Anda di halaman 1dari 20

BADAN MIKRO

Kelompok 3 :
Amelia Khairani
Endah Saputri
Hilda Nur Indah Lestari
Novita Nurfajriani
Salmi Fadilah

Mikrobodi adalah organel yang dibatasi oleh


membran tunggal.
Struktur mikro, bulat, diameter 0,5 1,5 m.
Bagian matriksnya adalah amorf atau
granuler.
Pada setiap jaringan, matriks mikrobodi
mengandung crystalline nucleoid atau bentuk
kristalin dari urat oksidase, satu dari jenis
enzim yang terdapat pada matriks

Pada jaringan hewan, mikrobodi tersebar pada


seluruh bagian sel. Di dekat RE.

Pada sel tumbuhan, mikrobodi biasanya


berdekatan dengan kloroplas.
Terdapat 2 jenis badan mikro :
- Peroksisom : Badan mikro yang berisi enzim
katalase dan oksidase disebut
peroksisom
- Glioksisom : Badan mikro yang mengandung
enzim-enzim untuk daur
glioksilat selain katalase dan
oksidase

Enzim pada Matrix Badan Mikro


No
.

Enzim

No
.

Enzim

1.

Katalase

6.

NAD gliserol
fosfat
dehidrogenase

2.

Hidroksi piruvat
reduktase

7.

Akonitase

3.

Serine-glioksilat
transferase

8.

Fathy acyl-CoA
synthetase

4.

Glutamatoksaloasetat
amino
transferase

9.

Tiolase

5.

NADP-isositrat

10.

Alantoinase

Lanjutan
No
.

Enzim

No
.

Enzim

11.

NAD-malat
dehidrogenase

16.

Isositrat liase

12.

Glioksilat
oksidase

13.

Urat oksidase

18.

Urakise

14.

Zantin
dehidrogenase

19.

Oksidase asam
amino

15.

Malat sintetase

17. Enzym oksidase

PEROKSISOM
Pengertian dan Struktur

Peroksisom
adalah
kompartemen
metabolic terspesialisasi, berukuran lebih
kecil dari mitokondria, dan dibatasi oleh
suatu membrane tunggal
Peroksisom mengandung enzim-enzim
yang mentransfer hydrogen dari berbagai
substrat ke oksigen (O2), menghasilkan
hydrogen peroksida (H2O2) sebagai
produk sampingan.

Peroksisom berbentuk agak bulat,


memiliki inti berbentuk seperti granula
atau kristal yang di duga merupakan
kumpulan rapat molekul-molekul enzim
(katalase dan ureat oksidase ).
Peroksisom terdapat dalam sel hewan
(banyak terdapat di hati dan ginjal) dan sel
tumbuhan (terdapat pada bagian sel).

Fungsi
1. Oksidasi substrat pada
mamalia

Reaksi oksidasi pada peroksisom


jaringan mamalia dipacu oleh enzim
flavin oksidase yang menggunakan
oksigen sebagai penerima elektron
dan mengubahnya menjadi H2O 1/2O.
H2O2 yang terbentuk sifatnya toksik
bagi sel, karena itu harus segera
diubah menjadi H 2O dan 1/2O 2oleh
enzim katalase didalam peroksisom.

2. -oksidase asam lemak


mamalia

Sekarang telah diketahui bahwa


peroksisom jaringan hati tikus mampu
mengoksidasi palmitoil Ko-A menjadi
asetil Ko-A. Oksidasi ini dikenal dengan
dengan -oksidase. Asetil Ko-A ini
kemudian diangkut ke mitokondria
untuk memasuki daur kreb atau daur
asam sitrat. Jika tetap berada dalam
sitosol maka akan diubah menjadi
asam lemak dan kemudian menjadi
lemak netral.

Jalur -Oksidasi ini mempunyai


kesamaan dengan jalur
oksidasi yang terjadi didalam
mitokondria dengan suatu
kekecualian.
Oksidasi yang terjadi pada
badan mikro enzim flavin
dehidroginase beraksi secara
langsung dengan O2 dan
menghasilkan H2O2.

Lemak netral
(Triasil gliserol)

hidrolisa

Asam lemak bebas

Lipase

MITOKONDRIA
SIKLUS AS. SITRAT
TETAP DLM. SITOSOL

LEMAK NETRAL

3. Jalur Glikolat
Jalur glikolat merupakan serangkaian
reaksi kimia yang terjadi di peroksisom
dan bergandeng dengan siklus karbon di
khloroplas.
Jalur ini melibatkan khloroplas,
peroksisom, mitokondria, dan sitosol.
Jalur ini meliputi pengubahan senyawa
yang tak mengandung fosfat
(nonphosporilated) yakni gliserat menjadi
glisin, serin, dan persenyawaan C. Dan
ini penting sebagai prekursor dalam
biosintesis asam inti.

Tahap Daur
Glikolat
1. Jalur glikolat dimulai dari khloroplas, dimana fosfoglikolat,
glikolat, dan fosfogliserat dibentuk dalam fotosintesis.
2. Khloroplas memilki enzim fosfatase, yang dapat melepas
fosfat dari dua substrat yang mengandung fosfat (yaitu
fosfogliserat dan fosfoglikolat) menjadi glikolat.
3. Glikolat kemudian meninggalkan kloroplas menuju
peroksisom. Disini glikolat dioksidasi oleh suatu oksidase
menghasilkan hidrogen peroksida dan glioksilat.
4. Glioksilat akan tetap berada dalam peroksisom untuk
mengalami aminasi menjadi sherin, atau glioksilat akan
kembali ke kloroplas untuk melengkapi suatu daur kecil
selain daur glikolat.

lanjutan
Daur samping itu merupakan mekanisme
penggunaan kelebihan NADPH mengalami
oksidasi kembali tanpa menghasilkan hidrogen
peroksida.
Glisin yang dibentuk dari glioksilat, didalam
mitokondria mengalami satu reaksi dan diubah
menjadi serin.
Serin dikembalikan ke peroksisom dan mengalami
deaminasi menjadi hidroksipiruvat, kemudian
hidroksipiruvat direduksi menjadi gliserat yang
akan diangkut kembali ke kloroplas.
Didalam kloroplas gliserat mengalami fosforilasi
menjadi fosfogliserat.
16

SIKLUS GLIKOLAT
Ribulase bi-P

Fosfoglikolat

Fosfogliserat
Gliserat

Glikolat
KLOROPLAS

Gliserat

Glikolat

O2

Hidroksi Piruvat

Glioksilat

Serin

Glisin

H2O2

PEROKSISOM

Serin

Glisin
CO2 + NH3

MITOKONDRIA

GLIOKSISOM
Pengertian dan Struktur
Glioksisom
adalah
badan
mikro
yang
mengandung
enzim-enzim
untuk
daur
glioksilat selain katalase dan
oksidase.
Glioksisom ditemukan dalam
jaringan penyimpan lemak
pada biji tumbuhan
Glioksisom hanya terdapat
pada sel tumbuhan
Glioksisom tumbuhan
mengandung enzim pengubah
lemak menjadi gula, proses
perubahan ini menghasilkan
energy yang diperlukan untuk
berkecambah.

Fungsi
1. -Oksidasi asam lemak pada endosperm biji
tanaman

- Enzim-enzim yang dibutuhkan untuk


-oksidasi asam lemak dalam badan
mikro
untuk
pertama
kalinya
ditemukan
pada
glioksisom
endosperm tumbuhan oleh Cooper
dan Beever. Jalur -Oksidasi ini
sama, baik yang terjadi pada
peroksisom mamalia maupun yang
terjadi di glioksisom tumbuhan.

Daur glioksilat dalam Glioksison Endosperm


Tumbuhan
Daur glioksilat
dianggap sebagai
suatu bentuk
modifikasi dari daur
asamsitrat.
Daur glioksilat
menghindari tahaptahap reaksi daur
asam sitrat
yangmenghasilkan
CO2.

Malat sintetase

Jadi reaksi daur


asam glioksilat
menggunakan
asam lemak
sebagai satusatunya sumber
karbon untuk
mensintesis

Anda mungkin juga menyukai