. Cara kerja
1. Sel Gabus
a. Irisan gabus (batang singkong muda) diletakkan pada kaca objek dan
ditutup dengan kaca penutup.
b. Irisan gabus (batang singkong muda) diamati dengan perbesaran
lemah 40 kali.
c. Irisan gabus (batang singkong muda) diamati bagaimana bayangan
benda, dan digambarkan di kertas.
d. Preparat digeser dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah, sambal
memandang ke dalam lensa okuler. Diamati kemana bayangan
bergerak.
e. Lensa obyektif diubah ke perbesaran yang lebih besar. Diamati
apakah ada perubahan luas bidang pandang.
2. Sel Hewan
a. Kaca objek disiapkan dan dibersihkan permukaannya dengan tissue
halus permukaannya.
15
Daftar Rujukan
Irianto, K. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta: Yrama Widya.
Santoso, dkk. 2013. Pengaruh Pemakaian Breket terhadap Maturasi Sel Epitel
Mukosa Bukal pada Pasien Anak Periode Gigi Bercampur. 4(4): 249
https://journal.ugm.ac.id/jkg/article/download/27639/16917.
Diakses pada 16 Oktober 2019.