1.
A. Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau
katabolisme dan dibentuk sel-sel baru.
C. Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan
digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti protein
dalam jaringan yang mengalami proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang
telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Ada beberapa asam amino yang
dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang
memadai.Oleh karena itu asam amino tersebut dinamakan asam amino esensial, harus
diperoleh dari makanan.
Protein
Asam amino dalam tubuh terutama digunakan untuk sintesis protein. Tetapi,
jika asupan glukosa rendah, asam amino dapat diubah menjadi glukosa
melalui jalur yang disebut glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa baru
dari prekursor nonkarbohidrat.
Proporsi protein sebagai sumber energi dalam diet yang dianjurkan adalah
sebesar 15%.
Lipid/ Lemak
Asam lemak esensial yang harus disuplai dari makanan ialah asam linoleat
dan asam lenolenat.
sebagai prekursor untyuk prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien.
Zat ini dapat digunakan sebagai sumber energi oleh jaringan dan mudah
disimpan sebagai trigliserida di jaringan adiposa.
Proporsi lemak dalam diet dianjurkan sebanyak 30% dari total kalori, berasal
dari saturated fat 10%, monosaturated fat 10%, dan dari polisaturated fat
10%.
Karbohidrat
Komposisi karbohidrat dalam diet dianjurkan sebesar 55% dari total kalori.
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh, tubuh,
melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B
kompleks dan C, tidak disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem
pembuangan tubuh. Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap
hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari sayur, buah dan produk hewani.
Seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan atau minuman tidak berada
dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia. Proses
pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan membantu
melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut lemak
diserap di dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi.
Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda.
Terdapat perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan
vitamin larut air. Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian
di dalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian
diserap sistem limfatik, baru kemudian bergabung dengan saluran darah untuk
ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui
saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Proses dan mekanisme penyerapan
vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada
METABOLISME MINERAL
Unsur-unsur kimia yang terdapat di dalam tubuh manusia terdiri atas 5 kelompok,
yaitu :
1. Karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulphur, merupakan komponen utama
mole kul-molekul tubuh.
2. Kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, dan klorida. Merupakan mineral
yang penting untuk nutrisi. Dibutuhkan dalam makanan lebih besar dari 100
mg/hari.
3. Kromium, kobalt, tembaga,yodium, besi, mangan, molybdenum, selenium, dan
seng.
Merupakan unsur runutan (trace elemen) yang terdapat sedikit dalam tubuh.
Fluor,dianggap sebagai bagian kelompok ini, berperan mencegah kerusakan gigi.
4. Arsen, kadmium, nikel silicon, timah, dan vanadium. Merupakan unsur tambahan
dan
tidak diketahui mempunyai fungsi essensial pada manusia.
5. Timah hitam dan air raksa. Unsur tersebut beracun.
ABSORPSI MINERAL
Mineral, (kecuali K dan Na), membentuk garam dan senyawa lain yang relatif sukar
larut, sehingga sukar diabsorpsi. Absorpsi mineral sering memerlukan protein
pengemban spesifik (spesific carrier proteins), sintesis protein ini berperan sebagai
mekanisme penting untuk mengatur kadar mineral dalam tubuh.
Ekskresi sebagian besar mineral melalui ginjal, ada juga disekresi kedalam getah
pencernaan, empedu dan hilang dalam feses.