BIOLOGY
Disusun oleh :
Simforian Jovitia Marasita
NIM 47201705
1.2 Tujuan
Praktikan mampu melakukan pembedahan sederhana, mengamati, serta mempelajari
morfologi dan anatomi organ tubuh manusia melalui komparativa marmot(Cavia cobaya).
Praktikan trampil dalam penyiapan preparat amatan sederhana sel dan jaringan tubuh
manusia melalui komparativa marmot (Cavia cobaya) serta mampu menggunakan mikroskop
untuk menemukan obyek yang tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.3 Metode
3.3.1 Pengamatan Anatomi Marmut ( Cavia cobaya)
Sebelum memulai praktik, pastikan bahwa praktikan sudah menggunakan sarung
tangan sebelum melakukan pembedahan. Marmut dibius dengan kapas yang telah ditetesi
/direndam dengan klorofom ( Pastikan praktikan tidak menghirup klorofom sedikitpun!),
kapas ditempelkan dekat bagian hidung marmut, dan didiamkan sampai marmut
diam/tidak bergerak. Setelah dibiusmarmut diletakan pada papan bedah dengan posisi
melintang dan bagian abdomen menghadap ke atas, sementara kedua kaki direntangkan
sedemikian rupa, lalu dikuatkan dengan jarum pentul. Permukaan ventral tubuh marmut
dibasahi dengan kapas yang sudah diberi air, mulai dari daerah sebelah penis/ kalitoris
hingga ke ujung rahang bawah, sepanjang garis medio-ventral.
Untuk pengirisan thorax dilakukan pembedahan dengan dilakukan pemotongan ke
arah anterior sepanjang garis medio-ventral mulai dari daerah diafragma sampai daerah
batang leher. Dibuat dua irisan lateral di kiri dan kanan dari irisan sepanjang garis medio-
ventral bagian atas (anterior) dan lakukan pula hal yang sama pada bagian bawah
(posterior). Dibuka otot otot yang menutupi rongga dada dan gunakan kapas untuk
menyeka darah jika ada arteri besar yang terpotong, sehingga tidak mengganggu
pengamatan. Organ organ yang di dalam rongga dada sudah bisa diamati.
Untuk irisan abdomen dilakukan pembedahan dengan dilakukan pemotongan ke arah
posterior mulai dari diafragma sampai ke cranial. Buat potongan lateral di kanan-kiri
medio-ventral pada bagian bawah diafragma dan diafragma yang terlihat dapat diamati.
Buat potongan lateral di kanan-kiri medio-ventral pada bagian cranial. Otot otot
dikuakkan sehingga terlihat organ bagian dalam rongga abdomen dan amati organ- organ
di dalam rongga abdomen tersebut.
Jika perlu, organ organ dalam marmut dikeluarkan dari dalam tubuh agar dapat
diamati dengan lebih mudah. Setelah organ-organ dalam marmut diamati tubuh marmut
dimasukan ke dalam plastik khusus yang telah disediakan. Cuci tangan setelah kegiatan
praktikum selesai dilakukan.
Paru Paru
- Bronkus
- Bronkeolus
- Alveolus
- Pleura
- Diafragma
- Trakea
Lambung:
- Kardiak
- Fundus
- Korpus
- Pilorus
Usus Besar:
- Sekum
- Usus Buntu
- Kolon
- Rektum
Hati
Usus Halus:
- Duodenum
- Jejunum
- Ileum
Kandung Kemih
Preparat Awetan
Sederhana
4.2 Pembahasan
4.2.1 Fungsi Organ
Jantung adalah salah satu organ penting dalam tubuh kita. Fungsi jantung secara
umum adalah bekerja sebagai pompa. Fungsi pompa ini adalah kaitannya dengan sistem
peredaran tubuh sehingga ketika jantung bekerja untuk dan dalam rangka memompakan
darah ke seluruh jaringan tubuh kita
Fungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer.
Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan
mengeluarkan karbon dioksida. Kebutuhan oksigen dan karbon dioksida terus berubah 14
sesuai dengan tingkat aktivitas dan metabolisme seseorang, tapi pernafasan harus tetap dapat
memelihara kandungan oksigen dan karbon dioksida tersebut (West, 2004).
Lambung adalah organ endokrin-eksokrin campuran yang mencerna makanan dan
mensekresi hormon. Lambung adalah bagian saluran cerna yang melebar dengan fungsi
utama menambahkan cairan asam pada makanan yang masuk, mengubahnya melalui aktifitas
otot menjadi massa kental (khimus) dan melanjutkan proses pencernaan yang telah dimulai
dalam rongga mulut dengan menghasilkan enzim proteolitik pepsin. Lambung juga
membentuk lipase lambung yang menguraikan trigliserida dengan bantuan lipase lingual
(Junqueira et al., 2007).
Kolon (Usus Besar) mengabsorpsi air sampai dengan 90% dan juga elektrolit,
sehingga mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat, disebut veses. Kolon tidak
memproduksi enzim, tetapi hanya mukus. Terdapat sejumlah bakteri pada kolon, yang
mampu mencerna sejumlah kecil selulosa, dan menghasilkan sedikit nutrien bagi tubuh.
Bakteri juga memproduksi vitamin K dan juga gas, sehingga menimbulkan bau pada feses.
Secara imunologis, oleh karena banyak limfonodus terutama di aappendiks dan rektum; dan
sel imun dilamina propria. Feses juga bewarna coklat yang disebabkan pigmen empedu.
Fungsi hati dalam metabolisme karbohidrat adalah menyimpan glikogen dalam
jumlah besar, mengkonversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, dan
membentuk banyak senyawa kimia yang penting dari hasil perantara metabolisme
karbohidrat. Fungsi hati yang berkaitan dengan metabolisme lemak, antara lain:
mengoksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain, membentuk
sebagian besar kolesterol, fosfolipid dan lipoprotein, membentuk lemak dari protein dan
karbohidrat. Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah deaminasi asam amino,
pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh, pembentukan protein
plasma, dan interkonversi beragam asam amino dan membentuk senyawa lain dari asam
amino. Fungsi hati yang lain diantaranya hati merupakan tempat penyimpanan vitamin, hati
sebagai tempat menyimpan besi dalam bentuk feritin, hati membentuk zat-zat yang
digunakan untuk koagulasi darah dalam jumlah banyak dan hati mengeluarkan atau
mengekskresikan obat-obatan, hormon dan zat lain.
Usus halus mempunyai dua fungsi utama yaitu pencernaan dan absorbsi bahan
bahan nutrisi, air, elektrolit dan mineral.
Kandung kemih merupakan kantong muscular yang bagian dalamnya dilapisi oleh
membran mukosa dan terletak di depan organ pelvis lainnya sebagai tempat menampung air
kemih yang dibuang dari ginjal melalui ureter yang merupakan hasil buangan penyaringan
darah. Dalam menampung air kemih kandung kemih mempunyai kapasitas maksimal yaitu
untuk volume orang dewasa lebih kurang adalah 30-450 ml.
4.2.2 Sistem Pernafasan Pada Marmut
Sistem pernafasan marmot terdiri dari trachea, bronchus, bronchioli, dan paru-
paru. Trachea disokong oleh cincin-cincin rawa yang terbuka pada bagian dorsalnya, bekerja
sebagai jalan nafas. Pangkal dari trachea berupa rongga yang disebut larink. Cabang dari
trachea adalah bronchus, yang kemudian membentuk percabangan lagi disebut bronchioli.
Paru-paru terdiri dari beberapa lobi yang terdapat dalam rongga pleural, selaput yang
Sistem pencernaan marmot terdiri dari cavum oris, faring, oesophagus gastrum,
intestinum, caecum, colon, rectum, dan anus. Caecum pada marmot berkembang dengan
baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Jasin (1989) yang menyatakan bahwa sistem
pencernaan pada marmot terdiri dari Cavum oris, rongga ini dibentuk oleh atap dan dasar.
Atap rongga mulut terdiri dari palatum durum (langit-langit keras disebelah anterior), dan
palatum mole (langit-langit lunak disebelah posterior). Sedangkan dasar rongga mulut terdiri
dari dentis dan lingua.Faring merupakan persimpangan jalan makanan dan jalan respirasi.
Bagian bawah lidah sebelah ventral terdapat tulang respirasi atau glotis. Bila makanan
melalui lubang ini maka akan ditutup oleh klep anterior yang disebut epiglotis.Oesophagus
merupakan pipa musculus yang sempit sebagai lanjutan dari faring.Ventriculus merupakan
kantong sebagai lanjutan dari oesopahagus. Dibedakan menjadi pars cardia, pylorus, dan
fundus.Intestinum merupakan saluran berkelok-kelok yaitu tempat penyerapan zat-zat
makanan setelah mengalami perombakkan yang terakhir. Intestinum ada dua yaitu tenue
(duodenum, jejunum, dan ileum) dan intastinum crasum (haustrae, incisura, dan taenia).
Caecum merupakan batas antara intestinum tenue dan intestinum crasum.Colon, pangkal
colon keluar dari caecum berdekatan dengan muara dari ileum. Colon dapat dibagi menjadi
Colon ascenden, yang mengarah ke atas, colon descenden, yang ,mengarah ke bawah. Colon
transverum, yang mengarah melintang. Colon sigmoideum, yang merupakan colon terakhir.
Yang terakhir adalah Rectum.
BAB V
KESIMPULAN
Marmot merupakan hewan mamalia yang memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai glandula
mamae, tubuhnya diselimuti oleh rambut, memiliki banyak kelenjar, dan mempunyai daun
telinga. Sistem genitalia marmut jantan dibangun oleh sepasang testis yang bentuknya bulat
telur berwarna putih, terletak di dalam rongga perut. Sistem pencernaan marmut dimulai dari
rima oris yang di dalamnya bermuara glandula saliva. Tubuh marmot umumnya dapat
dibedakan dengan nyata, yaitu caput (kepala), cerviks (leher), truncus (badan), ekstrimitas
(anggota badan). Sistem pernafasan marmot terdiri dari trachea, bronchus, bronchioli, dan
paru-paru.
DAFTAR PUSTAKA
http://jeanita09.mahasiswa.unimus.ac.id/wp-content/uploads/sites/442/2016/05/Cara-Kerja-
Fungsi-Anatomi-Fisiologi-Jantung-Manusia.pdf
http://digilib.unila.ac.id/6590/15/BAB%20II.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24995/Chapter%20II.pdf;jsessionid=
ACE3A223660F683BB88D6E48F99329AB?sequence=4
http://digilib.unila.ac.id/2365/8/BAB%20II.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/34591/Chapter%20II.pdf?sequence=3
&isAllowed=y