Anda di halaman 1dari 3

PEMBENTUKAN ENERGI SELULER PADA SEL

EUKARIOTIK DAN SEL PROKARIOTIK

Safirah Nadhila Adhani (15030244037 2015 )

Semua organisme hidup (bakteri, ganggang hijau biru, tumbuhan dan hewan)
memiliki organisme seluler dan mungkin berisi satu atau banyak sel. Organisme
dengan hanya satu sel di tubuh mereka disebut organisme uniseluler (Bakteri,
ganggang hijau biru, beberapa alga, Protozoa, dll). Organisme memiliki banyak
sel dalam tubuh mereka disebut multiseluler organisme (Jamur, kebanyakan
tanaman dan hewan). Organisme hidup hanya dapat berisi satu jenis sel.(hans Ris
di tahun 1960). Berdasarkan ada-tidaknya membran inti sel, sel dikelompokkan
menjadi dua jenis, yaitu sel prokariotikdan sel eukariotik. Sel prokariotik hanya
ditemukan pada Bakteri (Eubacteria dan Archaebacteria). Sementara itu, empat
kingdom lainnya (Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia) memiliki sel eukariotik
(anonymus-2013).

Sel prokariotik dalam Yunani berarti sebelum nukleus, yang mana artinya pada
organ sel kekurangan akan inti sel (nukleus) dan beberapa membran yang
mengikat organel-organel lain, seperti flagel, dinding sel, membran sel,
sitoplasma, dan lain-lain. Pembentukan energi sel pada umumnya terjadi di
mithokondria, Perlu diketahui bahwasannya DNA mitokondria berbeda dengan
DNA yang terdapat dalam inti sel (nukleus). DNA yang terdapat dalam inti sel
hanya berjumlah 2 kopi dalam tiap sel dan sedangkan DNA mitokondria
berjumlah lebih dari 1000 kopi dalam tiap sel. Dalam segi bentuk, DNA
mitokondria berbentuk lingkaran sedangkan DNA dalam inti sel berbentuk linear.
Perbedaan antara DNA mitokondria dan DNA nukleus terdapat pada bagian
hereditasnya. DNA mitokondria hanya diturunkan dari ibu serta bersifat haploid /n
sedangkan DNA nukleus merupakan pencampuran dari DNA kedua orang tua.
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang mempunyai aktivitas metabolisme
yang tinggi serta memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, seperti sel otot
jantung. Jumlah serta bentuk mitokondria dapat berbeda-beda pada setiap sel.

Proses pembentukan energi atau dapat disebut juga dengan fosforilasi oksidatif
terdiri atas 5 tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan berbagai kompleks enzim
yang terdapat pada membran bagian dalam. Proses pembentukan ATP melibatkan
proses transpor elektron dengan melalui bantuan 4 kompleks enzim dan juga
dengan bantuan FoF1 ATP Sintase serta Adenine Nucleotide Translocator (ANT).

Diawali dengan tahap glikolisis (8 ATP) perubahan piruvat menhasilkan (6


ATP) siklus krebs (24 ATP) fosforilasi oksidatif 38 ATP. Dalam sel
prokariotik total penghasilan ATP sebanyak 38 ATP sedangkan dalam sel
eukaryotik sebanyak 36 ATP.

Dalam tahap biooksidasi terdapat respirasi aerobik, respirasi anaerobik dan


fermentasi. Dalam respirasi anaerobik terdapat tiga tahap. Reaksi tersebut adalah:
reduksi Nitrat Nitrit NH3 N2 (Closteridium sp.), reduksi Sulfat H2S
(Desulforomonas sp.), reduksi CO2 CH4 (Methanococcus sp. ; Archaea).

berdasarkan tempat pembentukannya energi seluler pada sel eukariotik dan


prokariotik berbeda. Pada sel prokariotik, tempat pembentukan energi terdapat
pada membran plasma. Membran plasma pada bakteri mengandung enzim oksida
dan respirasi. Fungsinya serupa dengan fungsi mitokondria pada sel eukariotik.
Membran plasma pada bakteri membentuk lipatan-lipatan yang berlapis-lapis.
Lipatan ini disebut desmosom. Pada beberapa daerah membran plasma
membentuk lipatan kea rah dalam disebut mesosom. Fungsi mesosom yaitu untuk
respirasi dan sekresi dan menerima DNA pada saat konjugasi. Pada sel eukariotik
pembentukan energi terjadi pada mitokondria yang selanjutnya akan dilanjutkan
di dalam sitoplasma (Saefudin. 2012),

dari yang telah diketahui pembentukan energi antara sel eukariotik dan sel
prokariotik sebenarnya sama hanya saja pada tempat yang berbeda dan dengan
alat bantu yang berbeda pula, apabila di tinjau dari tempat maka pada sel
eukariotik proses pembentukannya terjadi pada mitokondria, sedangkan pada sel
prokariotik pembentukan energi selular terjadi di membran plasma.

Anda mungkin juga menyukai