Anda di halaman 1dari 13

Metabolisme Protein

Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses katabolisme
protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan.proses anabolik
dan katabolik.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorbsi
melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino
dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung keseimbangan antara
pembentukan asam amino dan penggunaannya.Hati berfungsi sebagai pengatur
konsentrasi asam amino dalam darah.
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan
digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti protein dalam
jaringan yang mengalami proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang telah
dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Reaksi-reaksi yang terjadi dalam metabolisme
protein, sebagai berikut:
a. Transaminasi
Hati adalah tempat utama berlangsungnya penyerapan asam amino dan proses
metabolisme protein (termasuk katabolisme, anabolisme dan sintesis protein). Katabolime
asam amino dipecah didalam sel hati, termasuk proses transaminasi, deaminasi asam
amino yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea). Langkah pertama dalam
metabolisme protein adalah transaminasi. Transaminasi ialah proses katabolisme asam
amino yang melibatkan pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam
amino lain. Dalam reaksi transaminasi gugus amino dipindahkan kepada salah satu dari
tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, α-ketoglutarat atau oksaloasetat.Transaminasi
bersifat reversiblesehingga senyawa keto dapat diubah menjadi asam amino dan sebalinya
asam amino dapat diubah menjadi asam keto, misalnya alanin + α –ketoglutarat berubah
menjadi piruvat + glutamat.Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam
cairan sitoplasma.
Gambar 1. Proses Transaminasi
Proses transaminasi didahului oleh perubahan asam amino menjadi bentuk
asamketo.Reaksi katabolisme asam amino dibantu oleh enzim yang disebut
aminotransferase.Enzim ini membutuhkan vitamin B6 dalam bentuk koenzim piridoksal
fosfat (PLP).Ada tiga enzim yang penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin
transaminase (ALT), aspartat transaminase (AST) dan glutamat transaminase (GPT) yang
bekerja sebagai katalisator.Asam amino yang aktif dalam enzim aminotranferase adalah
alanin, glutamatdan aspartat.Secara keseluruhan hasil reaksi transaminasi dapat diubah
menjadi asam glutamat.
Aminotransferase ditemukanpada beberapa jaringan seperti AST ditemukan lebih
banyak dalam jantung daripada di hati, otot, dan jaringan lain. Sebaliknya, ALT ditemukan
lebih banyak dalam hati daripada di jantung dan ginjal.Pada beberapa kelainan di organ,
serum konsentrasi enzim meningkat dan berfungsi sebagai indikatror tingkat keparahan
suatu organ. Kerusakan hati dapat ditemukan pada AST dan ALT yang meningkatserta
enzim lainyang ditemukan di dalam hati sepertialkalin phosphatase dan laktat
dehidrogenase. Pada kerusakan jantung biasanya ditunjukkan oleh konsentrasi darah tinggi
dari AST dan kreatin phosphokinase.
b. Deaminasi Oksidatif
Hasil dari reaksi transaminasi asam amino adalah asam glutamat.Dalam beberapa sel,
asam glutamat mengalami deaminasi oksidatif.Deaminasi oksidatif adalah proses
pemecahan (hidrolisis) asam amino menjadiasam keto dan ammonia (NH4+). Misalnya
Asam glutamat+ NAD+ berubah menjadiα ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+. Dalam
proses tersebut asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+ dengam
bantuan glutamat dehidrogenase. Selain itu, NAD+ glutamat dehidrogenase dapat
menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron.Glutamat dehidrogenase merupakan enzim
yang penting dalam metabolisme asam amino oksidase dan D-asam oksidase.
Proses deaminasi asam amino dapat terjadi secara oksidatif dan non oksidatif. Contoh
deaminasi secara oksidatif adalah asam glutamat, reaksi degradasi asam glutamate
dikatalis oleh enzim L-glutamat dehidrogenase yang dibantu oleh NAD dan
NADP.Sedangkan deaminasi non oksidatif adalah penghilangan gugus amino dari asam
amino serin yang dikatalis oleh enzim serinhidretase.
Gambar 2. Proses Deaminasi Oksidatif

Deaminasi menghasilkan 2 senyawa penting yaitu senyawa nitrogen


dannonnitrogen.Senyawa nonnitrogen yang mengandung gugus C, H, dan O selanjutnya
diubahmenjadi asetil Co-A. Asetil Co-Adigunakan untuk sumber energi melalui jalur siklus
Kreb’s ataudisimpan dalam bentuk glikogen. Ada dua jalur metabolik dalam pembentukan
asetil Co-A, yaitu melalui asam piruvat dan melalui asam asetoasetat yang selanjutnya
menuju siklus krebs. Sedangkan senyawa nitrogen dikeluarkan lewat urin setelah diubah
lebih dahulu menjadiureum.
c. Siklus Urea
` Amonia merupakan hasil deaminasi oksidatif yang bersifat toksik.Amonia adalah hasil
hidrolisis glutaminmenjadi asam glutamat oleh glutamin sintetase yang dibentuk didalam
hati.Glutamin (urea) diangkut dalam aliran darah ke hati dan ginjalsedangkan amonia
diekskresikan dalam urin untuk menetralkan ekskresi asam berlebih.
Amonia adalah substrat dalam sintesis urea,produk utama ekskresi nitrogen yang
berlangsung didalam hati.Urea adalah suatu senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat
netral, terdapat dalam urin yang dikeluarkan dari dalam tubuh.

Gambar 3. Pembentukan Urea


Tahapan reaksi pengubahan amonia menjadi urea terdiri atas lima tahapan reaksi
(siklus urea), dua tahapan terjadi di mitokondria dan tiga tahapan terjadi di sitoplasma.
Tahapan-tahapan dalam siklus urea adalah
1) Ammonia (NH3) + HCO3- + 2 ATP berubah menjadi karbamoyl fosfat + H3PO4 + 2 ADP
yang dikatalis karbamoyl fosfat sintetase I (CPSI) yang berlangsung di mitokondria. Pada
tahap ini dibutuhkan Mg2+ dan N-acetyl-glutamat.
2) Karbamoyl fosfat bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin di mitokondria dengan
bantuan enzim ornitin transkarbamoylase (OTC). Pada reaksi ini bagian karbomoyl
bergabung dengan ornitin dan memisahkan gugus fosfat.
3) Aspartat + sitrulin + ATP membentuk asam argininosuksinat + AMP + PPi yang
berlangsung di sitoplasma. Reaksi inidikatalisasioleh enzim argininosuksinat sintetase dan
ATP melepaskan gugus fosfat.
4) Argininosuksinat diurai menjadi fumarat dan arginin oleh enzim argininosuksinase
disitoplasma. Argininosuksinase ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh, terutama hati
dan ginjal. Konsentrasi arginin tinggi dapat meningkatkan sintesis N-acetylglutamate (NAG)
yang diperlukan untuksintesis karbamoil fosfat dalam mitokondria.
5) Arginin diurai menjadi urea dan ornitin dengan bantuan enzim arginase yang terdapat dalam
hati. ornitin yang terbentuk dalam reaksi hidrolisi bereaksi kembali dengan karbomoyifosfat
untuk membentuk sitrulin tahap kedua. Urea yang terbentuk dikeluarkan dalam tubuh
melalui urin.
d. Perubahan Asam-asam Amino menjadi Piruvat
1) Glisin
Glisin dapat mengalami reaksi deaminasi oksidatif oleh glisin oksidase, yaitu enzim
yang terdapat dalam jaringan hati dan ginjal.Asam glikosilay yang terbentuk dapat diuraikan
menjadi formaldehida dan karbondioksida.
Glisin dapat dibentuk menjadi serin dalam jumlah yang cukup. Serin dibentuk dari asam
3-fosfogliserat yang merupakan salah satu hasil antara dalam proses glikolisis.
2) Alanin
Alanin adalah asam amino nonesensial yang dibuat dalam tubuh melalui reaksi
transaminasi piruvat dengan asam glutamay atau asam amino lain.
3) Valin
Valin dapat diubah menjasdi suksinil KoA yang kemudian masuk ke dalam siklus krebs.
Dalam metabolisme, valin mula-mula diubah menjadi asam ketoisovalerat dengan cara
tranaminasi. Selanjutnya asam ketoisovalerat diubah menjadi isobutiril KoA dan suksinil
KoA.
4) Leusin
Leusin dapat diubah menjadi asam keto melalui reaksi transaminasi.Kemudian asam
keto melalui beberapa tahap reaksi diubah menjadi asetil KoA.Salah satu senyawa yang
terbentuk dalam tahap reaksi adalah β hidoksi β metal glutamil KoA (HMG CoA).
5) Isoleusin
Isoleusin mengalami reaksi transaminasi membentuk asam keto, yaitu asam keto β
metal valerat.Asam tersebut diubah menjadi asetil KoA dan Pripionil KoA. Asetil KoA dapat
langsung masuk ke dalam silklus krebs, sedangkan propionil KoA diubah menjadi suksinil
KoA kemudian masuk ke dalam siklus krebs.
6) Serin
Metabolisme serin berlangsung melalui reaksi deaminasi dan menghasilkan asam
piruvat.Metabolisme serin menggunakan treonin aldolase sebagai katalisator. Biosintesi
serin dimulai dari asam fosfogliserat yang terbentuk pada proses glikolisis sehingga
terbentuk serin.
7) Treonin
Treonin mengalami metabolisme yang serupa dengan serin.Asam ketobutirat kemudian
diubah menjadi propionil KoA yang selanjutnya diubah menjadi suksinil KoA.Treonin dapat
diubah menjadi glisin dan asetadehida dengan cara pemecahan molekul. Reaksi
pemecahan molekul treonin berlangsung oleh enzim aldolase treonin dan peridoksalfosfat
sebagai koenzim.Biosintesis treonin berasal dari asam aspartat.
8) Tirosin
Tirosin dapat diubah menjadi asam p-hidrosilfenilpiruvat dengan cara transaminasi.
Raksi tersebut berlangsung dengan bantuan enzim tirosin ketoglutarat transaminase dan
piridoksalfosfat sebagai koenzim.Selanjutnya asam p-hidroksifenilpiruvat diubah menjadi
asam fumarat dan asetoasetat.Asam asetat diubah menjadi asetil KoA dan asam asetat.
9) Fenilalanin
Fenilalanin dapat diubah menjadi tirosin yang dapat diubah menjadi asam formiat dan
asam asetoasetat.Reaksi pembentukan tirosin dan alanin adalah reaksi yang irreversible.
10) Triptofan
Triptofan adalah suatu asam amino esensial yang memiliki cincin indol.Metabolisme
triptofan berlangsung melalui jalur kinurenin-antranilat, yaitu suatu metabolisme melalui
beberapa reaksi yang menghasilkan α-ketoadipat yang kemudian membentuk asetoasetil
KoA.
11) Sistin dan sistein
Sistin dan sistein adalah senyawa yang dapat diubah dari saty kepada yang lain dan.
Sistein dapat diubah menjadi asam piruvat melalui tiga cara, yaitu melaui reaksi
pengubahan sistein dengan enzem sistein desulfhidrase, pembentukan asam sisteinsulfinat
yang diubah menjasi asam β sulfinilpiruvat sehingga membentuk asam piruvat dan melalui
reaksi transaminasi membentuk asal tiolpiruvat, kemudian diubah menjadi asam piruvat.
Sitein dan sistin terbuat dari metionin yang sebelumnya diubah menjadi homosistein
kemudian bereaksi dengan serin membentuk homoserin dan sistein.
12) Metionin
Metionin dapat diubah menjadi sistein.Homoserin yang terbentuk dari reaksi
pengubahan metionin menjadi sistein dapat diubah menjasi asam α ketobutirat.
13) Asparagin dan Asam Aspartat
Asparagin diubah menjadi asam aspartat dengan bantuan enzim asparaginase,
kemudian asam aspartat diubah menjadi oksaloasetat oleh enzim transaminase.Sebaliknya
asam aspartat dapat dibentuk dari asam oksaloasetat dengan reaksi transaminasi.
14) Glutamin dan Asam Glutamat
Dalam reaksi transaminasi asam glutamate diubah menjadi asam α-ketoglutarat dengan
bantuan ensim glutamat transaminase, asam α-ketoglutarat dapat diubah menjadi asam
glutamate dengan reaksi deaminasi oksidatif.Reaksi ini menggunakan glutamate
dehidrogenase sebagai katalis dengan bantuan koenzim NAD+ atau NADP+.
Glutamin dapat diubah menjadi asam glutamate oleh enzim glutaminase dalam reaksi
deaminasi oksidatif yang bersifat reversible.
15) Lisin
Lisin merupakan asam amino monokarboksilat.Lisin dapat diubah menjadi asam
glutarat dan lisin terbentuk dari asam aspartat.
16) Histidin
Histidin dapat diubah menjadi histamin dengan cara dekarboksilasi. Histamine adalah
suatu senyaea yang dapat memperkecil tekanan darah dan meningkatkan pengeluaran
cairan lambung.
METABOLISME PROTEIN
A. PROTEIN
Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide. ¾ zat padat
tubuh terdiri dari protein (otot, enzim, protein plasma, antibodi, hormon). Banyak protein
terdiri ikatan komplek dengan fibril atau disebut protein fibrosa. Macam protein fibrosa:
kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin (rambut, kuku); dan aktin-
miosin.

1. .Penguraian Protein Dalam Tubuh


Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses
katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk
digunakan.proses anabolik maupun katabolik juga terjadi dalam jaringan diluar
hati.asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorbsi
melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino
dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung keseimbangan antara
pembentukan asam amino dan penggunaannya. Hati berfungsi sebagai pengatur
konsentrasi asam amino dalam darah.
Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan – perubahan tertentu dengan
kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam dara, hati dan organ tubuh
lain mempunyai waktu paruh antara 2,5 sampai 10 hari. Protein yang terdapat pada
jaringan otot mempunyai waktu paruh 120 hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram protein per
kilogram berat badan diubah menjadi senyawa lain. Ada tiga kemungkinan mekanisme
perubahan protein, yaitu :
1) Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau katabolisme
dan dibentuk sel – sel baru.
2) Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein
baru, tanpa ada sel yang mati.
3) Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan
digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti protein
dalam jaringan yang mengalami proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang
telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Ada beberapa asam amino yang
dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang
memadai. Oleh karena itu asam amino tersebut,yang dinamakan asam essensial yang
dibutuhkan oleh manusia.
Kebutuhan akan asam amino esensial tersebut bagi anak-anak relatiflebih besar
daripada orang dewasa. Kebutuhan protein yang disarankan ialah 1 sampai 1,5 gram
per kilogram berat badan per hari.
2. Asam Amino Dalam Darah
Jumlah asam amino dalam darah tergantung dari jumlah yang diterima dan jumlah
yang digunakan. Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi asam
amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim – enzim yang bersangkutan. Enzim-
enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein antara lain ialah pepsin, tripsin,
kimotripsin, karboksi peptidase, amino peptidase, tripeptidase dan dipeptidase.
Setelah protein diubah menjadi asam-asam amino, maka dengan proses absorpsi
melalui dinding usus, asam amino tersebut sampai kedalam pembuluh darah. Proses
absorpsi ini ialah proses transpor aktif yang memerlukan energi. Asam-asam amino
dikarboksilat atau asam diamino diabsorbsi lebih lambat daripada asam amino netral.
Dalam keadaan berpuasa, konsentrasi asam amino dalam darah biasanya sekitar
3,5 sampai 5 mg per 100 ml darah. Segera setelah makan makanan sumber protein,
konsentrasi asam amino dalam darah akan meningkat sekitar 5 mg sampai 10 mg per
100 mg darah. Perpindahan asam amino dari dalam darah kedalam sel-sel jaringan
juga proses tranpor aktif yang membutuhkan energi.

B. MACAM PROTEIN
Peptide : 2 – 10 asam amino
Polipeptide : 10 – 100 asam amino
Protein : > 100 asam amino
Glikoprotein : gabungan glukose dengan protein
Lipoprotein : gabungan lipid dan protein

3. Reaksi Metabolisme Asam Amino


Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan gugus
amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino. Dua
proses utama pelepasan gugus amino yaitu, transaminasi dan deaminasi.

Transaminasi
Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan
gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain. Dalam reaksi
transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah satu
dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, a ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga
senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula diubah
menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin
transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis dalamreaksi
berikut :
Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang
dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto. Alanin transaminase merupakan
enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin. Glutamat
transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-
ketoglutarat sebagai satu pasang substrak .
Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma.
Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim.
Telah diterangkan bahwa piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi
transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.

Deaminasi
Deaminasi adalah proses pembuangan gugus amino dari asam amino.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
asam amino + NAD+ → asam keto + NH3
NH3 merupakan racun bagi tubuh, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal
sehingga harus diubah dahulu jadi urea (di hati) agar dapat dibuang oleh ginjal. Jika
hati ada kelainan (sakit) menyebabkan proses perubahan NH3 menjadi urea terganggu
sehingga terjadi penumpukan NH3 dalam darah hal ini dapat mengakibatkan uremia.
NH3 bersifat racun dan dapat meracuni otak, hal ini disebut coma. Karena hati yang
rusak maka disebut Koma hepatikum
Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein menjadi zat
yang dapat masuk kedalam siklus Krebs. Zat hasil deaminasi / transaminasi yang dapat
masuk siklus Krebs adalah: alfa ketoglutarat, suksinil ko-A, fumarat, oksaloasetat, sitrat
Pembongkaran protein menjadi asam amino memerlukan bantuan dari enzim-enzim
protease dan air untuk mengadakan proses hidrolisis pada ikatan-ikatan peptida.
Hidrolisis ini juga dapat terjadi, jika protein dipanasi, diberi basa, atau diberi asam.
Dengan cara demikian, kita dapat mengenal macam-macam asam amino yang
tersusun di dalam suatu protein.
Namun, kita tidak dapat mengetahui urut-urutan susunannya ketika masih berbentuk
molekul protein yang utuh. Di samping itu, asam amino dapat dikelompokkan menjadi
asam amino esensial dan asam amino nonesensial.

Asam amino esensial


Asam amino esensial atau asam amino utama adalah asam amino yang sangat
diperlukan oleh tubuh dan harus didatangkan dari luar tubuh manusia karena sel-sel
tubuh manusia tidak dapat mensintesis sendiri. Asam amino esensial hanya dapat
disintesis oleh sel-sel tumbuhan. Contoh asam amino esensial, yaitu leusin, lisin,
histidin, arginin, valin, treonin, fenilalanin, triptofan, isoleusin, dan metionin.
Asam amino nonesensial
Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh
manusia. Contohnya: tirosin, glisin, alanin, dan prolin.
4. Pembentukan Asetil Koenzim A
Asetil koenzim A merupakan senyawa penghubung antara metabolisme asam
amino dengan siklus asam sitrat. ada dua jalur metabolic yang menuju kepada
pembentukan asetil koenzim A, yaitu melalui asam piruvat dan melalui asam
asetoasetat
Asam-asam amino yang menjalani jalur metabolic melalui asam piruvat ialah alanin,
sistein, serin dan treonin. alanin menghasilkan asam piruvat dengan langsung pada
reaksi transaminasi dengan asam a ketoglutarat. Treonin diubah menjadi gllisin dan
asetaldehida oleh enzim treonin aldolase. glisin kemudian diubah menjadi asetil
koenzim A melalui pembentukan serin dengan jalan penambahan satu atom karbon,
seperti metal, hidroksi metal dan formil. koenzim yang bekerja disini ialah
tetrahidrofolat.
5. Siklus Urea
Hans Krebs dan Kurt Heneseleit pada tahun 1932 mengemukakan serangkaian
reaksi kimia tentang pembentukan urea. Mereka berpendapat bahwa urea terbentuk
dari ammonia dan karbondioksidamelalui serangkaian reaksi kimia yang berupa siklus,
yang mereka namakan siklus urea. Pembentukan urea ini terutama berlangsung
didalam hati. Urea adalah suatu senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral,
terdapat dalam urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh.
Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol ammonia bereaksi dengan
satu mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat sintetase. Reaksi ini
membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan dua mol ATP yang diubah
menjadi ADP. Disamping itu sebagai kofaktor dibutuhkan mg++ dan N-asetil-glutamat.
Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin. Dalam
reaksi ini bagian karbomil bergabung dengan ornitin dan memisahkan gugus fosfat.
Sebagai katalis pada pembentukan sitrulin adalah ornitin transkarbamilase yang
terdapat pada bagian mitokondria sel hati.
Selanjutnya sitrulin bereaksi dengan asam aspartat membentuk asam
argininosuksinat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinat
sintetase. Dalam reaksi tersebut ATP merupakan sumber energi dengan jalan
melepaskan gugus fosfat dan berubah menjadi AMP.
Dalam reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam
fumarat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinase, suatu enzim
yang terdapat dalam hati dan ginjal. Reaksi terakhir ini melengkapi tahap reaksi pada
siklus urea. Dalam reaksi ini arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin. Enzim yang
bekerja sebagai katalis dalam reaksi penguraian ini ialah arginase yang terdapat dalam
hati. Ornitin yang terbentuk dalam reaksi hidrolisis ini bereaksi dengan karbamilfosfat
untuk membentuk sitrulin.

6. Biosintesis Protein
Biosintesis protein yang terjadi dalam sel merupakan reaksi kimia yang kompleks
dan melibatkan beberapa senyawa penting, terutama DNA dan RNA.molekuk DNA
merupakan rantai polinukleutida yang mempunyai beberapa jenis basapurin dan
piramidin, dan berbentuk heliks ganda.
Dengan demikian akan terjadi heliks gandayang baru dan proses terbentunya
molekul DNA baru ini disebut replikasi, urutan basa purin dan piramidin pada molekul
DNA menentukan urutan asam amino dalam pembentukan protein. Peran dari DNA itu
sendri sebagai pembawa informasi genetic atau sifat-sifat keturunan pada seseorang .
dua tahap pembentukan protein:
1) Tahap pertama disebut transkripsi, yaitu pembentukan molekul RNA sesuai pesan
yang diberikan oleh DNA.
2) Tahap kedua disebut translasi, yaitu molekul RNA menerjemahkan informasi
genetika kedalam proses pembentukan protein.
Biosintesis protein terjadi dalam ribososm, yaitu suatu partikel yang terdapat dalam
sitoplasma r RNA bersama dengan protein merupakan komponen yang membentuk
ribosom dalam sel, perananya dalam dalam sintesis protein yang berlangsung dalam
ribosom belum diketahui.
m RNA diproduksi dalam inti sel dan merupakan RNA yang paling sedikit
jumlahnya. kode genetika yang berupa urutan basa pada rantai nukleutida dalam
molekul DNA. tiap tiga buah basa yang berurutan disebut kodon, sebagai contoh AUG
adalah kodon yang terbentuk dalam dari kombinasi adenin-urasil-guanin, GUG adalah
kodon yang terbentuk dari kombinasi guanin-urasil-guanin. kodon yang menunjuk asam
amino yang sama disebut sinonim, misalnya CAU dan CAC adalah sinonim untuk
histidin. perbedaan antara sinonim tersebut pada umumnya adalah basa pada
kedudukanketiga misalnya GUU,GUA,GUC,GUG..
bagian molekut t RNA yang penting dalam biosintesis protein ialah lengan asam
amino yang mempunyai fungsi mengikat molekul asam amino tertentu dalam lipatan
anti kodon. lipatan anti kodon mempunyai fungsi menemukan kodon yang menjadi
pasangannya dalam m RNA yang tedapat dalam ribosom. pada prosese biosintesis
protein, tiap molekuln t RNA membawa satu molekul asam amino masuk kedalam
ribosom. pembentukkan ikatan asam amino dengan t Rna ini berlangsung dengan
bantuan enzim amino asli t RNA sintetase dan ATP melalui dua tahap reaksi:
Asam aminon dengan enzim dan AMP membentuk kompleks aminosil-AMP-enzim.
reaksi antara kompleks aminoasil-AMP-enzim dengan t RNA
proses biosintesis akan berhenti apabila pada m RNA terdapat kodon UAA,UAG,UGA.
karena dalam sel normal tidak terdapat t RNA yang mempunyai antikodon
komplementer.
Biosintesis Protein
Biosintesis protein yang terjadi dalam sel merupakan reaksi kimia yang kompleks dan
melibatkan beberapa senyawa penting, terutama DNA dan RNA.molekuk DNA merupakan rantai
polinukleutida yang mempunyai beberapa jenis basapurin dan piramidin, dan berbentuk heliks
ganda.

Dengan demikian akan terjadi heliks gandayang baru dan proses terbentunya molekul DNA baru
ini disebut replikasi, urutan basa purin dan piramidin pada molekul DNA menentukan urutan asam
amino dalam pembentukan protein. Peran dari DNA itu sendri sebagai pembawa informasi genetic
atau sifat-sifat keturunan pada seseorang . dua tahap pembentukan protein:

1) Tahap pertama disebut transkripsi, yaitu pembentukan molekul RNA sesuai pesan yang
diberikan oleh DNA.

2) Tahap kedua disebut translasi, yaitu molekul RNA menerjemahkan informasi genetika kedalam
proses pembentukan protein.

Biosintesis protein terjadi dalam ribososm, yaitu suatu partikel yang terdapat dalam sitoplasma r
RNA bersama dengan protein merupakan komponen yang membentuk ribosom dalam sel,
perananya dalam dalam sintesis protein yang berlangsung dalam ribosom belum diketahui.

m RNA diproduksi dalam inti sel dan merupakan RNA yang paling sedikit jumlahnya. kode
genetika yang berupa urutan basa pada rantai nukleutida dalam molekul DNA. tiap tiga buah basa
yang berurutan disebut kodon, sebagai contoh AUG adalah kodon yang terbentuk dalam dari
kombinasi adenin-urasil-guanin, GUG adalah kodon yang terbentuk dari kombinasi guanin-urasil-
guanin. kodon yang menunjuk asam amino yang sama disebut sinonim, misalnya CAU dan CAC
adalah sinonim untuk histidin. perbedaan antara sinonim tersebut pada umumnya adalah basa pada
kedudukanketiga misalnya GUU,GUA,GUC,GUG..

bagian molekut t RNA yang penting dalam biosintesis protein ialah lengan asam amino yang
mempunyai fungsi mengikat molekul asam amino tertentu dalam lipatan anti kodon. lipatan anti
kodon mempunyai fungsi menemukan kodon yang menjadi pasangannya dalam m RNA yang
tedapat dalam ribosom. pada prosese biosintesis protein, tiap molekuln t RNA membawa satu
molekul asam amino masuk kedalam ribosom. pembentukkan ikatan asam amino dengan t Rna ini
berlangsung dengan bantuan enzim amino asli t RNA sintetase dan ATP melalui dua tahap reaksi:

1. Asam aminon dengan enzim dan AMP membentuk kompleks aminosil-AMP-enzim.


2. reaksi antara kompleks aminoasil-AMP-enzim dengan t RNA
proses biosintesis akan berhenti apabila pada m RNA terdapat kodon UAA,UAG,UGA. karena
dalam sel normal tidak terdapat t RNA yang mempunyai antikodon komplementer.

Anda mungkin juga menyukai