Oleh:
Kelompok 10
Definisi
Reumatoid artritis adalah kelainan inflamasi kronis yang etiologinya tidak diketahui yang
dikarakterisasi oleh keterlibatan sendi polyarticular simetrik dan manifestasi sistemik.
(Dipiro,9th ed,2015. hal; 26)
Epidemiologi
RA mempengaruhi sekitar 1% dari populasi Amerika Serikat dan 1% hingga 2% dari populasi
dunia. RA muncul dari reaksi imunologis, dan ada spekulasi bahwa itu sebagai respons terhadap
antigen genetik atau infeksi. Faktor risiko yang terkait dengan pengembangan RA meliputi:
Jenis kelamin perempuan (3: 1 perempuan dan laki-laki)
Peningkatan usia (onset puncak usia 35 hingga 50 tahun)
Merokok
Riwayat keluarga dengan RA
Potensi paparan lingkungan
Penggunaan kontrasepsi oral dan konsumsi vitamin D dan teh yang tinggi dikaitkan dengan
penurunan risiko RA (Dipiro et al, 2008. hlm 868)
Patofisiologi
Tanda-tanda
• Metacarpophalangeal (MCP), interphalangeal proksimal (PIP), metatarsophalangeal (MTP), dan sendi pergelangan tangan sering terlibat.
• Keterlibatan sendi biasanya simetris.
• Seringkali fungsi sendi terbatas.
• Tanda-tanda peradangan sendi hadir (nyeri tekan, hangat, bengkak, dan eritema).
• Demam ringan dapat terjadi.
• Manifestasi ekstraartikular:
• Nodul subkutan
• Mata: Keratoconjunctivitis sicca, skleritis
• Paru: Fibrosis interstitial, nodul paru, pleuritis, efusi pleura
• Vaskulitis: borok iskemik, lesi kulit, vaskulitis leukositoklastik
• Neurologis: Neuropati perifer, sindrom Felty
• Hematologi: Anemia, trombositosis (Dipiro et al, 2008. hlm 870).
ALGORITMA
Kasus
Ny. RA 57 Th datang kedokter mengeluh nyeri kaki bagian lutut
kiri dan kanan,Tidak ada bengkak, saat bagun dari duduknya
terasa sangat nyeri sehingga membutuhkan waktu beberapa menit
baru bisa berjalan setelah bagun dari duduknya, saat berjalan
tidak terasa nyeri. Nyeri dirasakan mulai 2 tahun lalu ketika jatuh
dari motor
Parameter Hasil
Rematoid faktor (RF) Positif
Anti-MCV (mutated citrunilated vimentin) negative
Dari hasil anamnesis, pemerikasaan fisik, pemeriksaan laboratorium
pasien didagnosa menderita rheumatoid arthritis dan dokter merepkan
obat sebagai berikut :
S. 2 d.d 1
R/ tramadol 50 mg
Pct 500 mg
Metilprednisolon 8 mg,
glukosamin 500 mg
R/ Lansoprazole 30 mg no X
S 2 dd 1 tab
Karateristik pasien Subjek Objek Terapi obat DRP
Ny. RA 57 Th nyeri kaki bagian lutut kiri Diagnosa menderita R/ flamar gel No.I - Lanzoprazol tidak tepat
indikasi
dan kanan. Tidak ada rheumatoid arthritis S. 2 d.d 1
- Paracetamol duplikasi
bengkak, saat bagun dari R/ tramadol 50 mg
indikasi analgesic
duduknya terasa sangat Pct 500 mg - Dosis racikan terlalu
nyeri. Nyeri dirasakan Metilprednisolon 8 mg, rendah
mulai 2 tahun lalu ketika glukosamin 500 mg - Kortikosteroid tidak tepat
untuk terapi harian
jatuh dari motor S 3.dd 1 caps XXX
- Ada indikasi tidak ada
R/ Lansoprazole 30 mg no
obat RA
X
S 2 dd 1 tab
Assesment:
Lansoprazole tidak tepat indikasi
Double NSAID, paracetamol tidak perlu karena tidak ada demam
Obat racikan dosis yang kurang untuk sekali minum
Methilprednisolone kortikosteroid, penggunaan jika diperlukan
sehingga tidak bias disatukan dalam racikan
Ada indikasi tidak ada Obat RA
Planing
Lansoprazole tidak diberikan
Paracetamol tidak diberikan
Penambahan dtd pada resep racikan
Metilprednisolon diberikan secara terpisah dari racikan
Penambahan obat golongan DMARD (sulfasalazine)
Dosis
glukosamin 500 mg
(DIH 17 edition, and AHFS, 2011)
1. Jelaskan masalah apa yang dialami pasien?
nyeri kaki bagian lutut kanan dan kiri, tidak ada bengkak. Nyeri saat bangun
dari duduk. Tidak ada nyeri saat jalan