REPLIKASI DNA
DISUSUN OLEH:
ENJEL LAREGA (19502028)
MAIKO B. POLANDOS (19502005)
MARIA HELENA (19502019)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3. Tujuan................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
ISI......................................................................................................................................2
2.1 Definisi Replikasi DNA.....................................................................................2
2.2 Mekanisme Dasar Replikasi DNA......................................................................2
2.3 Tahapan Replikasi..............................................................................................3
2.4 Replikasi DNA pada Sel Eukariotik...................................................................5
2.5 Replikasi DNA pada Sel Prokariotik..................................................................6
2.6 Perbedaan Replikasi DNA pada Sel Eukariot dan Prokariot..............................7
BAB III............................................................................................................................10
KESIMPULAN................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahan genetik yang ada pada setiap jasad akan mengalami proses
perbanyakan sebagai salah satu tahapan sangat penting dalam proses
pertumbuhan sel. Proses perbanyakan bahan genetik dikenal sebagai proses
replikasi. Sel mempunyai mekanisme replikasi bahan genetik yang direngkapi
dengan sistem penyuntingan (editing) yang sangat akurat sehingga bahan
genetik yang diturunkan kepada sel anakan (progeny) mempunyai komposisi
yang sangat identik dengan komposisi bahan genetik sel induk.
Pada sel, replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Prokariota
bertali-tali melaksanakan replikasi DNA. Pada eukariota, waktu terjadinya
replikas DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase S siklus sel, sebelum mitosis
dan meiosis I. Penggandaan ini memanfaatkan enzim DNA polimerasi yang
membantu pembentukan ikatan selang nukleotida-nukleotida penyusun
polimer DNA. Ronde replikasi DNA dapat pula diterapkan in vitro dalam
ronde yang disebut reaksi berantai polimerasi (PCR).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan replikasi?
2. Bagaimana tahapan dasar replikasi DNA?
3. Bagaimana perbedaan replikasi DNA pada sel prokariotik dan eukariotik?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian replikasi
2. Untuk memahami tahapan dasar replikasi DNA
3. Membandingkan perbedaan replikasi DNA pada sel prokariotik dan
eukariotik
1
BAB II
ISI
2.1 Definisi Replikasi DNA
Molekul DNA untai-ganda terdiri atas dua untai molekur DNA yang
berpasangan secara komplementer yaitu antara basa nukleotida A dengan T,
dan antara C dengan G. Oleh karena itu, proses replikasi DNA harus diawali
dengan pemutusan (denaturasi) ikatan antara untaian DNA yang satu dengan
untaian komplementernya. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing untaian
DNA tersebut dapat bertindak sebagai cetakan, sebab proses pemasangan
nukleotida-nukleotida baru dengan cetakannya akan terhalangi jika kedua
untai itu masih berada dalam keadaan berikatan.
Denaturasi yang terjadi pada saat awal replikasi DNA adalah proses
enzimatis. lkatan hidrogen antara A-T dan C-G akan terputus dan diikuti
dengan pembukaan untaian DNA. Untaian DNA membuka membentuk
struktur yang disebut sebagai garpu replikasi (replicotion fork). Garpu
replikasi akan bergerak sehingga molekul DNA induk membuka secara
bertahap. Masing-masing untaian DNA induk yang sudah terpisah satu sama
lain berfungsi sebagai cetakan untuk penempelan nukleotida-nukleotida yang
akan menyusun molekul DNA baru. Nukleotida-nukleotida baru akan
dipolimerisasi menjadi untaian DNA baru dengan urutan sesuai dengan urutan
2
cetakan DNA komplemennya. Basa nukleotida A dipasangkan dengan basa T
yang ada pada cetakannya, sedangkan basa C dipasangkan dengan basa G.
Oleh karena itu, untaian DNA baru yang terbentuk merupakan komplemen
untaian DNA induk. Proses polimerisasi nukleotida terjadi pada kedua untaian
DNA cetakan sehingga pada akhir satu kali putaran replikasi akan dihasilkan
dua molekur DNA baru yang identik. Masing-masing molekul DNA untai-
ganda yang terbentuk terdiri atas untai DNA induk dan untai DNA baru hasil
polimerisasi selama proses replikasi.
3
Proses replikasi DNA:
1. Replikasi DNA berlangsung dalam beberapa tahap yaitu: (1)
denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk menjadi dua untai tunggal
oleh enzim helicase ditunjukkan oleh nomor 9,
2. Dengan bantuan topoisomerase yang ditunjukkan oleh nomor 11, yang
berfungsi mengurangi tegangan untai DNA,
3. Untaian DNA tunggal dilekati oleh protein-protein pengikat untaian
tunggal pada nomor 10 untuk mencegahnya membentuk heliks ganda
kembali,
4. Primase (nomor 6) membentuk oligonukleotida RNA yang disebut
primer (nomor 5),
5. Molekul DNA polimerase (nomor 3 & 8) melekat pada seuntai tunggal
DNA dan bergerak sepanjang untai tersebut untuk memperpanjang
primer, membentuk untaian tunggal DNA baru yang disebut leading
strand (nomor 2) dan lagging strand (nomor 1). DNA polimerase yang
4
membentuk lagging strand harus mensintesis segmen-segmen
polinukleotida diskontinu yang disebut fragmen Okazaki (nomor 7).
6. Enzim DNA ligase (nomor 4) kemudian menyambungkan potongan-
potongan lagging strand tersebut.
Proses replikasi dimulai ketika enzim DNA polimerase memisahkan
dua untai DNA heliks ganda, seperti ritsleting terbuka. Kemudian, setiap
untai DNA yang “lama” akan berfungsi sebagai cetakan yang menentukan
urutan nukleotida di sepanjang untai DNA komplementer baru yang
bersesuaian dengan cara mendeteksi basa komplemennya. Setelah
mendapatkan pasangan yang sesuai, nukleotida yang baru tersebut
disambung satu sama lain untuk membentuk tulang punggung gula-fosfat
untai DNA yang baru. Jadi, setiap molekul DNA terdiri atas satu untai
DNA “lama” dan satu untai DNA “baru”. Sekarang, terdapat dua molekul
DNA yang sama persis dengan satu molekul DNA induk. Enzim DNA
polimerase memiliki fungsi lain, yaitu mengoreksi DNA yang baru
terbentuk, membetulkan setiap kesalahan replikasi, dan memperbaiki
DNA yang rusak. Adanya fungsi tersebut menjadikan rangkaian
nukleotida DNA sangat stabil dan mutasi jarang terjadi.
2.4
Replikasi
DNA
pada
Sel
Eukariotik
5
Pada eukariot replikasi DNA hanya terjadi pada fase S di dalam interfase.
Untuk memasuki fase S diperlukan regulasi oleh sistem protein kompleks
yang disebut siklin dan kinase tergantung siklin atau cyclin-dependent protein
kinases (CDKs), yang akan diaktivasi oleh sinyal pertumbuhan yang mencapai
permukaan sel. Sebelum melakukan penyalinan, DNA harus dilepaskan dari
nukleosom pada fork replikasi sehingga gerakan fork replikasi akan
diperlambat menjadi sekitar 50 pb tiap detik. Dengan kecepatan seperti ini
diperlukan waktu sekitar 30 hari untuk menyalin molekul DNA kromosom
pada kebanyakan mamalia. Sederetan sekuens tandem yang terdiri dari 20
hingga 50 replikon mengalami inisiasi secara bersamaan pada waktu tertentu
selama fase S.
Satu atau beberapa DNA helikase dan SSB yang disebut dengan
protein replikasi A atau replication protein A (RP-A) diperlukan untuk
memisahkan kedua untai DNA.
6
mendekati, menghasilkan dua kromosom sempurna yang dapat berpisah satu
sama lain. Replikasi kromosom bakteri sepanjang 5.000 kb memakan waktu
sekitar 40 menit dan terjadi dalam seluruh siklus pembelahan bakteri. Maka,
setiap garpu mereplikasikan sekitar 50kb DNA per menit.
7
polymerase DNA menghilangkan fragmen utama dari Okazaki pada
Lagging strand. Polimerase DNA γ bertanggung jawab untuk replikasi
DNA mt.
3. Telomere, struktur di ujung kromosom eukariotik linear, terdiri dari
banyak salinan tandem urutan oligonukleotida pendek dengan TxGy dalam
satu untai dan CyAx di untai komplementer, di mana x dan y biasanya
dalam rentang 1 sampai 4. Telomerase mengandung RNA yang berfungsi
sebagai template untuk sintesis untai TxGy dari telomer. Komponen
8
9
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
drh. Fajar S. Pemata, M. Biotech. Biologi Molekuler. Replikasi DNA dan Okazaki
Fragment.
http://vlm.ub.ac.id/pluginfile.php/43984/mod_resource/content/1/3.%20REP
LIKASI%20DNA%20DAN%20OKAZAKI%20FRAGMENT.pdf
11