Anda di halaman 1dari 4

Determinasi Tanaman

Menurut Tjitrosoepomo (2007), klasifikasi tanaman lada adalah sebagai berikut :


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper nigrum L.

Morfologi
Secara morfologis tanaman lada bersifat dimorfik, yaitu memiliki dua macam sulur
atau cabang buah. Tanaman yang dikenal sebagai tanaman tahunan yang memanjat,
dengan batang berbuku tinggi mancapai 10 meter. Bila pemeliharaannya dilakukan
dengan baik, tajuk dengan mencapai diameter 1,5 meter (Rismunandar, 2003).
Lada termasuk tanaman dikotil, bijinya akan tumbuh membentuk akar lembaga dan
berkembang menjadi akar tunggang. Saat ini akar tunggang tidak banyak ditemukan
pada tanaman lada karena pembiakannya dilakukan melalui setek, yang ada hanya
akar lateral saja. Akar lada akan terbentuk pada buku-buku ruas batang pokok dan
cabang. Akar lateral dengan serabut yang tebalnya sekitar 30 cm berada didalam
lapisan tanah bagian atas (top soil). Akar ini dapat masuk kedalam tanah 1-2 meter.
Jumlah akar lateral rata- rata 10-20 buah dengan panjang 3-4 meter (Rismunandar,
2003).
Daun lada berbentuk bulat telur dengan pucuk meruncing, tunggal, bertangkai
panjang 2-5 cm, dan membentuk aluran dibagian atasnya. Daun ini berukuran 8-20
cm x 4-12 cm, berurat 5-7 helai, berwarna hijau tua, bagian atas berkilauan, dan
bagian bawah pucuk dengan titik-titik kelenjar (Rismunandar, 2003).
Pada biji lada berukuran rata-rata 3-4 mm. Berat 100 biji lada sekitar 3-8 gram
dengan rata-rata berat normal 4,5 gram. Biji lada ditutupi selapis daging buah yang
berlendir. Biji lada tidak umum dijadikan bibit karena memakan waktu lama untuk
dapat berbuah. Tanaman lada dari biji akan mulai berbuah setelah tujuh tahun
ditanam (Rismunandar, 2003).

Gambaran Mikroskopis Simplisia

Kandungan Metabolit Tanaman


Menurut Williamson (2002), susunan kimia lada hitam terdiri dari :
Minyak atsiri (Essential oil)
Lada hitam kering mengandung 1,2 – 2,6% minyak atsiri yang terdiri dari sabinine
(15-25%), caryophyllene, α-pinene, β-pinene, β-ocimene, δ-guaiene, farnesol, δ-
cadinol, guaiacol, 1-phellandrene, 1,8 cineole, pcymene, carvone, citronellol, α-
thujene, α-terpinene, bisabolene, dllimonene, dihydrocarveol, camphene dan
piperonal.
Asam Fenolat
Asam Fenolat adalah senyawa yang terdiri dari cincin fenolik dan gugus asam
karboksilat (COOH) dengan struktur kimia C6-C1. Menurut Meghwal dan Goswami
(2012) asam fenolat yang terkandung dalam buah lada hitam memiliki fungsi sebagai
antioksidan.

Gambar . Struktur kimia asam fenolat (Vermerris dan Nicholson, 2006)


Piperin
Buah lada hitam mengandung 5-9% alkaloid yang sebagian besar terdiri dari piperin
(Epstein et al., 1993). Piperin digunakan untuk keperluan farmakologi diantaranya
seperti analgesik, antipiretik, anti-inflamasi serta memperlancar proses pencernaan
(Meghwal dan Goswami, 2012).

Gambar. Struktur kimia piperin (Epstein, 1993)


Amida Fenolat
Amida fenolat adalah senyawa yang terdiri dari cincin fenolik dan gugus karbonil
(C=O) yang berikatan dengan atom Nitrogen (N). Menurut Meghwal dan Goswami
(2012), amida fenolat yang terkandung dalam buah lada hitam memiliki fungsi
sebagai antioksidan (Tabel 1). Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh
Nakatani et al. (1986) menunjukkan bahwa semua amida fenolat yang terkandung
dalam buah lada hitam memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan.

Gambar. Struktur kimia amida fenolat (Nakatani et al., 1986)


Flavonoid
Flavonoid termasuk dalam golongan senyawa fenolik dengan struktur kimia C6-C3-
C6. Aktivitas antioksidatif flavonoid sebagai salah satu kelompok antioksidan alami
yang terdapat pada buah lada hitam telah dipublikasikan (Meghwal dan Goswami,
2012).
Gambar. Struktur kimia flavonoid (Pieta, 2000)

Variabilitas Dan Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Bahan Alam

Anda mungkin juga menyukai