Oleh:
Kelompok 2
1. Aldini caesar septiani (1522810002)
2. Nurdiah hasana (1522810007)
3. Nurhalimah (1522810008)
4. Reni afriani (1522810009)
5. Atika indah (1532810029)
6. Yastika (1532810041)
Dosen Pembimbing
Syarifah, M.Kes
A. Latar Belakang
Sistem sirkulasi pada hewan vertebrata merupakan sirkulasi tertutup.
Pada sistem sirkulasi tertutup darah beredar dalam sistem pembuluh yang
kontinu, didorong oleh kekuatan yang merupakan hasil kerja jantung. Jantung
dan pembuluh darah merupakan komponen utama dari sistem sirkulasi. Jantung
berfungsi sebagai pompa penggerak cairan. Jantung pada hewan vertebrata
dapat dikasifikasikan menjadi dua jenis yaitu jantung tubuler dan jantung
berongga. Jantung pada mamalia merupakan salah jenis jantung berongga.
Jantung pada mamalia terbungkus oleh beberapa lapisan yaitu lapisan
perikardium, epikardium, miokardium, dan endokardium. Selain itu jantung
juga terdiri dari empat bagian yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan,
dan bilik kiri. Pada masing-masing bilik dan serambi jantung dipisahkan oleh
katup bikuspidalis dan katup trikuspidalis. Selain itu jantung juga tersusun atas
beberapa jenis pembuluh darah yaitu aorta, arteri dan vena.
Masing-masing bagian dari jantung tersebut memiliki bentuk yang
bervariasi serta memiliki peranan yang berbeda-beda yang sangat penting
untuk kelangsungan hidup dari mahluk hidup. Karena sistem sirkulasi akan
menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen, serta
pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera, berperan penting
dalam penyebaran panas tubuh, dan menyebarkan kekuatan atau tekanan.
Berdasarkan hal tersebut sangat penting untuk diketahui serta dipahami
mengenai bentuk, peranan, kemampuan serta mekanisme kerja dari komponen-
komponen utama sistem sirkulasi tersebut. Sehingga dalam praktikum kali ini
akan dilakukan pengamatan serta pemahaman mengenai bagian-bagian dari
jantung dan pembuluh darah pada jantung, bentuk dari bagian-bagian jantung
serta pemahaman mengenai fungsi dan cara kerja dari jantung. Dengan
menggunakan jantung kambing sebagai bahan pengamatan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Mengamati struktur anatomi makroskopis jantung mamalia.
2. Menjelaskan bagian-bagian jantung mamalia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi pada hewan vertebrata disebut dengan sistem sirkulasi
tertutup. Sistem sirkulasi tertutup memiliki beberapa kelebihan apabila
dibandingkan dengan sistem sirkulasi terbuka. Pada sistem sirkulasi tertutup
darah beredar dalam sistem pembuluh yang kontinu, didorong oleh kekuatan
yang merupakan hasil kerja jantung. Sebagai motor penggerak jantung
bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus-menerus sehingga
tekanan dalam pembuluh dapat dipertahankan tetap tinggi. Hasilnya darah
yang keluar dari pembuluh akan masuk kembali kejantung dengan cepat.
Selain itu pada hewan yang memiliki sistem ini darah akan mengalir dalam
pembuluh secara langsung kesetiap sel tubuh. Hal ini menjamin adanya
pasokan sari makanan dan oksigen dalam jumlah memadai ketiap sel agar
proses metabolisme dapat terselenggara dengan baik. Organ sirkulatori pada
hewan yang memiliki sistem tertutup terdiri atas jantung dan pembuluh darah.
C. Pembuluh Darah
Pembuluh darah dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembuluh
nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena).
a. Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang mengangkut darah dari
jantung. Dindingnya kukuh dan lenting. Darah yang dipompakan oleh
jantung ke dalamnya, menyebabkan dinding-dinding pembuluh nadi itu
membesar. Karena sifat ini, maka bagian dari darah yang tak dapat segera
diangkut oleh pembuluh nadi untuk sementara waktu tinggal dalam
pembesar ini (Irianto, 2013).
Pembuluh nadi yang besar bercabang-cabang dan cabangnya
sampai kepada alat-alat tubuh, misalnya ke paru-paru. Cabang-cabang
beranting-ranting, makin lama makin kecil, dindingnya makin tipis dan
lentingnya pun makin berkurang. Banyak serabut otot polos yang tersusun
melingkar pada dinding pembuluh nadi yang kecil-kecil. Pembuluh nadi
yang terhalus disebut arteriol (Irianto, 2013).
Dinding pembuluh atreriol hanya dari serabut-serabut otot saja.
Serabut-serabut yang lenting sudah tak terdapat lagi padanya. Pembuluh
nadi besar sifatnya pasif terhadap darah yang dipompakan ke dalam,
sedangkan arteriol karena mempunyai serabut otot di dalam dindingnya,
secara aktif dapat mengatur banyaknya darah yang mengalir dalam
pembuluh itu. Jadi arteriol-arteriol itu dapat membesar dan mengecil
menurut kebutuhan atau keperluannya, berlangsungnya di luar kehendak
kita. Arteriol-arterol itu berakhir pada pembuluh-pembuluh rambut, yakni
pembuluh darah yang terdapat di seluruh jaringan tubuh sebagai jarinan
yang menjalin kelenjar-kelenjar, alat-alat tubuh dan lain-lain. Bila daerah
dalam pembuluh-pembuluh itu telah selesai kewajibannya, yakni
mengatur zat-zat makanan kepada jaringan sel-sel, maka darah itu sampai
ke pembuluh-pembuluh halus itu bertemu menjadi satu dan merupakan
pembuluh balik yang lebih besar. Begitulah seterusnya, hingga sampai ke
batang pembuluh balik atas pembuluh balik bawah yang mengalirkan
darah ke serambi kanan dari jantung (Irianto, 2013).
b. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh-pembuluh darah balik yang disebut vena, mengalirkan
darah ke jantung. Dalam garis besarnya pembuluh balik mempunyai
susunan yang sama dengan pembuluh nadi, hanya lebih lunak dindingnya.
Pembuluh balik besar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (Irianto,
2013):
1. Pembuluh balik besar atas (vena kava superior). Pembuluh ini
mengangkut darah dari kepala dan anggota gerak atas (lengan).
2. Pembuluh balik besar bawah(vena kava inferior). Pembuluh ini
mengangkut darah dari badan anggota gerak bawah.
Pada umumnya pembuluh balik besar atas maupun balik besar
bawah, keduanya mengangkut darah yang kaya akan karbondioksida
(CO2), tetapi sedikit akan oksigen (O2) dan zat-zat makanan. Darah dari
kedua pembuluh tersebut akan masuk ke serambi kanan, dari serambi
kanan, darah akan menuju ke bilik kanan (Irianto, 2013).
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum kali ini yaitu:
1. Siapkan jantung kambing yang akan diamati dalam bak parafin.
2. Amati bagian-bagian jantung tersebut secara seksama dari bagian luar
terlebih dahulu kemudian lanjutkan kebagian-bagian dalam
3. Lakukan pengirisan melalui bagian median jantung kemudian amati
bagian-bagian dalamnya
4. Amati perbedaan struktur otot atrium dan ventrikel, otot ventrikel kiri dan
ventrikel kanan, dinding arteri dan vena, valbula bikuspidalis, dan
trikuspidalis.
5. Gambarlah struktur anatomi jantung tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. Hasil pengamatan struktur morfologi jantung kambing (Capra
aegagrus-hircus)
Gambar Keterangan
1. Aorta
2. Arteri pulmonalis
1 3. Atrium kiri
2 4. Vena pulmonalis
6
kiri
3
5. Ventrikel kiri
7
4 6. Vena kava superior
8 7. Vena pulmonalis
kanan
9 5
8. Atrium kanan
10 9. Vena kava anterior
00 10. Ventrikel kanan
1. Aorta
2. Arteri pulmonalis
3. Atrium kiri
4. Vena pulmonalis
kiri
5. Ventrikel kiri
6. Vena kava superior
7. Vena pulmonalis
kanan
8. Atrium kanan
9. Vena kava anterior
10. Ventrikel kanan
Tabel 2. Hasil pengamatan struktur anatomi jantung kambing (Capra
aegagrus-hircus)
Gambar Keterangan
1. Katup aorta
2. Katup bikuspidalis
3. Katup trikuspidalis
4. Otot papiler
1
2
3
1. Katup bikuspidalis
2. Katup aorta
3. Katup trikuspidalis
4. Otot papiler
B. Pembahasan
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa jantung terdiri atas beberapa lapisan yaitu perikardium, epikardium,
miokardium dan endokardium. Kemudian jantung juga terdiri atas empat
bagian utama yaitu bilik kanan dan kiri serta serambi kanan dan kiri. Kedua
serambi dan bilik tersebut dipisahkan oleh 2 jenis katup yaitu bikuspidalis
dan trikuspidalis. Selain itu pada jantung juga terdapat pembuluh darah yaitu
pembuluh aorta, arteri dan vena.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Koes. 2013. Anatomi dan Fisiologi untuk mahasiswa. Bandung: Alfabeta
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: PT. Kanisius
Syaifuddin. 2011. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Takari, E.2007. Mengenal Alat-alat peredaran darah. Bandung: Epsilon Group
Ward, Jeremy P.T, dkk. 2005. At a Glance Fisiologi. Jakarta: Erlangga.