KELAS :2-A
MATA KULIAH :BIOKIMIA
DOSEN PENGAMPU :MUSTIKA SARI S.Pd,M.Sc.
TUGAS
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Sebutkan ciri-ciri Lipid!
2. Apakah perbedaan asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh? Diantara
keduanya manakah yang lebih baik untuk dikonsumsi oleh tubuh? Berikan
alasannya!
3. Jelaskan secara singkat bagaimana proses pencernaan, penyerapan dan
transport lipid dalam tubuh sebelum dioksidasi oleh sel!
4. Jelaskan bagaimana proses oksidasi asam palmitat C16H32O2? Berapakah
jumlah ATP yang dihasilkan dari oksidasi satu molekul asam palmitat!
5. Jelaskan secara singkat perbedaan antara oksidasi glukosa dan oksidasi asam
lemak berdasarkan:
a. Tempat terjadinya
b. Senyawa antara yang dihasilkan
c. Jumlah energy (ATP) yang dihasilkan
6. Jelaskan secara singkat bagaimana pembagian degradasi dari 20 macam asam
amino standar dengan senyawa antara yang dihasilkan!
7. Uraikan secara singkat oksidasi asam amino pada sel?
8.
Berdasarkan gambar disamping,
jelaskan bagaimana hubungan katabolisme
antara karbohidrat, protein, dan lipid?
Jawaban
1.Ciri-ciri lipid secara umum dapat di ketahui berdasarkan sebagai berikut:
a.Lipid mengacu pada kelompok luas biomolekul yang susunan kimia dan fungsinya
yang bervariasai. Adanya komponen utama lipid yang berupa senyawa hidrokarbon
yang nonpolar sehingga lipid bersifat hidrofobik sehinggga sulit atau tidak bisa larut
dalam air. Lipid berfungsi menyediakan energi bagi sel-sel dalam tubuh manusia
adalah trigliserida. Kelompok ini mencakup lemak, lilin, sterol, fosfolipid, lipoprotein
dan vitamin yang larut dalam lemak, A, D, E dan K serta lipid terdapat diseluruh
bagian tubuh.
b.Lipid utama yang menyediakan energi bagi sel-sel dalam tubuh manusia adalah
trigliserida. Trigliserida terdiri dari molekul gliserol dan asam lemak. Trigliserida
dapat jenuh atau tidak jenuh, yang mengacu pada jumlah ikatan rangkap antara atom
karbon dalam asam lemak. Asam lemak dalam trigliserida menyediakan lebih dari
dua kali jumlah energi seperti karbohidrat dan protein selama metabolisme sel. Jika
tubuh tidak membutuhkan energi, trigliserida berlebih disimpan dalam jaringan lemak
dalam sel yang disebut adiposit.
c.Cairan transportasi utama dalam tubuh adalah darah, yang menurut laporan “United
States Geological Survey” adalah air yang lebih besar dari 80 persen. Pengangkutan
lipid tidak larut dalam air dalam tubuh dilakukan dengan kilomikron, HDL, LDL, dan
VLDL yang merupakan bagian dari lipid dan bagian protein. Molekul-molekul ini
mengelilingi lipid dengan porsi yang larut dalam lemak dan proyek luar subunit
protein, yang larut dalam air.
d.Sifat utama lipid yang tidak dapat larut dalam polar atau nonorganik seperti air dan
hanya dapat larut dalam pelarut nonpolaratau organik seperti eter, kloroform, dan
benzene.
2.Perbedaan asam lemak tak jenuh dengan asam lemak jenuh yaitu asam lemak tidak
jenuh mengandung lebih sedikit dari dua kali jumlah atom hidrogen sebagai atom
karbon, serta satu atau lebih pasangan atom-atom karbon yang berdekatan
dihubungkan oleh ikatan rangkap. Asam lemak tidak jenuh dapat dibagi menurut
derajad ketidakjenuhannya, yaitu asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated,
monoetenoid, monoenoat), asam lemak tak jenuh banyak (polyunsaturated,
polietenoid, polienoat) yang terjadi apabila beberapa pasang dari atom karbon yang
berdekatan mengandung ikatan rangkap dan eikosanoid. Eikosanoid adalah senyawa
yang berasal dari asam lemak eikosapolienoat, yang mencakup prostanoid dan
leukotrien (LT). Prostanoid termasuk prostaglandin (PG), prostasiklin (PGI) dan
tromboxan (TX). Istilah prostaglandin sering digunak Eikosanoid adalah senyawa
yang berasal dari asam lemak eikosapolienoat, yang mencakup prostanoid dan
leukotrien (LT). Prostanoid termasuk prostaglandin (PG), prostasiklin (PGI) dan
tromboxan (TX). Istilah prostaglandin sering digunakan dengan longgar termasuk
semua prostanoid. Contoh asam lemak tidak jenuh adalah Palmitoleat
(heksadesenoat) C16H30O2, Oleat (oktadesenoat) C18H34O2, Linoleat
(oktadekadienoat) C18H32O2, Linolenat (oktadekatrienoat) C18H30O2, Arakidonat
(eikosatetrienoat) C20H32O2, Klupanodonat (dokosapentaenoat) C22H34O2.
Sedangkan Asam lemak jenuh mempunyai atom hidrogen dua kali lebih banyak dari
atom karbonnya, dan tiap molekulnya mengandung dua atom oksigen. Asam jenuh
mengandung semua atom hidrogen yang mungkin, dan atom karbon yang berdekatan
dihubungkan oleh ikatan valensi tunggal. Asam lemak jenuh dapat dipandang
berdasarkan asam asetat sebagai anggota pertama dari rangkaiannya. Anggota-
anggota lebih tinggi lainnya dari rangkaian ini terdapat khususnya dalam lilin.
Beberapa asam lemak berantai cabang juga telah diisolasi dari sumber tumbuh-
tumbuhan dan binatang. Asam-asam lemak jenuh memiliki titik cair yang lebih
tinggi dibandingkan dengan asam yang tidak jenuh, untuk atom C yang sama
banyaknya. Rantai asam lemak jenuh yang lebih panjang, titik cairnya lebih tinggi
dibandingkan dengan yang rantainya lebih pendek. Contoh asam-asam lemak jenuh
adalah Butirat (butanoat) C4H8O2, Kaproat (hexanoat) C6H12O2, Kaprilat
(oktanoat) C8H16O2, Kaprat (dekanoat) C10H20O2, Laurat (dodekanoat)
C12H24O2, Miristat (tatradekanoat) C14H28O2 54 Palmitat (heksadekanoat)
C16H32O2 63 Stearat (oktadekanoat) C18H36O2, Arakidat (eikosanoat) C20H40O2,
Lignoserat (tatrakosanoat) C24H48O2.
Yang lebih baik dikonsumsi oleh tubuh adalah asam lemak tak jenuh karena
mempunyai ikatan rangkap pada rantai karbonnya,asam lemak tak jenuh ini juga pada
umumnya bersifar esensial bagi manusia(asam ini juga diperlukan dalam komsumsi
karena tubuh tidak dapat mensintesis sendiri) dan juga jenis asam lemak ini dapat
mudah teroksidasi didalam tubuh.Lemak tak jenuh atau sering juga disebut dengan
lemak baik adalah lemak yang bisa membuat sehat.Dikarenakan lemak yang biasanya
berbentuk cair dan dikenal dapat menurunkan kolesterol dalam darah, selain itu
lemak tak jenuh dapat dibagi menjadi 2, yaitu lemak tunggal dan lemak ganda.
Lemak tak jenuh tunggal contoh nyatanya adalah minyak zaitun dan almond.
Sedangkan, lemak tak jenuh ganda contohnya makanan yang banyak mengandung
omega 3 dan omega 6, misalnya; kedelai, ikan salmon, margarine, dan minyak
jagung. Ketika mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh,
kesehatan akan tetap bisa terjaga dan tidak akan terkena obesitas. Sedangkan asam
lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Lemak ini berasal
dari produk hewani seperti daging, susu, dan telur. Namun dapat juga ditemukan dari
beberapa produk yang bersumber dari nabati seperti minyak kelapa, dan
minyak sawit. Lemak jenuh secara langsung dapat meningkatkan kadar kolesterol
total dan LDL (kolesterol jahat). Nah, mengingat efeknya yang tidak baik untuk
kesehatan inilah, maka disarankan untuk menghindari atau meminimalisir
penggunaan atau konsumsi lemak jenuh sebisa mungkin. Sebaliknya, saat
memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, bukan kesehatan
yang akan didapatkan, melainkan berbagai macam penyakit yang membahayakan
kesehatan seperti jantung dan stroke.
3.Lemak adalah molekul yang tidak larut dalam air atau hanya sedikit sekali yang
dapat larut dalam air. Termasuk di dalamnya adalah trigliserida, fosfolipid, kolesterol,
steroid dan vitamin larut lemak. Trigliserida juga disebut triasilgliserol, yang terdiri
dari 3 molekul asam lemak dan satu molekul gliserol yang bersama membentuk
ikatan kovalen. Langkah pertama proses pencernaan lemak adalah emulsifikasi, yang
merupakan transformasi tetes lemak yang besar menuju tetes lemak yang cukup kecil.
Enzim yang memecah lipid (lipase pankreas) adalah larut dalam lemak dan dapat
mencerna lemak hanya dengan bekerja dalam permukaan dari tetes lipid tersebut.
Proses Emulsifikasi meningkatkan bagian muka lipid yang terbuka bagi enzim
pencernaan untuk menurunkan ukuran tetes lemak. Emulsifikasi direkomendasikan
oleh garam empedu yang disekresikan oleh hati dan disimpan dalam kantung
empedu. Lipase mencerna molekul lemak. Lipase dikeluarkan atau disekresikan
dalam jumlah yang sangant banyak. Jumlah yang kecil lipase lidah disekresikan
dalam rongga mulut, lipase tertelan bersama makanan dan mencerna lipid dalam
jumlah yang kecil di perut. Perut juga menghasilkan lipase lambung dalam jumlah
yang sangat sedikit. Produk utama pencernaan lipase adalah asam lemak bebas dan
monogliserida. Kolesterol dan phospolipid juga bagian dari hasil pencernaan lipid.
Satu lipid dicerna di usus, garam empedu terkumpul disekitar tetes lemak kecil untuk
membentuk micel. Bagian ujung hidrofobik dari garam empedu berada di luar asam
lemak bebas, kolesterol, dan mogliserida pada bagian tengah dari micel. Ujung
hirofobik berada di sisi luar dalam dari lingkugan air. Ketika micel bersentuhan
dengan sel epitel usus halus, kandungan dari micel masuk ke plasma membran epitel
sel dengan difusi sederhana.Kemudian di dalam retikulum endoplasma halus dari sel
epitel usus, asam lemak bebas bergabung dengan monogliserida membentuk
trigliserida. Sintesis protein di sel epitel berfungsi untuk mengemas trigliserida,
fosfolipid dan kolesterol membentuk kilomikron. Pada dasarnya kilomikron
mengemulsi lemak sebelum masuk ke aliran darah. Proses ini menyerupai kegiatan
lesitin dan asam lemak usus halus dalam upaya mengemulsi lemak makanan selama
proses pencernaan. Dalam absorbsi trigliserida dan lipida besar lainnya (kolesterol)
yang terbentuk dalam usus halus dikemas untuk diabsorbsi secara aktif dan
ditransportasi oleh darah. Bahan bahan ini tergabung dengan protein yang khusus dan
membentuk alat angkut lipid yang dinamakan lipoprotein.Tubuh membentuk empat
macam lipoprotein, yaitu kilomikron, low density lipoprotein(LDL), very low density
lippoprotein(VLDL), dan high density lippoprotein (HDL). Lipoprotein yang
mengangkut lemak dari saluran cerna ke dalam tubuh dinamakan kilomikron.
Kilomikron diabsorbsi melalui dinding usus halus ke dalam sistem limfe untuk
kemudian melalui duktus torasikus di sepanjang tulang belakang masuk ke dalam
vena besar tengkuk dan seterusnya masuk ke dalam aliran darah.
4. Proses dan Mekanisme oksidasi, reaksi, tahapan, hasil akhir dari Asam palmitat
(C16H32O2) merupakan salah satu asam lemak yang paling banyak diketahui proses
metabolismenya. Proses penguraian asam lemak dimulai dengan tahap β-oksidasi.
Proses oksidasi ini berlangsung dalam mitokondria. Tahap pertama adalah
menggiatkan asam palmitat bebas dengan asetil koenzim A dalam sitoplasma, oleh
enzim asil koenzim A sintetase menghasilkan palmitoil koenzim A. Pada reaksi ini
sebagai sumber energi digunakan satu molekul ATP untuk satu molekul palmitil
koenzim A yang terbentuk. Dalam hal ini terjadi dua reaksi pemecahan ikatan fosfat
berenergi tinggi, yaitu terhidrolisisnya ATP menjadi AMP + PPi dan terurainya PPi
menjadi 2 Pi oleh enzim pirofosfattase. Dengan demikian untuk menggiatkan satu
molekul asam lemak dalam tahap reaksi ini, digunakan energi yang didapatkan dari
pemecahan dua ikatan fosfat berenergi tinggi dari satu molekul ATP.
Tahap reaksi kedua, palmitoil koenzim A diangkut dari sitoplasma ke dalam
mitokondria dengan bantuan molekul pembawa yaitu karnitin yang terdapat dalam
membran mitokondria. Reaksi tahap ketiga adalah proses dehidrogenasi palmitoil
koenzim A yang telah berada di dalam mitokondria dengan enzim asil koenzim A
dehidrogenase yang menghasilkan senyawa enoil koenzim A. Pada reaksi ini FAD
(flavin adenin dinukleotida) yang bertindak sebagai koenzim direduksi menjadi
FADH2. Dengan mekanisme fosforilasi bersifat oksidasi melalui rantai pernafasan
suatu molekul FADH2 dapat menghasilkan dua molekul ATP. Pada tahap reaksi
keempat, ikatan rangkap pada enoil koenzim A dihidratasi menjadi 3-
hidroksipalmitoil koenzim A hidratase. Reaksi tahap kelima adalah dehidrogenase
dengan enzim 3-hidroksianil koenzim A dehidrogenase dan NAD+ sebagai
koenzimnya. Pada reaksi ini 3-hidroksipalmitoil koenzim A dioksidasi menjadi 3-
ketopalmitoil koenzim A, sedangkan NADH yang terbentuk dari NAD+ dapat
dioksidasi kembali melalui mekanisme fosforilasi bersifat oksidasi yang dirangkaikan
dengan rantai pernafasan menghasilkan tiga molekul ATP. Reaksi tahap terakhir
adalah mekanisme beta β-oksidasi adalah pemecahan molekul dengan enzim asetil
koenzim A asetiltransferase atau disebut juga tiolase. Pada reaksi ini satu molekul
koenzim A (CoA) bebas berinteraksi dengan 3-ketopalmitoil keenzim A
menghasilkan satu molekul asetil koenzim A dan sisa rantai asam lemak dalam
bentuk koenzim A-nya, yang mempunyai rantai dua atom karbon lebih pendek dari
palmitoil koenzim A semula. Proses degradasi asam lemak selanjutnya adalah
pengulangan mekanisme β-oksidasi secara kontinu sampai rantai panjang asam lemak
tersebut habis dipecah menjadi molekul asetil koenzim A. Dengan demikian satu
molekul asam palmitat (C16) menghasilkan 8 molekul asetil koenzim A (C2) dengan
melalui tujuh kali β-oksidasi.
Reaksi keseluruhan dari β-oksidasi asam lemak dapat dilihat pada gambar diatas
setelah semua reaksi β-oksidasi berakhir maka dilanjutkan dengan masuk dalam
siklus Krebs. Oksidasi asam palmitat terjadi di mitokondria,yang dibawa
CoA,molekul pemanjang rantainya asetil CoA(beratom karbon dua), dan system
koenzim dalam reaksi hidrogenasi NAD+/ NADH & FAD /FADH2. Jumlah karbon
asam palmitat 16 sehingga asetil KoA berjumlah 8, oksidasi betanya berjumlah 7,
dan ATP yang dihasilkan adalah 129.
5.Oksidasi glukosa adalah sebuah interakasi antar molekul yang menghasilkan energi
bagi organisme untuk melakukan fungsi-fungsinya dengan baik . Selain itu oksidasi
glukosa adalah proses kimia yang menyediakan energi bagi organisme untuk
melakukan semua kegiatan yang diperlukan. Selama proses ini, glukosa, molekul
gula sederhana yang diperoleh dari makanan, dipecah menjadi karbon dioksida dan
air. Reaksi ini melepaskan energi dan menyimpannya dalam bentuk kimia untuk sel
untuk digunakan. Ada tiga tahap yang terpisah dari oksidasi glukosa: glikolisis, siklus
asam sitrat, dan sistem transpor elektron.
Glukosa
Molekul glukosa digunakan untuk membangun karbohidrat yang lebih kompleks,
seperti pati dan selulosa. Rumus kimia untuk molekul ini adalah C6H12O6, yang
berarti bahwa itu terdiri dari enam atom karbon, 12 atom hidrogen, dan enam atom
oksigen. Ditemukan pada tumbuhan dan berbagai jenis makanan, glukosa diserap ke
dalam aliran darah selama proses pencernaan.
Oksidasi
Oksidasi glukosa adalah proses aerobik, reaksi kimia yang memerlukan oksigen.
Istilah “oksidasi,” pada kenyataannya, mengacu pada setiap reaksi di mana oksigen
dikombinasikan dengan molekul lain, yang kemudian dikatakan teroksidasi.
Selama proses tersebut, satu molekul glukosa bergabung dengan enam molekul
oksigen untuk menghasilkan enam molekul karbon dioksida, enam molekul air, dan
adenosine triphosphate (ATP), molekul yang sel digunakan untuk menyimpan atau
mentransfer energi.
Glikolisis
Langkah pertama dalam proses oksidasi glikolisis, yang terjadi dalam sitoplasma sel,
zat seperti gel yang mengisi sel dan mengelilingi organ selular lainnya. Selama tahap
ini, molekul glukosa dipecah menjadi dua molekul piruvat, asam organik yang dapat
memasok sel dengan energi. Kerusakan ini juga melepaskan energi, yang digunakan
untuk menambah ion fosfat menjadi adenosin difosfat (ADP) untuk membuat ATP.
ADP, pada gilirannya, dibentuk dengan ATP dipecah untuk melepaskan energi.
Glikolisis molekul glukosa tunggal mengkonsumsi dua molekul ATP, dan
menghasilkan total empat, menyebabkan keuntungan energi bersih dua ATP. Energi
dari proses ini juga digunakan untuk menghasilkan dua NADH, suatu bentuk enzim
yang digunakan untuk mentransfer elektron berkuasa reaksi kimia selular.
Sebuah molekul glukosa, yang dipecah oleh organisme menjadi karbon dioksida dan
air dalam proses yang disebut oksidasi glukosa.
Siklus Asam sitrat
Untuk memulai siklus asam sitrat, juga disebut siklus Krebs, molekul piruvat yang
dihasilkan oleh glikolisis akan dipindah ke mitokondria, organ seluler yang terlibat
dalam proses metabolisme. Sesampai di sana, molekul diubah menjadi asetil CoA,
molekul yang menjadi kekuatan siklus asam sitrat. Asetil CoA terdiri dari karbon dari
piruvat dan koenzim A, sebuah molekul yang membantu dalam proses biologis.
Proses konversi menghasilkan satu NADH.
Mitokondria memakai produk sampingan dari oksidasi glukosa untuk menghasilkan
ATP.
Asetil CoA melepaskan molekul bagian karbon ke dalam siklus asam sitrat, yang
berjalan terus-menerus, memproduksi ATP, elektron berenergi tinggi, dan karbon
dioksida. Sebagian besar energi yang dihasilkan disimpan dalam bentuk elektron
berenergi tinggi, dan satu putaran siklus akan menghasilkan tiga NADH dan satu
FADH2. Seperti NADH, FADH2 menyimpan elektron yang ditangkap. Siklus ini juga
menghasilkan dua ATP, dan melepaskan energi lainnya sebagai panas.
Sistem Transportasi Elektron
Tahap akhir dari oksidasi glukosa juga terjadi dalam mitokondria, di mana
sekelompok protein, yang disebut sistem transpor elektron, membantu mengubah
energi elektron ditangkap oleh NADH dan FADH2 menjadi ATP. Proses ini
dimodelkan dengan teori kemiosmotik, yang menggambarkan cara elektron tersebut
melewati sepanjang sistem transportasi, melepaskan energi ketika mereka bergerak
melaluinya.
Pelepasan energi yang digunakan untuk memindahkan ion hidrogen bermuatan positif
bolak-balik melintasi membran yang memisahkan dua bagian mitokondria. Energi
dari gerakan ini disimpan dalam ATP. Proses ini disebut fosforilasi oksidatif, karena
oksigen diperlukan untuk langkah terakhir, menerima elektron dan atom hidrogen
menjadi H2O, atau air. Hasil energi dari tahap ini adalah 26 sampai 28 ATP. Jadi hasil
oksidasi glukosa menghasilkan 36 ATP dan digunakan 2 ATP untuk energi aktivasi
sehingga ATP yang dihasilkan 34 ATP.
Sedangkan oksidasi asam lemak merupakan sekelompok senyawa hidrokarbon yang
berantai panjang dengan gugus karboksilat pada ujungnya. Asam lemak memiliki
empat peranan utama. Pertama, asam lemak merupakan unit penyusun fosfolipid dan
glikolipid. Molekul-molekul amfipatik ini merupakan komponen penting bagi
membran biologi.Kedua, banyak protein dimodifikasi oleh ikatan kovalen asam
lemak, yang menempatkan protein-protein tersebut ke lokasi-lokasinya pada
membran. Ketiga, asam lemak merupakan molekul bahan bakar. Asam lemak
disimpan dalam bentuk triasilgliserol, yang merupakan ester gliserol yang tidak
bermuatan. Triasilgliserol disebut juga lemak netral atau trigliserida. Keempat,
derivat asam lemak berperan sebagai hormon dan cakra intrasel. Ada juga tata nama
asam lemak. Nama asam lemak secara sistematis berasal dari nama hidrokarbon
induknya dengan mensubsitusikan oat untuk akhiran a terakhir. Misalnya, asam
lemak jenuh C18 disebut asam oktadekanoat sebab hidrokarbon induknya adalah
oktadekana. Proses degradasi asam lemak terjadi di mitokondria. Asam lemak yang
terdapat pada sitoplasma harus diaktivasi terlebih dahulu menjadi asil lemak-KoA
sebelum masuk mitokondria. Asil lemak-KoA tidak dapat begitu saja menembus
membran mitokondria, molekul tersebut harus dibawa oleh pembawa (karier) yang
disebut karnitin. Asil lemak-KoA akan berikatan dengan karnitin membentuk asil
lemak karnitin dan menembus membran mitokondria. Di dalam mitokondria, asil
lemak kornitin akan bereaksi dengan koenzim A, sehingga terbentuk asil lemak KoA
dan karnitin kembali. Karnitin kemudian akan keluar mitokondria untuk membawa
asil lemak-KoA yang lainnya. Oksidasi asam lemak terjadi dalam tiga langkah yaitu,
aktivasi, transport ke dalam mitokondria, dan oksidasi menjadi asetil – Ko.a (β
oksidasi).
1. Aktivasi
Dalam proses aktivasi, setelah dicerna oleh usus halus, asam lemak dibawa darah
keseluruh tubuh, dalam hal ini dibutuhkan 2 ATP dan melepaskan 2 Pi. Setelah
diaktivasi sudah dalam bentuk Fatty acil Co.A.
2. Transport ke dalam mitokondria
Dalam proses ini terdapat 3 tahap reaksi oksidasi FA dalam mitokondria, yaitu:
1) Oksidasi LCFA menjadi mol 2 c : asetil Co.A
2) Oksidasi asetil Co.A menjadi CO2 dengan TCA
3) Transfer elektron karier elektron yang tereduksi ke rantai enzim (fosforilasi
oksidatif).
3. β oksidasi
Setelah memasuki sel, FA masuk ke dalam matriks mitokondria untuk degradasi lebih
lanjut. FA diaktivasi dengan enzim fatty acyl – CO A ligase atau Acyl Co. A synthase
/ thiokinase. Enzim ini spesifik untuk setiap jenis asam lemak (MCFA, SCFA beda
dengan LCFA). Oksidasi LCFA melalui jalur metaboliame penghasil energi utama
pada hewan, beberapa protista dan beberapa bakteri.
Elektron dari proses oksidasi FA melewati rantai respirasi mitokondria menghasilkan
ATP (asetil Ko.A hasil okaidasi FA kemudian dioksidasi sempurna menjadi CO2
melalui TCA membentuk ATP sintase)
Pada beberapa vertebrata, asetil Ko.A hasil β oksidasi dirubah menjadi badan keton di
dalam hati (larut dalam air) dan ditransport aktif ke otak dan jaringan lain pada saat
gula tidak tersedia pada tumbuhan. Asetil Ko.A berfungsi utama sebagai prekursor
bio sintesis (pembentukan kembali).
β oksidasi terdiri dari
1) Dehidrogenasi / Oksidasi
Dehidrogenasi Berperan pada pembentukan rantai ganda antara atom C₂-C₃.
Mempunyai akseptor hidrogen FAD⁺. Antara asam lemak yang berbeda panjangnya
akan berbeda pula enzimnya. Dalam proses ini menghasilkan 2 ATP. Dalam
dehidrogenasi akan kehilangan atom H+ dan bereaksi dengan O2.
Degradasi FA dengan jumlah C ganjil pada akhir β oksidasi, acetoacetil
Co.A dipecah akan menghasilkan propionil Co.A dan asetil Co.A. propionil Co.A
diubah menjadi metilmalonil Co.A, metilmalonil Co.A dirubah menjadi suksinil
Co.A, suksinil Co.A dirubah menjadi TCA.
2) Hidratasi
Dalam proses ini disebut juga sebagai penambahan air. Tidak dibutuhkan dan tidak
menghasilkan energi. Mengkatalisis hidrasi trans enoyl CoA. Penambahan gugus
hidroksi pada C no. 3. Ensim bersifat stereospesifik. Menghasilkan 3-L-hidroksiasil
Co. A
3) Dehidrogenasi
Mengkatalisis oksidasi -OH pada C no. 3 / C β à menjadi keton
Akseptor elektronnya : NAD+ .
4) Thiolisis
Thiolisis disebut juga dengan pemecahan molekul dari substrak. β-Ketothiolase
mengkatalisis pemecahan ikatan thioester. Acetyl-CoA dilepas dan tersisa asam
lemak asil ko A yang terhubung dgn thio sistein mll ikatan tioester. Tiol HSCoA
menggantikan cysteine thiol, menghasilkan fatty acyl-CoA (yang telah berkurang 2
C).
Dari gambar diatas asetil Ko-A sebagai bahan baku dalam siklus Krebs untuk
menghasilkan energi yang berasal dari katabolisme karbohidrat, protein, maupun
lemak. Titik temu dari berbagai jalur metabolisme ini berguna untuk saling
menggantikan bahan bakar di dalam sel. Hasil katabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak juga bermanfaat untuk menghasilkan senyawa- senyawa lain yaitu dapat
membentuk ATP, hormon, komponen hemoglobin ataupun komponen sel lainnya.
Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan
senyawa karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan
protein (asam glutamat) banyak mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen
terikat adalah senyawa yang lebih teroksidasi.
Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila ada
pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya
pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan
menunjukkan jumlah energi yang dihasilkan. Pada jalur katabolisme yang berbeda
glukosa dan asam glutamat dapat menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36
ATP.
Sedangkan katabolisme asam heksanoat dengan jumlah karbon yang sama dengan
glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP, sehingga jumlah energi yang dihasilkan
pada lemak lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan pada karbohidrat dan
protein. Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara dengan jumlah yang
dihasilkan karbohidrat dalam berat yang sama. Dapatd disimpulkan jika kita makan
dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak akan lebih memberikan
rasa kenyang jika dibandingkan dengan protein dan karbohidrat. Karena rasa kenyang
tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak untuk menghasilkan energi
yang lebih besar.