Anda di halaman 1dari 18

PALA

Oleh :
Endhah Dwi L
2012340008
Christiana Fransiska S
2012340019

Pala merupakan tanaman rempah-rempah asli Indonesia yang telah menjadi

komoditas perdagangan dunia. Indonesia merupakan penghasil sekitar 75 80%


kebutuhan pala dunia (Risfaheri dan Mulyono, 1992), yang terutama diperdagangkan
dalam bentuk biji dan fuli kering, maupun hasil ekstraksinya sebagai minyak atsiri dan
oleoresin biji pala dan fuli.

Klasifikasi
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Magnoliidae

Ordo

: Magnoliales

Famili

: Myristicaceae

Genus

: Myristica

Spesies

: Myristic

Dari seluruh bagian tanaman pala yang mepunyai nilai ekonomis adalah

buahnya yang terdiri dari empat bagian yaitu daging buah, fuli, tempurung dan
biji.
Persentase berat dari bagian-bagian buah pala
Daging buah
Daging

Presentase
(%)
77,8

basah

Presentase
angin
9,93

Fuli

2,09

Tempurung

15,1

Biji

13,1

8,4

kering

Pada prinsipnya komponen dalam biji pala dan fuli terdiri dari minyak atsiri,

minyak lemak, protein, selulosa, pentosan, pati, resin dan mineral-mineral.

Komposisi kimia buah pala (%)


Kompone
n

Daging buah
Basah
kering

Fuli
basah

kering

Biji
Basah

kering

Air

89

17,4

54

17,6

41

12,9

Lemak

10,4

18,6

23,3

34,4

Minyak
1,1
8,5
2,9
atsiri
Gula
1,1
Kompone
3,0
n
Mengand
ung
N
Sumber:
Jense dalam Rismunandar (1990)
Kompone
27,7
n bebas N

5,2

1,7

2,5

1,9
5,2

1,0
4,1

1,5
5,1

49,5

27,3

40,4

Abu

1,6

1,5

2,2

0,7

5,7

0,9

Komponen Minyak Pala


komponen minyak biji Pala teridentifikasi sebagai -pinen

(22,0%) dan pinen (21,5%), sabinen (15,4%),


myristicin (9,4%), dan terpinen4-ol(5,7%).
Minyak fuli mengandung lebih banyak myristicin daripada

minyak pala. Hasil analisis minyak tersebut dengan GC/


MS menunjukkan minyak tersebut terdiri dari -pinen,
sabinen, -pinen, myrcen, limonen, - terpinen dan
terpinen4ol (Lancashire, 2002).

Sifat inderawi pala

Bau khas aromatik, rasa agak pahit, agak pedas, dan

agak menimbulkan rasa tebal di lidah.

Mikrobiawi rempah pada pala


Ekstrak fuli pala mempunyai sifat antimikroba terhadap Enterobacter

aerogenes, Brevibacterium dan Achromobacter sp., Micrococcus flavus, B.


Subtilis, Leuconostoc mesenteroides, danlactobacillus plantarum (Hirasa dan
Takemasa, 1998).
Komponen myristicin yang bersifat halusinogenik dilaporkan dapat

digunakan sebagai bahan insektisida yang efektif (Ejechi et al, 1998). Kamfer
yang terdapat dalam minyak atsiri pala, digunakan dalam pembuatan kamfer
dan senyawa lainnya yang bersifat antibakteri, anti cendawan, dan
antiserangga (Huang et al., 1997). Sifat larvasida terhadap Toxocara canis L
juga dimiliki oleh fuli (Nakamura et al., 1988)

Manfaat Pala
Secara komersial, biji pala dan fuli merupakan bagian terpenting dari buah

pala dan dapat dibuat bermacam-macam produk. Biji pala dan fuli dapat
dimanfaatkan secara langsung dalam bentuk rempah-rempah kering, atau
diolah lebih lanjut menjadi produk hasil ekstraksinya berupa minyak atsiri
maupun oleoresin biji pala dan fuli.
Produk lain yang mungkin dibuat dari biji pala adalah mentega pala yang

dapat digunakan sebagai minyak makan dan juga digunakan dalam industri
kosmetik.
Secara langsung biji pala dan fuli dalam bentuk kering dapat dimanfaatkan

sebagai bumbu masakan dan sebagai bahan campuran dalam ramuan obatobatan

Budidaya
1.

Keadaan Iklim
Tanaman pala memerlukan iklim tropis yang panas
Secara umun tanaman pala tumbuh dan berproduksi dengan baik pada

daerah dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl., dengan suhu udara
optimum berkisar antara 20C-30C, kelembapan antara 50%-80%, curah
hujan antara 2.000 mm-3.500 mm/tahun, dan tempatnya terbuka (mendapat
cukup sinar matahari).
2.

Keadaan Tanah
Tanaman pala cocok ditanam pada tanah andosol, latosol, dan alluvial yang
kaya bahan organic.

Teknik Budi Daya Tanaman Pala


1.

Penyiapan Lahan

Pembukaan Lahan

Pengolahan Tanah

Pembuatan Lubang Tanam


2. Penyiapan Bibit
3. Penanaman
4. Pemeliharaan Tanaman

Pengairan

Penyulaman

Penanganan pasca panen


1. Pemisahan Daging Buah, Biji, dan Fuli
2. Pengeringan Biji Pala
Sortasi Biji Pala

Sortasi dilakukan berdasarkan : ukuran, warna, keriput/tidak, ada lubang atau tidak.
3. Pengeringan Fuli
Sortasi Fuli

Sortasi fuli dilakukan dengan cara memisahkan fuli yang utuh dari yang tidak utuh.
4. Penyimpanan
5. Pengemasan

Proses pembuatan minyak atsiri


Metode Penyulingan
1) Penyiapan Bahan
Fuli kering dapat langsung dimasukkan ke dalam ketel suling. Sedangkan
buah pala muda perlu dipotong atau dicacah menjadi ukuran kecil-kecil (0,5-1
cm).
2) Penyiapan Alat Suling
Ketel diisi dengan air bersih. Permukaan air berada 3-5 cm di bawah plat berpori
yang menjadi alas potongan fuli atau buah pala.
3) Pengisian Bahan ke dalam Ketel
Bahan disusun dengan formasi seragam dan mempunyai cukup rongga untuk
penetrasi uap secara merata ke dalam tumpukan bahan. Setelah bahan diisikan ke
dalam ketel, penutup ketel ditutup secara rapat.
4) Penyulingan
kondensor dialiri dengan air pendingin. Pada saat itu alat pemisah air-minyak sudah terpasang

pada saluran keluar kondensat.


Ketel dipanaskan dengan api tungku atau kompor. Penyulingan dilakukan selama 24-48 jam.

5) Pengurangan air
a. Minyak atsiri pala (dari fuli atau dari buah) yang diperoleh masih

mengandung sejumlah kecil air. Air ini dapat dikurangi dengan menyaring
minyak melalui kertas saring berlapis magnesium karbonat.
b. Untuk memperoleh minyak atsiri pala dengan kandungan air yang rendah,

minyak atsiri pala harus disentrifusi dengan kecepatan tinggi atau disaring
dengan penyaring mekanis.
6) Penyimpanan Minyak atsiri disimpan di dalam botol kaca yang berwarna
gelap dan kering. Botol ini harus ditutup rapat. Jerigen plastik yang berkualitas
tinggi juga dapat digunakan sebagai wadah penyimpan minyak atsiri pala.

Senyawa yang penting yang terkandung


Dilaporkan bahwa komponen utama pala dan fuli yaitu myristicin, elemicin dan

isoelemicin dalam aromaterapi bersifat menghilangkan stress.


Pala juga dikenal berkhasiat sebagai obat penenang. Salah satu komponen penting

dalam buah pala adalah miristicin yang mempunyai aktivitas sebagai hepatoprotektor.
Eugenol merupakan komponen utama yang bersifat menghambat peroksidasi lemak

dan meningkatkan aktivitas enzim seperti dismutase superoksidase, katalase, glutation


peroksidase, glutamin transferase, dan glukose-6-fosfat dehidrogenase.
Ekstrak kloroform pala juga mempunyai aktivitas antidiare dengan meningkatkan

kandungan ion-ion Na dan Cl dalam jaringan, sedangkan ekstrak petroleum eter buah
pala mempunyai aktivitas antibakteri terhadap beberapa spesies Shigela dan E. coli.

Miristisin
Mutu minyak pala salah satunya ditentukan oleh kandungan
miristisin karena miristisin yang memberikan aroma khas pada minyak
pala (Ivan,et al, 2001). Miristisin merupakan turunan dari senyawa
fenilpropanoid. Miristisin adalah zat cair yang bening, tak larut dalam
air tetapi dalam pelarut organik. Baunya khas seperti rempah rempah
dan aroamnya tajam serta mudah menguap. Berat molekulnya 192
gr/mol. Nama lain dari miristisin adalah 5 alil 1 metoksi 2,3 metilen
dioksibenzena atau 5 metoksi safrol.

Tinjauan Farmakologi
Miristisin dapat digunakan sebagai obat oles untuk penyakit
rematik dan perangsang kulit serta bahan psikoaktif
(meningkatkan aktifitas mental). Miristisin juga dapat digunakan
sebagai zat pemusnah serangga yang disebut synergistiche
serta digunakan sebagai pembanding zat untuk tes minyak
yang mudah menguap. Di Eropa, miristisin pada mulanya akan
dimanfaatkan sebagai penghilang rasa sakit (analgesik).

Efek Negatif
Menurut Herman (1976), dalam dosis tertentu myrisitin dapat bersifat racun,

maka penggunaan minyak pada industri makanan dan minuman hanya


diperbolehkan dalam jumlah yang dibatasi.
Myrisitin merupakan senyawa yang toksik dan dapat menimbulkan

kecanduan apabila dikonsumsi dalam jumlah besar (Opdyke, 1976). Selain


itu myristicin bersama-sama dengan elemisin dilaporkan bersifat
halusinogenik, seperti narkotika.

Anda mungkin juga menyukai