Metagenesis (Lengkap)
Penulis JUN
Pengertian Metagenesis
ADS BY GOOGLE
Apa itu metagenesis? Ini adalah pertanyaan yang akan kita jawab dalam artikel kali ini.
Dalam belajar Biologi khususnya siswa SMP, SMA dan juga kuliahan, kalian akan
mendapatkan istilah metagenesis.
Dengan adanya pengertian metagenesis diatas, banyak debat terjadi di kalangan peneliti tentang metagenesis
terjadi pada hewan multiseluler. Kita ambil contoh Cnidarian, Cnidarian pada beberapa buku SMA dan SMP
dijelaskan sebagai contoh metagenesis pada hewan, akan tetapi bila menggunakan pengertian metagenesis
diatas, ternyata kedua fase seksual dan aseksual dari Cnidarian adalah diploid. Maka bukanlah disebut sebagai
metagenesis melainkan disebut sebagai heterogami.
Tapi bila kalian ditanya tentang proses metagenesis pada hewan, kalian berikan saja contoh metagenesis Ubur
ubur (Obelia), karena untuk sebagian peneliti masih menganggap terjadi metagenesis pada hewan. Walaupun
menurut Barnes (2001) dan Scott (1996) tidak terjadi metagenesis pada hewan multiseluler.
Proses Metagenesis
Penjelasan proses metagenesis dibawah ini berdasarkan gambar proses metagenesis diatas. Penjelasan dimulai
dari bagian kanan dari gambar yaitu pertemuan gamet. Proses metagenesis diatas terjadi pada tumbuhan.
Proses metagenesis tersebut merupakan dasar dari metagenesis (ada banyak variasi kedepannya tergantung
organismenya, seperti lumut dan paku).
1. 2 sel tunggal gamet yang haploid, tiap sel tersebut mengandung n kromosom (haploid), yang kemudian
bergabung menjadi satu zigot sel tunggal diploid (fuse to form a singgle-celled diploid zygote), yang
mengandung n pasang kromosom (2n / diploid).
2. Zigot yang diploid tersebut mengalami germinasi atau pembelahan dengan proses mitosis, sehingga
kromosom dalam selnya tetap yaitu 2n (diploid). Hasil nya adalah organisme diploid multiseluler yang disebut
sporofit (The result is a multi-cellular diploid organism, called the sporophyte) (Disebut sporofit karena ketika
dewasa menghasilkan sporofit).
3. Ketika sporofit dewasa, sporofit menghasilkan satu atau lebih sporangia (bila tunggal disebut sporangium).
Sporangium ini adalah organ diploid yang menghasilkan sporosit (sel tunggal diploid). Proses dalam
menghasilkan sporosit dilakukan dengan pembelahan meiosis sehingga sel sel spora yang dihasikan
kromosomnya tinggal setengah yaitu menjadi n saja (haploid).
4. Kemudian sel sel spora tunggal tersebut (yang merupakan haploid / n) kemudian bergerminasi dengan
mitosis sehingga terbentuk organisme multiseluler yang disebut gametofit (penghasil gamet ketika dewasa).
Karena metode yang digunakan adalah mitosis maka kromosom dalam gametofit tentulah tetap haploid atau
n kromosom.
5. Ketika gametofit dewasa, gametofit menghasilkan satu atau lebih gametangi (ketika tunggal disebut
gametangium). Gametangium adalah organ penghasil gamet haploid pada tumbuhan. Setiap gametangium
memiliki mekanisme agar gamet yang dihasilkan dapat mencapai gamet jenis lain untuk bergabung menjadi
zigot (kembali ke langkah pertama metagenesis).
Perlu kalian ingat bahwa ini bukanlah siklus hidup kembali yang terus berulang, jadi jangan menganggap bahwa
ini adalah metode untuk kembali membuat tumbuhan menjadi muda, ini murni sebagai dua perubahan metode
reproduksi untuk kelestarian jenisnya.
Proses metagenesis lain yang lebih rumit, kalian dapat liat pada skema gambar dibawah ini
Advertisement by google
Contoh Metagenesis
Contoh metagenesis pada hewan terjadi pada Ubur Ubur (Aurelia) pada Cnidaria (walaupun masih jadi
perdebatan bahwa apakah itu contoh metagenesis atau tidak).
Contoh metagenesis pada tumbuhan seperti metagenesis pada lumut dan metagenesis pada paku.
ADS By Google
Akan tetapi kalian harus tahu bahwa terdapat banyak variasi dari siklus hidup metagenesis pada tumbuhan yang
ada di Bumi ini.
2. Perbedaan gamet
3. Perbedaan Spora
Kita akan menjelaskan satu satu jenis variasi metagenesis yang ada diatas
Pengertian homomorfi adalah hampir samanya atau samanya bentukan gametofit dan sporofit dalam
metagenesis mereka. Contoh dari Homomorfi adalah spesies dari genus Cladophora. Dalam homomorfi tidak
ada perbedaan ukuran antara tiap jenis gamet dan tiap jenis spora yang dihasilkan.
Dari segi pentingnya kedua fase gametofit atau sporofit dalam tumbuhan, penelitian menunjukkan tidak ada
tumbuhan ataupun organisme lain yang memiliki metagenesis dimana fase gametofit dan sporofitnya sama
sama dominan atau sama sama dapat melangsungkan hidupnya sendiri. Artinya dalam satu kasus, gametofit
lebih dominan dari sporofit sehingga sporofit membutuhkan kehadiran gametofit untuk kebutuhan hidupnya,
dalam kasus lain sporofit lebih dominan dari gametofit sehingga terjadi sebaliknya.
Heteromorfi dalam metagenesis artinya adanya perbedaan antara gametofit dan sporofit pada tumbuhan dalam
metagenesis yang dilaluinya. Baik itu dominansi ataupun bentukannya.
Heteromorfi terbagi atas dua bagian yaitu (1) Gametofit Dominan dan (2) Sporofit Dominan.
-Baca Juga-
(1) Gametofit Dominan
Istilah gametofit dominan juga disebut Gametofitik, hal ini terjadi pada kelompok lumut lumutan seperti Lumut
hati (Liverworts), lumut sejati dan juga lumut tanduk (hornworts). Dikatakan gametofit dominan karena bentuk
dominan dari lumut adalah Gametofitnya yang haploid. Gametofit pada lumut merupakana tempat
menumpangnya sporofit yang diploid. Sporofit tidak mampu hidup tanpa adanya ikatan dengan Indukan
Gametofitnya. Hal ini salah satunya disebabkan oleh tidak adanya klorofil pada fase Sporofit lumut.
Sporofit dominan juga dikenal dengan istilah Sporofitik. Kasus seperti ini terjadi pada metagenesis paku pakuan
(Pterydophyta). Walaupun ada sedikit perbedaan. Perbedaan tersebut adalah kedua fase metagenesis paku yaitu
gametofit dan sporofit dapat hidup independen.
Walaupun begitu, fase dominan dari metagenesis paku pakuan adalah fase sporofitnya yang diploid. Dikatakan
dominan karena yang dapat diamati dan lebih besar bentuknya adalah fase Sporofitnya, serta tingkat
produktivitas energi fase sporofit metagenesis paku lebih tinggi.
Bentuk gametofit pada paku pakuan dalam metagenesis paku lebih kecil dan memiliki struktur lebih sederhana.
Ada dua jenis variasi ukuran gamet dalam metagenesi yaitu isogami dan anisogami.
Pengertian isogami adalah gamet jantan dan betina memiliki bentuk yang sama dan ukuran yang hampir sama.
Contoh isogami dalam metagenesis adalah Cladophora yaitu Cladophora callicoma memiliki bentuk gamet yang
sama dan identik serta keduanya mampu bergerak (ability to move).
Contoh anisogami adalah spesies dari genus ulva contoh Ulva lactuca , menghasilkan dua jenis gamet yang
keduanya memiliki 2 flagela dan keduanya motil (mampu bergerak, lawan dari sesil), walaupun keduanya
berbeda ukuran, gamet “betina” lebih besar dari gamet “jantan”.
Gambar Ulva lactuca By Kristian Peters — Fabelfroh 08:32, 12 December 2006 (UTC) – Self-photographed, CC BY-SA 3.0, Link
Istilah gamet betina disebut Ova, dan karena besar maka disebut megagamet, sedangkan istilah gamet jantan
disebut spermatozoa (atau spermatozoid) adan karena kecil maka disebut mikrogamet.
Pada umumnya, dan biasanya, kedua jenis varias gamet dalam metagenesis ini dihasilkan oleh dua jenis
gametangia yang berbeda yaitu antheridia untuk penghasil sperma dan arkegonia untuk penghasil telur. Sering
disebut juga anteridium dan arkegonium bila ada singular atau merujuk pada bendanya yang tunggal.
Dalam metagenesis seperti paku dan lumut juga dikenal istilah berumah satu dan berumah dua atau monoseus
dan dioseus.
Pengertian monoseus pada metagenesis adalah dalam satu gametofitnya terdapat arkegonium dan anteridium.
Sedangkan pengertian dioseus adalah dalam satu gametofinya cuman terdapat satu jenis apakah itu anteridium
ataupun arkegonium.
Ukuran spora dalam metagenesis ada dua jenis yaitu homospora atau isospora dan heterospora atau
anisospora.
Pengertian homospora adalah kesamaan bentuk dari seluruh spora yang dihasilkannya. Sehingga tidak ada yang
berbeda dari setiap sporanya bahkan hingga ditingkat strutural.
Contoh homospora dalam metagenesis adalah spesies dari genus Equisetum atau paku ekor kuda , seperti
Equisetum debile.
Heterospora dalam metagenesis adalah perbedaan bentuk spora yang dihasilkan sporofitnya. Spora yang
dihasilkan pada organisme heterospora ada dua jenis yaitu megaspora dan mikrospora. Heterospora sering kita
temui pada tumbuhan berbunga. Megaspora dihasilkan karena adanya penggabungan dari tiga sel (biasanya)
menjadi satu karena gagal meiosis.
Contoh heterospora yang lain adalah tumbuhan paku sejati Ceratopteris thalictrioides.
Sekian artikel tentang pengertian metagenesis dan penjelasannya. Tetap semangat belajar yah karena belajar itu
mudah.
Keyword:
Sumber:
Barnes, R.S.K.; Calow, P.; Olive, P.J.W.; Golding, D.W. & Spicer, J.I. (2001), The Invertebrates: a synthesis, Oxford;
Malden, MA: Blackwell, ISBN 978-0-632-04761-1
JUN
http://www.learniseasy.com