Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM I

STRUKTUR ANATOMI JANTUNG

Oleh:
Kelompok 2
1. Aldini caesar septiani (1522810002)
2. Nurdiah hasana (1522810007)
3. Nurhalimah (1522810008)
4. Reni afriani (1522810009)
5. Atika indah (1532810029)
6. Yastika (1532810041)

Dosen Pembimbing
Syarifah, M.Kes

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem sirkulasi pada hewan vertebrata merupakan sirkulasi tertutup.
Pada sistem sirkulasi tertutup darah beredar dalam sistem pembuluh yang
kontinu, didorong oleh kekuatan yang merupakan hasil kerja jantung. Jantung
dan pembuluh darah merupakan komponen utama dari sistem sirkulasi. Jantung
berfungsi sebagai pompa penggerak cairan. Jantung pada hewan vertebrata
dapat dikasifikasikan menjadi dua jenis yaitu jantung tubuler dan jantung
berongga. Jantung pada mamalia merupakan salah jenis jantung berongga.
Jantung pada mamalia terbungkus oleh beberapa lapisan yaitu lapisan
perikardium, epikardium, miokardium, dan endokardium. Selain itu jantung
juga terdiri dari empat bagian yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan,
dan bilik kiri. Pada masing-masing bilik dan serambi jantung dipisahkan oleh
katup bikuspidalis dan katup trikuspidalis. Selain itu jantung juga tersusun atas
beberapa jenis pembuluh darah yaitu aorta, arteri dan vena.
Masing-masing bagian dari jantung tersebut memiliki bentuk yang
bervariasi serta memiliki peranan yang berbeda-beda yang sangat penting
untuk kelangsungan hidup dari mahluk hidup. Karena sistem sirkulasi akan
menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen, serta
pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera, berperan penting
dalam penyebaran panas tubuh, dan menyebarkan kekuatan atau tekanan.
Berdasarkan hal tersebut sangat penting untuk diketahui serta dipahami
mengenai bentuk, peranan, kemampuan serta mekanisme kerja dari komponen-
komponen utama sistem sirkulasi tersebut. Sehingga dalam praktikum kali ini
akan dilakukan pengamatan serta pemahaman mengenai bagian-bagian dari
jantung dan pembuluh darah pada jantung, bentuk dari bagian-bagian jantung
serta pemahaman mengenai fungsi dan cara kerja dari jantung. Dengan
menggunakan jantung kambing sebagai bahan pengamatan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Mengamati struktur anatomi makroskopis jantung mamalia.
2. Menjelaskan bagian-bagian jantung mamalia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi pada hewan vertebrata disebut dengan sistem sirkulasi
tertutup. Sistem sirkulasi tertutup memiliki beberapa kelebihan apabila
dibandingkan dengan sistem sirkulasi terbuka. Pada sistem sirkulasi tertutup
darah beredar dalam sistem pembuluh yang kontinu, didorong oleh kekuatan
yang merupakan hasil kerja jantung. Sebagai motor penggerak jantung
bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus-menerus sehingga
tekanan dalam pembuluh dapat dipertahankan tetap tinggi. Hasilnya darah
yang keluar dari pembuluh akan masuk kembali kejantung dengan cepat.
Selain itu pada hewan yang memiliki sistem ini darah akan mengalir dalam
pembuluh secara langsung kesetiap sel tubuh. Hal ini menjamin adanya
pasokan sari makanan dan oksigen dalam jumlah memadai ketiap sel agar
proses metabolisme dapat terselenggara dengan baik. Organ sirkulatori pada
hewan yang memiliki sistem tertutup terdiri atas jantung dan pembuluh darah.

B. Serambi dan Bilik pada Jantung


Jantung orang dewasa sebesar kepalan tangannya, dan massanya sekitar
300 gram. Jantung orang dewasa berdetak rata-rata 60-80 kali setiap menitnya
untuk memompa darah sebanyak 6 liter. Detak jantung bisa meningkat antara
150-160 kali setelah bekerja keras. Serambi kanan (atrium kanan) berfungsi
untuk menerima darah dari seluruh tubuh, dan diteruskan ke bilik kanan
(ventrikel kanan). Darah diserambi kanan ini banyak mengandung karbon
dioksida dan sedikit oksigen, karena darahnya membawa zat sisa pernapasan
dari seluruh bagian tubuh. Serambi kanan menerima darahnya ini melalui
pembuluh balik besar bagian atas (vena cava superior) dan pembuluh balik
besar bagian bawah (vena cava inferior) (Takari, 2007).
Serambi kiri (atrium kiri) berfungsi untuk menerima darah yang kaya
oksigen dari paru-paru (pulmo) melalui pembuluh balik paru-paru (vena
pulmonalis) untuk diteruskan ke bilik kiri (ventrikel kiri). Darah di serambi
kiri ini bersih dan banyak mengadung oksigen, karena darah di paru-paru
telah menggantikan karbon dioksida dengan oksigen melalui proses disfusi di
dalam alveolus (Takari, 2007).
Bilik kanan (ventrikel kanan) berfungsi menerima darah dari serambi
kanan untuk diteruskan ke paru-paru. Bilik kanan menerima darah melalui
alat yang disebut katup. Darah dari bilik kanan meuju paru-paru melalui
katup bilik kanan dan pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis). Darah di
bilik kanan ini banyak mengandung karbondiokida sama sperti halnya di
serambi kanan (Takari, 2007).
Bilik kiri (ventrikel kiri) berfungsi menerima darah dari serambi kiri
untuk diteruskan ke seluruh tubuh. Darah mengalir ke seluruh tubuh melalui
katup bilik kiri serta pembuluh nadi besar bagian atas (aorta) dan bagian ke
bawah. Darah masuk bilik kiri dari serambi kiri itu melalui katup. Darah yang
ada di dalam bilik kiri banyak mengandung oksigen, karena darah ini akan
diteruskan ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkan oksigen. Dinding
bilik kiri lebih tebal dari pada dinding yang lainnya, karena bilik kiri
berfungsi sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh, sehingga diperlukan otot
yang besar dan kuat (Takari, 2007).

C. Pembuluh Darah
Pembuluh darah dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembuluh
nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena).
a. Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang mengangkut darah dari
jantung. Dindingnya kukuh dan lenting. Darah yang dipompakan oleh
jantung ke dalamnya, menyebabkan dinding-dinding pembuluh nadi itu
membesar. Karena sifat ini, maka bagian dari darah yang tak dapat segera
diangkut oleh pembuluh nadi untuk sementara waktu tinggal dalam
pembesar ini (Irianto, 2013).
Pembuluh nadi yang besar bercabang-cabang dan cabangnya
sampai kepada alat-alat tubuh, misalnya ke paru-paru. Cabang-cabang
beranting-ranting, makin lama makin kecil, dindingnya makin tipis dan
lentingnya pun makin berkurang. Banyak serabut otot polos yang tersusun
melingkar pada dinding pembuluh nadi yang kecil-kecil. Pembuluh nadi
yang terhalus disebut arteriol (Irianto, 2013).
Dinding pembuluh atreriol hanya dari serabut-serabut otot saja.
Serabut-serabut yang lenting sudah tak terdapat lagi padanya. Pembuluh
nadi besar sifatnya pasif terhadap darah yang dipompakan ke dalam,
sedangkan arteriol karena mempunyai serabut otot di dalam dindingnya,
secara aktif dapat mengatur banyaknya darah yang mengalir dalam
pembuluh itu. Jadi arteriol-arteriol itu dapat membesar dan mengecil
menurut kebutuhan atau keperluannya, berlangsungnya di luar kehendak
kita. Arteriol-arterol itu berakhir pada pembuluh-pembuluh rambut, yakni
pembuluh darah yang terdapat di seluruh jaringan tubuh sebagai jarinan
yang menjalin kelenjar-kelenjar, alat-alat tubuh dan lain-lain. Bila daerah
dalam pembuluh-pembuluh itu telah selesai kewajibannya, yakni
mengatur zat-zat makanan kepada jaringan sel-sel, maka darah itu sampai
ke pembuluh-pembuluh halus itu bertemu menjadi satu dan merupakan
pembuluh balik yang lebih besar. Begitulah seterusnya, hingga sampai ke
batang pembuluh balik atas pembuluh balik bawah yang mengalirkan
darah ke serambi kanan dari jantung (Irianto, 2013).
b. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh-pembuluh darah balik yang disebut vena, mengalirkan
darah ke jantung. Dalam garis besarnya pembuluh balik mempunyai
susunan yang sama dengan pembuluh nadi, hanya lebih lunak dindingnya.
Pembuluh balik besar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (Irianto,
2013):
1. Pembuluh balik besar atas (vena kava superior). Pembuluh ini
mengangkut darah dari kepala dan anggota gerak atas (lengan).
2. Pembuluh balik besar bawah(vena kava inferior). Pembuluh ini
mengangkut darah dari badan anggota gerak bawah.
Pada umumnya pembuluh balik besar atas maupun balik besar
bawah, keduanya mengangkut darah yang kaya akan karbondioksida
(CO2), tetapi sedikit akan oksigen (O2) dan zat-zat makanan. Darah dari
kedua pembuluh tersebut akan masuk ke serambi kanan, dari serambi
kanan, darah akan menuju ke bilik kanan (Irianto, 2013).

D. Mekanisme Peredaran Darah


Jantung adalah organ utama peredaran darah. Darah manusia selalu
beredar di dalam pembuluh darah. Oleh sebab itu, peredaran darah manusia
disebut peredaran darah tertutup. Peredaran darah dari serambi kiri melalui
pembuluh arteri, arteriola dan kapiler kembali ke bilik kanan melalui
pembuluh vena disebut peredaran darah besar. Peredaran dari serambi kanan,
melalui paru-paru, ke bilik kiri adalah darah kecil (Irianto, 2013).
a. Peredaran Darah Kecil (Sirkulasi Paru-Paru)
Darah dari pembuluh balik (vena) masuk dalam serambi kanan
(atrium) yang berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri pulmonalis.
Arteri ini bercabang dua untuk mengantarkan darahnya ke paru-paru kiri.
Darah tidak sukar memasuki pembuluh-pembuluh darah yang mengalir ke
paru-paru. Di dalam paru-paru setiap arteri pembuluh menjadi arteriola
dan akhirnya mejadi kapiler pulmonal yang mengitari di dalam jaringan
paru-paru untuk mengambil oksigen (O2) dan membuang karbondioksida
(CO2) (Irianto, 2013).
Kemudian kapiler pulmonal bergabung menjadi pembuluh balik
dan darah dikembalikan ke jantung oleh empat vena pulmonalis. Dan
darahnya dituangkan ke dalam bilik kiri. Darah ini kemudian mengalir
masuk kedalam serambi kiri. Serambi ini berkontraksi dan darah dipompa
masuk ke dalam aorta. Lalu mulai ke lagi peredaran darah besar (Irianto,
2013).
b. Peredaran Darah Besar (Sirkulasi Sistematik)
Darah meninggalkan serambi kiri jantung melalui aorta, yaitu
arteri terbesar dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi arteri kecil yang
mengalirkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang
dan beranting lebih kecil lagi hingga sampai pada arteriola. Arteri-arteri
ini mempunyai dinding yang berotot yang menyempitkan salurannya dan
menahan aliran darah. Fungsinya adalah mempertahankan tekanan dalam
arteri dan dengan jalan mengubah-ubah ukuran saluran mengatur aliran
darah dalam kapiler(Irianto, 2013).
Dinding kapiler sangat tipis sehingga dapat berlangsung pertukaran
zat antara plasma dan jaringan interstisial. Kemudian kapiler-kapiler ini
bergabung dan membentuk pembuluh lebih besar yang disebut vena, yang
kemudian bersatu menjadi pembuluh balik (vena), untuk mengantarkan
darah kembali ke jantung. Darah yag berasal dari bilik kiri banyak
mengandung oksigen (darah bersih). Darah ini melalui aorta dan cabang-
cabangnya beredar ke seluruh jaringan tubuh, kecil paru-paru. Di dalam
jaringan darah ini melepaskan oksigen dan mengambil zat-zat sisa seperti
karbondioksida, urea dan lain-lainnya, untuk selanjutnya diangkut ke alat
pengeluaran. Semua vena bersatu dan bersatu lagi hingga terbentuk dua
vena kana inferior yang mengumpulkan darah dari seluruh tubuh, dan
vena kava superior yang mengumpulkan darah dari kepala dan anggota
gerak atas. Kedua pembuluh darah ini menuangkan isinya ke dalam bilik
kanan jantung (Irianto, 2013).

E. Cara Kerja Jantung


Jantung adalah pompa otot beruang empat yang mendorong darah
mengelilingi sirkulasi. Jantung memiliki pacu intrinstik dan tidak
membutuhkan input saraf untuk berdenyut secara normal, walaupun jantung
dimodifikasi oleh sistem saraf otonom. Pada manusia, volume darah yang
dipompa per menit (curah jantung) adalah ~5 L pada saat istirahat, walaupun
dapat meningkat hingga lebih dari 20 L saat olahraga. Volume ejeksi per
denyutan (volume sekuncup) saat istirahat adalah ~70 ml. Ventrikel
melakukan pemompaan: atrium membantu pengisian ventrikel. Aliran satu
arah melalui jantung dipertahankan oleh katup di antara ruang-ruang dan
saluran aliran keluar. Kontraksi jantung disebut sistol: periode antara setiap
sistol, saat jantung terisi darah disebut diastol (Ward dkk, 2007).
Jantung manusia rata-rata berdetak 75 kali per menit. Setiap detakannya
adalah urutan dari tiga tahapan, yaitu diastole (memasukannya darah ke
jantung), sistole atrium (memasukkan darah ke bilik dari serambi), dan sistol
ventrikel (memompa darah keluar dari jantung jantung). Urutan-urutan
tersebut berlangsung dengan selang waktu yang teratur. Selama tiga tahapan
tersebut darah mengalir masuk ke atrium, melintas ke ventrikel, kemudian
dipompa ke luar dari jantung. Katup jantung bekerja dengan cara darah dari
satu ruang tidak bisa kembali ke ruang asalnya, karena adanya klep pada
katup jantung yang mampu membuka dan menutup. Sehingga fungsi dari
katup adalah menjaga darah supaya tidak kembali ke asalnya (Takari, 2007).

F. Katup-katup pada jantung


1. Katup pulmonal dan aorta mempunyai struktur yang hampir sama. Terdiri
atas 3 lembar daun katup, bagaikan membran halus yang berwarna
kekuningan, yang memuka ke atas. Katup ini tidak memungkinkan aliran
darah kembali.
2. Katup mitral dan trikuspidalis jauh kebih kompleks dan rumit walaupun
mereka mempunyai kemiripan struktur dan juga mempunyai dua katup.
Pada katup mitral terdapat dua lembar daun katup. Sementara katup
trikuspidalis mempunyai tiga lembar daun katup.
3. Basis dari daun katup tertanam dalam cincin yang membentuk tepi
serambi dan bilik. Pita yang disebut korda tendinea, mengikatkan daun-
daun katup ini dengan bagian dari bilik yang disebut muskulus papilaris.
Fungsi katup atau klep-klep itu adalah untuk menjaga agar aliran darah
tetap satu arah (Irianto, 2003).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum Fisiologi Hewan mengenai Struktur Jantung Mamalia ini
dilaksanakan pada hari Rabu, 03 Mei 2017 Pukul 15.30 WIB di Laboratorium
Biologi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

B. Alat dan Bahan


1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum Fisiologi Hewan
mengenai Struktur Jantung Mamalia kali ini yaitu
a. skapel
b. pinset
c. penusuk
d. gunting
e. bak parafin.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum Fisiologi Hewan
mengenai Struktur Jantung Mamalia kali ini yaitu
a. jantung kambing (Capra aegagrus-hircus).

C. Cara Kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum kali ini yaitu:
1. Siapkan jantung kambing yang akan diamati dalam bak parafin.
2. Amati bagian-bagian jantung tersebut secara seksama dari bagian luar
terlebih dahulu kemudian lanjutkan kebagian-bagian dalam
3. Lakukan pengirisan melalui bagian median jantung kemudian amati
bagian-bagian dalamnya
4. Amati perbedaan struktur otot atrium dan ventrikel, otot ventrikel kiri dan
ventrikel kanan, dinding arteri dan vena, valbula bikuspidalis, dan
trikuspidalis.
5. Gambarlah struktur anatomi jantung tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Tabel 1. Hasil pengamatan struktur morfologi jantung kambing (Capra
aegagrus-hircus)
Gambar Keterangan
1. Aorta
2. Arteri pulmonalis
1 3. Atrium kiri

2 4. Vena pulmonalis
6
kiri
3
5. Ventrikel kiri
7
4 6. Vena kava superior
8 7. Vena pulmonalis
kanan
9 5
8. Atrium kanan
10 9. Vena kava anterior
00 10. Ventrikel kanan
1. Aorta
2. Arteri pulmonalis
3. Atrium kiri
4. Vena pulmonalis
kiri
5. Ventrikel kiri
6. Vena kava superior
7. Vena pulmonalis
kanan
8. Atrium kanan
9. Vena kava anterior
10. Ventrikel kanan
Tabel 2. Hasil pengamatan struktur anatomi jantung kambing (Capra
aegagrus-hircus)
Gambar Keterangan
1. Katup aorta
2. Katup bikuspidalis
3. Katup trikuspidalis
4. Otot papiler
1

2
3

1. Katup bikuspidalis
2. Katup aorta
3. Katup trikuspidalis
4. Otot papiler
B. Pembahasan

Sistem sirkulasi pada hewan vertebrata disebut dengan sistem sirkulasi


tertutup. Sistem sirkulasi tertutup memiliki beberapa kelebihan apabila
dibandingkan dengan sistem sirkulasi terbuka. Pada sistem sirkulasi tertutup
darah beredar dalam sistem pembuluh yang kontinu, didorong oleh kekuatan
yang merupakan hasil kerja jantung. Jantung merupakan komponen utama
penyusun sistem sirkulasi yang berfungsi sebagai pompa penggerak cairan
tubuh atau darah disepanjang pembuluh. Jantung pada hewan dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu jantung tubuler dan jantung berongga
(Isnaeni, 2006).
Pada mamalia, jantung terletak didaerah dada dan termasuk jantung
jenis berongga. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan jantung
kambing berukuran tidak teralulu besar. Warnanya merah kehitaman dan
sebagian ada yang berwarna merah pucat bagi sebagian jantung kambing
yang sudah tidak segar lagi.Pada pengamatan ini kami melihat dan
mengamati beberapa bagian dari jantung kambing diantaranya yaitu jantung
kambing dibungkus oleh beberapa selaput yaitu perikardium, epikardium,
miokardium, dan endokardium.
Lapisan perikaridum terlihat sangat tipis dan menjadikan dinding
jantung pada bagian luar agak sedikit licin. Menurut irianto (2003), Lapisan
yang mengitari jantung (perikardium) terdiri dari dua bagian yaitu lapisan
sebelah dalam perikardium viseral dan lapisan sebelah luar atau perikardium
parietal. Kedua lapisan perikardium ini dipisahkan oleh sedikit cairan
pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan yang disebabkan oleh gerakan
memompa dari jantung itu sendiri.
Setelah lapisan perikardium terdapat lapisan miokardium. Menurut
Syaifuddin (2011), miokardium merupakan lapisan jantung yang menerima
darah dari arteri koronaria. Susunan otot jantung (miokardium) terdiri dari
susunan otot atria yang berupa serabut tipis kurang teratur, dan tersusun
dalam dua lapisan. Kemudian susunan otot ventrikel yang membentuk bilik
jantung dimulai dari cincin antriovaentrikular sampai apeks jantung. Dan
susunan otot antrioventrikular yang merupakan dinding pemisah antara
atrium dan ventrikel.
Selanjutnya dibawah lapisan miokardium terdapat pula lapisan
endokaridum. Menurut Syaifuddin (2011), endokardium merupakan dinding
dalam atrium dan diliputi oleh membran yang mengkilat terdiri atas jaringan
endotel (selaput lendir yang licin). Bagian ini memiliki kumpulan otot paralel
yang mengarah kedepan krista. Mengarah ke aurikula dari ujung bawah krista
terminalis terdapat sebuah lipatan endokardium menonjol yang dikenal
sebagai velvula vena cava inferior menuju kesebelah tepi dan disebut fossa
ovalis
Kemudian jantung tersebut juga tersusun atas beberapa jenis pembuluh
darah yaitu aorta, arteri dan vena. Aorta terlihat sangat jelas pada bagian atas
serambi jantung. Selain itu pembuluh aorta juga berukuran lebih besar dari
pada arteri dan vena.
Pembuluh arteri (nadi) adalah pembuluh yang mengangkut darah dari
jantung. Dindingnya kukuh dan lenting. Pembuluh arteri berfungsi untuk
mengangkut darah yang keluar dari jantung. Arteri juga memiliki dinding
yang cukup tebal dan kuat, karena darah dalam arteri mengeluarkan tekanan
yang cukup besar terhadap dinding pembuluh. Sedangkan pembuluh vena
berfungsi untuk membawa darah dari jaringan kembali kejantung (Isnaeni,
2006).
Pembuluh vena terdiri dari vena kava superior, vena kava anterior,
vena pulmonalis kanan dan vena pulmonalis kiri. Menurut Takari (2007),
pembuluh vena yaitu pembuluh yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh
kejantung, ototnya sedikit, bentunya pipih, dindingnya tipis, membawa darah
dengan tekanan rendah, tampak pada permukaan kulit berwarna kebiru-biruan
dan letaknya diluar dekat kulit. Adapun cara bekerjanya, yaitu darah dari
pembuluh nadi masuk kedalam sel atau jaringan tubuh melalui pembuluh
kapiler. Didalam sel itu terjadi pertukaran zat. Setelah terjadi pertukaran zat,
darah membawa zat sisa masuk kepembuluh balik (vena) menuju jantung.
Selain memiliki beberapa jenis selaput dan pembuluh darah, jantung
kambing juga terdiri dari empat rongga yaitu serambi kanan dan bilik kanan
serta serambi kiri dan bilik kiri. Secara morfologi daerah jantung yang
merupakan letak dari serambi kiri dan bilik kiri berukuran lebih besar dari
pada bagian jantung yang merupakan letak dari serambi kanan dan bilik
kanan.
Menurut Takari (2007), bilik kanan berfungsi menerima darah dari
serambi kanan untuk diteruskan keparu-paru. Bilik kanan menerima darah
melalui alat yang disebut katup. Darah dari bilik kanan menuju paru-paru
melalui katup bilik kanan dan pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis).
Darah dari bilik kanan ini banyak mengandung karbondioksida sama seperti
halnya diserambi kanan. Sedangkan bilik kiri berfungsi menerima darah dari
serambi kiri untuk diteruskan keseluluruh tubuh. Darah mengalir keseluruh
tubuh melalui katup bilik kiri serta pembuluh nadi besar bagian atas dan
bagian bawah. Darah masuk bilik kiri dari serambi kiri itu melalui katup.
Darah yang ada didalam bilik kiri banyak mengandung oksigen, karena darah
ini akan diteruskan kesuluruh bagian tubuh yang membutukan oksigen.
Dinding bilik kiri lebih tebal dari pada dinding yang lainnya, karena bilik kiri
berfungsi sebagai pemompa darah keseluruh tubuh, sehigga diperlukan otot
yang besar dan kuat.
Kemudian serambi kanan (atrium kanan) berfungsi untuk menerima
darah dari seluruh tubuh, dan diteruskan kebilik kanan. Darah diserambi
kanan ini banyak mengandung karbondioksida dan sedikit oksigen, karena
darahnya membawa zat sisa pernafasan dari seluruh bagian tubuh. Serambi
kanan menerima darahnya ini melalui pembuluh balik besar bagian atas (vena
cava superior) dan pembuluh balik besar bagian bawah. Sedangkan serambi
kiri berfungsi untuk menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru
(pulmo) melalui pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) untuk
diteruskan kebilik kiri. Darah diserambi kiri ini bersih dan banyak
mengandung oksigen karena darah diparu-paru telah menggantikan
karbondioksida dengan oksigen melalui proses difusi didalam alveolus.
Kemudian pada pengamatan anatomi jantung terdiri atas beberapa
bagian yaitu diantara serambi dan bilik jantung tersebut dibatasi oleh dua
jenis katup yaitu katup bikuspidalis dan katup trikuspidalis. Menurut isnaeni
(2006), katup bikuspidalis merupakan katup yang menjadi pembatas antara
rongga serambi dan bilik jantung sebelah kanan, sedangkan trikuspidalis
menjadi pembatas antara rongga serambi dan bilik jantung sebelah kiri.
Sedangkan menurut Irianto (2013), katup-katup jantung terdiri dari
katup yaitu, pulmonal dan aorta yang mempunyai struktur hampir sama.
Terdiri atas 3 lembar daun katup, bagaikan membran halus yang berwarna
kekuningan, yang membuka keatas. Katup ini tidak memungkinkan aliran
darah kembali. Kemudian yang kedua yaitu katup mitral dan trikuspid yang
jauh lebih kompleks dan rumit walaupun mereka mempunyai kemiripan
struktur dan juga mempunyai dua katup. Pada katup mitral terdapat dua
lembar daun katup. Sementara katup trikuspid mempunyai 3 lembar daun
katup.
Secara anatomi mekanisme pemompaan darah pada jantung meliputi
mekanisme kontraksi bilik dan serambi secara bergantian. Pada saat serambi
kontraksi jalan masuk darah dari vena ke serambi tertutup oleh kontraksi otot
disekiranya dan tekanan meningkat sehingga darah dari vena keserambi akan
terdorong kebilik yang sedang relaksasi. Kemudian pada saat bilik
berkontraksi, serambi mengalami relaksasi sehingga jalan masuk darah dari
vena yang semula tertutup akan terbuka yang meneyababkan penurunan
tekanan dalam serambi sehingga darah tertarik masuk kedalam serambi
jantung (Isnaeni, 2006).
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa jantung terdiri atas beberapa lapisan yaitu perikardium, epikardium,
miokardium dan endokardium. Kemudian jantung juga terdiri atas empat
bagian utama yaitu bilik kanan dan kiri serta serambi kanan dan kiri. Kedua
serambi dan bilik tersebut dipisahkan oleh 2 jenis katup yaitu bikuspidalis
dan trikuspidalis. Selain itu pada jantung juga terdapat pembuluh darah yaitu
pembuluh aorta, arteri dan vena.
DAFTAR PUSTAKA

Irianto, Koes. 2013. Anatomi dan Fisiologi untuk mahasiswa. Bandung: Alfabeta
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: PT. Kanisius
Syaifuddin. 2011. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Takari, E.2007. Mengenal Alat-alat peredaran darah. Bandung: Epsilon Group
Ward, Jeremy P.T, dkk. 2005. At a Glance Fisiologi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai