HIPOTIROID
OLEH
NIM : K100150115
Kelas :D-4
FAKULTAS FARMASI
2018
LABORATORIUM FARMAKOTERAPI
Nama : Maulia Rahmi Hidayati
FAKULTAS FARMASI
NIM : K100150115
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Kelas : D - 4
SURAKARTA
I. IDENTITAS PASIEN
III. OBYEKTIF
3. 1 Pemeriksaan Fisik (Physical Examination)
TANGGAL 30/11/2018
TD 110/78 mmHg
Suhu 37oC
Nadi 12 kali/menit
RR 12 kali/menit
3. 2.Kondisi Klinis
Kondisi Klinis 30/11/2018
Pembesaran kelenjar gondok √
Sering lelah √
Letargi (penurunan kesadaran) √
Sakit kepala √
Berat badan naik √
Nafsu makan turun √
Menorragie (menstruasi yang berlebihan) √
Dingin sepanjang hari √
Kulit kering/kasar √
b. Fungsi Hati
Tanggal
Parameter Satuan Nilai Rujukan Pemeriksaan
30/11/2018
ALT (SGPT) U/L < 30 29
AST (SGOT) U/L < 30 28
Alkalin Fosfatase U/L 15 – 69 -
GGT (Gamma GT) U/L 5 – 38 -
Bilirubin Total mg/dL 0,25 – 1,0 -
Bilirubin Langsung mg/dL 0,0 – 0,25 -
Protein Total g/L 61 – 82 -
Albumin g/L 37 – 52 -
d. Profil lipid
Tanggal
Parameter Satuan Nilai Rujukan Pemeriksaan
30/11/2018
Kolesterol Total mg/dL < 200 ↑ 230
HDL mg/dL > 40 ↓ 30
LDL mg/dl <130 ↑ 190
Trigliserid mg/dL < 150 ↑ 180
e. lain-lain
Tanggal
Parameter Satuan Nilai Rujukan Pemeriksaan
30/11/2018
Gula Darah Sewaktu (GDS) mg/dL <200 148
Gula Darah Puasa (GDP) mg/dL <126 110
Gula Darah 2 jam PP mg/dL <200 -
Amilase U/L 30 – 130 -
T3 ng/dL 60-181 ↓ 20
TT4 mcg/dL 4,5-109 ↓2
FT4 ng/dL 0,8-2,7 ↓ 0,2
TSH mIU/L 0,5-4,7 ↑ 40
Pembesaran kelenjar tiroid cm 0 3x3x4
4.2 Mekanisme Kerja Masing-Masing Obat (Obat sebelumnya, obat sekarang dan obat yang direkomendasikan)
Mekanisme aksi yang tepat tidak diketahui, namun, diyakini hormon tiroid memiliki banyak efek metabolik
melalui kontrol transkripsi DNA dan sintesis protein; terlibat dalam metabolisme, pertumbuhan, dan
Levothyroxine perkembangan normal; mempromosikan glukoneogenesis, meningkatkan pemanfaatan dan mobilisasi
penyimpanan glikogen, dan menstimulasi sintesis protein serta meningkatkan laju metabolisme basal (DIH
Edisi 17, 2009).
Inhibitor 3-hydroxy-3-methylglutaryl coenzyme A (HMG-CoA) reduktase, enzim pembatas laju dalam
Lipitor sintesis kolesterol (mengurangi produksi asam mevalonik dari HMG-CoA) yang kemudian menghasilkan
(Atorvastatin) peningkatan kompensasi dalam ekspresi reseptor LDL pada membran hepatosit dan stimulasi katabolisme
LDL (DIH Edisi 17, 2009).
Menghambat secara ireversibel enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2), yang menghasilkan penurunan
Aspirin pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki aktivitas antiplatelet, antipiretik, analgesik, dan anti-inflamasi
(DIH Edisi 17, 2009).
Sangobion
Menggantikan besi yang ditemukan dalam hemoglobin, mioglobin, dan enzim; memungkinkan transportasi
(Ferrous
oksigen melalui hemoglobin (DIH Edisi 17, 2009).
Gluconate)
Acetaminophen Menghambat sintesis prostaglandin dalam sistem saraf pusat dan menghambat pembentukan impuls nyeri
secara perifer; menghasilkan antipyresis dari penghambatan pusat pengaturan panas hipotalamus (DIH Edisi
Problem Subyektif,
Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Medik Obyektif
Sakit kepala Subyektif: Aspirin 500 Aspirin dapat diberikan pada pasien Aspirin Terapi dengan Efektifitas
- Sakit mg jika perlu hipotiroid, karena tidak berinteraksi merupakan aspirin 500 mg obat:
kepala dengan obat hipotiroid (Levotiroksin) obat yang saat sakit - Sakit kepala
(Medscape). Pemberian aspirin ini menginduksi kepala berkurang/
Obyektif: disesuaikan jika pasien merasakan sakit terjadinya dihentikan dan hilang
- kepala saja. konstipasi. diganti dengan
terapi Efek samping:
Tepat Dosis:Tepat
Aspirin diberikan dengan dosis 325 – 650
mg setiap 4-6 jam (4-6x sehari) dengan
dosis maksimal 4g/hari (DIH Edisi 17,
2009).
Tepat Dosis:Tepat
Acetaminophen diberikan dengan dosis
325 – 650 mg setiap 4-6 jam (4-6x sehari)
(DIH Edisi 17, 2009) dengan dosis
maksimum sehari 4000 mg.
Acetaminophen dipasaran terdapat dalam
dosis 325 mg, 500 mg dan 650 mg
(Medscape). Pada sakit kepala,
acetaminophen sering digunakan dalam
dosis 500 mg 4-6x sehari jika diperlukan.
Tepat Dosis:Tepat
Sangobion diberikan satu hari satu kapsul
selama atau setelah makan (ISO Vol 51,
2018 Halaman 223).
Problem Subyektif,
Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Medik Obyektif
Konstipasi Subyektif: Belum Konstipasi pada pasien disebabkan oleh Belum Diberikan Efektifitas
- Susah diterapi. gangguan metabolism dan endokrin yaitu diterapi. terapi obat:
buang air hipotiroid dan diinduksi oleh penggunaan Laktulosa - Pasien BAB
besar obat yaitu aspirin dan penggunaan sediaan dengan dosis dengan
selama 4 besi yaitu sangobion (Dipiro Edisi 10 10 g/15 mL 2x konsistensi
hari. Halaman 1642-1644). sehari jika feses lembek
diperlukan dan (Dipiro Edisi
Obyektif: Apabila hypothyroidism adalah penyebab dilakukan 10 Halaman
- konstipasi dan pasien mengkonsumsi obat monitoring 1649).
yang diketahui menyebabkan konstipasi, terapi.
maka harus diberikan obat alternative lain
dan diberikan terapi untuk mencegah dan
mengobati sembelit (Dipiro Edisi 10
Halaman 1647).
Terapi laksatif osmotik dapat diberikan Efek samping:
sebagai terapi simtomatik pada konstipasi - Flatulen
apabila pemberian makanan atau minuman - Diare
berserat dan suplementasi tidak - Ketidak-
menyebabkan perubahan (Dipiro Edisi 10 nyamanan
Halaman 1647). abdominal
- Mual
Salah satu obat yang termasuk laksatif - Muntah
osmotik adalah laktulosa yang diberikan - Kram
Tepat Dosis:Tepat
Laktulosa diberikan dengan dosis awal 10-
20 g/hari (15-30 mL/ hari) dan
ditingkatkan menjadi 60 mL/hari yang
dibagi dalam 1-2 dosis jika diperlukan
(DIH Edisi 17, 2009). Laktulosa di pasaran
V. KESIMPULAN REKOMENDASI
FPP Praktikum Farmakoterapi II | 17
Pada Hipotiroid terapi dengan Levotiroksin dilanjutkan dengan dosis 88 mcg 1x
sehari secara peroral selama 6 minggu dan dilakukan monitoring terapi.
Pada Dyslipidemia terapi dengan Lipitor (Atorvastatin) dilanjutkan dengan dosis 40
mg 1x sehari secara peroral dan dilakukan monitoring terapi.
Pada sakit kepala terapi dengan aspirin 500 mg saat sakit kepala dihentikan dan
digantikan dengan menggunakan acetaminophen 500 mg 4-6x sehari jika diperlukan
serta dilakukan monitoring terapi.
Pada Anemia terapi dengan Sangobion 1x sehari 1 kapsul dihentikan.
Pada Konstipasi terapi diberikan terapi dengan Laktulosa 10 g/15 mL 2x sehari jika
diperlukan dan dilakukan monitoring terapi.
VI. KONSELING
Minum obat secara teratur
Kendalikan stress
Menghindari makanan seperti kubis, brokoli, makanan tinggi garam.
Mulai perubahan gaya hidup termasuk terapi diet, pengurangan berat badan, dan
peningkatan aktivitas fisik. Intensitas aktivitas fisik selama 30 menit sehari.
Tujuan dari terapi diet adalah untuk mengurangi asupan lemak total, lemak jenuh, dan
kolesterol secara bertahap dan untuk mencapai berat badan yang diinginkan.
Peningkatan asupan serat larut (oat bran, pektin, psyllium) dapat menurunkan
kolesterol total dan LDL hingga 5% hingga 20%. Namun, mereka memiliki sedikit
efek pada HDL-C atau trigliserida. Produk serat juga dapat berguna dalam mengelola
sembelit yang terkait dengan resin asam empedu (BARs).
Suplementasi minyak ikan mengurangi trigliserida dan VLDL-C, tetapi tidak memiliki
efek pada total dan LDL-C. Tindakan lain dari minyak ikan dapat menyebabkan efek
kardioprotektif.
Penelanan 2 hingga 3 g setiap hari sterol tumbuhan mengurangi LDL sebesar 6%
hingga 15% yang biasanya tersedia dalam bentuk margarin komersial.
Jika semua perubahan diet yang direkomendasikan dilakukan, perkiraan penurunan
rata-rata LDL akan berkisar 20% hingga 30% (Dipiro Edisi 9 Halaman 68).
VII. PEMBAHASAN
1. Hipotiroid
A. Definisi
Hipotiroid merupakan gangguan tiroid yang melibatkan produksi hormon
tiroid atau sekresi dan menghasilkan perubahan stabilitas metabolik (Dipiro Edisi
10 Halaman 176).
2. Dislipidemia
A. Definisi
Dislipidemia adalah meningkatnya kolesterol total, LDL atau trigliserida, HDL
rendah; atau kombinasi dari kelainan tersebut.
B. Patofisiologi
Kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid diangkut dalam darah sebagai kompleks
lipid dan protein (lipoprotein). Peningkatan kolesterol total dan LDL dan
penurunan kolesterol HDL terkait dengan perkembangan penyakit jantung koroner
(PJK). Faktor risiko seperti LDL teroksidasi, cedera mekanik pada endotelium, dan
homocysteine yang berlebihan dapat menyebabkan disfungsi endotel dan interaksi
seluler yang memuncak pada aterosklerosis. Hasil klinis lain mungkin termasuk
angina, infark miokard (MI), aritmia, stroke, penyakit arteri perifer, aneurisma
aorta perut, dan kematian mendadak.
Lesi aterosklerotik timbul dari transportasi dan retensi LDL plasma melalui
lapisan sel endotel ke dalam matriks ekstraseluler ruang subendothelial. Setelah di
dinding arteri, LDL dimodifikasi secara kimia melalui oksidasi dan glikasi
nonenzim. LDL yang teroksidasi ringan merekrut monosit ke dalam dinding arteri,
yang berubah menjadi makrofag yang mempercepat oksidasi LDL. LDL yang
teroksidasi mendorong respon inflamasi yang dimediasi oleh chemoattractants dan
cytokines.
Cedera dan perbaikan berulang dalam plak aterosklerotik akhirnya mengarah
pada penutupan fibrosa yang melindungi inti lipid, kolagen, kalsium, dan sel-sel
inflamasi. Pemeliharaan plak fibrosa sangat penting untuk mencegah ruptur plak
dan trombosis koroner.
Gangguan lipoprotein primer atau genetik diklasifikasikan ke dalam enam
kategori: I (chylomicrons), IIa (LDL), IIb (LDL + lipoprotein densitas sangat
rendah [VLDL]), III (intermediatedensity lipoprotein), IV (VLDL), dan V (VLDL
+ chylomicrons). Bentuk sekunder dislipidemia juga ada, dan beberapa golongan
obat dapat mempengaruhi tingkat lipid (misalnya, progestin, diuretik tiazid,
glukokortikoid, β-bloker, isotretinoin, protease inhibitor, siklosporin, mirtazapin,
dan sirolimus).
Efek utama pada hiperkolesterolemia genetik adalah ketidakmampuan untuk
mengikat LDL ke reseptor LDL (LDL-R). Hal ini menyebabkan kurangnya
degradasi LDL oleh sel dan biosintesis kolesterol yang tidak diatur (Dipiro Edisi 9
Halaman 65).
C. Etiologi
D. Guideline/Algoritma Terapi
4. Anemia
A. Definisi
Anemia adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan penurunan baik
hemoglobin (Hb) atau volume sel darah merah (RBCs), yang menghasilkan
penurunan kapasitas pembawa oksigen darah. Anemia didefinisikan oleh World
Health Organization (WHO) sebagai Hb kurang dari 13 g / dL (kurang dari 130 g /
L; kurang dari 8.07 mmol / L) pada pria dan kurang dari 12 g / dL (kurang dari
120 g / L ; kurang dari 7,45 mmol / L) pada wanita (Dipiro Edisi 10 Halaman
4428).
B. Patofisiologi
Penyebab anemia yang mendasari diagnosis serta terapi adalah:
Serum besi rendah di IDA dan AI
Kadar ferritin rendah pada IDA dan normal meningkat pada AI
Kapasitas pengikatan besi total tinggi pada IDA dan rendah atau normal pada AI
Volume sel rata-rata meningkat pada vitamin B12
Defisiensi dan defisiensi folat
Vitamin B12dan tingkat folat rendah di masing-masing jenis anemia
Homocysteine meningkat dalam vitamin B12 (Dipiro Edisi 10 Halaman 4439).
C. Etiologi
Anemia dengan onset akut kemungkinan besar terjadi bersama dengan
takikardia, sakit kepala ringan, dan dyspnea. Anemia kronis sering muncul dengan
diiringi dengan lemah, kelelahan, sakit kepala, vertigo, dan pucat. Anemia
defisiensi besi (IDA) ditandai dengan penurunan kadar ferritin (sensitive marker)
dan serum iron, serta penurunan saturasi transferrin (Dipiro Edisi 10 Halaman
4428).
5. Konstipasi
A. Definisi
Konstipasi merupakan keadaan dimana proses BAB sulit atau jarangnya BAB,
kadang-kadang terkait dengan ketegangan atau perasaan buang air besar yang
tidak tuntas (Dipiro Edisi 10 Halaman 1641).
C. Algoritma Terapi
VIII. PERTANYAAN
FPP Praktikum Farmakoterapi II | 22
KELOMPOK D-4
HARI/ TANGGAL DISKUSI SENIN, 10 DESEMBER 2018
MODUL/KASUS MODUL 5 / KASUS HIPOTIROID
MODERATOR ALFA FRISTA ARTA (K100150038)
NOTULIS MUHAMMAD AL AYUBI (K100150045)
ALFA FRISTA ARTA (K100150038)
PRESENTATOR MUHAMMAD AL AYUBI (K100150045)
MAULIA RAHMI HIDAYATI (K100150115)
ALFA FRISTA ARTA (K100150038)
ANGGOTA KELOMPOK (YANG
MUHAMMAD AL AYUBI (K100150045)
HADIR
MAULIA RAHMI HIDAYATI (K100150115)
PERTANYAAN
NO NAMA/NIM ISI NAMA/NIM
ISI JAWABAN
PENANYA PERTANYAAN PENJAWAB
1. Afif Galiza - Kenapa Alfa Frista A - Lebih cost effektif dan mudah
(K100150037) memilih (K100150038) didapatkan.
terapi obat, - Selama 6 minggu
bukan radiasi
atau yang
lain?
- Sampai kapan
penggunaan
obat?
2. Natasha Nurul Perbedaan Muhammad Al Gondongan karena infeksi virus,
(K10015039) subjektif Ayubi sedangkan gondok disebabkan
gondongan (K100150045) oleh gangguan tiroid.
dengan
hipotiroid?
3. Widia Ristiana, Kenapa Maulia Rahmi Karena sangobion dapat
S.Farm., Apt menghentikan Hidayati menginduksi konstipasi
sangobion? (K100150115) (penyebab terjadinya konstipasi)
serta berinteraksi dengan
levotiroksin yang digunakan
pasien.
4. Ismi Fazria Kenapa pasien Maulia Rahmi Karena hormon tiroid mengatur
Yuniar hipotiroid selalu (K100150115) metabolisme tubuh, kecepatan
(K100150137) merasa mudah pembakaran kalori tubuh serta
lelah?
detak jantung. jika pasien
mengalami hipotiroid maka
proses metabolism melambat
sehingga energy yang
diproduksi kurang dan
menyebabkan rasa lelah dan
lemah.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Riwayat keluarga : Ayah dan Ibu hipotiroid, berasal dari daerah yang kekurangan Iodium
Riwayat pengobatan : sejak 2 minggu yang lalu mengkonsumsi sangobion (zat besi) 1 kapsul
sehari
Diagnosis : Hipotiroid
Mekanisme Kerja Masing-Masing Obat (Obat sebelumnya, obat sekarang dan obat
yang direkomendasikan)
Levothyroxine
Sakit Kepala
Aspirin
Anemia
Sangobion (Ferrous Gluconate)
(Medscape)
Konstipasi
Laktulosa
Terapi Nonfarmakologi