Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN DAN INTERAKSI ANTAR SEL

1. Pengertian Interaksi Sel


Sistem komunikasi suatu sel berperan teramat penting dalam menentukan respon seluler
yang akan dilakukan oleh sel. Seluruh peristiwa yang terangkum dalam dogma biologi
molekuler diawali oleh adanya aktivitas komunikasi. Untuk dapat menjalankan aktivitas
komunikasi tersebut sebuah sel (eukariotik) dilengkapi berbagai jenis reseptor yang terdapat
di membrane plasmanya.Reseptor ini biasanya meupakan bagian structural dari protein
integral yang terdapat di sela-sela lemak lapis ganda. Sel berinteraksi dengan sel lain dengan
cara komunikasi langsung atau dengan mengirimkan sinyal kepada sel target. Berikut
macam-macam interaksi sel :

Gambar-1. Komunikasi kontak langsung

Sel dapat berkomunikasi dengan cara kontak langsung. Baik sel hewan maupun sel
tumbuhan memiliki sambungan sel yang bila memang ada memberikan kontinuitas
sitoplasmik diantara sel-sel yang berdekatan. Dalam hal ini, bahan pensinyalan yang larut
dalam sitosol dapat dengan bebas melewati sel yang berdekatan. Disamping itu, sel hewan
mungkin berkomunikasi melalui kontak langsung diantara molekul-molekul pada
permukaannya.

Gambar-2. Pensinyalan Parekrin


Pada pensinyalan parekrin, sel pensekresi bertindak pada sel target didekatnya dengan
melepas molekul pengatur local ke dalam fluida ekstraseluler.

Gambar-3. Pensinyalan Sinaptik

Pada pensinyalan sinaptik, sel saraf melepaskan molekul neurotransmitter ke dalam


sinapsis antara sel lain.

Gambar-4. Pensinyal Endokrin/Hormonal

Hormone mensinyal sel target pada jarak yang lebih jauh. Pada hewan, sel endokrin
terspesialisasi mensekresi hormone ke dalam cairan tubuh yaitu darah. Hormone dapat
mencapai hamper seluruh sel tubuh, tetapi, jika dengan pengatur local. Hanya sel target
spesifik yang mengenali dan merespons sinyal kimiawi yang diberikan.

2. Metode Komunikasi Antar Sel


Selain mengatur segala macam aktivitas ternyata di dalam tubuh kita sel juga
berinteraksi antar satu sama lain. Disamping itu, mereka juag mempunyai cara atau metode
tersendiri dalam berkomunikasi, terdapat tiga metode komunikasi antar sel, yaitu:

a). Komunikasi Langsung


Komunikasi langsung, adalah komunikasi antar sel yang sangat berdekatan.
Komunikasi ini terjadi dengan mentransfer sinyal listrik (ion-ion) atau sinyal kimia melalui
hubungan yang sangat erat antara sel satu dengan lainnya. Gap junction merupakan protein
saluran khusus yang dibentuk oleh protein connexin. Gap junction memungkinkan terjadinya
aliran ion-ion (sinyal listrik) dan molekul-molekul kecil (sinyal kimia), seperti asam amino,
ATP, cAMP dalam sitoplasma kedua sel yang berhubungan.

2.1.2 b). Komunikasi Lokal


Komunikasi lokal, adalah komunikasi yang terjadi melalui zat kimia yang dilepaskan
ke cairan ekstrasel (interstitial) untuk berkomunikasi dengan sel lain yang berdekatan (sinyal
parakrin) atau sel itu sendiri (sinyal autokrin).

c). Komunikasi Jarak Jauh


Komunikasi jarak jauh: adalah komunikasi antar sel yang mempunyai jarak cukup
jauh. Komunikasi ini berlangsung melalui sinyal listrik yang dihantarkan sel saraf dan atau
dengan sinyal kimia (hormon atau neurohormon) yang dialirkan melalui darah.

3. Tahapan Komunikasi Sel


Dalam berkomunikasi, sel mempunyai proses komunikasi yang dibagi menjadi tiga
tahap, yaitu :

a. Penerimaan (reseption) , merupakan pendeteksian sinyal yang dating dari luar sel oleh sel
target. Sel kimiawi terdeteksi apabila sinyal itu terikat pada protein seluler, biasanya pada
permukaan sel yang bersangkutan.

b. Transduksi, diawali dengan pengikatan molekul sinyal mengubah protein reseptor. Tahap
transduksi ini mengubah sinyal menjadi suatu bentuk yang dapat menimbulkan respon seluler
spesifik. Pada system Sutherland, pengikastan epinefrin kebagian luar protein reseptor dalam
membrane plasma sel hati berlangsung melalui serangkaian langka untuk mengaktifkan
glikogen fosforilase. Transduksi ini kadang-kadang terjadi dalam satu langkah, tetapi lebih
sering membutuhkan suatu urutan perubahan dalam sederetan molekul yang berbeda (jalur
transduksi) sinyal. Molekul di sepanjang jalur itu sering disebut molekul relay.

Sinyal yang terjadi bukan hanya oleh adanya ikatan ligan dengan reseptor spesifik saja,
melainkan juga akibat adanya paparan langsung dengan tekanan mekanik maupun perubahan
kimiawi disekitar sel dengan melibatkan integrin.Respon, pada tahap ketiga pensinyalan sel,
sinyal yang ditransduksi akhirnya memicu respon seluler spesifik. Respon ini dapat berupa
hamper seluruh aktivitas seluler seperti katalisis leh suatu enzim, penyusunan ulang
sitoskeleton, atau pengaktivan gen spesifik di dalam nucleus.proses pensinyalan sel mebantu
memastikan bahwa aktivitas penting sperti ini terjadi pada sel yang benar, pada waktu yang
tepat, dan pada koordinasi yang sesuai dengan sel lain dalam organisme bersangkutan.
Ilustrasi tahapan komunikasi antar sel :
Gambar-5. Tahapan Komunikasi Antar Sel

Referensi
Carballido-Lopez, R.; Formhomolog MreBH governs cell mCell 2006, 11, 399-409

Liu SZ, Yao LJ, Jiang MX, et al. Apoptosis in rabbit embryos produced by fertilization or nuclear
transfer with fi broblast and cumulus cells. Reprod. 2005; 130: 359-66.

Ng RK, Gurdon JB. Epigenetic memory of active gene transcription is inherited through somatic
cell nuclear transfer. Proc Natl Acad Sci USA. 2005;102:1957-62

Tomii R, Kurome M, Ochiai T, et al. Production of cloned pig by nuclear transfer of


preadipocytes established from adult mature adipocytes. Cloning Stem Cell 2005; 7: 279-88

Anda mungkin juga menyukai