Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER I

Sistem Kardiovaskuler Dan Peredaran Darah Dalam Pembuluh


Darah Katak

Oleh :
Nama : ZAKHARIAS ABDI
Nim : 2309010002

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori

Otot jantung mempunyai sinsisium serabut-serabut otot yang


berhubungan satu sama lain. Implus yang masuk akan menyebar
keseluruh otot jantung yang menyebabkan kontaksinya bersifat all or
none (berkontraksi semua). Otot jantung mempunyai kemampuan untuk
membangkitkan sendiri irama kontraksinya. Hal ini dipengaruhi, karena
jantung dapat meciptakan potensial aksi sendiri (pace maker). Jantung
yang dikeluarkan dari tubuh akan tetap berdenyut (berkontraksi) dengan
ritmis. Pada hewan kelas amfibi dan reptilia irama jantung dipengaruhi
oleh sinus venosus. Atrium mempunyai irama yang kurang cepat,
sedangkan ventrikel mempunyai tingkat otomasi yang paling rendah.
Otot jantung sangat peka terhadap berbagi perubahan-perubahan
metabolic kimia dan suhu. Kenikan suhu dapat meningkatkan
metabolisme dan frekuensi jantung.
Sistem kardiovaskuler terdiri atas dua pompa dan pembuluh
darah yang berfungsi untuk mengalirkan darah menuju jaringan tubuh.
Secara umum pembuluh-pembuluh darah pada makhluk hidup terdiri atas
aorta, arteri, arteriole, kapiler, venule, dan vena. Kontraksi jantung dapat
menyebabkan aliran darah dalam pembuluh darah terputus-putus. Selain
itu, ukuran diameter dan luas jaringan masing-masing pembuluh darah
dapat berpengaruh terhadap kecepatan aliran darah pada tubuh.
Katak adalah salah satu hewan amfibi yang mempunyai dua
tempat tinggal yaitu di darat dan di air. Hewan amfibi termasuk katak,
mempunyai sistem peredaran darah yang unik, yaitu sistem peredaran
darah tertutup.Pada saat berudu dan pada saat dewasa katak mempunyai
pebedaan sistem peredaran darah. Pada saat berudu jantung katak hanya
mempunyai dua ruang yaitu, satu atrium dan satu ventrikel. Pada saat
usia dewasa katak mempunyai jantung yang terdiri atas tiga ruang yaitu,
dua atrium (atrium kiri dan atrium kanan) dan satu ventrikel. Sistem
peredaran darah tertutup (ganda) pada katak adalah suatu sistem
peredaran darah yang melewati jantung sebanyak dua kali dalam satu
kali peredaran.

1.2 Tujuan

1. Untuk mempelajari sifat faali dari otot jantung, morfologi, dan


denyut jantung
2. Untuk melihat pengaruh suhu dan zat kimia terhadap denyut
jantung dan otomasi jantung
3. Untuk membedakan gambaran anatomi dari arteriole, kapiler, dan
venule
4. Untuk mempelajari sifat aliran darah dalam pembuluh-pembuluh
tersebut.
BAB II

MATERI DAN METODE

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa-26-11-2023, di


Laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana

2.2 Alat dan Bahan

 Katak Buffo sp
 Papan gabus
 Pinset
 Cawan petri
 Larutan adrenalin
 Cairan ringer
 Gunting
 Sonde
 Jarum pentul
 Mikroskop
 Larutan asam cuka

 Papan fiksasi yang berlubung

2.3 Tata Kerja

a) Jantung

 Seekor katak diambil dan kepalanya dipotong menggunakan


gunting
 Setelah dipotong, otak dan sumsum tulang belakang katak
dirusakkan, dengan cara ditusuk menggunakan sonde
 Katak diletakkan di atas papan gabus setelah otak dan
sumsum tulang belakangnya dirusakkan, lalu ditusuk keempat
kakinya menggunakan jarum pentul
 Bagian medial pada kulit perut katak, ditarik keatas
menggunakan pinset lalu dipotong menggunakan gunting.
 Setelah dipotong bagian medial kulit perut katak, episternum
katak diangkat keatas menggunakan pinset lalu dipotong
melalui tulang rawan sternum menggunakan gunting
 Tulang rawan sternum digunting memanjang di samping
sternum dan melalui bagian-bagian pektoral di kedua sisi
 Setelah dipotong, jantung akan terlihat. Epikardium jantung
diangkat dengan menggunakan pinset dan perikardiumnya
dibuka sehingga jantung keluar dari kantong
 Setelah jantung terlihat, morfologi jantung diamati. Apakah
jantung berkontraksi serempak atau bergantian?. Apabila ada
bagian jantung berwarna pucat, artinya jantung dalam
keadaan systole dan apabila ada bagian jantung yang
berwarna merah, artinya jantung dalam keadaan diastole
 Setelah morfologi jantung selesai diamati, otomasi jantung
diamati. Berikut adalah beberapa cara untuk mengamati
otomasi jantung.
 Cawan petri disediakan dan diisi dengan cairan ringer
suhu kamar
 Ujung ventrikel jantung (apeks) dijepit dan diangkat
ke atas
 Jantung dibebaskan dari tenunan ikat yang ada
disekitarnya, kemudian pembuluh darah yang
berhubungan dengan jantung dipotong sejauh
mungkin dari jantung.

 Jantung yang telah bebas diangkat dan diletakkan


dalam cawan petri yang berisi cairan ringer. Setelah
itu, sifat otomasi urat daging jantung diamati dan
dihitung frekuensi denyutnya.

b) Peredaran Darah Dalam Pembuluh Darah


 Seekor katak diambil lalu dipotong bagian kepalanya.
Setelah dipotong, Otak katak dirusakkan.
 Selaput renang katak direntangkan di atas lubang pada
papan fiksasi.
 Setelah selaput renang katak direntangkan, selaput renang
tersebut difiksir (ditusuk).
 Setelah itu, katak dibedah dan diambil mesentriumnya.
 Mesentrium direntang diatas papan fiksasi, lalu ditusuk
bagian samping mesentriumnya dan jangan sampai
menusuk selaput pembuluh yang ada ditengahnya
 Setelah selesai ditusuk, Papan fiksasi diangkat diatas
mikroskop lalu diamati peredaran darah yang ada dalam
pembuluh mesentrium katak tersebut
 Setelah diperhatikan, asam cuka diteteskan pada bagian
atas mesentrium katak lalu diamati perubahan yang ada
pada pembuluh darah melalui mikroskop
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
 Jantung
Berdasarkan hasil praktikum yang kami lakukan di laboratorium,
kami memperoleh hasil sebagai berikut :
 Jantung katak mempunyai potensial aksi sendiri (pace maker).
Hal ini merupakan salah satu kemampuan yang sangat khas
dari organ jantung.
 Pada saat jantung dikeluarkan dari dalam tubuh katak dan
disimpan diatas cawan petri, terlihat bahwa jantung katak
tetap berdenyut walalupun sudah dipisah dari pembuluh darah
yang ada dalam tubuh katak.
 Frekuensi jantung katak pada saat berada di dalam tubuhnya
lebih tinggi dibandingkan pada saat di keluarkan dari tubuh
katak dan pada saat selesai di potong. Frekuensi jantung katak
yang telah dikeluarkan dari tubuh katak juga berbeda dengan
pada saat jantung katak dipotong.
 Jantung katak akan tetap bergerak walaupun sudah berdada di
luar tubuh katak dan sudah dipotong bagi dua.

Katak mempunyai jantung yang terdiri atas tiga ruang yaitu


terdiri atas dua atrium (atrium kiri dan atrium kanan) dan satu ventrikel.
Jantung katak dibungkus oleh dua membran yang terdiri atas epikardium
(membran bagian dalam) dan perikardium (membran bagian luar). Kedua
membran ini mempunyai sebuah ruang yang disebut rongga perikardial,
yang di dalamnya terdapat cairan perikardial. Cairan perikardial dari
rongga pericardial mempunyai beberapa fungsi, yaitu :

 Melindungi jantung dari cedera mekanis


 Menjaga kelembapan hati
 Untuk melakukan gerakan secara bebas pada saat terjadi
kontraksi
 Mempertahankan posisi jantung, agar tetap dalam posisi yang
tepat

Jantung katak menyerupai segitiga dan berwarna kemerahan.


Katak mempunyai jantung yang terdiri atas dua bagian, yaitu sinus
venosus dan truncus arteriosus. Kedua bagian ini mempunyai peran
masing-masing. Sinus venosus tedapat pada bagian permukaan punggung
katak yang terdiri atas dua prekaval dan postkaval dan menyatu
membentuk ruang yang lebar. Sinus venosus berwarna gelap dengan
dinding yang tipis. Sinus venosus berfungsi untuk mengalirkan darah
dari seluruh tubuh menuju ke jantung (atrium kiri dan atrium kanan).
Truncus arteriosus, berbentuk seperti tubular yang terdapat pada bagian
kanan ventrikel katak. Truncus arteriosus berfungsi untuk mengalirkan
darah dari jantung katak menuju paru-paru.

 Peredaran Darah Dalam Pembuluh Darah

Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh


beberapa hasil sebagai berikut.
 Pembuluh darah arteri berbentuk divergen, artinya dia
mempunyai banyak cabang dari satu cabang besar (arteriole).
 Pembuluh darah vena berbentuk konvergen, artinya dia
mempunyai satu cabang besar dari banyak cabang.
 Pembuluh darah kapiler merupakan suatu pembuluh darah
yang sangat kecil yang merupakan bagian percabangan dari
pembuluh darah aorta. Fungsi pembuluh darah kapiler adalah
untuk melakukan pertukaran gas oksigen dan karbondioksida
dengan jaringan.
 Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa darah
menuju jantung dan pembuluh darah arteri berfungsi untuk
membawa darah keluar dari jantung.
 Pada saat mesentrium katak disiram dengan larutan asam
cuka, pembuluh darah pada mesentrium katak berubah
menjadi berwarna coklat.

a. Gambar pembuluh darah sebelum disirami dengan larutan


asam cuka
b. Gambar pembuluh darah setelah disirami dengan larutan
asam cuka

Jantung merupakan organ yang sangat penting dalam mekanisme


peredaran darah dalam tubuh makhluk hidup. Katak adalah hewan amfibi
yang mempunyai jenis sistem peredaran darah tertutup (tunggal) yang
artinya darah hanya melewati jantung sebanyak satu kali dalam satu kali
peredaran. Mekanisme jantung dalam memompa darah terdiri atas dua,
yaitu diastole dan sistole. Diastole adalah kondisi dimana jantung
berelaksasi pada ventrikel. Pada kondisi diastole terjadi pengisian darah
yang membuat warna jantug berwarna merah. Pada keadaan sistole
jantung berkontraksi untuk memompa darah. Darah yang dipompa keluar
menyebabkan kekosongan darah pada ventrikel sehingga membuat warna
ventrikel putih pucat.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Ketika mesentrium katak disiram dengan larutan asam cuka maka


pembuluh darah dan darah yang ada di dalamnya berubah warna menjadi
warna cokelat. Hal ini terjadi karena kandungan hema dalam darah
dicampurkan dengan asam cuka maka akan membentuk asam hematin,
sehingga membuat warna darah dan pembuluh darah menjadi berwarna
cokelat.

Frekuensi jantung katak pada saat berada didalam tubuhnya lebih


besar dibandingkan ketika dikeluarkan dari dalam tubuhnya. Hal ini
dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Ketika jantung masih berada
didalam tubuh katak, suplai darah yang diperoleh dari pembuluh darah
cukup banyak,sehingga membuat kontaraksi dan frekuensinya stabil dan
tinggi. Selain itu energi yang diproduksi dalam tubuh katak juga lebih
besar dibandingkan pada saat jantung diangkat keluar dari tubuh katak.
Hal ini membuat jantung katak berkontraksi lebih kuat pada saat berada
di dalam tubuhnya, dibandingkan pada saat diangkat keluar dari tubuh
katak. Frekuensi denyut jantung juga dapat dipengaruhi oleh suhu dalam
tubuh. Hal ini dikarenakan ketika suhu meningkat maka metabolime
tubuh menjadi meningkat sehingga dibutuhkan pasokan oksigen dan
pengeluaran karbondioksida.

4.2 Saran
Praktikum ini adalah suatu kegiatan praktikum yang sangat
menyenangkan. Dari kegiatan ini kita bisa melihat secara lansung
mekanisme kontraksi jantung serta aliran darah dalam tubuh katak.
Selain itu dari kegiatan praktikum ini kita bisa mengetahui bagaiamana
cara membedah hewan serta menggunakan alat-alat dalam menunjang
kegiatan praktikum.

Sebagai seorang praktikan, kita mengetahui bahwa mematuhi


panduan praktikum adalah suatu hal yang sangat penting untuk
dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kejadian yang tidak
diinginkan (kecelakaan) pada saat melakukan praktikum. Dalam
praktikum ini dibutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam mengikuti tata
kerja yang ada dalam panduan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh hasil
yang bagus dan valid.
DAFTAR PUSTAKA
https://microbiologynotes.com/detailed-structure-of-frogs-heart/

https://www.studocu.com/id/document/institut-teknologi-pln/biologi-dan-mikrobiologi/
sistem-kardiovaskular-katak/47233473

https://www.britannica.com/science/circulatory-system/Amphibians
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai