Anda di halaman 1dari 13

BIOSINTESIS ASILGLISEROL DAN SFINGOLIPID

Mohon maaf lama udah ga posting, ini saya sampaikan posting untuk materi kuliah biokimia. banyak gambar dan rumus yang tidak bisa masuk. untuk itu, silahkan download

disini agar mendapat file yang lebih lengkap.

Senyawa-senyawa asilgliserol merupakan jumlah lipid terbesar di dalam tubuh. Triasilgliserol adalah senyawa lipid yang penting di dalam timbunan lemak (gajih) dan dalam makanan. Selain itu, senyawa asilgliserol, khususnya fosfolipid, menjadi komponen penting membran plasma dan membran lainnya. Fosfolipid juga mengambil bagian dalam proses metabolisme banyak senyawa lipid. likospingolipid yang mengandung sfingosin dan residu gula, disamping asam-asam lemak, membentuk !-"#$ dari senyawa lipid pada membran plasma.

1. Biosintesis Asilgliserol %eaksi yang meliputi hidrolisis triasilgliserol oleh lipase dapat dibalik di dalam laboratorium. &amun pembalikan reaksi bukan mekanisme untuk sintesis senyawasenyawa asilgliserol di dalam jaringan. Sebelum disatukan ke dalam asilgliserol, baik gliserol dan asam lemak diaktifkan terlebih dahulu oleh 'T(. )n*im gliserol kinase akan mengkatalisis proses akti+asi gliserol menjadi sn-gliserol-,-fosfat. -ika en*im ini tidak ada atau dengan akti+itas rendah seperti dalam jaringan otot atai adiposa sebagian besar gliserol-,-fosfat harus berasal dari *at antara pada sistem glikolisis, yaitu dihidroksiaseton fosfat, yang membentuk gliserol-,-fosfat melalui reduksi dengan &'./, yang dikatalisis oleh gliserol-,-fosfat dehidrogenase. Biosintesis Triasilgliserol

'sam lemak diaktifkan menjadi asil-0o' oleh en*im asil-0o' sintetase, dengan menggunakan 'T( dan 0o'. .ua molekul asil 0o' bergabung dengan gliserol-,-fosfat untuk membantuk senyawa fosfatidat (",1-diasilgliserol fosfat). (roses ini berlangsung dalam dua tahap lewat lisofosfatidat, yang mula-mula dikatalisis oleh gliserol-,-fosfat asiltransferase dan kemudian oleh "-asil gliserol-,fosfat asiltransferase (lisofosfatidat asiltransferase). Senyawa fosfatidat diubah oleh en*im fosfatidat fosfohidrolase menjadi ",1-diasilgliserol. .alam mukosa usus terdapat lintasan monoasilgliserol, dan lewat lintasan ini monoasilgliserol diubah menjadi ",1-diasilgliserol sebagai akibat dari adanya en*im monoasilgliserol asiltransferase. Molekul asil 0o' berikutnya akan mengalami esterifikasi dengan diasilgliserol hingga terbentuk triasilgliserol yang dikatalisis oleh diasdilgliserol transferase. Sebagian akti+itas en*im ini berada dalam retikulum endoplasma sel, tapi sebagian lagi berada dalam mitokondria. 'kti+itas fosfotidat fosfohidrase terutama ditemukan dalam fraksi supernatan bebas-partikel tetapi juga terikat dengan membran plasma. Biosintesis Fosfogliserol Senyawa-senyawa fosfolipid dapat disintesis dari fosfatidat, misalnya fosfatidilinositol, atau dari ",1-diasil gliserol, misalnya fosfatidilkolin dan fosfatidiletanolamin. .alam sintesis fosfattidilinositol, senyawa sitidin trifosfat (2T(), yaitu senyawa fosfat berenergi tinggi dari 'T( bereaksi dengan fosfatidat untuk membentuk sitidin-difosfat-diasilgliserol (2.(-diasilgliserol). 'khirnya senyawa ini bereaksi dengan inisitol, dengan dikatalisis oleh en*im 2.(-diasilgliserol inositol transferase, untuk membentuk fosfatidilinositol. Melalui fosforilasi berurutan, fosfotidilinositol mula-mula ditransformasikan menjadi fosfatidilinositol 3-fosfat dan kemudian menjadi fosfatidilinositol-3,!-bifosfat. Senyawa terakhir ini dipe4ah menjadi diasilgliserol dan inositol trifosfat oleh hormon-hormon yang meningkatkan 2a15. 0edua produk ini bertindak sebagai pengantar kedua dalam kerja hormon tersebut. .alam biosintesis fosfatidilkolin dan fosfatdiletanolamin pertama-tama harus diubah menjadi kolin aktif atau etanolamin aktif. (roses perubahan ini merupakan proses dua tahap yang meliputi reaksi dengan 'T( untuk membentuk sitidin difosfokolin (2.(-kolin) atau sitidin difosfoetanolamin (2.(-etanolamin). .alam bentuk ini, kolin atau etanolamin bereaksi dengan ",1-diasilgliserol sehingga basa terfosforilasi (fosfokolin dan fosfoatanolamin) akan dialihkan kepada diasilgliserol untuk membentuk masing-masing fosfatidikolin atau fosfatidietanolamin. Biosintesis Fosfolipid Gliserol Eter & Plasmalogen Senyawa asilgliserol plasmelogenetik merupakn salah satu senyawa pada posisi " (atau 1) mempunyai residu alkenil, yang mengandung ikatan +inil eter aldehidrogenik (-2/1-6-2/72/-%8). .ihidroksi asetin fosfat merupakan pra*at

moeitas gliserol. Senyawa ini bergabung dengan asil 0oa menjadi "-asilhidroksiketon fosfat. %aksi pertukaran berlangsung diantara gugus asil dan akohol rantai panjang, sehingga "-alkilhidroksiketon fosfat (yang mengandung ikatan eter) diubah menjadi "-alkilglisrol-,-fosfat, dengan adanya &'.(/. Setelah asilasi, selanjutnya pada posisi 1, senyawa "-alkil-1-asilgliserol-,-fosfat yang dihasilkan dihidrolisis menjadi deri+at glisrol bebas. Senyawa plasmalogen dibentuk dari desaturasi deri+at analog ,fosfoetanolamin dalam mitokondria terdiri atas senyawa plasmalogen. Faktor pengaktif-trombosit disintesis dari deri+at ,-fosfokolin yang bersesuaian dan dikenal sebagai senyawa "-alkil-1-asetil-sn-gliserol-,-fosfokolin. 2. Biosintesis Sfingolipid Senyawa asam amino-sfingosin disintesis di dalam retikulum endoplasma. .engan mengikuti proses akti+asi melalui perhubungan dengan piridokasalfosfat, asam amino serin bergabung dengan palmitoil-0o' untuk membentuk ,ketosfinganin sesudah hilangnya 261. Sfingosin sendiri dibentuk setelah tahap reduksi, yang diketahui menggunakan &'.(/ sebagai donor /. Tahap ini kemudian diikuti oleh tahap oksidasi yang melibatkan en*im pla+oprotein9 tahap oksidasi ini analog dengan tahap asil 0o' dehidrogenase dalam oksidasi-:. Seramida (&-asilsfingosin) dibentuk melalui penggabungan asil-0o' dan spingosin. ugus asil sering diwakili oleh asam monoenoat atau asam lemak jenuh rantai panjang. Spingomielin merupakan fosfolipid dan dibentuk kalau seramida bereaksi dengan 2.(-kolin atau dengan fosfattidilkolin9 reaksi yang disebutkan pertama analog dengan reaksi yang dipakai dalam biosintesis fosfatidilkolin. Se4ara khas, asam lemak 213 terdapat dalam banyak senyawa glikospingolipid, khususnya senyawa glikospingolipid di dalam otak (asam lignoserat, serebronat dan ner+onat). 'sam lignoserat (21,/3;266/) disintasis sepenuhnya dari asetil 0o'. 'sam serebronat yaitu deri+at 1-hidroksi asam lignoserat, dibentuk darinya. 'sam ner+onat (21,/3!266/), suatu asam tak jenuh tunggal, terbentuk melalui perpanjangan asam oleat. Senyawa glikosfingolipid yang paling sederhana (serebrosida) adalah galaktosilseramida ( al2er) dan glukoseramida ( l42er). al4er merupakan senyawa lipid yang penting pada mielin, sedangkan gl42er adalah glikosfingilipid yang penting pada jaringan ekstraneural serta menjadi pra*at sebagian besar senyawa glikosfingiolipd yang lebih kompleks. <ridin difosfogalaktosa epimerase menggunakan uridin difosfat glukosa (<.( l4) sebagai substrat dan melaksanakan epimerasi moeitas glukosa menjadi galaktosa, dan dengan demikian membentuk uridin difosfat galaktosa (<.( al). alaktosilseramida dibentuk dalam suatu reaksi antara seramida dan <.( al. Sulfogalaktosilseramida dibentuk sesudah reaksi selanjutnya dengan ,8-fosfoadenosin-!8-fosfosulat (('(S9=sulfat aktif=). ('(S juga terlibat dalam biosintesis senyawa sulfo(galakto)gliserolipid dan steroid sulfat.

angliosida disintesis dari seramida melalui penambahan bertahap senyawasenyawa gula aktif dan asam sialat yaitu biasanya asam &-astilneuraminat. angliosida dengan berat molekul yang semakin tinggi bisa dibentuk dalam jumlah yang besar. Sebagian besar en*im yang mengalihkan gula dari senyawa nukleotida gula (glikosil transferase) ditemukan dalam aparatus golgi. likosfingolipid merupakan unsur pembentuk lipatan luar membran plasma, dan sebagian unsur pembentuk tersebut, senyawa ini mungkin mempunyai peranan pentig dalam komunikasi serta kontak antar sel, sebagian senyawa glikosfingolipid merupakan antigen . %antai oligosakarida yang serupa dijumpai dalam senyawa glikoproteindi dalam membran plasma. -enis-jenis gangliosida tertentu berfungsi sebagai reseptor untuk toksin bakteri.

PENGANGKUTAN DAN PEN !"PANAN #!P!D


Pengang$%tan #ipid >emak yang diserap dalam makanan dan lipid yang disintesis oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut di antara berbagai jaringan dan organ tubuh untuk digunakan serta disimpan. 0arena lipid tidak larut dalam air, timbul permasalahan bagaimana pengangkutannya dalam plasma darah. (ermasalahan tersebut dipe4ahkan melalui pengikatan senyawa-senyawa lipid non polar (triasilgliserol dan ester kolestril) dengan lipid ampifatik(posfolipid dan kolesterol) serta protein untuk membentuk lipoprotein yang bisa ber4ampur dengan air )kstraksi senyawa lipid plasma dengan pelarut lipid yang sesuai, dan pemisahan hasil ekstraksi selanjutnya menjadi berbagai kelompok lipid memperlihatkan adanya trigliserol, posfolipid, kolesterol dan ester kolesteril. .isamping itu terlihat pula adanya fraksi asam lemak rantai panjang tak teresterifikasi(asam lamak bebas) dalam jumlah yang jauh lebih sedikit dan membentuk kurang dari !$ total asam lemak yang ada di dalam plasma darah. 'sam lemak bebas kini dikenal sebagai lipid plasma yang se4ara metabolik paling aktif. >emak murni mempunyai densitas lebih rendah daripada densitas air. 6leh karena itu, semakin tinggi proporsi lipid terhadap protein dalam lipoprotein, semakin rendah densitasnya (tabel #"). Sifat ini dipakai untuk memisahkan berbagai lipoprotein dalam plasma darah dengan ultra sentrifugasi. 0omposisi berbagai fraksi lipoprotein yang berlainan ini dan diperoleh melalui sentrifugasi diperlihatkan pula dalam tabel #" Selain penggunaan berbagai teknik yang bergantung pada densitasnya, lipoprotein dapat pula dapat pula dipisahkan menurut sifat-sifat elektroforesisnya menjadi lipoprotein ?, -:, pre-: dan dapat diidentifikasi lebih akurat dengan 4ara-4ara imuno elektroforesis. .iluar FF' sudah dikenali 3 kelompok penting lipoprotein yang mempunyai makna penting se4ara fisiologis dan dalam diagnosis klinik. 0eempat kelompk ini adalah@ 0ilomikron yang berasal dari penyerapan triasilgliserol dalam usus.

Very Low density lipoprotein (A>.> atau pre-:-lipoprotein) yang berasal dari hati untuk mengeluarkan triasilgliserol Low density lipoprotein (>.>) yang memperlihatkan tahap akhir dalam katabolisme A>.>. High density lipoprotein (/.> atau ? -lipoprotein) yang terlibat dalam metabolisme A>.>, kimikron dan juga kolesterol. Triasil gliserol merupakan unsur lipid yang dominan di dalam kimikron dan A>.>, sedangkan kolesterol dan fosfolipid masing-masing dominan dalam >.> dan /.>. Pengang$%tan Triasilgliserol Berdasarkan definisinya, kilomikron ditemukan dalam 4airan getah bening (4hyle) yang dibentuk hanya oleh sistem limfatik yang mengaliri usus halus. 0ilimikron ini bertanggung jawab atas pengangkutan semua lipid dari makanan di dalam sirkulasi darah. (embentukan kilomikron meningkat bersamaan dengan semakin besarnya jumlah triasilgliserol yang diserap. Sebagian A>.> plasma berasal dari hati. A>.> merupakan alat pengangkut triasilgliserol dari hati ke jaringan ekstrahepatik. 'ntara mekanisme pembentukan kilomikron oleh sel-sel usus dan pembentukan A>.> oleh sel-sel parenkim hati terdapat banyak persamaan. 'poliprotein B ('poliprotein utama >.> atau -:lipoprotein) disintesis oleh ribosom dalam retikulum endoplasmik kasar dan disatukan dengan lipoprotein dalam retikulum endoplasmik halus merupakan tempat utama triasil gliserol. >opoprotein mengalir lewat aparatus dan dalam organ sel ini diperkirakan terjadi penambahan residu karbohidrat pada lipoprotein. 0ilomikron dan A>.> dilepas dari sel usus atau sel hati melalui penyatuan +akuola sekresi dengan membran sel (pinositosis kebalikan). 0ilomikron mengalir dalam ruang antar sel usus dan akhirnya berjalan ke dalam sistem limfatik (lakteal), yang mengosongkam isisnya ke dalam intestinum. A>.> disekresikan oleh sel parenkim hati ke dalam ruang .isse dan kemudian ke dalam sinusoid hepatika lewat fenestra dala lapisan endotel. 0esamaan antara dua proses tersebut dan mekanisme anatominya sangat men4olok, karena C di luar kelenjar mammai C usus dan hati merupakan satu-satunya jaringan yang mengekresikan lipid tertentu. 0etidakmampuan lipid tertentu yang berukuran kilomikron dan A>.> tersebut untuk melintasi sel-sel endotel pembuluh kapiler tanpa proses hidrolisis sebelumnya, mungkin menjadi alasan bagi lemak makanan memasuki sirkulasi darah lewat sistem limfatik (duptus toraksikus) dan bukan lewat forta hati. Dalaupun demikian, baik kilomikron maupun A>.> yang terisolasi dari darah sama-sama mengandung apolipoprotein 2 dan ), lipoprotein Enas4ent= atau lipoprotein yang baru disekresikan hanya mengandung sedikit atau tidak mengandung sama sekali apolipoprotein tersebut, dan komplemen lengkap polipeptida apo 2 serta ) terlihat diekstrasi melalui pengalihan dari /.> begitu kilomikron dan A>.> memasuki sirkulasi darah. Triasilgliserol pada Kilomi$ron dan &#D# Di'idrolisis ole' #ipoprotein #ipase 'ntara kemampuan jaringan untuk menyatukan asam-asam lemak triasilgliserol lipoprotein dan akti+itas en*im lipoprotein lipase, terdapat korelasi yang bermakna. )n*im ini berada pada dinding pembuluh darah kapiler yang terikat rantai

proteoglikan pada heparan sulfat, dan ditemukan dalam jaringan adiposa, jantung, paru, medula renalis, aorta, diafragma serta glandula mammai dalam keadaan laktasi. .arah normal tidak mengandung en*im tersebut dalam jumlah berarti, namun setelah penyuntikan heparin lipoprotein lipase akan dilepas dari heparan sulfat yang mengikatnya, lalu masuk ke dalam darah dengan disertai penjernihan lipemia. >ipase juga dilepaskan dari hati oleh sejumlah besar heparin, tetapi en*im ini memperhatikan sifat-sifat yang berbeda dengan sifat-sifat lipoprotein lipase dan tidak mudah bereaksi dengan kilomikron. Baik fosfolipid maupun apolipoprotein 2-FF (polopeptida berukuran lebih ke4il yang dapat dialihkan se4ara bebas diantara beberapa lipoprotein yang berlainan) diperlukan sebagai kofaktor untuk akti+itas lipoprotein lipase. 'po 2-FF mempunyai tempat pengikatan fosfolipid spesifik yang lewat tempat pengikatan ini melekat pada protein. -adi, kilomikron dan A>.> menghasilkan en*im untuk proses metabolismenya sendiri bersama dengan substrat dan kofaktornya. /idrolisis berlansung sementara lipoprotein terikata dengan en*im tersebut pada endotelium. Triasilgliserol dihidrolisis terus lewat diasilgliserol menjadi monoasilgliserol yang kemudian dihidrolisis menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Sebagian asam lemak bebas yang dilepaskan ini akan kembali ke dalam sirkulasi darah dan melekat pada albumin, namun jumlah terbesarnya akan diangkut ke dalam jaringan (gambar #;). %eaksi dengan lipoprotein lipase mengakibatkan hilangnya G#$ triasilgliserol pada kilomikron dan hilangnya apo 2 (yang kembali pada /.>) tetapi bukan '(6 ). >ipoprotein yang dihasilkan atau sisa kilomikron menjadi lebih kaya dengan kolesterol dan ester kolesteril dengan hilangnya triasilgliserol. (erubahan yang sama terjadi pada A>.>, dengan pembentukan sisa-sisa A>.> atau F.> (intermediatedensity lipoprotein). Sisa-sisa kilomikron diambil oleh hati sedangkan senyawa ester kolesteril dan triasilgliserol akan dihidrolisis serta dimetabolasi. "eta(olasi #D# Sebagian besar >.> terbentuk dari A>.>, dan sebagian produksi >.> dilaksanakan oleh hati. /.> disintesis disekresikan baik dari hati maupun intestinum (gambar #;). &amun demikian /.> nascent (baru disekresikan) hanya mengandung apolipoprotein ' (?-lipoprotein). Funsi utama /.> adalah sebagai tempat penyimpanan untuk apolipoprotein ' dan 2 yang dibutuhkan dalam metabolisme kilomikron dan A>.>.

/.> nascent terdiri atas lapisan ganda fosfolipid berbentuk 4akram yang mengandung hapolipoprotein dan kolesterol bebas. >ipoprotein ini serupa dengan partikel yang ditemukan dalam plasma penderita defisiensi en*im lesitin@ kolesterol asiltransferase (>2'T) dan dalam plasma penderita ikterusobstruktif. >2'T dan akti+ator >2'T apolipoprotein '-F- terikat dengan 4akram tersebut. (roses katalisis

oleh >2'T mengubah fosfolipid permukaan dan kolesterol bebas menjadi ester kolesteril dan lisolesitin. )ster kolestril nonpolar bergerak ke bagian enterior yang bersifat hidrofobik, sementara lisolesitin dialihkan pada albuminplasma. %eaksi tersbut berlanjut dengan menghasilkan inti nonpolar yang mengupayakan pemisahan lapisan ganda menjadi /.> sferis pseudomisel, yang disalut oleh selaput permukan senyawa lipid polar dan apolipoprotein. 0olesterol yang tereksterifikasi dapat dialihkan dari /.> kepada lipoprotein yang intensitasnya lebih rendah seperti kilomikron, A>.> dan >.>, dengan bantuan protein pengalih ester kolesterol ('po .) yang merupakan unsur lain pembentuk /.>. -adi, protei pengalih ester kolesteril memungkinkan pengangkutan ester kolesteril pada /.> ke hati lewat sisa-sisa kilomikron serta A>.> atau lewat pengambilan >.> dalam hati. Peranan 'ati dalam pengang$%tan dan meta(olisme lipid /ati melaksanakan sejumlah fungsi utama dalam metabolisme lipid, yang diantaranya@ /ati memudahkan pen4ernaan dan penyerapan lipid melalui getah empedu yang mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang disintesis dalam hati. /ati mempunyai sejumlah sistem en*im yang aktif untuk sintesis serta oksidasi asamasam lemak dan untuk sintesis triasilgliserol, fosfolipid serta kolesterol. /ati mensintesis lipoprotein plasma. /ati mengubah asam-asam lemak menjadi badan keton (ketogenesis) /ati berperan dalam metabolisme lipoprotein plasma. Se$resi &#D# )epati$ Senyawa-senyawa triasilgliserol hepatik merupakan pra*at triasilgliserol yang terkandung di dalam A>.> plasma. Sintesis trasil gliserol menghasilkan rangsangan segera untuk pembentukan dan sekresi A>.>. 'sam-asam lemak yang digunakan dalam sintesis senyawa triasilgliserol hepatik berasal dari@ ". sintesis di dalam hati dari asetil-0o' yang terutama berasal dari karbohidrat, 1. asam lemak bebas dari dalam darah. Faktor-faktor yang mendorong sintesis triasilgliserol dan sekresi A>.> oleh hati yaitu@ (") pemberian makanan yang kaya karbohidrat, sehingga meningkatakan ke4epatan lipogenesis dan esterifikasi asam lemak9 (1) kadar asam lemak bebas yang tinggi dalam darah9 (,) adanya insulin dengan konsentrasi tinggi, dan glukagon dengan konsentrasi rendah, yang akan meningkatkan sintesis, esterifikasi asam lemak dan menghambat proses oksidasinya. *aringan Adiposa mer%pa$an Simpanan Utama Triasilgliserol Dalam T%(%' Simpanan triasilgliserol terus-menrus mengalami lipolisis (hidrolisis) dan resterifikasi (gambar #G). Banyak faktor nutrisi, metabolisme dan hormonal yang mengatur metabolisme pada jaringan adiposa bekerja pada proses esterifikasi atau lipolisis.

/asil akhir kedua proses ini menentukan besaran depot asam lemak bebas dalam jaringan adiposa, yang selanjutnya menjadi sumber dan penentu kadar asam lemak bebas yang beredar dalam plasma. Pen+ediaan Sen+a,a Gliserol -.fosfat "engat%r Esterifi$asi/ #ipolisis Di$endali$an ole' #ipase +ang Pe$a )ormon .alam jaringan adiposa, triasilgliserol disintesis dari asil-0o' dan gliserol ,fosfat. 0arena en*im gliserol kinase memperlihatkan akti+itas yang rendah dalam jaringan adiposa, senyawa gliserol tidak dapat dimanfaatkan sampai taraf lanjut dalam proses esterifikasi asil-0o'. <ntuk penyediaan senyawa gliserol ,-fosfat, jaringan tersebut bergantung pada glikolisis dan pasokan glukosa. Triasilgliserol menjalani hidrolisis oleh en*im lipase yang peka hormon untuk membentuk asam-asam lemak bebas dan gliserol. 0arena gliserol tidak dapat segera dimanfaatkan dalam jaringan ini, senyawa tersebut akan berdifusi untuk memasuki plasma dan digunakan oleh jaringan sperti hati dan otot yang memiliki en*im aktif gliserol kinase. 'sam lemak bebas yang terbentuk dari lipolisis dapat diubah kembali dalam jaringan menjadi asil-0o' oleh en*im asil-0o' sintetase dan menjalani resterifikasi dengan senyawa gliserol ,-fosfat untuk membentuk triasilgliserol. -adi, dalam jaringan terdapat siklus lipoprotein dan resterifikasi yang berkesinambungan. Pening$atan "eta(olisme Gl%$osa "eng%rangi Kel%aran Asam #ema$ Be(as 0alau penggunaan glukosa oleh jaringan adiposa meningkat, aliran keluar asam lemak bebas akan berkurang, namun pelepasa gliserol akan berlangsung terus. )fek tersebut dianggap terjadi sebagai akibat penyediaan gliserol ,-fosfat, yang meningkatkan esterifikasi asam-asam lemak bebas lewat asil-0o'. lukosa dapat melewati beberapa lintasan metabolisme dalam jaringan adiposa, yang men4akup oksidasi menjadi 261 lewat siklus asam sitrat, oksidasi dalam lintasan pentosa fosfat, kon+ersi menjadi asam-asam lemak rantai panjang, dan pembukaan asilgliserol lewat gliserol ,-fosfat. &amun dengan berkurangnya pemakain total glukosa, sebagian besar glukosa akan diarahkan kepada pembentukan gliserol ,-fosfat untuk esterifikasi asil-0o', yang membantu mengurangi aliran keluar asam-asam lemak bebas. !ns%lin "eng%rangi Kel%aran Asam #ema$ Be(as 0e4epata pelepasan asam lemak bebas dari jaringan adiposa dipengaruhi oleh banyak hormon, dan hormon-hormon ini mempengaruhi laju esterifikasi atau laju lipolisis. Fnsulin menghambat pelepasan asam lemak bebas dari jaringan adiposa, yang diikuti dengan penurunan kadar asam lemak bebas dalam plasma. /ormon ini menigkatkan lipogenesis, sintesis asilgliserol dan juga menambah oksidasi glukaosa menjadi 261 lewat lintasn pentosa fosfat.

Funngsi utama dari hormon insulin pada jaringan adiposa adalah menghambat akti+itas en*im lipase yang peka hormon, dengan menurunkan pelepasan, nukan saja asam-asam lemak bebas tetapi juga gliserol. -aringan adiposa jauh lebih peka terhadap insulin dibandingkan dengan banyak jatingan lainnya, dan hal ini menunjukkan jaringan adiposa sebagai tempat kerja insulin yang penting dalam keadaan in +i+o. Se0%mla' Besar )ormon "amp% "enggala$$an #ipolisis Sejumlah hormon dapat memper4epat pelepasan asam lemak bebas dari jaringan adiposa dan menaikkan kadar asam lemak plasma dengan meningkatkan ke4epatan lipolisis pada simpanan triasilgliserol (gambar "#)./ormon-hormon ini meliputi efinefrin, norefinefrin, glukagon, hormon adrenokortikotrofik ('T2/), hormon perangsang ?-dan :-melanosit (MS/), hormon pertumbuhan ( /) dan +asopresin. <ntuk memperoleh efek yang optimal, sebagian besar proses lipolitik ini memerlukan keberadaan hormon tiroid dan glukokortikoid. 0edua hormon ini tidak meningkatkan lipolisis se4ara men4olok tetapi bekerja dengan kemampuan fasilitasi dan memudahkan berkenaan dengan faktor-faktor endokrin lipolitik lainnya. /ormon yang bekerja 4epat dalam menggalakkan lipolisis adalah ketekolamina, melaksanakanya dengan merangsang akti+itas adenilat siklase, yaitu en*im yang mengubah 'T( menjadi 4'M(. .engan merangsang en*im protein kinase yang bergantung pada 4'M(, senyawa 4'M( akan mengubah bentuk inaktif en*im triasilgliserol lipase peka hormon menjadi bentuk aktif en*im lipase. >ipolisis sebagian besar dikendalikan oleh jumlah 4'M( yang ada dalam jaringan. Senyawa 4'M( diuraikan menjadi !8-'M( oleh en*im fosfodiesterase senyawa ,8,!8nukleotida siklik. Fnsulin bekerja antagonis terhadap efek hormon lipotetik. )fek antilipotetik yang dimiliki insulin dapat ditimbulkan oleh penghambatan sintesis 4'M( pada tempat adenilat siklase. )fek hormon pertumbuhan dalam menggalakkan lipolisis bekerja lambat. )fek ini tergantung pada sintesis protein terlibat dalam pembentukan 4'M(. /ormon-hormon glukokortikoid mengglakkan lipolisis lewat sintesis protein lipase yang baru melalui lintasan yang tidak bergantung 4'M( dapat dihambat oleh insulin.

S!NTES!S1 PENGANGKUTAN DAN EKSK2ES! K3#ESTE23#


0olesterol adalah molekul biologis yang berperan sangat penting dalam sintesis membran sel, prekusor sintesis hormon steroid, hormon korteks adrenal dan sintesis asam- asam empedu dan +itamin .. 0olesterol terdiri atas high density cholesterol (/.>), low density cholesterol (>.>) dan trigliserida. /.> berperan dalam membawa kolesterol dari aliran darah ke hati. >.> berperan dalam membawa kolesterol kembali ke aliran darah. 0olesterol yang terdapat dalam tubuh dapat berasal dari makanan (eksogen) atau disintesis oleh tubuh (endogen). 0olesterol merupakan jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. 0olesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. 0olesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan

sejumlah komponen penting seperti +itamin . (untuk membentuk H mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (4ontohnya )strogen H Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pen4ernaan ). 0olesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar !## mgIhari) dan dari makanan yang dimakan. (embentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (!#$ total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. -enis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol. 1. Biosintesis Kolesterol Sintesis kolesterol di mulai dari perpindahan asetil-0o' dari mitokondria ke sitosol, khususnya di peroksisom. Biosintesis kolesterol terjadi di 1! $ di organ hati dan "#$ di usus ()ndo,at all,"G;J). Terdapat lima tahapan utama dalam biosintesis kolesterol yaitu@ Me+alonat, yang merupakan senyawa enam-4arbon, disintesis dari asetil 0o' Sintesis kolsterol berlangsung dilur mitokondria. (ada mulanya, dua molekul asetil 0o' berkondensasi membentuk asetoasetik 0o' dan reaksi kondensasi ini dikatalisis en*im sitosol tiolase. reaksi lain yang berlangsung di dalam hati, yaitu senyawa setoasetat yang dibuat di dalam mitokonsria dalam lintasan ketogenesis berdifusi ke dalam sitosol dan mungkin diaktifkan menjadi asetoasetil 0o' oleh en*im asetoasetil 0o' sintetase, dengan menggunakan 'T( dan 0o'. 'setoasetil 0o' berkondensasi dengan molekul asetil 0o' berikutnya untuk membentuk ,-hidroksi-,-metilglutarin0o' (/M -0o') dan reaksi kondensasi ini dikatalisis oleh en*im /M -0o' sintetase. /M -0o' diubah menjadi me+alonat dalam sebuah proses reduksi dua tahap oleh &'.(/ dengan dikatalisis oleh en*im /M -0o' reduktase.

a.

b. <nit isoprenoid dinbentuk dari me+alonatmelalui pelepasan 261 Me+alonat mengalami fosforilasi oleh 'T untuk membentuk beberapa senyawa antara terfosforilasi aktif. .engan bantuan reaksi dekarboksilasi terbentuk isopentenilpirofosfat. 4. )nam unit isorenoid mengadakan kondensasi untuk membentuk senyawa antara skualena Tahap ini meliputi kondensasi tiga molekul isompentenilpirofosfat untuk membentuk farnesil pirofosfat. (roses ini terjadi lewat isomerisasi senyawa isopentenilpirofosfat yang meliputi pergeseran ikatan rangkap untuk membentuk dimetilalil pirofosfat, kemudian diikuti oleh kondensasi dengan molekul isopentil pirofosfat lainnya hingga terbentuk senyawa antara geranil pirofosfat. 0ondensasi selanjutnya dengan isopentenilpirofosfat membentuk farsenil pirofosfat. .ua molekul fernesil pirofosfat berkondensasi pada ujung irofosfat dalam sebuah reaksi yang meliputi pertama-tama eliminasi pirofosfat hingga terbentuk praskuelena pirofosfat dan kemudian diukuti oleh reduksi dengan &'.(/ yang disertai eliminasi radikal

d.

e.

2.

pirofosfat sisanya. Senyawa yang dihasilkan adalah skualena. Selanjutnya lintasan trans-metilglukonat mengeluarkan dimetililpirofosfat dan mengembalikannya lewat trans-,metilglutakonat-0o', menjadi /M -0o'. >intasan ini memegang peranan penting dalam keseluruhan laju sintesis kolesterol. Skualena mengalami siklisasi untuk menghasilkan senyawa steroid induk yaitu lanosterol Skualena memunyai struktur yang sangat mirip dengan inti steroid. Sebelum terjadi penutupan 4in4in, skualena diubah menjadi skualena 1,,-dioksida oleh en*im oksidase dengan fungsi 4ampuran di dalam reti4ulum endoplasma, yaitu en*im skualena epoksidase. ugus metal pada 2"3 dipindahkan kepada 2",, dan pada 2K kepada 2"3 ketika terjadi siklisasi yang dikatalisis oleh en*im oksidoskualena@ lanosterol siklase. 0olesterol dibentuk dari lanosterol setelah melewati beberapa tahapan .alam tahap ini terjadi pembentukan kolesterol dari lanosterol yang berlangsung di dalam reti4ulum endoplasma dan meliputi perubahan pada inti steroid serta rantai samping. ugus metal pada 2"3 dioksidasi menjadi 261untuk membentuk "3-desmetil lanosterol. .ua gugus metal pada 23 dikeluarkan untuk memproduksi *imosterol.;,13kolestadienol dibentuk dari *imosterol melalui pergeseran ikatan rangkap diantara 2K dan 2G ke posisi diantara 2K dan 2;. .emosterol dibentuk pada titik ini oleh pergeseran ikatan rangkap dalam 4in4in B, untuk mengambil posisi diantara 2 ! dan 2J, seperti halnya dalam kolesterol. 0olesterol dihasilkan ketika ikatan rangkap pada rantai samping direduksi. (engangkuan kolesterol 0olesterol pada umunya ditemukan dalam bentuk teresterifikasi. 0olesterol diangkut dalam lipoprotein pada plasma. )ster kolesterol dalam makanan akan dihidrolisis menjadi kolesterol bebas, yang kemudian ber4ampur dengan kolesterol bebas dari makanan dan kolesterol empedu sebelum diserap dari dalam usus bersama dengan unsure lipid lainnya. Senyawa ini ber4ampur dengan kolesterol yang disintesis dalam usus, kemudian disatukan ke dalam kilomikron. .ari kolesterol yang diserap, K#-G#$ akan mengalami esterifikasi dengan asam lemak rantai panjang di dalam mukosa usus. 0etika kilomikron bereaksi dengan lipoprotein lipase untuk membentuk sisa kilomikron, hanya sekitar !$ ester kolesteril yang hilang dan sisanya diambil oleh hati ketika sisa kilomikron bereaksi dengan reseptor apo) atau reseptor >.> dan dihidrolisis menjadi kolesterol bebas, A>.> yang terbentuk dalam hati mengangkut kolesterol ke dalam plasma. Sebagian besar kolesterol dalam A>.> tertahan di dalam sisa A>.> (F.>) yang diambil oleh hati atau diubah menjadi >.> yang selanjutnya akan diambil oleh reseptor >.> dalam hati dan jaringan ekstrahepati4. 'kiti+itas >2'T berkaitan dengan jenis /.> yang mengandung apo'-F. .engan teresterifikasinya kolesterol dalam /.>, perbedaan gradient (konsentrasi) akan terjadi dan menarik kolesterol dari jaringan serta lipoprotein lainnya. (rotein

pemindah ester kolesteril akan memperlan4ar proses pemindahan ester kolesteril dari /.> ke A>.>, >.> dan dalam jumlah ke4il kepada kilomikron. (rotein ini memungkinkan pemindahan triasil gliserol ke arah yang berlawanan. 0arena itu, protein tersebut menghilangkan inhibisi produk hasil akti+itas >2'T dalam /.>. Se4ara bersamaan, /.>1 yang kaya triasil gliserol, melepaskan muatan di dalam hati setelah bereaksi dengan en*im lipase hepati4 kemudian didaur ulang sebagai /.>,.

-.

E$s$resi $olesterol 0olesterol yang diekskresikan ke dalam empedu akan diserap kembali. )kskresi garam empedu akan diserap kembali ke dalam sirkulasi porta, diambil oleh hati dan diekskresikan kembali ke dalam empedu. aram empedu yang tidak diserap diekskresikan ke dalam feses. 'sam empedu primer disintesis dalam hati oleh kolesterol. 'sam empedu ini adalah asam kolat (yang ditemukan dalam jumlah besar) serta asam kenodeoksikolat, dan keduanya dibentuk dari pra*at yang sama di mana pra*at ini sendiri berasal dari kolesterol. %eaksi ;-hidroksilasi pada kolesterol merupakan tahap pertama yang harus ada dalam biosintesis asam empedu, dan reaksi ini membatasi ke4epatan dalam lintasan untuk sintesis asam empedu tersebut. %eaksi tersebut dikatalisis oleh en*im ;-hidroksilase, yaitu suatu en*im mikrosomal. %eaksi ;-hidroksilasi ini memerlukan oksigen &'.(/ serta sitokrom (3!#, dan tampaknya merupakan reaksi monooksigenase yang khas. Tahap hidroksilase berikutnya juga dikatalisis oleh en*im monooksigenase. .efisiensi +itamin 2 akan menggangu pembentukan asam empedu pada tahap ;-hidroksilasi, dan menyebabkan penumpukan kolesterol serta aterosklerosis pada hewan marmut yang menderita penyakit skorburt. 'wal lintasan pada biosintesis asam empedu akan terbagi menjadi satu sublintasan yang meghasilkan kolil 0o' yang ditandai oleh gugus ekstra -6/ pada posisi "1, dan lintasan lain yang menghasilkan kenodeoksikolil 0o'. .i luar perbedaan ini, kedua lintasan meliputi reaksi hidroksilasi dan pemendekan rantai samping yang serupa, untuk menghasilkan struktur asam empedu yang khas dengan gugus -6/ pada posisi , serta ; dan saturasi penuh pada inti steroid. 'sam empedu primer ini memasuk empedu sebagai konyugat glisin atau taurin. (ada manusia rasio konyugat glisin terhadap taurin normalnya ,@". Mengingat getah empedu mengandung kalium serta natrium dengan jumlah yang bermakna dan p/nya alkalis, maka diasumsikan bahwa asam empedu dan konyugatnya sebenarnya berbentuk garam karena itu geah empedu dunamakan garam empedu. Sebagian dari asam empedu primer yang ada dalam usus mengalami beberapa perubahan selanjutnya oleh akti+itas bakteri intestinal. (erubahan ini men4akup reaksi

dekonyugasi dan ;-hidroksilasi, yang menghasilkan asam empedu sekunder, yaitu asam deoksikolat dari asam kolat, dan asam litokolat dari asam kenodeoksikolat. Meskipun hasil pen4ernaan lemak, termasuk kolesterol, diserap dalam bagian "## 4m pertama usus halus, namun asam empedu rimer dan sekunder hampir tanpa terke4uali diserap di dalam ileum, dengan pengaliran sekitar GK-GG$ asam empedu yang diekskresikan ke dalam usus kembali ke hati lewat sirkulasi porta. (eristiwa ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. 'kan tetapi, asam litokolat tidak diserap kembali dalam jumlah yang berarti karena sifat tak larut yang dimilikinya. Sebagian ke4il garam empedu (mungkin hanya 3##mgIhari) tidak ikut diserap dan dengan demikian dikeluarkan dari tubuh bersama feses. Meskipun jumlah ini sangat sedikit, namun lintasan tersebut merupakan lintasan utama untuk mengeluarkan kolesterol. Sirkulasi enterohepatik garam empedu terjadi begitu efisien sehingga tiap harinya depot asam empedu yang relati+e ke4il (sekitar ,-! gram) yang didaur melalui intestinum sebanyak J-"# kali dengan jumlah kehilangan yang ke4il dalam feses, yaitu kurang lebih sebanyak "-1$ per kali lintasan lewat sirkulasi enterohepatik. &amun demikian, setiap harinya, asam empedu dengan jumlah sama seperti jumlah yang hilang dalam feses akan disintesis dari kolesterol dalam hati, sehingga depot asam empedu dapat dipertahankan dengan ukuran yang tetap. /al ini di4apai lewat system pengendalian umpanbalik. Tahap utama yang membatasi ke4epatan reaksi biosintesis asam empedu terletak pada reaksi ;-hidroksilasi, dan tahap tersebut dalam biosintesis kolesterol berada pada tahap /M -0o' reduktase. 'kti+itas kedua en*im ini sering mengalami perubahan yang sejajar, sehingga sulit dipastikan apakah penghambatan sintesis asam empedu pertama-tama terjadi pada tahap /M -0o' reduktase atau pada reaksi ; -hidroksilase. 0edua en*im memperlihatkan +ariasi diurnal serupa pada akti+itasnya. Fnduksi gen bagi ;hidroksilase oleh kolesterol dalam makanan dan supresinya oleh asam empedu pernah diperagakan. .alam hal ini, kembalinya garam empedu ke hepar lewat sirkulasi enterohepatik merupakan pengendalian yang penting karena jika terganggu, proses ini akan mengaktifkan en*im ;-hidroksilase. )n*im (di samping /M -0o' reduktase) dapat dikendalikan oleh reaksi fosforilasi-defosforilasi yang ko+alen. Berbeda dengan /M -0o' reduktase, bentuk terfosforilasi itulah yang meningkatkan akti+itas kerja en*im ;-hidroksilase. http@IIelangbiru,##3.blogspot.4omI1#""I#1Ibiosintesis-asilgliserol-dan.html

Anda mungkin juga menyukai