Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

REPLIKASI DNA

DISUSUN OLEH:
ENJEL LAREGA (19502028)
MAIKO B. POLANDOS (19502005)
MARIA HELENA (19502019)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas perkenaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini dengan tepat waktu. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas di mata kuliah Biologi Molekuler
Penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan
pembelajaran pada mata kuliah genetika bagi mahasiswa ataupun dosen yang
membaca makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna sehingga kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan untuk perbaikan makalah yang akan dibuat selanjutnya.
Sekian makalah ini penulis semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Toraja Utara, 27 Maret 2020

Maiko Bumbun Polandos

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3. Tujuan................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
ISI......................................................................................................................................2
2.1 Definisi Replikasi DNA.....................................................................................2
2.2 Mekanisme Dasar Replikasi DNA......................................................................2
2.3 Tahapan Replikasi..............................................................................................3
2.4 Replikasi DNA pada Sel Eukariotik...................................................................5
2.5 Replikasi DNA pada Sel Prokariotik..................................................................6
2.6 Perbedaan Replikasi DNA pada Sel Eukariot dan Prokariot..............................7
BAB III............................................................................................................................10
KESIMPULAN................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahan genetik yang ada pada setiap jasad akan mengalami proses
perbanyakan sebagai salah satu tahapan sangat penting dalam proses
pertumbuhan sel. Proses perbanyakan bahan genetik dikenal sebagai proses
replikasi. Sel mempunyai mekanisme replikasi bahan genetik yang direngkapi
dengan sistem penyuntingan (editing) yang sangat akurat sehingga bahan
genetik yang diturunkan kepada sel anakan (progeny) mempunyai komposisi
yang sangat identik dengan komposisi bahan genetik sel induk.
Pada sel, replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Prokariota
bertali-tali melaksanakan replikasi DNA. Pada eukariota, waktu terjadinya
replikas DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase S siklus sel, sebelum mitosis
dan meiosis I. Penggandaan ini memanfaatkan enzim DNA polimerasi yang
membantu pembentukan ikatan selang nukleotida-nukleotida penyusun
polimer DNA. Ronde replikasi DNA dapat pula diterapkan in vitro dalam
ronde yang disebut reaksi berantai polimerasi (PCR).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan replikasi?
2. Bagaimana tahapan dasar replikasi DNA?
3. Bagaimana perbedaan replikasi DNA pada sel prokariotik dan eukariotik?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian replikasi
2. Untuk memahami tahapan dasar replikasi DNA
3. Membandingkan perbedaan replikasi DNA pada sel prokariotik dan
eukariotik

1
BAB II

ISI
2.1 Definisi Replikasi DNA

DNA merupakan bahan genetik/molekul hidup karena mampu melakukan


penggandaan diri (replikasi). Replikasi merupakan peristiwa sintesis DNA
(autokatalisis) karena DNA mampu mensintesis diri sendiri. Replikasi DNA
dapat terjadi dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai
nukleotida lama. Replikasi DNA bersifat semikoservatif, yaitu kedua untai
tunggal DNA bertindak sebagai cetakan untuk pembuatan untai-untai DNA
baru, seluruh untai tunggal cetakan dipertahankan dan untai yang baru dibuat
dari nukleotida- nukleotida.

2.2 Mekanisme Dasar Replikasi DNA

Molekul DNA untai-ganda terdiri atas dua untai molekur DNA yang
berpasangan secara komplementer yaitu antara basa nukleotida A dengan T,
dan antara C dengan G. Oleh karena itu, proses replikasi DNA harus diawali
dengan pemutusan (denaturasi) ikatan antara untaian DNA yang satu dengan
untaian komplementernya. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing untaian
DNA tersebut dapat bertindak sebagai cetakan, sebab proses pemasangan
nukleotida-nukleotida baru dengan cetakannya akan terhalangi jika kedua
untai itu masih berada dalam keadaan berikatan.

Denaturasi yang terjadi pada saat awal replikasi DNA adalah proses
enzimatis. lkatan hidrogen antara A-T dan C-G akan terputus dan diikuti
dengan pembukaan untaian DNA. Untaian DNA membuka membentuk
struktur yang disebut sebagai garpu replikasi (replicotion fork). Garpu
replikasi akan bergerak sehingga molekul DNA induk membuka secara
bertahap. Masing-masing untaian DNA induk yang sudah terpisah satu sama
lain berfungsi sebagai cetakan untuk penempelan nukleotida-nukleotida yang
akan menyusun molekul DNA baru. Nukleotida-nukleotida baru akan
dipolimerisasi menjadi untaian DNA baru dengan urutan sesuai dengan urutan

2
cetakan DNA komplemennya. Basa nukleotida A dipasangkan dengan basa T
yang ada pada cetakannya, sedangkan basa C dipasangkan dengan basa G.
Oleh karena itu, untaian DNA baru yang terbentuk merupakan komplemen
untaian DNA induk. Proses polimerisasi nukleotida terjadi pada kedua untaian
DNA cetakan sehingga pada akhir satu kali putaran replikasi akan dihasilkan
dua molekur DNA baru yang identik. Masing-masing molekul DNA untai-
ganda yang terbentuk terdiri atas untai DNA induk dan untai DNA baru hasil
polimerisasi selama proses replikasi.

Model replikasi DNA secara semikonservatif menunjukkan bahwa DNA


anakan terdiri atas pasangan untaian DNA induk dan untaian DNA hasil
sintesis baru. Model ini memberikan gambaran bahwa untaian DNA induk
berperanan sebagai cetakan (template) bagi pembentukan untaian DNA baru.

2.3 Tahapan Replikasi

3
Proses replikasi DNA:
1. Replikasi DNA berlangsung dalam beberapa tahap yaitu: (1)
denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk menjadi dua untai tunggal
oleh enzim helicase ditunjukkan oleh nomor 9,
2. Dengan bantuan topoisomerase yang ditunjukkan oleh nomor 11, yang
berfungsi mengurangi tegangan untai DNA,
3. Untaian DNA tunggal dilekati oleh protein-protein pengikat untaian
tunggal pada nomor 10 untuk mencegahnya membentuk heliks ganda
kembali,
4. Primase (nomor 6) membentuk oligonukleotida RNA yang disebut
primer (nomor 5),
5. Molekul DNA polimerase (nomor 3 & 8) melekat pada seuntai tunggal
DNA dan bergerak sepanjang untai tersebut untuk memperpanjang
primer, membentuk untaian tunggal DNA baru yang disebut leading
strand (nomor 2) dan lagging strand (nomor 1). DNA polimerase yang

4
membentuk lagging strand harus mensintesis segmen-segmen
polinukleotida diskontinu yang disebut fragmen Okazaki (nomor 7).
6. Enzim DNA ligase (nomor 4) kemudian menyambungkan potongan-
potongan lagging strand tersebut.
Proses replikasi dimulai ketika enzim DNA polimerase memisahkan
dua untai DNA heliks ganda, seperti ritsleting terbuka. Kemudian, setiap
untai DNA yang “lama” akan berfungsi sebagai cetakan yang menentukan
urutan nukleotida di sepanjang untai DNA komplementer baru yang
bersesuaian dengan cara mendeteksi basa komplemennya. Setelah
mendapatkan pasangan yang sesuai, nukleotida yang baru tersebut
disambung satu sama lain untuk membentuk tulang punggung gula-fosfat
untai DNA yang baru. Jadi, setiap molekul DNA terdiri atas satu untai
DNA “lama” dan satu untai DNA “baru”. Sekarang, terdapat dua molekul
DNA yang sama persis dengan satu molekul DNA induk. Enzim DNA
polimerase memiliki fungsi lain, yaitu mengoreksi DNA yang baru
terbentuk, membetulkan setiap kesalahan replikasi, dan memperbaiki
DNA yang rusak. Adanya fungsi tersebut menjadikan rangkaian
nukleotida DNA sangat stabil dan mutasi jarang terjadi.

2.4
Replikasi
DNA
pada
Sel

Eukariotik

5
Pada eukariot replikasi DNA hanya terjadi pada fase S di dalam interfase.
Untuk memasuki fase S diperlukan regulasi oleh sistem protein kompleks
yang disebut siklin dan kinase tergantung siklin atau cyclin-dependent protein
kinases (CDKs), yang akan diaktivasi oleh sinyal pertumbuhan yang mencapai
permukaan sel. Sebelum melakukan penyalinan, DNA harus dilepaskan dari
nukleosom pada fork replikasi sehingga gerakan fork replikasi akan
diperlambat menjadi sekitar 50 pb tiap detik. Dengan kecepatan seperti ini
diperlukan waktu sekitar 30 hari untuk menyalin molekul DNA kromosom
pada kebanyakan mamalia. Sederetan sekuens tandem yang terdiri dari 20
hingga 50 replikon mengalami inisiasi secara bersamaan pada waktu tertentu
selama fase S.

Satu atau beberapa DNA helikase dan SSB yang disebut dengan
protein replikasi A atau replication protein A (RP-A) diperlukan untuk
memisahkan kedua untai DNA.

2.5 Replikasi DNA pada Sel Prokariotik

Suatu kromosom mengandung satu molekul DNA yang biasanya


sangat besar, misalnya beberapa kromosom bakteri tersusun oleh sebanyak 4 x
106 pasang basa. Selain itu dalam banyak hal, DNA berbentuk tertutup atau
struktur lingkar. Replikasi kromosom bakteri bisa dibagi ke dalam tiga tahap:
inisiasi, elongasi, dan terminasi. Inisiasi yakni pembentukan garpu-garpu
replikasi pada molekul awal. Elongasi menggambarkan perkembangan garpu-
garpu ini mengelilingi kromosom, serentak dengan sintesis DNA atau
pertumbuhan rantai. Terminasi yakni penggabungan garpu-garpu yang saling

6
mendekati, menghasilkan dua kromosom sempurna yang dapat berpisah satu
sama lain. Replikasi kromosom bakteri sepanjang 5.000 kb memakan waktu
sekitar 40 menit dan terjadi dalam seluruh siklus pembelahan bakteri. Maka,
setiap garpu mereplikasikan sekitar 50kb DNA per menit.

2.6 Perbedaan Replikasi DNA pada Sel Eukariot dan Prokariot


Proses replikasi DNA eukariot sama dengan replikasi DNA prokariotik
kecuali untuk aspek-aspek dibawah ini:
1. DNA eukariot mempunyai beberapa tempat “Origin Of Replication”, maka
beberapa replikasi fork menghasilkan banyak gelembung sepanjang DNA.
Replikasi fork dibentuk pada urutan mereplikasi secara otonom (ARS)
yang mengandung 11 bp dikenal dengan origin replication element (ORE).
2. Polimerase DNA α dan β adalah enzim-enzim replikasi DNA dalam sel
eukariotik. Polimerase DNA α mempunyai aktivitas polimerase 5'→ 3 '
dan sintesis primer pada lagging strand kemudian diperpanjang dengan
multisubunit DNA polymerase. Polimerase DNA δ mengoreksi aktivitas
eksonuklease 3’→5’ dan melaksanakan keduanya dan sintesis lagging
strand dalam suatu kompleks bakteri dimer DNA polimerase III. ε

7
polymerase DNA menghilangkan fragmen utama dari Okazaki pada
Lagging strand. Polimerase DNA γ bertanggung jawab untuk replikasi
DNA mt.
3. Telomere, struktur di ujung kromosom eukariotik linear, terdiri dari
banyak salinan tandem urutan oligonukleotida pendek dengan TxGy dalam
satu untai dan CyAx di untai komplementer, di mana x dan y biasanya
dalam rentang 1 sampai 4. Telomerase mengandung RNA yang berfungsi
sebagai template untuk sintesis untai TxGy dari telomer. Komponen

protein dari telomerase bertindak sebagai reverse transkripsi selular untuk


sintesis RNA dan DNA. Setelah perpanjangan untai TxGy oleh telomerase,
pelengkap untai CyAx disintesis oleh DNA polimerase selular, dimulai
dengan sebuah primer RNA.

8
9
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Replikasi merupakan peristiwa sintesis DNA (autokatalisis) karena DNA


mampu mensintesis diri sendiri. Replikasi DNA dapat terjadi dengan adanya
sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama. Replikasi DNA
bersifat semikoservatif, yaitu kedua untai tunggal DNA bertindak sebagai
cetakan untuk pembuatan untai-untai DNA baru, seluruh untai tunggal cetakan
dipertahankan dan untai yang baru dibuat dari nukleotida- nukleotida. Proses
replikasi dimulai ketika enzim DNA polimerase memisahkan dua untai DNA
heliks ganda, seperti ritsleting terbuka. Kemudian, setiap untai DNA yang
“lama” akan berfungsi sebagai cetakan yang menentukan urutan nukleotida di
sepanjang untai DNA komplementer baru yang bersesuaian dengan cara
mendeteksi basa komplemennya. Setelah mendapatkan pasangan yang sesuai,
nukleotida yang baru tersebut disambung satu sama lain untuk membentuk
tulang punggung gula-fosfat untai DNA yang baru.

10
DAFTAR PUSTAKA

drh. Fajar S. Pemata, M. Biotech. Biologi Molekuler. Replikasi DNA dan Okazaki
Fragment.
http://vlm.ub.ac.id/pluginfile.php/43984/mod_resource/content/1/3.%20REP
LIKASI%20DNA%20DAN%20OKAZAKI%20FRAGMENT.pdf

Endah Wulandari, Laifa A. Hendarmin. Integrasi Biokimia dalam Modul


Kedokteran. BAB III Biokimia dan Biologi Molekuler.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38256/4/BAB
%203%20Biologi%20Molekuler.pdf

Erlyna Y. Sansivera. 2015. Replikasi DNA Makalah. Universitas Negeri Malang.


https://www.academia.edu/18306413/Replikasi_DNA_Makalah

Maggy Thenawijaya. Lehninger. Dasar-dasar Biokimia Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Paramita C. Kuswandi. 2014. Replikasi DNA. FMIPA UNY.


http://staffnew.uny.ac.id/upload/197810222010122001/pendidikan/3-
replikasi-dna.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai