Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGY

Simulasi Pengenalan Jaringan Dan Organ Tubuh Manusia


(Anatomi Komparativa Mamalia Cavia cobaya)

Disusun oleh :
Simforian Jovitia Marasita
NIM 47201705

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Marmot (Cavia porcellus) merupakan hewan dari kelas mamalia yang berdarah panas
(homoiterm). Suhu tubuhnya tetap tidak terpengaruh oleh lingkungannya. Mamalia itu sendiri
dari bahasa latin yaitu mammae yang berarti buah dada, sehingga setiap hewan kelas ini
mempunyai kelenjar susu. Kelenjar susu akan berkembang dan fungsi sekresinya akan
meningkat pada hewan betina dewasa. Susu dikeluarkan melalui kelenjar yang ada di
glandula mamae. Kulit yang menutupi mamalia terdiri atas dua lapisan yaitu corium (di
sebelah dalam) dan epidermis (sebelah luar).
Marmot mempunyai sifat yang spesifik yaitu mempunyai ekor yang menonjol, pada
waktu lahir anak marmut mirip marmut dewasa karena sudah berambut dan matanya sudah
terbuka. Ciri lain yang membedakan dengan hewan lain adalah pada jantung mamalia dewasa
mempunyai dua ventrikel yang berfungsi untuk memompa darah, dengan dinding yang sengat
tebal dan dua atrium. Bagian yang menarik pada marmut adalah cara hewan ini untuk
menarik lawan jenisnya, yaitu dengan cara menyebarkan bau yang dihasilkan dari kelenjar
yang terdapat pada lekuk pirenium yang letaknya poeterior dari penis ayau vulva, peristiwa
ini disebut hedonik.
Praktikum ini menggunakan marmut sebagai salah satu spesies yang mewakili mamalia
karena selain mudah didapat, susunan tubuh marmut mudah dipelajari, demikian juga
fisiologinya dapat ditunjukan. Cara hidupnya sederhana dan mudah diamati.

1.2 Tujuan
Praktikan mampu melakukan pembedahan sederhana, mengamati, serta mempelajari
morfologi dan anatomi organ tubuh manusia melalui komparativa marmot(Cavia cobaya).
Praktikan trampil dalam penyiapan preparat amatan sederhana sel dan jaringan tubuh
manusia melalui komparativa marmot (Cavia cobaya) serta mampu menggunakan mikroskop
untuk menemukan obyek yang tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Marmot digolongkan sebagai hewan pengerat yang memakan tumbuh-tumbuhan dan


memiliki gigi pemotong seperti pahat yang berguna untuk memotong dan mengerat.
Membrana nictitans terdapat pada sudut mata. Lubang telinga luar dilengkapi dengan daun
telinga. Struktur kelenjar susu terletak di lipatan paha, alat-alat kelamin luar dan tungkai
terdapat pada badannya. Tungkai depan berjari tiga dan tungkai belakang berjari empat
(Pratigno, 1982).
Mamalia mempunyai tubuh berbentuk bilateral simetris dengan tulang rangka yang
mempunyai kendio okspital, pada rahangya terdapat gigi yang bentuk dan besarnya berbeda
untuk setiap individu. Kaki teradaptasi untuk berjalan, memanjat, menggali tanah, serta
berenang sehingga kakinya mempunyai cakar, kuku, dan telapak. Jantung mempunyai empat
ruang dengan sekat yang sempurna, aortanya hanya terdapat di sebelah kiri. Ukuran paru-
paru relatif besar, kompak dan kenyal yang terdapat pada rongga dada (Djuhanda, 1982).
Mamalia mempunyai glandula mamae yang menghasilkan kelenjar susu untuk diberikan
pada anaknya sebagai minuman pertama setelah lahir. Mamalia dapat dibedakan bagian-
bagiannya dengan nyata yaitu, kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (cauda) pada
umumnya. Sistem pencernaan pada mamalia dimulai dari rima oris, di dalam rima oris
bermuara glandula salives diantaranya yang terbesar adalah glandula parotis. Ventrikulus
mempunyai kelenjar yang menghasilkan HCl, dan pepsin. Intestinum dibagi menjadi
intestinum tinue dan intestinum crassum. Intestinum tinue dibagi lagi menjadi colon dan
rectum, di dalam duodenum bermuara dua kelenjar, yaitu hepar dan pankreas. Hepar sebagai
kelenjar empedu yang disimpan di dalam vesica felea. Fase setelah melalui hepar, kemudian
melewati ductus pancreaticus yang kemudian bersatu dengan ductus systicus yang datang
dari vesica felea dan menjadi ductus choleductus yang bermuara bersama dengan ductus
pancreaticus yang datang dari pankreas ke dalam duodenum. Colon dimulai dari caecum
dimana pada ujungnya bermuara appendiks vermiformis (Radiopoetro, 1977). Cavia
porcellus termasuk ordo Rodentia yang merupakan anggota mamalia yang bagian caecumnya
berkembang lebih baik dari semua mamalia yang ada dalam satu spesies, jumlahnya kira-kira
mencapai tiga ribu jenis (Jasin, 1989).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis, 05 Oktober 2017, pukul 14.00 16.00 WIB
di Laboratorium Dasar, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya
Wacana.

3.2 Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan antara lain papan bedah akan tetapi digantikan dengan
sterofom, pisau bedah, pinset, gunting bedah, mikroskop, object glass, cover glass, kamera
digital, pipet tetes, cotton bud, jarum pentul, kapas, sarung tangan, tusuk gigi, silet, gelas
erlenmeyer 250 ml, kantung plastic dan kertas tisu. Bahan- bahan yang diperlukan meliputi
marmut ( Cavia cobaya), klorofom, dan air kran.

3.3 Metode
3.3.1 Pengamatan Anatomi Marmut ( Cavia cobaya)
Sebelum memulai praktik, pastikan bahwa praktikan sudah menggunakan sarung
tangan sebelum melakukan pembedahan. Marmut dibius dengan kapas yang telah ditetesi
/direndam dengan klorofom ( Pastikan praktikan tidak menghirup klorofom sedikitpun!),
kapas ditempelkan dekat bagian hidung marmut, dan didiamkan sampai marmut
diam/tidak bergerak. Setelah dibiusmarmut diletakan pada papan bedah dengan posisi
melintang dan bagian abdomen menghadap ke atas, sementara kedua kaki direntangkan
sedemikian rupa, lalu dikuatkan dengan jarum pentul. Permukaan ventral tubuh marmut
dibasahi dengan kapas yang sudah diberi air, mulai dari daerah sebelah penis/ kalitoris
hingga ke ujung rahang bawah, sepanjang garis medio-ventral.
Untuk pengirisan thorax dilakukan pembedahan dengan dilakukan pemotongan ke
arah anterior sepanjang garis medio-ventral mulai dari daerah diafragma sampai daerah
batang leher. Dibuat dua irisan lateral di kiri dan kanan dari irisan sepanjang garis medio-
ventral bagian atas (anterior) dan lakukan pula hal yang sama pada bagian bawah
(posterior). Dibuka otot otot yang menutupi rongga dada dan gunakan kapas untuk
menyeka darah jika ada arteri besar yang terpotong, sehingga tidak mengganggu
pengamatan. Organ organ yang di dalam rongga dada sudah bisa diamati.
Untuk irisan abdomen dilakukan pembedahan dengan dilakukan pemotongan ke arah
posterior mulai dari diafragma sampai ke cranial. Buat potongan lateral di kanan-kiri
medio-ventral pada bagian bawah diafragma dan diafragma yang terlihat dapat diamati.
Buat potongan lateral di kanan-kiri medio-ventral pada bagian cranial. Otot otot
dikuakkan sehingga terlihat organ bagian dalam rongga abdomen dan amati organ- organ
di dalam rongga abdomen tersebut.
Jika perlu, organ organ dalam marmut dikeluarkan dari dalam tubuh agar dapat
diamati dengan lebih mudah. Setelah organ-organ dalam marmut diamati tubuh marmut
dimasukan ke dalam plastik khusus yang telah disediakan. Cuci tangan setelah kegiatan
praktikum selesai dilakukan.

3.3.2 Pengamatan sel/ Jaringan Marmut (Cavia cobaya)


Ambil beberapa sel/jaringan yang terdapat di dalam tubuh marmut, seperti jaringan
peritoneum (selaput pembungkus organ). Sampel yang akan diamati di letakan pada object
glass dan ditutup dengan cover glass. Berikan 1-2 tetes sebelum sampel ditutup dengan
cover glass. Preparat yang telah dibuat diamati dengan mikroskop, lalu hasil pengamatan
digambar dan difoto .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1.1 Perbandingan antara organ manusia dan organ marmut

Organ Marmut Organ Manusia Keterangan


Jantung
- Aorta
- Vena Kava
Superior
- Vena
Pulmonalis
- Katup
Trikuspidalis
- Katup Mitral
- Ventrikel
- Vena Kava
Inverior
- Katup
Atrioventrikul
ar
- Dinding
Jantung

Paru Paru
- Bronkus
- Bronkeolus
- Alveolus
- Pleura
- Diafragma
- Trakea
Lambung:
- Kardiak
- Fundus
- Korpus
- Pilorus

Usus Besar:
- Sekum
- Usus Buntu
- Kolon
- Rektum

Hati

Usus Halus:
- Duodenum
- Jejunum
- Ileum

Kandung Kemih
Preparat Awetan
Sederhana

4.2 Pembahasan
4.2.1 Fungsi Organ
Jantung adalah salah satu organ penting dalam tubuh kita. Fungsi jantung secara
umum adalah bekerja sebagai pompa. Fungsi pompa ini adalah kaitannya dengan sistem
peredaran tubuh sehingga ketika jantung bekerja untuk dan dalam rangka memompakan
darah ke seluruh jaringan tubuh kita
Fungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer.
Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan
mengeluarkan karbon dioksida. Kebutuhan oksigen dan karbon dioksida terus berubah 14
sesuai dengan tingkat aktivitas dan metabolisme seseorang, tapi pernafasan harus tetap dapat
memelihara kandungan oksigen dan karbon dioksida tersebut (West, 2004).
Lambung adalah organ endokrin-eksokrin campuran yang mencerna makanan dan
mensekresi hormon. Lambung adalah bagian saluran cerna yang melebar dengan fungsi
utama menambahkan cairan asam pada makanan yang masuk, mengubahnya melalui aktifitas
otot menjadi massa kental (khimus) dan melanjutkan proses pencernaan yang telah dimulai
dalam rongga mulut dengan menghasilkan enzim proteolitik pepsin. Lambung juga
membentuk lipase lambung yang menguraikan trigliserida dengan bantuan lipase lingual
(Junqueira et al., 2007).
Kolon (Usus Besar) mengabsorpsi air sampai dengan 90% dan juga elektrolit,
sehingga mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat, disebut veses. Kolon tidak
memproduksi enzim, tetapi hanya mukus. Terdapat sejumlah bakteri pada kolon, yang
mampu mencerna sejumlah kecil selulosa, dan menghasilkan sedikit nutrien bagi tubuh.
Bakteri juga memproduksi vitamin K dan juga gas, sehingga menimbulkan bau pada feses.
Secara imunologis, oleh karena banyak limfonodus terutama di aappendiks dan rektum; dan
sel imun dilamina propria. Feses juga bewarna coklat yang disebabkan pigmen empedu.
Fungsi hati dalam metabolisme karbohidrat adalah menyimpan glikogen dalam
jumlah besar, mengkonversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, dan
membentuk banyak senyawa kimia yang penting dari hasil perantara metabolisme
karbohidrat. Fungsi hati yang berkaitan dengan metabolisme lemak, antara lain:
mengoksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain, membentuk
sebagian besar kolesterol, fosfolipid dan lipoprotein, membentuk lemak dari protein dan
karbohidrat. Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah deaminasi asam amino,
pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh, pembentukan protein
plasma, dan interkonversi beragam asam amino dan membentuk senyawa lain dari asam
amino. Fungsi hati yang lain diantaranya hati merupakan tempat penyimpanan vitamin, hati
sebagai tempat menyimpan besi dalam bentuk feritin, hati membentuk zat-zat yang
digunakan untuk koagulasi darah dalam jumlah banyak dan hati mengeluarkan atau
mengekskresikan obat-obatan, hormon dan zat lain.
Usus halus mempunyai dua fungsi utama yaitu pencernaan dan absorbsi bahan
bahan nutrisi, air, elektrolit dan mineral.
Kandung kemih merupakan kantong muscular yang bagian dalamnya dilapisi oleh
membran mukosa dan terletak di depan organ pelvis lainnya sebagai tempat menampung air
kemih yang dibuang dari ginjal melalui ureter yang merupakan hasil buangan penyaringan
darah. Dalam menampung air kemih kandung kemih mempunyai kapasitas maksimal yaitu
untuk volume orang dewasa lebih kurang adalah 30-450 ml.
4.2.2 Sistem Pernafasan Pada Marmut
Sistem pernafasan marmot terdiri dari trachea, bronchus, bronchioli, dan paru-

paru. Trachea disokong oleh cincin-cincin rawa yang terbuka pada bagian dorsalnya, bekerja

sebagai jalan nafas. Pangkal dari trachea berupa rongga yang disebut larink. Cabang dari

trachea adalah bronchus, yang kemudian membentuk percabangan lagi disebut bronchioli.

Paru-paru terdiri dari beberapa lobi yang terdapat dalam rongga pleural, selaput yang

membungkusnya yang disebut pleura (Djuhanda, 1982).

4.2.3 Sistem Pencernaan Pada Marmut

Sistem pencernaan marmot terdiri dari cavum oris, faring, oesophagus gastrum,
intestinum, caecum, colon, rectum, dan anus. Caecum pada marmot berkembang dengan
baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Jasin (1989) yang menyatakan bahwa sistem
pencernaan pada marmot terdiri dari Cavum oris, rongga ini dibentuk oleh atap dan dasar.
Atap rongga mulut terdiri dari palatum durum (langit-langit keras disebelah anterior), dan
palatum mole (langit-langit lunak disebelah posterior). Sedangkan dasar rongga mulut terdiri
dari dentis dan lingua.Faring merupakan persimpangan jalan makanan dan jalan respirasi.
Bagian bawah lidah sebelah ventral terdapat tulang respirasi atau glotis. Bila makanan
melalui lubang ini maka akan ditutup oleh klep anterior yang disebut epiglotis.Oesophagus
merupakan pipa musculus yang sempit sebagai lanjutan dari faring.Ventriculus merupakan
kantong sebagai lanjutan dari oesopahagus. Dibedakan menjadi pars cardia, pylorus, dan
fundus.Intestinum merupakan saluran berkelok-kelok yaitu tempat penyerapan zat-zat
makanan setelah mengalami perombakkan yang terakhir. Intestinum ada dua yaitu tenue
(duodenum, jejunum, dan ileum) dan intastinum crasum (haustrae, incisura, dan taenia).
Caecum merupakan batas antara intestinum tenue dan intestinum crasum.Colon, pangkal
colon keluar dari caecum berdekatan dengan muara dari ileum. Colon dapat dibagi menjadi
Colon ascenden, yang mengarah ke atas, colon descenden, yang ,mengarah ke bawah. Colon
transverum, yang mengarah melintang. Colon sigmoideum, yang merupakan colon terakhir.
Yang terakhir adalah Rectum.
BAB V
KESIMPULAN

Marmot merupakan hewan mamalia yang memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai glandula

mamae, tubuhnya diselimuti oleh rambut, memiliki banyak kelenjar, dan mempunyai daun

telinga. Sistem genitalia marmut jantan dibangun oleh sepasang testis yang bentuknya bulat

telur berwarna putih, terletak di dalam rongga perut. Sistem pencernaan marmut dimulai dari

rima oris yang di dalamnya bermuara glandula saliva. Tubuh marmot umumnya dapat

dibedakan dengan nyata, yaitu caput (kepala), cerviks (leher), truncus (badan), ekstrimitas

(anggota badan). Sistem pernafasan marmot terdiri dari trachea, bronchus, bronchioli, dan

paru-paru.
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, D.M. 1993. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.

Djuhanda., Tatang. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan 1. Amrico, Bandung.

Jasin, Maskoeri. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Sinar


Jaya, Surabaya.

Moment, Gairduer B. 1967. General Zoology. Houghton Mifflin Company,


Boston USA.

Pratigno, S. 1982. Makhluk Hidup II. Intan Pariwara, Jakarta.

Radiopoetro. 1977. Zoology. Erlangga, Jakarta.

Storer and Usinger. 1961. Element of Zoology. MacGraw-Hill Book Company


Inc, USA.
https://www.scribd.com/doc/242036160/LAPORAN-ANATOMI-MARMUT-Cavia-
Porcellus

http://jeanita09.mahasiswa.unimus.ac.id/wp-content/uploads/sites/442/2016/05/Cara-Kerja-
Fungsi-Anatomi-Fisiologi-Jantung-Manusia.pdf

http://digilib.unila.ac.id/6590/15/BAB%20II.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24995/Chapter%20II.pdf;jsessionid=
ACE3A223660F683BB88D6E48F99329AB?sequence=4

http://digilib.unila.ac.id/2365/8/BAB%20II.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/34591/Chapter%20II.pdf?sequence=3
&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai