Anda di halaman 1dari 24

Badan Mikro: Peroksisom dan

Glioksisom
1. Rizky Ika P. 0402516005
2. Alfiyana Susanti 0402516020
Badan Mikro

Badan Mikro pertama kali dikenal sebagai


organel sel oleh sitologis dari Belgia
Christian de Duve pada tahun 1967 setelah
pertama kali dijelaskan oleh mahasiswa
doktor dari Swedia, J. Rhodin pada tahun
1954.
Badan mikroadalah hasil asosiasi
peroksisom dan glioksisom yang memiliki
struktur serupa dengan lisosom.
Struktur Badan Mikro (Peroksisom)

Peroksida + Soma
(Peroksisom)
Organel Sel yang
berbentuk Bulat dengan
diameter 0,5-1,2 MM.
Mengandung sekitar 50
enzim, sepertikatalase
danureat oksidaseyang
mengkristal di pusatnya.
Struktur Badan Mikro
Badan Mikro dilindungi oleh
membran tunggal.
Mengandung matriks dan
bergrandular.
Komposisi Kimia dan Permeabilitas Membran Badan Mikro

Membran yang melindungi pada badan mikro


lebih tipis dibandingkan dengan membran
plasma.
Dengan ketebalan 6-8 mm.
Membran pada badan mikro mengandung
sejumlah protein spesifik- Badan Mikro.
Membran Badan Mikro berperan dalam
transport zat yang masuk dan keluar dari
matriks badan mikro.
Lanjut

Peroksisom tidak memiliki DNA dan


ribosom sehingga tidak dapat mensintesis
protein sendiri.
Oleh karena itu dilakukan impor protein
melalui membran. Namun hanya protein
tertentu yang bisa melewati membran
plasma contonya Serin-lisin-leusin
Enzim-enzim, pada peroksisom menggunakan
molekul oksigen(o2 ) untuk melepaskan atom
Hidrogen dari subtrat organik (R) tertentu
dalam suatu reaksi oksidatif.
Aktivitas oksidasi tersebut menghasilkan
hidrogen peroksida .
Hidrogen Peroksida H2O2 sangat merusak sel.
H2O2 Dipecah Oleh Peroksisom menjadi Uap
air dan oksigen
2H2O2 2 H2O+ O2
Fungsi Badan mikro
1. Mengkatalisis produk sampingan dari
reaksi pengikatan CO2 pada
Karbohidrat. (Fostorespirasi)
2. Menyederhanakan rantai asam lemak
yang panjang melalui pemecahan
moleku-molekul asam lemak (
Oksidasi).
3. Pemecahan Asam Lemak yang
tersimpan dalam biji menjadi gula
pada Glioksisom dengan jalur
Glioksilat.
Fotorespirasi
Fotorespirasi terjadi ketika tingkat CO2 di dalam daun
menjadi rendah. Hal ini terjadi pada hari-hari kering
panas

Pada hari-hari kering panas tanaman terpaksa menutup


stomata untuk mencegah kehilangan air berlebih.

Tanaman terus memperbaiki jumlah CO2 ketika stomata


tertutup, berupaya untuk mengembalikan jumlah CO2
seperti semula. Namu rasio O2 di daun akan relatif
meningkat terhadap konsentrasi CO2.
phosphoglycolate

Glycolic acid

In peroxisomes

Glycine

In mitochondria

Serine
Faktor yang mempengaruhi fotorespirasi

Rasio O2 lebih besar dibandingkan


rasio CO2
Suhu Tinggi (Stomata tertutup)
Tanaman C4 Sedikit
mengalamiFotorespirasi karena
Mereka Membawa CO2t pada Sel
bundel Sheath dan dapat
Mengembalikan kadar CO2 .
Reaksi Oksidasi
Memecah Asam Lemak menjadi
Asetil KoA melalui proses
oksidasi.
Pada proses ini menghasilkan
produk sampingan berupa
Hidrogen Peroksida.
Hidrogen peroksida bersifat
racun dalam tubuh maka akan
dipecah menjadi oksigen dan
uap air oleh enzim katalase.
Jalur -oksidasi mempunyai kesamaan dengan
jalur oksidasi yang terjadi di dalam mitokondria
dengan suatu kekecualian.
Oksidasi yang terjadi pada mitokondria, enzim
flavin dehidrogenase memberikan elektronnya ke
rantai respirasi dan tidak bereaksi dengan O2.
Sedangkan oksidasi yang terjadi pada badan
mikro enzim flavin dehidrogenase bereaksi
langsung dengan O2 dan menghasilkan H2O2.
Mitokondria tidak memiliki katalase karena itu
tidak menghasilkan H2O2. Untuk badan mikro hal
itu tidak merupakan suatu masalah, karena badan
mikro memiliki katalase.
Reaksi Pembentukan dan penguraian Hidrogen Peroksida

2H++O2 H2O2 H2O+ 1/2O2


Enzim Oksidase Enzim Katalase
GLIOKSISOM
Terdapat pada sel
tumbuhan
Banyak ditemukan
pada biji-bijian
Memiliki diameter 0,5-
1,o mikrometer
Fungsi Glioksisom

Mengontrol dan mengkatalisis dekomposisi


senyawa secara bertahap; khusus
penyimpanan lemak.
Menyalurkan produk terhadap sintesis
senyawa karbon banyak atau karbohidrat.
Sebagai tempat metabolisme asam lemak
Tempat terjadinya siklus glioksilat
Jalur Glioksilat

Jalur pendek untuk menghasilkan


oksaloasetat
Melibatkan enzim-enzim glioksisom pada
mitokondria
Terjadi saat pematangan biji
Terjadi pada fungi dan bakteri
Salah satu reaksi analplerotik
Siklus Glioksisom Oksaloasetat
berkondensasi
dengan Asetil
KoA menjadi
sitrat
Kemudian
diubah menjadi
isositrat yang
menghasilkan
suksinat dan
glioksilat
Siklus Glioksilat sebagai Anaplerotik

Anaplerotik: mekanisme penyeimbang


reaksi, dengan cara menyediakan kembali
senyawa yang hilang akibat terjadinya
reaksi lain
Siklus ini menyediakan kembali senyawa
oksaloasetat akibat terpakai dalam
berbagai reaksi biosintesis

Anda mungkin juga menyukai