Anda di halaman 1dari 4

Meningatkan Produktivitas Usaha

1. Pengertian Produktivitas
Apa yang dimaksud dengan produktivitas?
Didalam beberapa esikopedia, produktivitas didefinisikan sebagai berikut:
1. 1Productivity in economic, is a term used to describe how well or how efficiently an
economy’s recouces are used in the procces of production (Americana vol 22 1978:640)
2. 2Productivity in economic is the ratio of what is produced to what is require to produce
it (Britanica vol 15 1982 :27)
3. 3Productivity refers to a class of empirical output input ratios that is widely used in
economic history, economic analisys and economic policy (The encyclopedy of social
science vol 12 1972:523)
Inti pengertian produktvitas yang dingkapkan diatas adalahmenyangkut perbandingan
hasil yang diperoleh dengan sumber-sumber ekonomi yang digunakan.
Ada yang menyatakan bahwa produktivitas ialah kuantitas atau volume dari produk atau jasa
yang dihasilkan.
Melihat definisi, produktivitas dapat di ukur menurut tiga tingkatan yaitu:
 Individu
 Kelompok
 Organisasi
Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

GAMBAR

Ada tiga produktivitas yang harus dipertimbangkan dalam mengelola organisasi yaitu:

1. 1.Untuk tujuan strategi apakah organisasi sudah benar sesuai dengan apa yang telah
digariskan
2. Efektivitas sampai tingkat manakah tujuan itu telah dicapai dalam arti kuantias dan
kualitas
3. Efisiensi bagaimana perbandingan output dibagi input dimana pengukuran output
termasuk didalamnya kuantitas dan kualitas
Selanjutnya untuk menghitung tingkat produktivitas ada tiga bentuk dasar perhitungan yaitu:
1. Produktivitas parsial yaitu perbandingan output dengan salah satu input tertentu misalnya
dengan input pekerja
2. Produktifitas total faktor yaitu perbandingan output dengan sejumlah input yang
berhubungan dengan pekerja dan modal
3. Produktivitas total yaitu perbandingan output dengan input

Dalam hal ini ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Seperangkat hasil atau performans Disi kita dapat melihat efektivitas


2. Penggunaan sumber-sumber ini menyangkut efisiensi

Formula untuk mencari indeks produktivitas sebagai berikut:


Produktivitas = hasil yang diperoleh /input yang di keluarkan

= Performans yang dicapai/ sumber sumber yang dikorbankan

= Efektivitas /efisiensi

Beberapa variabel yang mempengaruhi produktivitas

Perhatikan gambar berikut:

GAMBAR

Dari gambar tersebut terlihat ada tiga kekuatan internal yang berpengaruh pada produktivitas
yaitu managerial procces managerial leadership dan motivation

-Managerial proccces Menyangkut perihal merencanakan organisasai mengintegrasikan dan


mengawasi segala kegiatan.Dengan demikian segala dapat dijalankan dengan lancer dan
sempurna.

-Manegerial leadership berhubungan dengan tujuan perusahaan penyediaan kondisi kerja


ruangan ventilasi peralatan yang dapat mendorong pekerja lebih giat an bersemangat.

-Motivtion yaitu faktor-faktor yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih produktif
meningkatkan prestasi mengurangi kesalahan dan meningkatkan efisensi.

Ada tiga kekuatan eksternal yang mempengaruhi produktivitas yaitu:

-Goverment regulation yaitu peraturan-peraturan yang di buat pemerintah.

-Union yaitu organisasi karyawan serikat kerja .Harus dijaga agar terjalin hubungan harmonis
antara manajemen dan karyawan melalui serikat pekerjanya.

-Inovation menyangkut penemuan baru dalam bidang teknologi yang menyebabkan lat produksi
lama menjadi kunotidak efisien dan menjadi ketinggalan mode.

2. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan keinginan
dorongan atau impuls. Motivasi seseorng tergantung kepada motifnya. Motif dan kekuatan yang
sangat bedsarlah yang akan menentukan perilaku seseorang.

Kekuatan motif dapat berubah karena:

1. Terpuaskannya kebutuhan
Bila kebutuhan telah terpuaskan maka motif maka akan beralih kepada kebutuhan lain dan
seterusnya.
2. Karena ada hambatan maka orang akan mencoba mengalihkan motifnya kearah lain.

Sikap Frustasi memberikan beberapa kemungkinan terhadap kekuatan motif.

- Menimbulkan patah semangat


- Tidak mau mencoba lagi (putus asa)
3. Teori motivasi Hirarki Kebutuhan Maslow
Maslow berpendapat bahwa hiraki kebutuhan manusia dapat dipakai untuk melukiskan dan
meramalkan motivasinya.
Teori tentang motivasi ada dua asumsi:
1. Kebutuhan seseorang tergantung dngan apa yang telah di punya nya
2. Kebutuhan merupakan hirarki dilihat dari pentingya

Menurut Maslow ada lima kategori kebutuha manusia yaitu:

1. Physiological needs
2. Safety(securiry)
3. Social (affiliation)
4. Esteem (recognition)
5. Self (actualization)

Gambar

4. Teori Motivasi Hawthorne


Pada tahun 1924 ahli efisiensi Elton Mayo mengadakan penelitian di Hawthorne Illionis
Western electric Coy Mengenai pengaruh lampu penerangan terhadap lampu produktiviata
karyawan.Penelitian ini mecoba menemukan kombinasi yang terbaik untuk memacu
produktivitas maksimum dari karyawan melalui berbagai macam percobaan antara lain
dengan merubah jam kerja , makan siang metode kerja dan sebagainya. Elton Mayo dari
Harvard university graduate school of busines administration menduga bahwa produktivita
akan meningkat dengan peningkatan penerangan.
Ternyata penyebab produktivitas meningkat bukan karena aspek yang diekperimenkan
melainkan dari aspek-aspek manusia ‘ mereka merasa diperlakukan seperti orang yang
penting pada bagian perusahaan itu meraka dapat berhubungan satu sama lain dan tidak
lagi merasa terisolasi perasaan berafiliasi berprestasi dan kompeten mulai bertunas di
dalam hati meraka. Sehingga untuk meningkat prestasi karyawan harus bias ningkat kan
Human Relation. Oleh seba itu wirausa harus pandai mendekati dan meperhatikan
pekerjaan yang sedang di kerjakan karyawan. Beri meraka pujian spontan tepuk bahunya
sebagai kebanggaan pimpinan yang memiliki karyawan seperti dia.
5. Teori X dan Teori Y (Douglas Mc. Gregor)
Teori X mengansumsikan kebanyakan orang lebih suka dipimpin tidak puya tanggung jawab
dan ingin selamat saja ia dimotivasi oleh uang keuntungan dan acaman. Manajer yang
menganut teori X akan akan menganut sis tem pengawasan dan disiplin yang ketat terhadap
para pekerja.
Sedangkan teori Y mengansumsikan bahwa orng malas bukan karena bakat atau
pembawaan sejak lahir. Semuanya orang sebenarnya bersifat kreatif yang harus
dibangkitkan atau diransang oleh pemimpin . Inilah tugas manajer yaitu meningkatkan daya
kreasi para manajer . Mc Gregor mengemukakan daftar asumsi tentang hakikat manusia
dalam teori X dan Y
 Teori X
1. Pekerjaan pada hakikatnya tidak disenangi orang banyak
2. Kebanyakan orang randah tanggung jawabnya dan lebih suka dipimpin.
3. Kebanyakan orang kurang kreatif
4. Orang lebih suka memikirkan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat fisik saja
asal itu sudah di penuhi saelesai persoalnnya
5. Kebanyakan orang harus di control secara ketat dan sering harus dipaksakan
menerima tujuan organisasi ( dipaksa bekerja)
 teori Y
1. Pekerjaan itu sebetulnya sma dengan bermaincukup menarik dan
mengasikkan
2. Orang mempunyai kemampuan mengawasi diri sendiri guna mencapai
tujuan
3. Setiap orang mempunyai kemampuan kreativiats
4. Orang tidak hanya memiliki kebutuhan fisik saja tetapi juga memiliki
kebutuhan rasa aman ingin bergaul ingin dihargai dan ingin menonjolkan
dirinya
5. Orang harus diberi motivasi agar dapat meningkatkan daya inisiatif dan
kreativitasnya.
Kesimpulannya baik teori X dan teori Y sama sama memiliki kelebihandan
kekurangan masing masing
6. Teori pola A dan pola B
Teori pola A dan pola B dari Chris Argyris.
Teori pola A bahwasetiap orang atau individu tidak mempunyai perasaan tidak terbuka
suka menolak eksperimen dan tidak mau menolong orang lain
Teori pola B beranggapan bahwa bahwa setiap orang memiliki perasaan tenggang rasa
bersifat terbuka mau melakukan eksperimen dan mau menolong orang lain
Argyris walupun pola A sama dengan teori X dan pola B sama dengan teori B tetapi
sebenarnya tidak selalu demikian . Dalam keadaan tertentu pola A bisa berhubungan
dengan teori Y , pola B bisa berhubungan dengan teori X dengan demikian akan muncul
manajer-manajer dengan pola kombinasi XA, XB, atau YA , YB
Pendekatan terhadap tenaga kerja harus secara manusiawi sejalan dengan hubungan
perburuhan Pancasila yang tidak membenarkan manusia sebagai mesin sebagai robot .
Hubungan Pancasila dengan perburuhan menekankan bahwa tenaga kerja adalah
manusia yang memiliki harkat dan martabat memiliki cita rasa dan berketuhanan
memiliki kepribadian ada kekurangan dan kelebihan yang perlu dibantu sesama. Tidak
boleh ada exsploitaion de I homme par I homme ( penghisapan oleh manusia atas
manusia )
Oleh sebab itu tenaga kerja harus dipelihara sebak-baiknya harus bias saling
menguntungkan kedua belah pihak baik perusahaan maupun tenaga kerja itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai